//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - arcadiascreen

Pages: [1] 2
1
Keluarga & Teman / Re: Berdosa atau tidak ?
« on: 21 January 2013, 07:25:02 PM »
orang tua memaksakan kehendak biasanya karena merasa pendapatnya benar dan baik untuk anaknya.

untuk yang nomor satu, saya pikir coba aja terjun ke wall street dengan sepenuh hati. pelajari dengan sungguh2 ilmu yang diberikan orang tua anda. kalo sesudah melakukannya dengan sepenuh hati, hasilnya tidak bagus atau anda masih merasa muak, baru jelaskan apa yang anda rasakan kepada orang tua anda.

untuk yang nomor dua, anda bisa mencoba dialog secara dewasa bahwa anda tidak ingin terjebak dalam perkawinan yang tidak bahagia atau loveless marriage lengkap dengan wil dan pil. kalau anda belum punya pacar, tidak ada salahnya mencoba dating dengan wanita / pria pilihan orang tua anda beberapa kali. biasanya selalu ada sisi menarik dari setiap orang.

gak usah bicara dosa atau dogma2 agama. masa depan anda ditentukan oleh tindakan anda sendiri...



hm, kadang ya ane juga uda bicara, tapi sepertinya ya seperti ketemu batu, klo setuju pun ga ikhlas, ane bingung, kita punya raga tapi sepertinya raga ini bukan kita punya, punya badan tapi dikendalikan oleh orang lain, tidak ubahnya seperti robot

2
Keluarga & Teman / Re: Berdosa atau tidak ?
« on: 21 January 2013, 06:42:11 PM »
orang tua memaksakan kehendak biasanya karena merasa pendapatnya benar dan baik untuk anaknya.

untuk yang nomor satu, saya pikir coba aja terjun ke wall street dengan sepenuh hati. pelajari dengan sungguh2 ilmu yang diberikan orang tua anda. kalo sesudah melakukannya dengan sepenuh hati, hasilnya tidak bagus atau anda masih merasa muak, baru jelaskan apa yang anda rasakan kepada orang tua anda.

untuk yang nomor dua, anda bisa mencoba dialog secara dewasa bahwa anda tidak ingin terjebak dalam perkawinan yang tidak bahagia atau loveless marriage lengkap dengan wil dan pil. kalau anda belum punya pacar, tidak ada salahnya mencoba dating dengan wanita / pria pilihan orang tua anda beberapa kali. biasanya selalu ada sisi menarik dari setiap orang.


hm, kadang ya ane juga uda bicara, tapi sepertinya ya seperti ketemu batu, klo setuju pun ga ikhlas, ane bingung, kita punya raga tapi sepertinya raga ini bukan kita punya, punya badan tapi dikendalikan oleh orang lain, tidak ubahnya seperti robot

gak usah bicara dosa atau dogma2 agama. masa depan anda ditentukan oleh tindakan anda sendiri...

3
Keluarga & Teman / Re: Berdosa atau tidak ?
« on: 17 January 2013, 09:04:37 PM »
dosa tidak hanya disebabkan oleh benci, bisa juga karena berbohong, mencuri, berzinah, membunuh, tidak berbakti juga berdosa. jadi yang saya tanyakan kalau kita tidak mengikuti kemauan orang tua yang di atas berarti tidak berbakti atau gimana ?

4
Keluarga & Teman / Re: Berdosa atau tidak ?
« on: 16 January 2013, 08:06:54 PM »
Jika orang tua ingin menang sendiri bagaimana ? Istilahnya ga boleh ngelawan ? Meski zaman uda modern bukan berarti orang tua sudah berpikir secara modern juga? kan mereka ingin yang terbaik untuk anaknya. Ga salah donk ? kan sudah kewajiban anak mematuhi perintah orang tuanya ?

