//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merosotnya Jumalah Umat Buddha di Indonesia: Siapa yang perlu Bertanggungjawab?  (Read 63756 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
^ wkkk siapa tau guru yg cuma bisa meditasi saja

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
ado2 kok mala saya yg timpuk bata..

secara saya kan masi nubie dengan pengetahuan pas2an..

kalo saya sotoy sotoy kan ga enak --"
jadi nyimak aja..

makanya setelah liat si gurkha itu ngejawab gt.. spontan aja saya bales gt
Bukan gitu. Maksud saya memang "sotoy-sotoy" dikit tidak apa, setiap orang boleh berpendapat. Hanya saja jangan mengeluarkan pendapat dengan format fakta, juga cara penyampaiannya itu yang baik. "Newbie" atau "sesepuh" tidak berarti apa-apa sama sekali.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Maaf Tante Yuri, justru karena belas kasih saya kepada si brainless itu makanya saya bersedia membimbingnya dalam hal etika berdiskusi.
Coba lebih dikembangkan lagi belas kasihnya, nanti ditinjau ulang.



protest, siapakah guru itu jelas penting...
soalnya gw tidak sependapat dgn guru itu.....
terutama kelihatan guru itu takut/kwatir akan masalah muncul dimana-mana...
kelihatannya dia menghindarin masalah................
Saya juga pikir kuantitas tidak menentukan banyak atau sedikitnya masalah. Jika penyampaiannya "kena" dan mayoritas menjalankan dhamma sesuai ajaran, semakin banyak umatnya, bukannya tambah masalah, justru tambah baik. Jika kuantitas banyak tetapi kualitas rendah, itu baru yang namanya masalah.

Dalam hal pribadi mengenal dhamma, itu tanggung jawab masing-masing. Tetapi dalam hal sosial, kita juga perlu menjadi "kalyana mitta" yang bermanfaat bagi orang lain. Jangan orang baru bertanya Ajaran Buddha, langsung diserang kepercayaannya. Itu bukan sikap seorang yang baik dan cenderung menjauhkan orang dari dhamma.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
buset dah ni thread panas amat yah melenceng kanan kiri, pantesan tsnya ga mo masuk lg d thread ini.  ^-^
Disaat seorang Pemuda memikir bagaimana menambah umat Buddha di Indonesia, Sang Guru menjawab :
"Jangan kamu kira umat Buddha banyak itu baik, makin banyak umat, masalah yang muncul akan semakin banyak"
Hal ini memberikan sebuah pemahaman kepada pemuda, lebih baik sidikit dan berkualitas ketimbang banyak tapi membawa nama buruk agama Buddha.

siapakah sang guru tsb ?
Siapa Sang Guru tidak penting yang penting inti dari kata2 beliau.
Pemuda ini juga (mungkin) seperti teman2 yang ada disini, selalu berharap umat Buddha cepat2 bertambah banyak, ini merupakan suatu kebanggaan bagi umat Buddha, tetapi ketika masalah umat buddha muncul dimana-mana, umat Buddha yang banyak sudah tidak bisa kita banggakan lagi.
Percakapan ini tidak lebih dari 1/2 tahu.

protest, siapakah guru itu jelas penting...
soalnya gw tidak sependapat dgn guru itu.....
terutama kelihatan guru itu takut/kwatir akan masalah muncul dimana-mana...
kelihatannya dia menghindarin masalah................

bayangkan kalau di forum DC ini .... setahun hanya punya 1 masalah.........................
kan sepi banget dehhhhhhhhhhh (sehingga kita gak punya kesempatan utk menyelesaikan masalah tsb)

 ;D ;D ;D
g setuju banget sama lo bro johan kok takut makin banyak umat makin banyak masalah, kan klo makin banyak umat juga makin banyak orng yg belajar buddha dhamma n melestarikan n makin banyak pula kesempatan orang untuk menjadi bhikkhu n pandita sehingga kualitas umat pun bisa ter jaga :). kan klo umat buddh a ga perlu banyak2 seakan2 agama buddha eksklusif banget :) malah klo seperti itu lama2 agama buddha lebih cepet lagi berkurang umatnya. :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline bangtoyib

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: -7
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Yang pasti secara kualitas menurun dan secara kuantitas bertambah.

ada data statistik pendukung?

