.....
Kalau saya pilih cowok kedua, saya pastinya bisa hidup senang. dia juga pintar berkomunikasi dan mengambil hati ortu saya. dia berani ngobrol dengan ortu saya dan membanggakan dirinya di depan ortu saya.
tapi dia orangnya menurut perasaan saya sepertinya agak jahat dan ga sebaik cowok pertama. Saya masih belum memahami dan mengerti dirinya. cuma saya merasa sepertinya saya cinta dia.
kalimat yang dibold terkesan agak aneh. dari awal saya membaca cerita cc, yang saya tangkap adalah cowok pertama jauh lebih baik, sedangkan cowok kedua semua cerita yang buruk tentang dirinya, kecuali satu, dia lebih mapan + lebih disukai sama ortunya cc.
nah kalo dibaca kembali dari cerita tentang cowok kedua, sepertinya cc g cinta sama dia, tapi diakhir malah tertulis "saya merasa sepertinya saya cinta dia".
mungkin, ini hanya mungkin yah, hanya dugaan saya, belum tentu benar, cc yakin sama si cowok kedua ini karna dia lebih mapan. tapi kan cc, kebahagiaan tidak selamanya hanya dinilai dari kepemilikan materi, walau materi itu memang bisa memenuhi kebutuhan kita, masa depan lebih terjamin. tapi kebahagiaan di dalam itu jauh lebih penting.
walau hidup sederhana asalkan hatinya bahagia.
hidup bergelimpangan harta juga belum tentu menjamin kebahagiaan.
asalkan cc siap hidup sederhana, pasti akan memilih cowok pertama.
tapi walau bagaimana memang agak sulit juga sih kalo dari orang tua sendiri tidak mendukung. pasti ada tekanan dan perasaan tidak enak.
mungkin cc harus mengesampingkan persetujuan ortunya dulu, sekarang dari cc dulu memilih yang mana, karna kan yang menjani juga cc nantinya.
kalopun memilih yang kedua, artinya g ada masalah lagi dengan ortunya. tapi kalo yang pertama, artinya harus ada usaha bagaimana caranya untuk meyakinkan ortunya cc biar mereka bisa memberikan restunya.