Haha, memangnya married itu hanya dengan fisik aja ? jadi klo dia nya (cewe) uda cakep, seksi, dan lain2 berarti pasti cocok gitu, bayangkan jika anda setiap harinya berantem hanya gara-gara hal kecil, dan tidak adanya saling menghormati, apakah bisa bertahan ? Saya pastikan tidak, married tidak sesimple itu. Memangnya tu cewe hanya terdiri dari fisik saja, dia juga punya sifat, karakter juga, bukan hanya yang kita lihat saja

5
Keluarga & Teman / Berdosa atau tidak ?
« on: 16 January 2013, 07:32:03 PM »
Aduh, ane ga tau mau gimana lagi

Cuman ane uda cari-cari sepertinya tidak ada solusi

Ane cuma mau nanya :

1. Jika orang tua selalu memaksakan kehendaknya dalam pekerjaan yang kita tidak sukai dan kita ga mengikutinya apakah salah ? Ada beberapa contoh: ada orang tua yang sukses di wallstreet, mendapatkan banyak uang, dan menyuruh anaknya untuk mengikuti jejaknya. Akan tetapi sudah beberapa kali berusaha tapi rugi terus. Sementara jika dia menjalankan usaha membangun lapangan golf, lapangan yang dibuatnya hasilnya benar-benar bagus , akan tetapi dia bahagia meski uang yang didapat tidak sebesar bermain di wallstreet.

2. Jika ada orang tua yang memaksakan kita untuk menikah dengan orang yang kita tidak cintai karena pria/wanita tersebut mempunyai masa depan yang cerah, atau berkaitan dengan gabung/ merger perusahaan atau sejenisnya. Apakah jika kita sebagai anak menolak juga berdosa ?


6
Keluarga & Teman / Re: masalah orang tua. tolong bantu yaa.
« on: 16 January 2013, 07:24:00 PM »
wah wah wah

Ane juga bingung jawabnya

Aku ga tau dasar dari hubungan pernikahan orang tua sis itu apa ? Apakah ada cinta atau tidak ? Masalahnya kalo uda ga cocok, itu sangat susah dirubah, hal ini sebenarnya harus digali dulu sebelum menikah, bukan cuma karena usia uda sampe, takut dibilang ga laku, uang, dsbnya, karena kalo sifat uda ga cocok, ya sudah , ga bakal bisa disatukan, tidak ada yang benar tidak ada yang salah, yang satu mau caranya begini, yang satu mau caranya begitu, yang satu suka biru, yang satu suka merah, klo menurut saya sih, bisa ga mama kamu melihat dengan objektif, istilahnya jangan memakai perasaan, coba pake pikiran juga, pakah bener-bener nih cowo yang baru ini cinta ama dia atau cuma uangnya? ada berkorban buat nyokap kamu ga ? Pikir baik2 , karena mama kamu memakai uang ayah kamu, kalo misalnya papa kamu tahu, pasti dia sakit hati banget, dan mama kamu dosanya berat sekali. Ada hukuman yang sadis di buku mengelilingi neraka yang saya baca untuk pasangan yang selingkuh, jangan karena bahagia sementara di dunia, tapi siksa di neraka, tapi dari cerita kamu sih sebenarnya uda berdosa sih, coba diingat-ingat dulu kejadian-kejadian bahagia pas pacaran maupun menikah, berusalah saling mengalah, saling memuji, saling menghormati, jangalah membawa penderitaan kepada pasangan kita maupun anak-anak kita.

7
Makasih atas sarannya Om Mokau


8
 [at]  Om Mokau
Alasan saya berhenti karena tidak adanya kemajuan dalam pengembangan karir, maklumlah , saya bukan bekerja di marketing atau IT dimana fungsi mereka lebih penting daripada saya. oh ya , saya bekerja di perbankan bagian operasional. Tidak ada perkembangan berarti dalam karier, ada yang sudah 7 tahun sampai 8 tahun bekerja disana tidak ada naek pangkat, naek gaji juga seadanya, perusahaan tidak buka cabang baru, jadinya klo tidak ada yang resign atau pensiun ya tidak ada yang naek jabatan. Menurut Om Mokau gaji yang wajar untuk orang yang kerja tujuh tahun sampai delapan tahun itu dengan prestasi yang di atas standar itu berapa ya ? Atau bisakah suatu perusahaan itu berjanji setelah 10 tahun tidak pindah bekerja karyawan itu bisa dapet promosi atau gaji yang setimpal ? Kenaikan gaji  yang setimpal menurut Om Mokaucu berapa ya ? Apakah jika saya misalnya office boy jadinya tidak boleh untuk pindah kerja jika gaji di tempat laen lebih baik ? Apakah harus tetap setia ? Dan untuk informasi , yang resign dari tempat itu bukan saya seorang. Apakah  Om Mokaucu tidak pernah pindah ke perusahaan laen ?