Silakan anda cari di BPS (Badan Pusat Statistik)

Kalau mau berdiskusi, menjawablah dengan baik. Kalau memang tidak punya bukti pendukung atau referensi, katakanlah tidak punya, jangan menggunakan kata-kata seperti itu.

memangnya kenapa? apakah diskusi anda juga baik! kalau memang saya melihat maka saya katakan melihat. Apakah semua diskusi di sini memiliki data statistik arahat jaman Sang Buddha, jumlah bhikkhu yang ada dan tentang nibbana?. Hal sepele ini memang ada datanya. Kalau tidak cermat dan sok tahu tidak akan ketemu. Silakan anda bilang data itu tidak ada ha..ha. Contoh -contoh orang frustasi dalam diskusi. Malah ada yang penasaran. Inilah beberapa data contoh kualitas umat Buddha yg turun tepat disini baru  kita saksikan tanpa harus menunggu ke BPS ha..ha.  Kalau ada yang bertanya lalu saya katakan cari di tipitaka itupun tidak salah. Ketidakpuasan batin itulah bentuk dari kualitas batin itu sendiri yang terobsesi akan suatu jawaban. Akuilah apa adanya ha...ha

 [at]  johan

Karena anda sopan maka memang benar jawabannya ke BPS nanti dan pasti ketemu jawabannya.

Ok selanjutnya terserah anda-anda semua bagaimana melihat fenomena ini . C U guys

Bro Gurkha,

terlihat jelas di sini, andalah yg frustasi.
bacalah data valid yg diberikan Bro Upasaka pada reply #90. jelas bahwa secara kuantitas pun umat Buddha merosot berlawanan dengan statement anda bahwa secara kuantitas meningkat.
statistik mengenai Nibbana? di sinilah terlihat bahwa anda sudah frustasi.  ilmu statistik berhubungan dengan angka2, apakah anda menanyakan jumlah Nibbana? kalau jumlah Arahat mungkin masih bisa di-statistik-kan, tapi sayangnya itu OOT.

jika anda menenangkan diri sejenak mungkin anda akan bisa berdiskusi dengan lebih baik.

Ada yang sewot dan ada yang sedang berbicara ya. ha..ha

tepatnya ... ada yg frustasi dan panik setengah mati





Aduuuh Sumedha....gini hari kok ributin ARAHAT sehhh? mending urusin ARAHAN syahwat kalee wkwkwk atau mungkin lo mending main gundu di grogol atau di sumehang aja ...wkwkwkpizzz. ^:)^

Suatu data ga bisa dibilang valid kalau diambil dari data wikipedia. suatu data dikatakan valid HANYA BILA dikeluarkan oleh SUATU BADAN RESMI. kalau hanya ambil copas dr wikipedia atau internet itu namanya OPINI. Jadi mungkin betul bahwa bro Gurkha mengatakan  harus ada data  dari BPS atau mungkin badan lain yang  BERWENANG, sehingga validitasnya BENAR dan dapat dipertanggungjawabkan.

jadi bro sumedhong eh salah sumedha maksud saya,  pengalaman memang mahal, tapi kalau kebodohan adalah faktor keturunan wkwkwwk piizzz

jadi sekali lagi kalau bicara data, mohon yg  benar jgn asal posting,  kalo asbun manaya  penggiriingan opini. kalau opini katakan opini, kalau data valid katakan siapa lembaga berwenangnya. seringkali kita lihat  misal  data dan fakta berbeda. contoh: misalnya skr mungkin  di situs2 internet bilang penduduk indo 250 juta, itu kan asumsi , tp FAKTAnya adalah kalau BPS / data sensus bil   data nya 267,658,765 jiwa..nah itu valid, ada yg berwenang..

Ini  hanya saran saya aja supaya masing2 bs  berpikir jernih jgn pake emosi..kl pake emosi  ya itu main gundu aja deh  wkwkwk thx all


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: andrew
bukannya tahun 2000, agama konghucu belum disahkan ?

Tadinya saya ingin menambahkan informasi di postingan kemarin. Tapi karena saya masih sibuk dengan pekerjaan saya, saya tidak sempat mengedit. Dan baru hari ini saya sempat membuka thread ini lagi... Sebelumnya saya juga ingin mengedit kata-kata saya di postingan sebelumnya, yang menyatakan bahwa: "...karena itu saya agak bingung kalau Bro gurkha bisa memastikan bahwa jumlah umat Buddha merosot...", seharusnya menjadi "...karena itu saya agak bingung kalau Bro gurkha bisa memastikan bahwa jumlah umat Buddha meningkat..."

