//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - savana_zhang

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 17
1
Nah, ini baru fair. ;D

Begini, beberapa pihak 'kan sering klaim bahwa Theravada yang paling 'asli' dan sebagainya, tapi kita lihat dari Tipitaka Pali saja banyak catatan meragukan, misalnya di thread sebelah tercatat 2 kisah Bahiya yang berbeda di mana salah satunya seharusnya salah. Gimana pihak Theravadin yang mengklaim Tipitaka paling asli dan benar menanggapinya?


yg di klaim asli dr segi arkeologi dan kajian sejarah adalah 3 nikaya,sedangkan utk yg lain masih merupakan kontorvesi,namun tentunya sebagai murid buddha tidak hanya theravada melainkan aliran manapun kita seharusnya tidak hanya berPAKU pada kitab suci melainkan pada pengalaman pribadi dan penyelidikan yg seksama atas fenomena yg disebutkan dikitab suci,kitab hanya pedoman luar.pedoman yg sebenarnya ada didalam diri.

2
Theravada / Re: kal-bar butuh agama buddha
« on: 06 March 2010, 01:27:54 PM »
^
hakka g amburadul hahaha n lom ada kepikiran balik kalimantan masih cinta udara kotor jakarta hahaha

sebenarnya orang kalbar pd umumnya sangat menghormati para tathung itu,sehingga jika bisa lebih baik jika kita menerangkan dhamma lewat cara pandang seorang tathung saja.

3
Theravada / Re: kal-bar butuh agama buddha
« on: 04 September 2009, 05:37:42 PM »
               menurut saya juga perlu klo ada romo pandita yg bisa berbahasa hakka karena kebanyakan orang chinese kalbar lebih lancar dalam bahasa hakka

4
               wah argumen kemenyan ini saya setuju banget
kuat dan mantap sekuat kemenyan. _/\_

baca dan pertimbangkan sendiri
Apanya kemenyan yg kuat? kok tau kuat?   >:D

::

5
Pengalaman Pribadi / Re: Kelebihan beragama buddha
« on: 10 August 2009, 07:04:46 PM »
               secara umum tujuan agama buddha adalah sama dg agama lain yaitu untuk mengatasi dukkha...
emang sih sekarang banyak orang mempromosi agamanya meskipun tidak dapat komisi,baik mempromosikan barang dagangan saja

6
tetapi itu semua dikarenakan dalam kehidupan lampau mereka telah mengumpulkan banyak parami lewat JMB 8 dan 10 paramita juga
taunya dari? ???
              tau-nya dari tipitaka dan riwayat hidup sang buddha
dan juga dari buku BUDDHA DHAMMA UNTUK MAHASISWA oleh bhikku buddhadasa

7
Theravada / Re: Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka
« on: 03 August 2009, 10:02:52 AM »
               itu,reply 156 n 157

8
koq bahasanya mirip bahasa orang jaman dulu?
skripnya ditulis a pek ya?

n semua itu khan kata MLDD,agama buddha tidak bgt
itulah maka sangat berbeda

9
                    sebenarnya umat buddha sendiri juga kurang care dg perkembangan buddha dhamma,ini dapat dilihat dari sikap organisasi buddhis semacam WALUBI yg sembarangan menerima aliran2 yg aneh2 yg menggunakan buddhis sebagai topeng sehingga mencoreng kemurnian buddha dhamma akibatnya sebagian besar umat buddha di indonesia ini adalah umat buddha yg tidak mengerti apa2 tentang dhamma.
                     memang ada kata2 percuma banyak tahu jika tidak mampu melakukannya sehingga byk pdt buddha yg enggan mengajar dhamma dg menyeluruh,hal ini tentunya patut disayangkan karena bahkan pasal pertama dari JMB 8 adalah pengertian/pandangan benar saja umat buddha belum bisa menyentuh kulitnya,mamang susah untuk merealisasi secara penuh tapi setidaknya bisa memahami sedikit(dg belajar) sehingga mampu menempatkan individu itu pd jalan yg benar.sebab pandangan benar adalah yg paling krusial diantara JMB 8.tanpa pandangan benar tidak ada Nibana