Menurut saya ya, tidaklah objektif jika boss itu menganggap saya sebagai KUTU LONCAT, karena jika dia bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik daripada perusahaan lainnya, harusnya dia tidak takut untuk menerima saya, meski saya sebagai KUTU LONCAT, karena tidak mungkin ada perusahaan lain yang bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik daripada dia. Justru karena dia ( boss ) itu tahu bahwa dia tidak bisa memberikan yang terbaik buat karyawannya makanya dia takut saya yang dianggap KUTU LONCAT itu pasti akan mencari yang lebih baik lagi.


9
Om Mokau Kaucu
Terima kasih uda jawab pertanyaan saya, meski saya sudah menyatakan maksud secara tersirat kepada saudara saya bahwa saya tidak ingin bekerja dengan mereka, jadi mereka juga pasti tidak menawarkan lagi pekerjaan itu kepada saya, saya ada berpikir sih jika memang perusahaan ini besar saya juga bakal jadi bawahan terus, anaknya jika sudah besar pasti yang akan menggantikan ipar saya, jadinya saya sebagai paman tetaplah jadi bawahan ponakan saya , sungguh sulit bagi saya untuk menerima hal itu, memang begitulah hidup, keras nian  Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan :


1.Beberapa kali melamar ada kejadian yang tak terduga. Setelah melalui waktu 1 bulanan dan setelah psikotest dan interview saya ditelepon untuk nego gaji, perusahaan itu menawar gaji yang saya ajukan, okelah , berhubung saya ga ada pengalaman di sana, saya kira saya sudah bisa tenang, ehhhhhhh, setelah deal beberapa menit kemudian saya ditelpon lagi oleh personalia dan dia bilang bahwa gaji yang dia ajukan ke saya tadi adalah atas inisiatif dia sendiri, bossnya bilang ga bisa kasi gaji saya segitu karena kasian sama yang laen ? ( Ini perusahaan swasta lokal yang bergerak di eksplorasi minyak dan gas juga ), jadinya dia menawarkan gaji yang diturunkan lagi oleh bosnya tersebut,  saya sempat bilang ke dia dengan setengah becanda, pak , klo saya besok ke sana turun jadi xxxx juta donk pak, personalianya menjawab ga mungkin, ini uda serius, hahahaa, padahal saya pernah menolak tawaran perusahaan lain untuk menunggu tawaran perusahaan ini sebelumnya, setelah2 saya pikir saya telp perusahaan tersebut dan saya bilang saya tidak jadi datang ke sana, kejadian kedua kali di perusahaan yang berbeda dan sama juga omongannya, dari pertama bicaranya begitu, akhirnya setelah orang mau diturunin lagi, saya mau tanya ama Om Mokau, memang rata2 perusahaan begini ya ? Saya sudah pindah 6 kali perusahaan baru kali ini ketemu yang seperti ini, apa saya lagi sial ya ?

2.Berdasarkan kejadian yang mengenaskan di atas
Sekarang saya rencana buka toko sparepart motor kecil2an di rumah, modal juga saya ga tau cukup apa nga, lokasi importir dan saya cukup dekat juga, kira2 1 KM lah, dan saya ga tau apakah saya masih bisa dapet untung jika mereka tau dimana saya ngambil barangnya? Yang pasti mereka beri harga grosir katanya, saya juga belum pernah usaha, dan ga tau harus beri harga berapa ? Mau kasi tinggi biar bisa ditawar atau harga net? Barang mana yang laku apa dan harus stok berapa ? Bisa jalan atau tidak ? Lokasi di jalan yang ada akses langsung ke jalan raya, jadi bukan di jalan rayanya langsung, tapi berhubung importirnya di jalan gede, saya jadi aga pesimis bisa jual barang dari dia, takutnya banyak yang sudah tau
Dan berhubung saya menggunakan uang saya sendiri, yah, ada ngeri2nya juga