Seingat saya juga, kepercayaan Konghuchu mulai disahkan kembali sebagai salah satu agama di Indonesia pada tahun 2006. CMIIW. Tapi ada sumber yang mengatakan bahwa Konghuchu sudah disahkan sebagai agama lagi di Indonesia sejak perayaan Tahun Baru Imlek diperbolehkan kembali pada tahun 2000.   


Quote from: andrew
saya baca komentar di blognya ratnakumaro...
 
katanya menurut data BPS umat buddha 11 juta... perkiraanku ini salah data deh...
3 juta aja kayaknya udah kebanyakan...

Nah, perlu diketahui bahwa setiap sumber menyajikan data statistik yang berbeda. Saya lupa apa nama organisasinya... Tapi sepertinya pihak di Indonesia pernah bekerja-sama dengan salah satu badan statistik di Singapura untuk melakukan survei atau sensus. Dan salah satu aspek yang didapati adalah statistik jumlah penganut agama di Indonesia pada tahun 2000. Hasil yang didapatkan cukup berbeda dengan hasil yang diumumkan oleh BPS atau sensus nasional.
« Last Edit: 07 May 2010, 01:57:45 PM by upasaka »

Offline bangtoyib

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: -7
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Boleh banyak lembaga survei..beoleh banyak data  TAPI YG  VALID hanya ada 1 lembaga berwenang. Kita ga bisa klaim kalau BUKAN dari lembaga berwenang. Maksud saya disini, sebelum kita tahu jelas sumber data valid, mohon  di rinci jelas supaya ga ada lagi  perdebatan2 model bro gurkha dan bro sumedhong wkwkwk.

kalau  lupa data,  sebaiknya jgn posting. Soal kepercayaan konghucu disahkan, itu di sahkan oleh presiden Gus Dur. dengan Keppres no 27 tahun 2000.bukan 2006. Implementasi dan publikasinya  mungkin betul anda 2006. Coba anda cek yang benar.

kalau ada data berbeda tetap 1 lembaga  berwenang yg dijadikan acuan. thanks

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Boleh banyak lembaga survei..beoleh banyak data  TAPI YG  VALID hanya ada 1 lembaga berwenang. Kita ga bisa klaim kalau BUKAN dari lembaga berwenang. Maksud saya disini, sebelum kita tahu jelas sumber data valid, mohon  di rinci jelas supaya ga ada lagi  perdebatan2 model bro gurkha dan bro sumedhong wkwkwk.

kalau  lupa data,  sebaiknya jgn posting. Soal kepercayaan konghucu disahkan, itu di sahkan oleh presiden Gus Dur. dengan Keppres no 27 tahun 2000.bukan 2006. Implementasi dan publikasinya  mungkin betul anda 2006. Coba anda cek yang benar.

kalau ada data berbeda tetap 1 lembaga  berwenang yg dijadikan acuan. thanks

Sumber yang dapat dipercaya untuk menyajikan data statistik agama di Indonesia adalah sensus nasional. Sensus ini diadakan setiap 10 tahun sekali, jadi kita belum tahu apakah jumlah umat Buddha meningkat atau merosot. Sedangkan Bro gurkha sudah bisa memastikan bahwa kuantitas umat Buddha meningkat. Ini yang agak membingungkan. Memang ada kemungkinan kuantitas umat Buddha meningkat, tetapi karna Bro gurkha sudah berani "memastikan"; makanya Bro sumedha bertanya darimana sumbernya. Lalu Bro gurkha menjawab dengan "santai", sehingga lama-lama suasana jadi sedikit hangat.

Maksudnya dirinci jelas itu seperti apa yah? Bukankah di forum, semua orang bebas berdiskusi... Diskusi di forum bisa jadi "panas" kalau ada orang-orang yang terlalu sensitif dan ikut memanas-manasi.

Terimakasih atas informasinya. Tapi supaya lebih terpercaya, bisakah Anda sendiri mencantumkan sumbernya?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Yang pasti secara kualitas menurun dan secara kuantitas bertambah.

ada data statistik pendukung?

