kemudian sehubungan dengan #2,
Sang Buddha mengajarkan Dukkha Samudaya, adalah lahir, tua, sakit, mati, tidak mendapat apa yang diinginkan, bertemu dengan yg tidak disukai, berpisah dengan yg disukai. singkatnya, lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan, inilah Dukkha,
[at] TS, mohon dijelaskan versi Sukha Samudaya
sehat, muda, hidup. bertemu dengan yang dicinta, berpisah dengan yang dibenci
apakah semua hal di atas kekal? apakah penyebab kebahagiaan di atas kekal?
apakah nibanna yang dikatakan buddha mengandung sehat, muda, hidup, bertemu yang dicinta, berpisah dgn yang dibenci?
sehat, muda, dll, yg anda sebutkan itu termasuk dalam scope Dukkha, bukan sukha
yup tepat sekali bro indra, sehari2 pun saya pakai adalah 4 km standard bukan yang saya post ini
saya tidak ingin memodifikasi makna tapi kata2nya saja dan saya tidak ingin 4 km yang standard diubah kata2nya. saya cuma menyampaikan esensinya saja. yang bro indra dukkha itu tua sakit mati saja itu kurang lengkap, saya melengkapinya, muda dan sehat pun di dalamnya terkandung ketidakpuasan. Buddha pernah bilang seorang arhat tidak akan goyah oleh 8 angin kehidupan, isinya kan ada yang bahagia2 juga padahal
Hidup ini adalah kebahagiaan
mari kita akhiri kebahagiaan ini
tolong diperjelas
kalau saya bilang sama bro hatred: hidup mu adalah penderitaan.
dalam hati bro pasti mikir: menderita? iya ada ketidakpuasan memang, tapi saya bahagia kok bisa belajar dan berdiskusi di dhammacitta, bisa maen game, naek mobil
kalo saya bilang hidup ini kebahagiaan, kalau mau diteliti lebih lanjut pasti ada unsur ketidak puasannya.
mengakhiri kebahagiaan yang semu ini juga jalan untuk nibbana.
dalam hidup ada dukkha dan sukha, bukan salah satu saja. Saya memandang dari sisi yang sukha. Sukha tidak kekal, dukkha juga sama.
kalau mau sukha terus tanpa dukkha hanya ada di lokutarra bukan lokiya
Penyataan itu dpt membawa org menyukai kehidupan, dan bukannya berusaha untuk tidak terlahir di rahim manapun juga, melainkan berusaha agar terlahir dan hidup.. Karena hidup adalah kebahagiaan
dan sadar bahwa kebahagiaan itu ada akhirnya, baca yang nomer 3
lebih tepatnya membuat tidak melekat pada kebahagiaan