3. Mau nanya tentang passion nih Om Mokau, saya mau tanya apakah passion itu bener2 diperlukan ga yah? saya ngambil contoh saudara saya ada yang kerja di luar negeri, di restoran dan dia sama sekali tidak suka masak, akan tetapi klo dipikir lebih baik dia kerja di sana , daripada kerja di sini dengan gaji pas2an,  bukankah lebih baik begini Om Mokau, sekarang uda punya rumah dan apartemen di sini, klo kerja di sini dengan bekal D3 mana mungkin bisa kebeli ? Kadang saya berpikir meski orang punya passion tapi tidak ada kesempatan dan uang juga tidak bisa mengubah nasibnya? Apakah nasib lebih penting daripada passion ?

10
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Pengobatan gratis dengan GTummo
« on: 10 December 2012, 11:05:19 PM »
uppppp

11
Wah asyik... konsultasi gratis.... curhatttt........

Dear Om Macao,

Saat ini saya bekerja di salah satu global company yang cukup besar (salah satu dari top 10 global company). Ada di divisi marketing development, menghandle area yang cukup luas, penempatan di cabang, dengan gaji yang lumayan. Semua orang mengatakan posisi saya sudah aman, tetapi sebenernya banyak masalah di dalam. Salah satunya masalah internal politik.

Internal politik perusahaan yang cukup memusingkan. Tingkat turnover karyawan disini cukup tinggi, terutama untuk posisi2 teratas, disebabkan karena tekanan kerja yang begitu tinggi. Kemudian management selalu mencari orang baru untuk menempati posisi teratas. Dalam 2 tahun bekerja sudah terjadi 3x pergantian posisi atas. Dan dalam setiap pergantian, orang baru tersebut akan membawa orang baru konco2nya, sehingga perlahan2 penghuni posisi bawah juga tergeser. Antara mengikuti arus baru, atau mati sendirinya. Saya tau ini praktek yang sangat biasa terjadi diperusahaan besar.

Untuk saya sendiri pengaruhnya tentu saja, berubah atasan, berubah role & responsibiities, berubah pola kerja, etc. Untuk hal-hal seperti ini saya cukup maklum, tetapi yang memusingkan adalah masuknya tambahan orang2 baru yang tidak memiliki fungsi khusus, melainkan hanya untuk menambah struktur organisasi menjadi semakin kurus tinggi. COntoh awalnya A report ke D, sekarang A harus report ke B dulu, B ke C, baru C ke D. Dimana B dan C adalah tambahan orang baru (D bos baru pengganti atasan lama). Jadinya pekerjaan di lapangan tidak berkurang (malah bertambah) dan semakin banyak report, workflow semakin panjang, pengambilan keputusan semakin lambat, plus semakin banyak orang yang mengomel setiap hari, belum lagi harus menjelaskan susah payah pekerjaan2 teknis lapangan yang sama sekali tidak mereka mengerti.

Akhir kata, mental dalam bekerja bener-bener di gembleng, dan bekerja tidak lagi sepenuh hati, dengan pikiran tertekan dan ketidaknyamanan.

===

Belakangan ini ada satu perusahaan lokal, masih family business, tetapi grup yang cukup besar dan potensi berkembangnya juga masih sangat banyak, namun dengan gaya kepemimpinan yang masih sangat tradisional. Saya diajak bergabung disana, mengurus pengembangan marketingnya. Bedanya produknya tidak terlalu terkenal jadi skill kita bener-bener bakal diuji disana. Satu hal yang saya lihat, banyak sekali peluang pengembangan yang bisa dilakukan disana. Terus terang pekerjaan baru ini rada menantang bagi saya.