Silakan anda cari di BPS (Badan Pusat Statistik)

Kalau mau berdiskusi, menjawablah dengan baik. Kalau memang tidak punya bukti pendukung atau referensi, katakanlah tidak punya, jangan menggunakan kata-kata seperti itu.

memangnya kenapa? apakah diskusi anda juga baik! kalau memang saya melihat maka saya katakan melihat. Apakah semua diskusi di sini memiliki data statistik arahat jaman Sang Buddha, jumlah bhikkhu yang ada dan tentang nibbana?. Hal sepele ini memang ada datanya. Kalau tidak cermat dan sok tahu tidak akan ketemu. Silakan anda bilang data itu tidak ada ha..ha. Contoh -contoh orang frustasi dalam diskusi. Malah ada yang penasaran. Inilah beberapa data contoh kualitas umat Buddha yg turun tepat disini baru  kita saksikan tanpa harus menunggu ke BPS ha..ha.  Kalau ada yang bertanya lalu saya katakan cari di tipitaka itupun tidak salah. Ketidakpuasan batin itulah bentuk dari kualitas batin itu sendiri yang terobsesi akan suatu jawaban. Akuilah apa adanya ha...ha

 [at]  johan

Karena anda sopan maka memang benar jawabannya ke BPS nanti dan pasti ketemu jawabannya.

Ok selanjutnya terserah anda-anda semua bagaimana melihat fenomena ini . C U guys

Bro Gurkha,

terlihat jelas di sini, andalah yg frustasi.
bacalah data valid yg diberikan Bro Upasaka pada reply #90. jelas bahwa secara kuantitas pun umat Buddha merosot berlawanan dengan statement anda bahwa secara kuantitas meningkat.
statistik mengenai Nibbana? di sinilah terlihat bahwa anda sudah frustasi.  ilmu statistik berhubungan dengan angka2, apakah anda menanyakan jumlah Nibbana? kalau jumlah Arahat mungkin masih bisa di-statistik-kan, tapi sayangnya itu OOT.

jika anda menenangkan diri sejenak mungkin anda akan bisa berdiskusi dengan lebih baik.

Ada yang sewot dan ada yang sedang berbicara ya. ha..ha

tepatnya ... ada yg frustasi dan panik setengah mati





Aduuuh Sumedha....gini hari kok ributin ARAHAT sehhh? mending urusin ARAHAN syahwat kalee wkwkwk atau mungkin lo mending main gundu di grogol atau di sumehang aja ...wkwkwkpizzz. ^:)^

Suatu data ga bisa dibilang valid kalau diambil dari data wikipedia. suatu data dikatakan valid HANYA BILA dikeluarkan oleh SUATU BADAN RESMI. kalau hanya ambil copas dr wikipedia atau internet itu namanya OPINI. Jadi mungkin betul bahwa bro Gurkha mengatakan  harus ada data  dari BPS atau mungkin badan lain yang  BERWENANG, sehingga validitasnya BENAR dan dapat dipertanggungjawabkan.

jadi bro sumedhong eh salah sumedha maksud saya,  pengalaman memang mahal, tapi kalau kebodohan adalah faktor keturunan wkwkwwk piizzz

jadi sekali lagi kalau bicara data, mohon yg  benar jgn asal posting,  kalo asbun manaya  penggiriingan opini. kalau opini katakan opini, kalau data valid katakan siapa lembaga berwenangnya. seringkali kita lihat  misal  data dan fakta berbeda. contoh: misalnya skr mungkin  di situs2 internet bilang penduduk indo 250 juta, itu kan asumsi , tp FAKTAnya adalah kalau BPS / data sensus bil   data nya 267,658,765 jiwa..nah itu valid, ada yg berwenang..

Ini  hanya saran saya aja supaya masing2 bs  berpikir jernih jgn pake emosi..kl pake emosi  ya itu main gundu aja deh  wkwkwk thx all



 [at] gurkha

om Sumedha kan tanya doank, u bisa ngomong jumlah jumlahan gitu dapet darimana, kok malah nyuruh ke BPS sih?

kalo emang asal sebut yah bilang aja napa, gak usah nyari ribut...

