#>161 Mengikuti Petunjuk Pada Kemasan Obat
Seorang pasien datang mengeluhkan penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.
Pasien : "Dok, penyakit saya kok nggak semubuh-sembuh juga ya?"
Dokter : "Lho... bukankah bapak sudah saya kasih petunjuk obat yang harus bapak beli?"
Pasien : "Betul, Dok. Dan kata dokter juga saya harus mengikuti petunjuk yang ada di obat tersebut."
Dokter : "Iya... Kalo bapak ikuti dengan benar harusnya penyakit bapak bisa sembuh. Memangnya apa yang bapak lakukan?"
Pasien : "Di obat itu kan tertulis 'Tutup dengan rapat. Simpan di tempat yang sejuk, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak'. Saya sudah laksanakan dengan benar, dok. Anak-anak saya tidak ada yang tau kalo saya nyimpan obat di lemari pakaian saya. Benar-benar aman pokoknya, dok.."
Dokter : "... ??!!?"
Doa Makan Seperti Biasa Ibu Katakan
Kemarin saya dan istri mengundang beberapa orang untuk makan malam di rumah. Istri saya pun sejak pagi sudah mempersiapkan segala makanannya. Ketika semua tamu telah datang, ia menyuruh anak kami yang berusia 6 tahun untuk memimpin doa sebelum makan.
"Ayo Nak, kamu yang pimpin doanya"
"Tapi Bu, doanya ngomong apa?" jawabnya.
"Katakan saja apa yang biasanya Ibu katakan," kata istri saya.
Putri kami itu segera melipat tangan dan berkata ...
"Ya Tuhanku, kenapa sih saya harus mengundang orang-orang ini makan malam?"
Posted by Webmaster at 10:21 AM 0 Comments
#>162 Resep Anak Tidak Mau Minum Asi
Siang itu seorang ibu membawa anaknya kepada seorang dokter...
"Keluhannya apa bu...?", tanya dokter.
"Anu.. anak saya sudah dua minggu ini enggak mau netek dok...", keluh si ibu.
"Maaf bu, bisa saya periksa panyudara ibu?", pinta dokter.
"Silahkan, yang penting anakku mau netek lagi.", jawab si ibu.
Setelah semenit memeriksa, dokter kemudian menulis resep untuk sang ibu dengan pesan, "Bu, resep ini enggak usah ditebus, baca aja dirumah.".
Setelah dibuka dirumah ternyata resepnya berbunyi:
"TOLONG SURUH SUAMI IBU BERHENTI MEROKOK... ANAK KECIL BENCI BAU ROKOK..."
Kalau Minum Obatnya Sekaligus Bisa Pindah Kamar
Seorang pasien bertanya pada dokternya...
Pasien : "Dok, bagaimana kesehatan saya...??"
Dokter : "Kamu enggak apa-apa, dengan minum obat yang teratur, kamu kan cepat sembuh."
Pasien : "Gimana kalau saya minum obatnya sekaligus dok?"
Dokter : "Nggak masalah, paling kamu cuma akan pindah kamar."
Pasien : "Berarti saya sembuh dok???"
Dokter : "Nggak, cuma akan pindah ke kamar mayat!"
Posted by Webmaster at 10:18 AM 0 Comments
#>163 Cara Agar Teman Berhenti Atau Menghentikan Kebiasaan Merokok
Mamat sedang mengeluhkan kebiasaan temannya Bejo kepada seorang dokter.
Mamat: "Begini dok, teman saya ini sangat suka sekali merokok, sehingga mengganggu yang lainnya. Saya sudah sering mengingatkannya akan bahaya merokok, tapi dia tetap tidak peduli. Jadi saya minta tolong sama dokter, gimana caranya biar teman saya ini berhenti merokok..."
Dokter: "Hmm... Gini aja! Mulai besok sebelum dia bangun tidur, kamu ambil semua rokoknya lalu masukan ke anusmu. Mudah-mudahan itu bisa membuatnya jera."
Mamat: "Baik, terima kasih dok."
Keesokan harinya, dengan penuh harapan Mamat mempraktekkan apa yang dianjurkan dokter. Satu persatu batang rokok milik Bejo dimasukan kedalam anusnya, dan itu dilakukannya setiap hari. Satu minggu kemudian Mamat datang kembali menemui si dokter.
Dokter: "Gimana? Apakah berhasil?"
Mamat: "Berhasil dok!"
Dokter: "Bagus!!"
Mamat: "Tapi saya mau minta tolong lagi sama dokter.."
Dokter: "Tolong apalagi?"
