Hasil diskusi dari seorang rekan yg baik bahwa syarat terjadi kesadaran melihat (menurut abhidhamma):
1. Ada landasan mata yang baik.
2. Ada cahaya
3. Ada objek , bentuk atau warna
4. Ada manasikara
Saat melihat patibagha nimitta.
1. Bagi yg tidak buta pasti memiliki landasan mata yang baik, sehingga sekalipun menutup mata, ia tahu itu gelap atau ada bayangan terang jika ia menutup mata disiang hari atau ketika menatap matahari dengan mata tertutup.
2. Ada cahaya---> patibagha nimitta yg dilihat biasanya cahaya yang cemerlang atau bentukan(bola, roda pedati) yg disertai cahaya yg cemerlang.
3. objeknya adalah nimitta(patibagha nimitta) yg jelas seperti kita melihat objek didepan mata ketika kita membuka mata. Jadi sebenarnya ketika mata tertutup bukan berarti kita tidak melihat tetapi mata terhalangi oleh kelopak mata karena menutup mata sehingga kita tidak melihat objek, tapi bagian kelopak mata yg menutup sebenarnya terlihat hanya karena terlalu dekat jadi tidak jelas, kalau mau jelas ya vipasanna
4. Pasti ada manasikara disana.
Jadi dengan terpenuhi syarat tersebut sebenarnya kesadaran melihat patibagha nimitta itu ada..CMIIW sehingga dapat muncul kasus dimana saat dengan mata terbuka patibagha nimitta masih bisa terlihat walaupun tidak terlihat oleh orang lainya. Jadi objek dan cahaya tidak selalu dalam bentuk materi atau benda fisik, seperti kita melihat cahaya pada umumnya.
Dan muncul pertanyaan pula jika seseorang memiliki kemampuan mata dewa, yg mana ia bisa melihat objek yg begitu jauh dari jangkauan mata fisik, apakah disana tidak ada kesadaran melihat?
Jadi selama orang pernah memiliki atau sedang memiliki landasan indria dengan lengkap maka ketika batin berkembang maka ia dapat menangkap objek walaupun bukan objek materi sesuai pengalaman indria masing2 yg "terekam" sebelumnya .
Jika manodvara yg melihat maka kata "melihat" disini adalah akibat pengalaman selama menggunakan landasan indria penglihatan. Saya lebih condong manodvara sebagai-->knowing --" ini patibgha nimitta" dan melihat patibagha nimitaa seperti kita membuka mata sebagai "seeing" makanya ada buku yg dibuat Paauk Sayadaw judulnya "knowing and seeing"
Silakan direnungkan. Kalau ada pendapat lain silahken....