 [at] bangToyib

baca lagi yg bener
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sumedha

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Boleh banyak lembaga survei..beoleh banyak data  TAPI YG  VALID hanya ada 1 lembaga berwenang. Kita ga bisa klaim kalau BUKAN dari lembaga berwenang. Maksud saya disini, sebelum kita tahu jelas sumber data valid, mohon  di rinci jelas supaya ga ada lagi  perdebatan2 model bro gurkha dan bro sumedhong wkwkwk.

kalau  lupa data,  sebaiknya jgn posting. Soal kepercayaan konghucu disahkan, itu di sahkan oleh presiden Gus Dur. dengan Keppres no 27 tahun 2000.bukan 2006. Implementasi dan publikasinya  mungkin betul anda 2006. Coba anda cek yang benar.

kalau ada data berbeda tetap 1 lembaga  berwenang yg dijadikan acuan. thanks

bangtoyib atau Gurkha, kalau anda mau membaca ulang, justru sayalah yg mempertanyakan validitas dari statement yg dikemukakan oleh Bro Gurkha, yg tidak dapat ia pertahankan karena memang tidak berdasar. wiki mungkin bukan sumber yg valid tapi masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

nah sekarang, bisakah bangtoyib memberikan data valid mengenai statement bahwa umat Buddha secara kuantitas meningkat dan secara kualitas secara menurun?
« Last Edit: 07 May 2010, 02:48:35 PM by sumedha »

Offline bangtoyib

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: -7
  • Semoga semua mahluk berbahagia
 :P ^:)^

sesungguhnya TIDAK ADA satu pun diantara kalian yang dapat memastikan apakah  naik atau turun secara kuantitas  penganut Budha.

Kalau anda bertanya pada saya punya data  atau tidak SAYA JUJUR jawab TIDAK PUNYA DATA VALID. Jawaban saya yang tidak punya data JAUH LEBIH BAIK daripada memberikan data yang tidak valid.

kalau pendapat bung sumedhang yang bilang lebih baik ada data daripada ga ada data sama sekali , KESIMPULAN SAYA ADALAH: ANDA TERMASUK ORANG yang berusaha mempertahankan argumen TANPA OBJEKTIFITAS. Kalau memang ga ada data, katakan tidak ada, kalau data tidak valid, katakan ini  tidak valid. TAPI JANGAN JUGA KLAIM data uda valid wkwkwk


Kalau saya ditanya apakah saya tahu umat budha makin banyak atau tidak ,maka saya jawab tidak tahu, menurut saya HANYA DEWI KWAN IM yang tau wkwkwkwk.

Saya mau tanya juga nih, org dengan KTP  Budha, tapi ga pernah sembhayang budha bukan? wkwkw, atau org yang KTP nya kr****n, tapi  suka aktif di vihara itungannya apa? makanya saya bilang hanya Dewi Kwan Im yang tau.wkwkwkw ^-^

Dan perlu saya sampaikan,  bahwa satu2nya negara di dunia yang mencantumkan agama pada kartu identitas hanya di Indonesia. Oleh karena itulah persoalan diskusi soal KUANTITAS ini ada. Dah ah capek  juga ngurusi  debat kusir. Tapi kalau pake logika...LOGIKA org bodoh ya..maap saya org yg  IQ rendah , tidak seperti bro2 sumedhang yg IQ nya jenius atau upasaka yang  mungkin masuk dalam daftar MENSA ( organisasi org ber IQ >164 di singapura), ..logika bangtoyib  yang  org bodoh gini:

pertumbuhan angka kelahiran di indonesia termasuk tinggi ( termasuk penduduk top 5 terbanyak di dunia). Nah kalau umat budha  let's say MISAL ada 1000 org lalu masing2 beranak 1-2 orang jadilah pertumbuhan kuantitas umat budha jadi 2000 orang..anggap deh 50% nya pindah agama, tetep aja lebih banyak menjadi 1500 misalnya.

nah dari logika org bodoh aja kita  tahu kuantitas  umat budha pasti naik wkwkwkwk..ga usah pake data lagi. Contoh lagi nih:( maap saya org bodoh dan  mungkin sumedhang org jenius wkwkwk ^:)^ :

Wihara makin banyak didirikan bukan? itu PERTANDA PASTI meningkat umatnya. nah saya bicara FAKTA nih. Kalau data hanay bisa membentuk opini.

Tapi kalau bro sumedhang masih mau ngotot2an soal  masalhkuantitas ya monggo  mas.... silakan aja..tapi nanti  forum ini bs menilai wkkwkk.

jadi pertanyaan saudara2 my brothers sudah say jawab:
1. saya ga punya data valid soal kuantitas.
2. mengapa saya setuju dengan bro grukha? krn  logically  memang  harusnya bertambah wkwkwk
3. kita ga pernah nyari ribut cuma nyari makan aja wkwkwk yg ribut2 kan situ kaleee.
4.  [at] hatred:maap saya org bodo   jd ga baca dr awal, tapi kalau soal analisa  persoalan  dari satu posting saya bs tahu akar amslah wkwkwk.


