//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MENCINTAI LALU MELEPASKAN...  (Read 3678 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
MENCINTAI LALU MELEPASKAN...
« on: 10 August 2012, 04:49:23 PM »


Just wanna share..nice reflection^^... taken from K.F.C

MENCINTAI LALU MELEPASKAN
by Ir'fun Funner on Thursday, August 9, 2012 at 3:35pm ยท

Saya tahu berat rasanya untuk melepaskan seseorang yang dicintai...

 

Hati ini begitu sakit bila membayangkan dia bersama orang lain...

 

Air mata selalu jatuh bersama harapan dan kenangan yang tlah pergi...

 

"Mengapa ini terjadi?? Padahal saya sangat tulus mencintainya?!?"

 

Ada banyak orang yang melihat ketulusan cinta HANYA dari satu sisi saja, yaitu tetap mempertahankan hubungan itu apapun yang terjadi. Walaupun dia harus sering tersakiti... sering terluka... sering tidak dihargai... sering menderita karena hubungan itu.

 

Mereka yakin bahwa mereka memiliki cinta yang tulus dan harus berjuang untuk cinta itu seperti dalam ungkapan "Cinta butuh perjuangan". Memang benar, hubungan cinta itu butuh diperjuangkan. Tapi apakah orang yang sering menyakiti dan melukai Kamu benar-benar PANTAS untuk diperjuangkan? Suatu hubungan cinta selalu dijalani oleh 2 pihak yang saling mencintai yang berarti HARUS ada 2 pihak juga yang berjuang BERSAMA-SAMA mempertahankan hubungan itu.

 

Ketika Kamu membaca tulisan ini dan sedang merasa berjuang sendiri dalam suatu hubungan, ini saatnya Kamu untuk memahami ketulusan cinta dari sisi yang berbeda. Ketulusan cinta untuk MELEPASKAN.

 

Sebenarnya Kamu sedang menanam ketulusan dalam hatimu, bila Kamu BERANI melepaskan hubungan cinta yang salah. Apa itu hubungan cinta yang salah? Hubungan cinta yang TIDAK membuat BAHAGIA dan menjadi LEBIH BAIK bagi KEDUA PIHAK.

 

Saat Kamu melepaskan hubungan itu, Kamu akan memahami bahwa dia akan menjadi lebih bahagia dan lebih baik ketika bersama orang lain daripada saat bersama diri Kamu. Dan yang paling penting, Kamu juga belajar tulus mencintai diri sendiri dengan TIDAK MEMBIARKAN diri Kamu tersakiti lagi.

 

Saya telah berani melepaskan hubungan itu ketika harus berjuang sendiri untuk mempertahankannya.

 

Saya percaya akan ada saatnya, ketulusan cinta yang kita tanam saat melepaskan, akan berbuah pada orang yang benar-benar TEPAT untuk itu.

 

Hidup adalah pilihan dan setiap orang bebas menentukan pilihannya. Kalau bisa memilih untuk bahagia saat ini, MENGAPA harus menunggu lama? Kalau ada yang lebih baik, MENGAPA harus bertahan dengan yang tidak baik? Kalau ada jalan yang lebih mudah, MENGAPA harus menjalani yang lebih sulit bila tujuannya sama, kebahagiaan?

 

Pertanyaan terakhir,

 

Apakah Kamu berani melepaskannya?

 

 

 

 

 

*Sebagian pembahasan dari buku 'Rahasia Kesuksesan Hubungan Cinta (Versi Wanita)' - hal 85.

Life is about living...