ada yg bilang tanpa JMB8 bisa mencicipi Nibbana.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12095.0.html

        memang benar tanpa JMB 8 bisa MENCICIPI Nibana bukan mencapainya
sebenarnya jika dilihat dari sudut pandang 1 kehidupan saja kita dapat merealisasi nibanna tanpa perlu JMB 8 .salah satu caranya adalah dg langsung merealisasi kejenuhan thd tilakhana atau langsung pd ke-SUNYA-an(menurut mahayana aliran zen khususnya)atau realisasi dari paticca samupada.tetapi itu semua dikarenakan dalam kehidupan lampau mereka telah mengumpulkan banyak parami lewat JMB 8 dan 10 paramita juga

10
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...


            sepanjang sekte2 buddhis itu masih memegang teguh segel dhamma maka baik untuk diikuti
segel dhamma adalah ajaran inti sang buddha yaitu
1.tisarana yg sama
2.tilakhana yg sama
3.empat kesunyataan mulia yg sama
4.paticca samupada yg sama
5.nirvana yg sama
6.8 jalan utamanya sama
7.bahasanya beda gpp

no.4 lah yg menjadi inti dr pecahnya aliran2 pd umumnya
karena perbedaan interpetasi,metode meditasi juga sering2 berbeda
tapi TUJUANNYA sama yaitu NIBANA,kecuali yi guang dao TUJUANNYA yaitu masuk surga

mereka yg memandang tinggi aliran sendiri dan merendahkan yg lain sesungguhnya masih umat buddha KTP
termasuk merendahkan YI GUANG DAO juga tidak boleh,hanya boleh menegaskan bahwa mereka bukanlah bagian dari agama buddha ini untuk melindungi kemurnian ajaran sang buddha yg dewasa ini sudah tidak bgt murni lg.
karena selain agama buddha byk aliran lain sebenatnya juga mengkalim bahwa ajaran mereka juga dapat membawa ke ke-buddha-an
cth:agama JAIN,dan hindu(sebutannya aja beda)
dan bahwa dhamma bukanlah milik umat buddha
dhamma orang lain juga mungkin mengandung kebenaran cthnya agama Tao juga banyak kesamaan dg agama buddha
klo MLDD itu sama dalam hal kulit luarnya saja isinya beda JAUH
yaitu karena perbedaan interpetasinya
mldd baguslah punya tujuan masuk surga, masak bagusnya masuk neraka, wkaka.


mencerminkan perbedaan yg sangat mendasar dibanding aliran buddhis lainnya
sehingga melalui threadh ini maka pembaca yg awam dapat membedakan antara MLDD dan aliran buddhis yg lainnya sehingga bisa dg jelas memilih mana yg lebih tepat sebagai acuan spiritual...
              klo memilih ajaran Buddhis asli seperti Theravada,mahayana,tantrayana maka anda akan dibimbing untuk mencapai nibana,tentunya dalam pengertian buddhis nirvana jauh melampaui surga karena nirvana bukanlah alam kehidupan.namun tentunya ajaran sang buddha juga menunjukkan cara2 untuk pergi ke surga sebelum n sesudah kematian(dg RASIONAL & APA ADANYA tidak digampang2kan)
              nah klo tujuannya mo mencapai surga aja sebaiknya memilih MLDD karena jauh lebih gampang caranya n hanya dapat dilakukan sesudah kematian sehingga sulit kirim2 kabar kepada yg masih hidup.


        Nah silahkan memilih

11
Theravada / Re: Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka
« on: 02 August 2009, 10:05:10 PM »
bung ratna, klo ada informasi yang bermanfaat bagi kita semua mohon sedianya lgsg diposting disini aja.
           artikel yg sy post dibawah adalah artikel yg diambil dr samaggi-phalla oleh bhikku Utamo lo

