Selalu begitu
Kalau mereka tahu kita beragama Buddha
Pernah saya ditanya begini;
"Agama kamu apa ?"
"Buddha.. "
"Ohh masih Buddha toh ? "
(masih ? oh noo! saya sudah menjadi Buddhis, saya sudah ditisarana, saya juga sudah punya nama Buddhis)
"........................"
(kenapa dibilang masih? bukankah seperti seorang maling yang masih melakukan tindakan tak terpujinya, koq dibilang masih? apakah beragama Buddha itu salah?)
"Ke tempat saya yuk ? di sana ramai lohh.. "
"ah nggak ah"
"Lohh kenapa ? nanti saya jemput.. minggu ini ya?"
"nggak deh..terima kasih"
"rumahmu dimana sih ? nanti saya datang ntar malam.. saya mau beri kabar gembira untukmu..warta keselamatan"
"............................."
(speechless)
*** aku masih memikirkan kata 'masih' yang seolah menyudutkan, kata itu masih terngiang di telingaku sampai sekarang, kata masih menunjukkan kita di posisi bertahan dan bukanlah di pihak yang dominan ***
Kapan kita bisa berkata dengan kepercayaan diri penuh, "Kenapa kamu masih beragama itu ? Ke Vihara aku yuk ? Disana ramai lohh.. Banyak Bhikkhunya.. ada nyanyi2 lagu buddhis juga lohh.. dan malam ini aku akan datang kerumahmu, aku membawa warta kebenaran.."