Nih saya mau menguji  KEJUJURAN ANDA semua khususnya bro sumedhang.

Saya mohon dijawab jujur ya..kejujuranitu nilai tinggi lohwkwkwk danmohon diikuti bro upasaka dan lain2 deh.. sAYA INGIN MENGUJI  KEJUURAN ANDA SEBAGAI ORANG YANG SENIOR DI FORUM INI  APALAGI MEMBAHAS AGAMA.pertanyaanya begini:

PERNAHKAN KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL/SELINGKUH DENGAN ORANG YANG BUKAN PASANGAN KITA ( BAGI YANG SUDAH MENIKAH ), DAN PERNAHAKAH KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH.

sAYA AKAN mulai jawab dari diri saya dulu: Saya pernah dan sudah tobat sekarang, bagimana dengan anda bro sumedhang? Ingat kalau anda bohong kita  tidak bisa tahu, tapi ingat hati anda  tidak bisa mebohongi anda wkwkwwk DOSA dan KARMA akan selalu menyertai anda kalau bohong wkwkwk

thanks

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
sesungguhnya TIDAK ADA satu pun diantara kalian yang dapat memastikan apakah  naik atau turun secara kuantitas  penganut Budha.

Kalau anda bertanya pada saya punya data  atau tidak SAYA JUJUR jawab TIDAK PUNYA DATA VALID. Jawaban saya yang tidak punya data JAUH LEBIH BAIK daripada memberikan data yang tidak valid.
Ini benar. Memang siapa pula yang tahu kepercayaan orang sebenar-benarnya. Tetapi dalam diskusi, alangkah baiknya mengatakan sumbernya ketika mengatakan sesuatu, misalnya "menurut yang saya lihat di vihara saya", "menurut perhitungan sensus tahun xxxx".

Dan juga sikap yang tidak mau memberikan penjelasan, tidak mau mengakui bahwa tidak memiliki data, malah menyuruh orang mencari sendiri datanya, adalah sikap yang tidak baik. Saya sering mengutip sutta tetapi lupa di mana. Maka ketika ditanya, saya jujur mengakui, "saya lupa," bukan berkelit dengan menyuruh orang lain cari sendiri di Tipitaka. Bukan masalah ilmiah-statistika di sini, namun masalah sikap dalam diskusi. Anda saja yang tidak menangkap maksudnya dengan baik.


Quote
pertumbuhan angka kelahiran di indonesia termasuk tinggi ( termasuk penduduk top 5 terbanyak di dunia). Nah kalau umat budha  let's say MISAL ada 1000 org lalu masing2 beranak 1-2 orang jadilah pertumbuhan kuantitas umat budha jadi 2000 orang..anggap deh 50% nya pindah agama, tetep aja lebih banyak menjadi 1500 misalnya.
Ini jelas opini subjektif. Kalau orang nikah lalu pindah agama lain (ikut pasangan), pertumbuhannya jelas minus. Saya tidak ingin mempermasalahkan faktor2 tersebut juga bukan mencari tahu secara ilmiah pertumbuhannya. Saya hanya ingin menyampaikan kalau mau beropini, beropinilah yang baik.


Quote
Wihara makin banyak didirikan bukan? itu PERTANDA PASTI meningkat umatnya. nah saya bicara FAKTA nih. Kalau data hanay bisa membentuk opini.
Bertambah banyaknya wihara berarti bertambah banyaknya daya tampung orang yang ke wihara. Namun itu belum tentu berarti bertambahnya umat Buddha.



Quote
jadi pertanyaan saudara2 my brothers sudah say jawab:
1. saya ga punya data valid soal kuantitas.
Jika Bro gurkha juga mengatakan hal serupa, saya akan menghargainya karena mengakui keterbatasan, bukan menggunakan sikap defensif yang menyuruh orang mencari di BPS.

Quote
2. mengapa saya setuju dengan bro grukha? krn  logically  memang  harusnya bertambah wkwkwk
Saya pun beropini bahwa Umat Buddha kuantitasnya bertambah. Sekali lagi bukan masalah opininya, tetapi cara menyampaikannya.


Quote
Nih saya mau menguji  KEJUJURAN ANDA semua khususnya bro sumedhang.

