Ini lagi masa bete, so teman2.. aku mau komentar yg agak pedes ttg agama Buddha.. kuping boleh merah, tapi jangan masukin ke hati ya... namanya juga komentar orang lagi bosaaaaan!
Satu kali aku nanya pada pakar Buddhism, kenapa budhisme tidak mencoba memberikan penerangan batin kepada teroris (Amrozi cs), agar mereka tersadarkan? Dijawab, kembali ke Karma masing2. Kalau mereka memang gelap hati dan tak mau insaf, akan percuma. Aku kok nga bs terima ya. Kalau nga salah ada syair agar Buddha mengajarkan Dhamma ke dunia ini, krn ada sebagian mahkluk yg matanya masih tertutup setitik debu.. (aslinya lupa, jarang ngafalin sih).
Bukannya si Angulimala yg membantai 999 orang saja bisa langsung insaf oleh sang Buddha. Masa Amrozi cs (yg seperlimanya si Anguli) aja nga bisa kita ubah pandangan sesatnya? Lha.. kalau pencerahan batin hanya bisa dilakukan sang Buddha sendiri, so buat apa tho? Berarti dhamma nga usefull donk! (logikanya kayak produk hp, setelah ditemukan, berguna buat siapa aja, buat 'apa' aja, berarti usefull buat semua kan?).
Kalau orang baik nyaman dg dhamma, yaaa nga heran dech..
Tapi kalau dhamma bisa menjadi obat bagi orang rabun batin (alias jahat), naahh ini baru obat batin yg cespleng!
Bayangkan, Amrozi waktu ketangkep, dikelilingi oleh para alim ulama berbagai jurusan, diajak diskusi (atau curhat?) ... aku ingin tahu.. dhamma punya peluang berapa persen untuk menghapus tahi kebo dimata Amrozi cs? He he.. berkhayal nih.. udah ah, makin ngelantur nanti!