Awalnya dengan bercanda, saya mematok gaji double dari gaji saya sekarang, tetapi pada saat interview ternyata bosnya bener2 menyanggupi. Namun saat saya bertanya lebih lanjut ternyata di perusahaan lokal ini fasilitas-fasilitasnya tidak sebaik yang saya dapat di posisi sekarang. Kalau ditotalin seluruh fasilitas yg saya dapat sekarang dengan pendapatan di tempat baru, kenaikan hanya berkisar 20%. Kemudian tempat baru tidak ada coveran insurance dan tidak ada jaminan bonus. Saya jadi ragu. Pada saat saya perjelas, bos nya memberikan jawaban-jawaban yang tidak pasti. Tergantung performance, tergantung omset, tp tidak ada tolak ukur yang jelas tentang gantungan2 ini.

Saya sudah menolak join, tetapi bos nya terus menerus memaksa. Jadi rada gak enak hati, karna ngomongnya uda nyambung juga. Kira-kira terima gak ya?

Terima kasih sebelumnya. Maap kalo jadi curhat panjang.

Yah, menurut ane ya tanya2 dulu orang yang pernah kerja di sini sebelumnya, dari level bawah juga boleh, kira2 gimana manajemen di sana ( klo bisa ya), klo nga begitu, satu2nya cara ya kerja di sana, heheheh, karena dari namanya lidah itu sulit dipegang, kecuali ada pernyataan hitam di atas putih, itu baru bisa dipegang, klo soal kenyamanan yah kaga ada yang nyaman sih menurut saya, klo kerja juga bisa dipecat koq klo perusahaannya merugi, seperti perusahaan gede sampe ribuan karyawan, jadi kaga ada istilah bener2 aman di dunia ini, klo ada yang bisa bekerja sebaik Anda tapi bisa ditawar dengan gaji yang lebih rendah, apakah Anda masih bisa merasa aman ? Dan apakah Anda bisa menuntut perusahaan jika perusahaan tidak menaikkan gaji atau bonus ? Masih banyak yang memerlukan pekerjaan koq. Jadi tidak ada yang bener2 nyaman, Anda pasti dituntut bos, jadi pilihannya apa ya ? menurut saya ya buka perusahaan sendiri, itu aja

12
Jgn khawatir dgn masa depan, apa lg skr nganggur ya sikat aja toh

hahaha, klo ngomogannya ga bisa dipegang gimana om ? dari gaji pertama yang ditawarkan misalkan sekian xxx, tiba2 pas orang mau dikurangi sejuta, huehehehhe

13
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Pengobatan gratis dengan GTummo
« on: 03 December 2012, 10:33:44 PM »
Kalau ga salah,ada klinik Reiki di Jakarta kok. Bro bisa daftar jadi volunteer di sana, jadi ga perlu susah2 cari pasien sendiri heheh

Klinik reiki itu pelayannya gratis atau bayar ya ? Bisa kasi info bro yang gratis dimana ?

14
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Pengobatan gratis dengan GTummo
« on: 03 December 2012, 10:59:06 AM »
Bilang Reiki GTummo aja, bro.

GTummo beda lho ma Reiki GTummo.

Rencana ambil master ya?

Yap , tapi ini aja ga ada yang daftar jadi pasien, hueheheh

 [at] stephen chow
bro, kapan ada meetingnya ya ?

15
Permisi Om Mokau

Mau nanya donk, klo kerja ama sodara ipar gimana ya ? Dari pengalaman-pengalaman orang lain gimana ? Kalau dari penilaian saya selama ini ya kerja Sabtu masuk ampe jam 6 sore, ga ada cuti, dan lain2 , gaji pun dianggap sama kek orang lain, istilahnya ya ga ada bedanya, dia rencana mo buka usaha lagi, kek pabrik gitu, saya sih takutnya dia ntar suruh saya jagain dua usahanya ntar, sementara saya masih nganggur ampe sekarang, mo buka usaha ga ada ide, ada yang bilang sesuai hobi atau kesukaan kita, ada yang bilang yang dapet duit ya kerjain, saya bener2 ga ada petunjuk, menurut Om Mokau gimana baiknya ya ?

Pages: [1] 2