Saya mohon dijawab jujur ya..kejujuranitu nilai tinggi lohwkwkwk danmohon diikuti bro upasaka dan lain2 deh.. sAYA INGIN MENGUJI  KEJUURAN ANDA SEBAGAI ORANG YANG SENIOR DI FORUM INI  APALAGI MEMBAHAS AGAMA.pertanyaanya begini:

PERNAHKAN KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL/SELINGKUH DENGAN ORANG YANG BUKAN PASANGAN KITA ( BAGI YANG SUDAH MENIKAH ), DAN PERNAHAKAH KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH.

sAYA AKAN mulai jawab dari diri saya dulu: Saya pernah dan sudah tobat sekarang, bagimana dengan anda bro sumedhang? Ingat kalau anda bohong kita  tidak bisa tahu, tapi ingat hati anda  tidak bisa mebohongi anda wkwkwwk DOSA dan KARMA akan selalu menyertai anda kalau bohong
Tolong kembali ke topik.


Offline bangtoyib

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: -7
  • Semoga semua mahluk berbahagia
sesungguhnya TIDAK ADA satu pun diantara kalian yang dapat memastikan apakah  naik atau turun secara kuantitas  penganut Budha.

Kalau anda bertanya pada saya punya data  atau tidak SAYA JUJUR jawab TIDAK PUNYA DATA VALID. Jawaban saya yang tidak punya data JAUH LEBIH BAIK daripada memberikan data yang tidak valid.
Ini benar. Memang siapa pula yang tahu kepercayaan orang sebenar-benarnya. Tetapi dalam diskusi, alangkah baiknya mengatakan sumbernya ketika mengatakan sesuatu, misalnya "menurut yang saya lihat di vihara saya", "menurut perhitungan sensus tahun xxxx".

Dan juga sikap yang tidak mau memberikan penjelasan, tidak mau mengakui bahwa tidak memiliki data, malah menyuruh orang mencari sendiri datanya, adalah sikap yang tidak baik. Saya sering mengutip sutta tetapi lupa di mana. Maka ketika ditanya, saya jujur mengakui, "saya lupa," bukan berkelit dengan menyuruh orang lain cari sendiri di Tipitaka. Bukan masalah ilmiah-statistika di sini, namun masalah sikap dalam diskusi. Anda saja yang tidak menangkap maksudnya dengan baik.


Quote
pertumbuhan angka kelahiran di indonesia termasuk tinggi ( termasuk penduduk top 5 terbanyak di dunia). Nah kalau umat budha  let's say MISAL ada 1000 org lalu masing2 beranak 1-2 orang jadilah pertumbuhan kuantitas umat budha jadi 2000 orang..anggap deh 50% nya pindah agama, tetep aja lebih banyak menjadi 1500 misalnya.
Ini jelas opini subjektif. Kalau orang nikah lalu pindah agama lain (ikut pasangan), pertumbuhannya jelas minus. Saya tidak ingin mempermasalahkan faktor2 tersebut juga bukan mencari tahu secara ilmiah pertumbuhannya. Saya hanya ingin menyampaikan kalau mau beropini, beropinilah yang baik.

Tidak subjektif. pendapat anda  yg scopenya subjektif hanya melihat secara per keluarga. harus liat makro pak. lalu bagaiman juga yg dari agama lain pindah ke budha? wkwkwk banyak tuh..di keluarga saya aja ada tuh 5 org dari agama lain pindah ke budha.



Quote
Wihara makin banyak didirikan bukan? itu PERTANDA PASTI meningkat umatnya. nah saya bicara FAKTA nih. Kalau data hanay bisa membentuk opini.
Bertambah banyaknya wihara berarti bertambah banyaknya daya tampung orang yang ke wihara. Namun itu belum tentu berarti bertambahnya umat Buddha.

pertambahan wihara JELAS menunjukan pertambahan umat. Mengapa? karena manusianya bertambah, sumber daya  pendanaan logistik dan lain2 bertambah. indikator palingjelas nih: dulu di wihara banyak orang tua, sekarang sudah mulaibanyak muda mudi remaja, JELAS FAKTA menunjukan ad anya pertambahan. indikator lain: yang saya amati,  jumlah donatur tiap wihara  dan atau kegiatan ibadah pada hari raya budha.. setiap wihara cenderung  penambahan peserta yang berdoa. bagaimana mungkin kalau umatnya ga bertambah wiharanya bertambah wkwkwk dari mana dananya kalau gitu dan untuk siapa wihara itu wkwkkw ..maap saya hanyalah org bodoh ..tp ya sudah..saya terima aja dehpendapat anda wkwkwkw capek debat soalnya wkwkw ^:)^

Quote
jadi pertanyaan saudara2 my brothers sudah say jawab:
1. saya ga punya data valid soal kuantitas.
Jika Bro gurkha juga mengatakan hal serupa, saya akan menghargainya karena mengakui keterbatasan, bukan menggunakan sikap defensif yang menyuruh orang mencari di BPS.