Mamat: "Dokter bisa nggak menghentikan kebiasaan saya?"
Dokter: "Kebiasaan apa??"
Mamat: "Memasukan rokok kedalam anus..."
Wanita Cantik Tersenyum Kepadaku
Tono: "Hei, Tom! Lihat tidak ... wanita cantik di sana itu selalu tersenyum ke arahku, lho."
Istri Tono: "Huu ... masih untung dia cuma senyum! Tahu nggak, dulu waktu pertama kali melihat wajahmu, aku hampir mati ketawa !!!"
Posted by Webmaster at 10:11 AM 0 Comments
#>164 Jawaban Pertanyaan Dengan Benar
Ada 2 orang sahabat, sebut saja Ani & Ari. Suatu hari mereka sedang bermain tebak-tebakan.
Ani: "Dengar dan simak baik baik, jawablah pertanyaan ini dengan 'benar', berapakah 4x5?"
Ari: "Lu bego ya? Ngasih pertanyaan gampang banget! Ya 20 lah..."
Ani: "Salah!"
Ari: "45!"
Ani: "Salah! Kan udah gua suruh dari pertama, jawablah pertanyaan ini dengan BENAR! Jadi jawabannya 'BENAR'!"
Game Tersembunyi di Handphone
Pada suatu hari Popoy mau membeli HP. Setibanya di counter ia minta diperbolehkan mengutak-atik HP yang ingin dia beli. Penjaga counterpun memperbolehkannya.
Setelah semua sudah di cek dan di utak-atik, Popoy bertanya,
"Kok gamenya itu-itu aja sih?".
Si penjaga menjawab, "Ada satu lagi om!". "Game apa???", kata Popoy. "Puzzle!", jawab penjaga counter.
"Ha... Puzzle? di menunya gak ada tuh? Cara maennya gimana?", tanya Popoy.
Dengan santai penjaga toko tersebut menjawab, "Banting aja tuh HP kan pecah, susun lagi deh. Puzzle kan?".
Posted by Webmaster at 10:08 AM 0 Comments
#>165 Sepertinya Kayak Kenal
Seorang lelaki yang bertampang pas-pasan (boleh dibilang jelek gitu...) terheran-heran ketika dipandangi seorang wanita cantik. Seperti menyelidik wanita tersebut berkata,
"Kaya kenal ya?".
Si lelaki tersipu malu dan dengan sedikit sombong ia menjawab,
"Ah neng.. mungkin neng salah lihat kali, saya tidak kenal neng?!". "Nggak bang! Maksud saya, muka abang kayak KENALPOT!", jawab si wanita itu sambil berlalu.
Pendadaran Calon Ahli Analis Kimia
Kejadian ini dialami teman saya, pada saat Pendadaran Kimia Analis Bogor.
Profesor : "Sebagai seorang calon analis kimia apa yang kamu pikirkan dan kamu lakukan jika ditengah jalan melihat kotoran sapi?"
Hasbi : "Saya berfikir bahwa kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk dan bila jumlahnya sangat banyak dapat di gunakan sebagai Gas BIO." (Jawab Hasbi dengan lagak seorang analis ulung)
Profesor : "Oalah.. Bi.. Bi.. Kalo ada tai sapi dijalan ya.. minggir aja.. jangan sampai keinjek.. begitu aja kok repot...!"
Hasbi : "Iya prof.. Terima kasih." (Sambil manyun)
Posted by Webmaster at 10:06 AM 0 Comments
#>166 Untung Tidak Terinjak
Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-remang sewaktu hendak pulang ke rumahnye. Di tengah perjalanannye tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas.
Tapi dia masih ragu betul gak benda yang dia liat tu kotoran. Oleh karena penasaran, pak pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, "Bentuk mirip taik."
Terus tu dia pegang kotoran itu, lalu dia berkata, "lembek...mirip taik."
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, lalu dia berkata,
"Bau mirip taik."
Tapi pak pandir ini masih ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat taik itu dia pun menjerit... "MEMANG TAIK! UNTUNG GAK TERINJAK!!!"
Beli Mangga yang Tidak Manis
Pada suatu hari ada seorang pembeli yang sedang tawar-menawar dengan seorang pedagang buah jeruk.
Pembeli : "Bang, berapa jeruknya sekilo?"
Pedagang : "Rp.7500 mas!"
Pembeli : "Buseet, mahal amat... Rp.5000 aja dah!?"
Pedagang : "Kagak bisa mas, harganya udah pas!"
Pembeli : "Kalo enggak manis, gimana bang?"
