demi menghindari kerancuan, dan ngalor ngidul
mohon di terangkan mengenai apa itu "melupakan" mata fisik, dan "menggunakan mata batin"
terima kasih
pada saat duduk bermeditasi dan memilih objek Anapasati. Kita berusaha untuk mengetahui nafas. Hanya mengetahui nafas itu saja. Bukan nafas yang masuk ke dalam lubang hidung ataupun keluar dari lubang hidung.
Ibarat sebuah gergaji yang sedang membelah kayu. Sang penggergaji hanya memperhatikan
titik sentuhan antara geraji dan kayu dan tidak memperhatikan maju mundur-nya gergaji yang dia gunakan.
Dalam kitab komentar visudimagga dikatakan bahwa perhatian terhadap nafas diibaratkan sebagai seorang penjaga gerbang yang memeriksa setiap orang yang datang dipintu gerbang dan tidak memperhatikan orang yang menuju pintu gerbang dan keluar dari pintu gerbang.
Sang penjaga pintu gerbang hanya melakukan perhatian/memeriksa setiap orang yang berada tepat dipintu gerbang. Hanya itu aja.
Demikian juga halnya, perhatian terhadap nafas yang ditulis dibuku (Pa Auk Sayadaw) perhatian ditujukan di
upperlip and below nostril (dibagian atas bibir atas dan dibawah lubang hidung) tetapi bukan pada sentuhan antara udara dengan kulit!!!
Jika yang diperhatikan pada sentuhan dikulit (atau sensasinya: panas, dingin, gerakan udara, lembut, kasar, dorongan udara) maka itu akan mengarah kepada meditasi dengan objek 4 elemen. Maka sentuhan/sensasi pada kulit dalam objek anapasati bukanlah objek konsentrasi yang dituju.
Mostly, para yogi yang sedang belajar dari tahapan awal berusaha memperhatikan nafas dengan cara melihatnya kebawah (pandangan matanya diarahkan kebawah walaupun mata tertutup/ terpejam). Kalau ini dilakukan hanya beberapa menit bukanlah masalah tapi ini tidak disarankan.
Kebiasaan orang kebanyakan akan melihat dan memperhatikan secara langsung dari apa yang dia kerjakan menggunakan mata fisik, apapun itu yang sedang dilakukan, semua kegiatan.
Pada saat duduk meditasi menggunakan objek anapasati dengan mata tertutup / terpejam maka kebiasaan ini akan terbawa walaupun mata fisik tidak melihat langsung (tampak secara langsung) perhatian terhadap nafas yang sedang dilakukan tetapi berusaha untuk mengikuti perhatian apa yang sedang dilakukan, yaitu: perhatian terhadap nafas.
Kami selalu disarankan untuk melupakan mata fisik pada saat berlatih meditasi karena dalam keadaan mata tertutup/terpejam berusaha untuk melihat nafas di sekitar bibir atas dan lubang hidung dalam waktu yang lama akan menimbulkan berbagai macam efek:
- ketegangan disekitar kelopak mata
- ketegangan ini akan merambat dan akan menyebabkan ketegangan2 baru ditubuh kita (pipi, bibir, kepala pusing, otot leher dll)
- setelah melakukan meditasi dan membuka mata maka pandangan akan menjadi kabur/berbayang.
untuk saat ini kami agak kesulitan menjelaskan tentang mata batin yang kami dapatkan didalam praktek, mungkin kami akan menjelaskan dikemudian hari, mohon dipahami dan harap maklum
semoga penjelasan diatas bermanfaat _/|\_