Tapi kalau mau jujur memang BPS lah  kemungkinan yang paling mendekati untuk tahu maslah itu. Dan saya pikir  ga ada yg salah kalau toh si gurkha minta cari di BPS, cukup bil ogah ah kan selesai wkwkwk. sama halnya misal saya  tidak mempercayai data sumedha,  ya paling saya bil salah tuh , ga valid selesai.yang saya heran malah  urusan BPS aja digede2in

Quote
2. mengapa saya setuju dengan bro grukha? krn  logically  memang  harusnya bertambah wkwkwk
Saya pun beropini bahwa Umat Buddha kuantitasnya bertambah. Sekali lagi bukan masalah opininya, tetapi cara menyampaikannya.

kalau anda setuju umat bertambah, artinya jelas juga anda  mempunyai pendapat yg berlawanan dengan data sumedhang...mana nih sumedhang wkwkwk





Quote
Nih saya mau menguji  KEJUJURAN ANDA semua khususnya bro sumedhang.

Saya mohon dijawab jujur ya..kejujuranitu nilai tinggi lohwkwkwk danmohon diikuti bro upasaka dan lain2 deh.. sAYA INGIN MENGUJI  KEJUURAN ANDA SEBAGAI ORANG YANG SENIOR DI FORUM INI  APALAGI MEMBAHAS AGAMA.pertanyaanya begini:

PERNAHKAN KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL/SELINGKUH DENGAN ORANG YANG BUKAN PASANGAN KITA ( BAGI YANG SUDAH MENIKAH ), DAN PERNAHAKAH KITA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH.

sAYA AKAN mulai jawab dari diri saya dulu: Saya pernah dan sudah tobat sekarang, bagimana dengan anda bro sumedhang? Ingat kalau anda bohong kita  tidak bisa tahu, tapi ingat hati anda  tidak bisa mebohongi anda wkwkwwk DOSA dan KARMA akan selalu menyertai anda kalau bohong
Tolong kembali ke topik.

ini adalah tes kejujuran. kalau ga mau jawab ga apa2...karena jelas nantinya jawaban ini  akan saya lanjutkan korelasinya dengan topik. saya hanya mau tahu... apakah kita yg ada disini berani  membuka diri objektifitas, keberanian memikul  responsibility atas apa yg disampaikan, dan untegritas atas suatu honesty. kalau  yg banyak cuap2 aja ga berani jujur at least pada diri sendiri, bagaimana mungkin kita sebagai umat lainnya/sesama umat mempercayai apa yg disampaikan ?
Biarkan upasaka dan sumedhang yang menjawab ...yg lain kalau mau jawab silakan jawab kalau ga  mau jawab ga usah banyak komentar. intropeksi diri dulu baru ngomong,

justru  disini kita perlu org yg bener2 berhati bersih . Saya pernah  ke hangzhou di suatu gunung ..disana kuil vihara benar2 dipimpin oleh yg berhati bersih dan bijak dan pemimpin disana  tidak mewajibkan pemikiran  harus sesuai si  pemimpin ..kalau disini kan kalau  ada yg tidak berkenan bisa di banned wkwwk ..kacian deh...


Udah gini aja teman2...ada yg berani jawab gak pertanyaan saya diatas? mana nih yg  ngaku as leader? come on show me your honesty and your integrity. yang  ga mau jawab ga apa2..diam aja ga usah banyak komentar. Saya hargai yang diam, tapi kalau banyak yg komentar ga berani  jawab, ya kita2 bisa nilailah.Ingat member sini yang menilai bukan saya bukan anda.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
lah kok makin melenceng yah mestinya kita membicarakan bagaimana agar umat buddha bertambah banyak dengan kualitas yang baik dan lebih baik lagi gitu dengan cara baik baik pula.

bukan adu otot? ini seperti mau pergi duel saja.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
tambah banyak klonengan nih =)) parah2 =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything