Di RAPB ada kisah tentang seorang bhikkhu yang melakukan hubungan intim dengan mantan istrinya. Setelah ditegur Sang Buddha, bhikkhu tersebut merasa bersalah dan kecewa. Dia menjadi kurus dan menderita sehingga dalam kehidupannya itu, dia tidak dapat mencapai kesucian cmiiw.
IMHO lebih baik belajar dari kesalahan daripada menyesalinya. Kalau terus merasa bersalah, kapan batin bisa berubah menjadi lebih baik? Cpddd...