Pedagang : "Kalo gak manis, enggak usah bayar!"
Pembeli : "Ya udah, kalo gitu yang enggak manis aja 10 kilo!"
Pedagang : "#$% [at] %&%?
..."
Posted by Webmaster at 9:56 AM 0 Comments
#>167 Dijewer Supaya Tidak Nakal
Dalam suatu apel pagi, seorang komandan sedang mengetes anak buahnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan :
Komandan : "Apa yang kamu lakukan jika kamu berhadapan dengan musuh dalam jumlah yang sangat besar?!!"
Anak buah : "Langsung saya serang pak!!!!"
Komandan : "Salah! Kamu harus melaporkan pada pasukanmu supaya dapat menyerang bersama-sama. Lalu bagaimana jika kamu berhadapan dengan seekor babi hutan yang jinak?!"
Anak buah : "Saya melaporkan pada pasukan saya supaya dapat menyerang bersama-sama pak!"
Komandan : "Salah! Kamu harus men-jewer kupingnya supaya tidak nakal!, Lalu apa yang kamu lakukan jika berhadapan dengan saya?"
Anak buah : "Langsung saya jewer kupingnya pak, biar tidak nakal!!"
Komandan : "??"
Gampil si Pelupa Bawa Helm, SIM, STNK
Dua minggu yang lalu Gampil distop Pulisi
Pulisi : "Saudara tau kenapa saya stop?"
Gampil : "Sumpah pak, saya gak tau..."
Pulisi : "Mustinya anda pake helm, bukan pake selendang... Untuk itu anda saya tilang..."
Gampil : "Apa gak bisa damai pak? bukankah damai itu indah?"
Pulisi : "Enggak ah... anda tetap saya tilang..."
Tiga hari kemudian Gampil di stop lagi oleh Pulisi yg sama...
Gampil : "Ada apa lagi pak? saya skarang udah pake helm..."
Pulisi : "Saya cuma iseng pengen periksa... coba tunjunkan surat surat..."
(Setelah memeriksa, Pulisi senyum girang...)
Pulisi : "Tuh kan bener filing saya, anda gak bawa SIM, harus ditilang"
Gampil : "Apa gak bisa damai pak ? bukankah damai itu indah?"
Pulisi : "Ogah ah... anda tetap saya tilang..."
Tiga hari berikutnya, lagi lagi Gampil di stop oleh Pulisi yg sama...
Gampil : "Silahkan periksa pak... saya dah pake helm, dah bawa SIM... bapak akan kecewa..."
(setelah memeriksa, Pulisi lagi lagi senyum girang...)
Pulisi : "Tuh kan bener filing saya, anda gak bawa STNK, harus di tilang"
Gampil : "Apa gak bisa damai pak? bukankah damai itu indah?"
Pulisi : "Gak usah yah... anda tetap saya tilang..."
Tiga hari kemudian lagi, Gampil masih juga di stop oleh Pulisi yg sama...
Sambil joged girang Gampil ngeledek Pulisi
Gampil : "Silahkan periksa pak... saya dah pake helm, dah bawa SIM...dah bawa STNK... bapak tentu akan stress dan kecewa..."
Pulisi : "Saya tau itu... Tapi yg saya gak abis pikir... Kenapa anda tidak mengendarai motor...?"
Posted by Webmaster at 9:43 AM 0 Comments
#>168 Tanda Tangan Teks Proklamasi
Ucok sepulang dari sekolah, nangis. Bapaknya heran dan bertanya-tanya apa gerangan penyebabnya :
Bapak : "Kenapa kau Cok?? Aku liat wajah kau kuzut kali..."
Ucok : "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak : "Woalaah! Kenapa??"
Ucok : "Bu Guru kan nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak : "Lantas kau jawab apa?"
Ucok : "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak : "Ah, zaalah kaulah itu! Ngaku aja kau, apa zalahnya.. Zekarang masuk sekolah zusah nak."
Ucok : "Iya.. ya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak : "Macam manaa Cok??"
Ucok : "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak : "Hayoo... kita balek ke sekolah kau itu. Aku kaazi tahu Bu Guru kau yang zeebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru : "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan) : "Begini Bu Guru... aku kasih tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong) : "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak : "Sebenarnya Bu Guru rada salah juga. Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong) : "Trus?"
Bapak : "Begini lho Bu, ini terus terang lho Bu.. Yang bener... yang tanda tangan teks Proklamasi itu... aku.. Bu.."
Bu Guru : "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak : "Macam mana ini Cok, kau nggak ngaku... zalah. Kau ngaku zalah pulak! Aku yang ngaku, zalah zuga....Puuzing kepala aku."