12
                    sebenarnya umat buddha sendiri juga kurang care dg perkembangan buddha dhamma,ini dapat dilihat dari sikap organisasi buddhis semacam WALUBI yg sembarangan menerima aliran2 yg aneh2 yg menggunakan buddhis sebagai topeng sehingga mencoreng kemurnian buddha dhamma akibatnya sebagian besar umat buddha di indonesia ini adalah umat buddha yg tidak mengerti apa2 tentang dhamma.
                     memang ada kata2 percuma banyak tahu jika tidak mampu melakukannya sehingga byk pdt buddha yg enggan mengajar dhamma dg menyeluruh,hal ini tentunya patut disayangkan karena bahkan pasal pertama dari JMB 8 adalah pengertian/pandangan benar saja umat buddha belum bisa menyentuh kulitnya,mamang susah untuk merealisasi secara penuh tapi setidaknya bisa memahami sedikit(dg belajar) sehingga mampu menempatkan individu itu pd jalan yg benar.sebab pandangan benar adalah yg paling krusial diantara JMB 8.tanpa pandangan benar tidak ada Nibana

13
satu pertanyaan dari saya

no offense loh


bagaimanakah pandangan theravada terhadap yang diluar dari theravada ?
apakah adalah salah dan tidak benar dengan kata lain sesat?


 _/\_
dhamma yg diajarkan sang buddha hanyalah segenggam pasir dibandingkan pasir dipantai.jd sebelum diperiksa dulu hendaknya kita tidak men-CAP sesat suatu ajaran.hanya saja ajaran yg tidak masuk akal hendaknya perlu dipertimbangkan lg ke-absahannya.

            jd umat theravada tidak menganggap sesat ajaran mahayana,atau yg lainnya
_/\_
Saya ingin bertanya, apakah di antara anda2 sekalian sudah mencapai tataran kesucian ?
jika belum, maka hal ini akan menjadi polemik.
jika sudah maka hal ini fakta.
klo ada pun di ga akan ngaku2,karena orang suci tidak ngaku2
klo ngaku2 bukan suci,lg pula memangnya kenapa klo yg diskusi disini ga da yg suci?

14
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 15 July 2009, 03:40:04 PM »
Om mau tanya pendapat om lg ni...
Dari tahun ke tahun tingkat kriminalitas semakin tinggi,
sy baru sadar,bahwa kenyataan ini sangat dekat dgn lingkungan sy...
Dulu toko bos hampir dibobol maling pada saat malam hari,dan toko sebelah bosku berhasil dibobol maling,minggu lalu toko yg cuma berjarak -/+ 50meter dr toko bosku di rampok orang pada saat sore hari(jam 6),perampoknya mengunakan senjata api bersama 5orang(kalo ga salah ingat) setelah beraksi kabur mengunakan mobil ..
Sebenarnya dgn kondisi kota tangerang(dekat jakarta) yg lalu lintasnya sangat padat,akan sangat mudah mengejar perampok itu..

*incaran pelaku kejahatan adalah grosir2 sembako dan rokok..

Pertanyaan sy,
sebagai buddhis yg baik,bagaimana menyikapi masalah seperti ini(katakanlah kita sebagai korbannya)
apakah kita harus pasrah?
Apakah kita bijak jika melawan?

          jika tindakkan preventif sudah tidak efektif menurut saya tentu kita harus melawan bila perlu bunuh dia daripada kita yg mati tp harus dilakukan dalam keadaan sangat terpaksa dan tanpa kebencian.karena kita harus berfikir bahwa kalo kita mati bgm dg sanak keluarga kita?bgm anak kita?
          dan klo tidak dilawan penjahat itu akan besar kepala dan makin merajalela,dia akan mengulangi perbuatannya lg dan makin banyak jatuh korban2 yg tidak berdosa

              dr sudut pandang hukum karma kerampokan adalah karma buruk yg menguatkan karma kita untuk mati dibunuh oleh perampok tp kita bisa menumpas kondisi itu dg membunuh perampok dan membikin karma buruk baru lagi(yg diusahakan tidak sekuat karma sebelumnya).karena waktu kita membunuh tidak melibatkan LDM maka karma kita jd tidak lengkap(lihat syarat2 karma lengkap"karma theory by dagpo rinpoce")

              sama dg suatu alasan berperang bila diinvasi

15
               ok,sudah clear
akhirnya diskusi membawa kita pd sebuah kesimpulan mengenai pandangan benar
dan menyatukan kita dalam  dhamma

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 17