Tiba tiba mereka ketemu pak RT,
Pak RT : "Wah.. ada apa Pak Ucok sama anak ini. Kok kusut banget wajahnya. Onok opo to? Kepiyee critane?"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Pak RT langsung ketawa ngakak.
Pak RT : "Ha... Ha... Itu bukan masalah besar pak Ucok... Mana... mana teksnya? Biar saya yang tandatangan."
Posted by Webmaster at 9:37 AM 0 Comments
#>169 Prinsip Kerja Sama Yang Menguntungkan Salah Satu Pihak
Ada 2 anak tikus kecil yang bersahabat, sebut saja mereka Titi & Kuskus. Pada suatu hari Titi pergi keluar rumah, ditengah jalan ketemulah Titi dengan Kuskus. Titi bertanya pada Kuskus,
"Bagaimana hasil mencuri makanan hari ini Kus?".
"Lumayan lah.. kamu gimana Ti?".
"Saya baru keluar dari rumah sebelah, tempatnya banyak makanannya tapi Meongnya galak, gimana kalau kita kerja sama Kus?".
Ajakan Titi disetujui oleh Kuskus dan Titi memberitahu Kuskus tentang strategi untuk masuk ke rumah tersebut. Kata Titi,
"Sebelum masuk kita susun strategi, kamu ajak si Meong main kucing-kucingan, terus saya yang bagian beresin dapur.. nanti hasilnya kita bagi dua kalau kamu masih hidup.. OK!".
Tua-Tua Keladi Menggoda Perempuan
Seorang lelaki berusia 50-an tahun merasa kalau dirinya masih bisa menaklukkan cewek-cewek muda. Ia kemudian mencoba menggoda seorang pelayan cewek yang datang ke mejanya.
"Hai cantik, kemana saja kamu selama ini? Aku sudah menantikan seseorang seperti dirimu seumur hidupku!" kata si lelaki melancarkan rayuan gombalnya.
"Tentu saja Bapak baru ketemu saya sekarang," jawab si pelayan sambil tetap tersenyum manis, "Soalnya dalam 30 tahun pertama hidup Bapak, saya belum lahir!"
Posted by Webmaster at 9:33 AM 0 Comments
#>170 Tragedi Buah Apel
Seorang guru wanita sedang mengajar murid-muridnya di hari pertama masuk sekolah. Diatas papan tulis ia mencoba menggambar buah apel, lalu sambil membalikkan badannya ia bertanya kepada para murid:
"Gambar apa ini ?"
Tak ayal para murid secara serentak berseru: "Pantat!"
Mendengar jawaban tersebut, guru tersebut menangis sambil setengah berlari mencari kepala sekolah untuk mengadukan perilaku murid-muridnya.
Melihat tangisan sang guru wanita tersebut, kepala sekolah tanpa menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk ke ruang kelas, lalu dengan emosi ia memarahi semua murid:
"Kalian sungguh berani-beraninya mempermainkan seorang guru! Apa yang kalian lakukan terhadapnya ?!"
Sesaat ruang kelas menjadi senyap, semua murid jadi bengong, sang kepala sekolah kemudian menoleh ke arah papan tulis, ia semakin marah ketika melihat apa yang tergambar di papan tulis:
"Ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan tulis!" Mendengar ini sang guru wanita langsung pingsan
Bawahan Dikit Kek
3 orang Wisatawan dari Amerika, Hawaii, dan Indonesia sedang berbincang-bincang mengenai kelebihan negaranya masing-masing.
Wisatawan Hawaii berkata,"Di negaraku ada pohon kelapa yang tingginya selangit." Lalu wisatawan Indonesia dan Amerika berkata,"Ah, nggak mungkin."
Wisatawan Hawaii lalu berkata,"Ya, bawahan dikit deh."
Wisatawan Amerika nggak mau kalah dan berkata:"Di negaraku ada pesawat terbang yang bisa mencapai langit ke tujuh." Wisatawan Indonesia dan Hawaii tidak percaya dan berkata"itu sih nggak mungkin." Wisatawan Amerika berkata " Ya, bawahan dikit deh.
Wisatawan Indonesia pun nggak mau kalah dan bercerita,
"Di negaraku ada yang bisa buang air kecil lewat pusar lho."
Wisatawan lain tidak percaya,"Ah, masa iya, nggak mungkin."
Wisatawan Indonesia berkata sama dengan wisatawan lain, "Ya, bawahan dikit deh."
Posted by Webmaster at 9:27 AM 0 Comments