//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?  (Read 7187 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 05:33:18 PM »
Pertanyaan dasar apakah agama Buddha bisa buat kita kaya raya? Didunia ini kita tahu bahwa banyak alasan orang memilih agama. Ada yang karena dari orang tua nya, ada yang karena pasangan hidupnya, ada juga hanya ikut ikutan. Tetapi kita juga tau banyak orang yang pindah agama hanya karena ingin kaya raya secara materi. Jadi pertanyaan nya apakah agama buddha bisa buat kita kaya raya?
Kalau bisa bagaimana cara nya?
Kalau tidak kenapa?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #1 on: 04 December 2017, 05:45:41 PM »
“Tetapi di sini, murid, seorang laki-laki atau perempuan memberikan makanan … dan pelita kepada para petapa atau para brahmana. Karena melakukan dan menjalankan perbuatan-perbuatan demikian … ia muncul kembali di alam bahagia … Tetapi jika sebaliknya ia kembali ke alam manusia, maka di manapun ia terlahir kembali ia akan menjadi kaya. Demikianlah, murid, hal itu mengarah pada kekayaan, yaitu, seseorang memberikan makanan … dan pelita kepada para petapa atau para brahmana.

ref: https://suttacentral.net/id/mn135

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #2 on: 04 December 2017, 06:10:32 PM »
“Tetapi di sini, murid, seorang laki-laki atau perempuan memberikan makanan … dan pelita kepada para petapa atau para brahmana. Karena melakukan dan menjalankan perbuatan-perbuatan demikian … ia muncul kembali di alam bahagia … Tetapi jika sebaliknya ia kembali ke alam manusia, maka di manapun ia terlahir kembali ia akan menjadi kaya. Demikianlah, murid, hal itu mengarah pada kekayaan, yaitu, seseorang memberikan makanan … dan pelita kepada para petapa atau para brahmana.

ref: https://suttacentral.net/id/mn135

Di sutta ini menyebutkan setelah kehidupan akan datang,... Tetapi kita tau umumnya yang diharapkan kehidupan saat ini juga.
Kita tau banyak cerita ada umat Buddhis katakan dia bangkrut usahanya terus dia melakukan apa yang ajaran Buddha ajarkan seperti berdana, lakukan 8 sila, pasang lilin gede gede, sumbang sana sini, fangsen, dan lain lain katakan setahun tidak muncul juga hasilnya akhirnya dia putus asa. Temen nya ajak ke tetangga sebelah,... Cuma butuh nyanyi nyanyi 3 bulan eh kehidupan nya berubah usahanya naik hutang nya kebayar.
Banyak kejadian kaya gini maka dari itu dia claim ajaran tetangga hebat.
Maka dari itu muncul lah pertanyaan ini.
Apakah agama Buddha bisa buat kita jadi kaya raya?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #3 on: 04 December 2017, 06:16:37 PM »
Di sutta ini menyebutkan setelah kehidupan akan datang,... Tetapi kita tau umumnya yang diharapkan kehidupan saat ini juga.
Kita tau banyak cerita ada umat Buddhis katakan dia bangkrut usahanya terus dia melakukan apa yang ajaran Buddha ajarkan seperti berdana, lakukan 8 sila, pasang lilin gede gede, sumbang sana sini, fangsen, dan lain lain katakan setahun tidak muncul juga hasilnya akhirnya dia putus asa. Temen nya ajak ke tetangga sebelah,... Cuma butuh nyanyi nyanyi 3 bulan eh kehidupan nya berubah usahanya naik hutang nya kebayar.
Banyak kejadian kaya gini maka dari itu dia claim ajaran tetangga hebat.
Maka dari itu muncul lah pertanyaan ini.
Apakah agama Buddha bisa buat kita jadi kaya raya?
ia menjadi kaya dalam kehidupan ini adalah akibat dari jasa baiknya yang dilakukan di masa lalu, konon hanya perbuatan yang bobot karmanya sangat significant yang dapat berbuah langsung pada kehidupan ini juga, misalnya berdana makanan kepada seorang suci ketika baru bangkit dari nirodha samapatti. pada umumnya karma akan berbuah pada kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya.

agama lain boleh2 saja mengklaim bahwa itu adalah berkat kekuatan sosok tertentu. ini adalah bidang peristiwa yang sama-sama tidak dapat dibuktikan, jadi kembali pada keyakinan individual.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #4 on: 04 December 2017, 06:31:41 PM »
ia menjadi kaya dalam kehidupan ini adalah akibat dari jasa baiknya yang dilakukan di masa lalu, konon hanya perbuatan yang bobot karmanya sangat significant yang dapat berbuah langsung pada kehidupan ini juga, misalnya berdana makanan kepada seorang suci ketika baru bangkit dari nirodha samapatti. pada umumnya karma akan berbuah pada kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya.

agama lain boleh2 saja mengklaim bahwa itu adalah berkat kekuatan sosok tertentu. ini adalah bidang peristiwa yang sama-sama tidak dapat dibuktikan, jadi kembali pada keyakinan individual.


Saya pernah baca buku manfaat membaca paritta ( kalau ga salah judul nya) di buku itu di jelaskan bahwa membaca buddhanusati dapat mendapatkan apa yang kita harapkan apakah ini benar bisa atau balik lagi ke karma lagi?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #5 on: 04 December 2017, 06:43:46 PM »
Pertanyaan dasar apakah agama Buddha bisa buat kita kaya raya? Didunia ini kita tahu bahwa banyak alasan orang memilih agama. Ada yang karena dari orang tua nya, ada yang karena pasangan hidupnya, ada juga hanya ikut ikutan. Tetapi kita juga tau banyak orang yang pindah agama hanya karena ingin kaya raya secara materi. Jadi pertanyaan nya apakah agama buddha bisa buat kita kaya raya?
Kalau bisa bagaimana cara nya?
Kalau tidak kenapa?


Sang Buddha mengajarkan 4 tips berikut kepada umat awam agar bisa memperoleh kesejahteraan dalam kehidupan sekarang (yang termasuk kekayaan di dalamnya):

“Ada, Byagghapajja, empat hal ini yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini. Apakah empat ini? Kesempurnaan dalam inisiatif, kesempurnaan dalam perlindungan, pertemanan yang baik, dan kehidupan yang seimbang.

(1) “Dan apakah kesempurnaan dalam inisiatif? Di sini, cara apa pun yang dengannya seorang anggota keluarga mencari penghidupannya—apakah dengan bertani, berdagang, beternak, keterampilan memanah, pelayanan pemerintahan, atau keterampilan-keterampilan lainnya—ia terampil dan rajin; ia memiliki penilaian yang baik atasnya agar dapat melaksanakan dan mengaturnya dengan benar. Ini disebut kesempurnaan dalam inisiatif.

(2) “Dan apakah kesempurnaan dalam perlindungan? Di sini, seorang anggota keluarga mendirikan perlindungan dan penjagaan atas kekayaan yang telah ia peroleh melalui inisiatif dan kegigihan, yang dikumpulkan dengan kekuatan lengannya, yang diusahakan dengan keringat di dahinya, kekayaan yang benar yang diperoleh dengan benar, dengan berpikir: ‘Bagaimanakah aku dapat mencegah raja-raja dan para pencuri merampasnya, api membakarnya, banjir menghanyutkannya, dan para pewaris yang tidak disukai mengambilnya?’ Ini disebut kesempurnaan dalam perlindungan.

(3) “Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau pemukiman mana pun seorang anggota keluarga menetap, ia bergaul dengan para perumah tangga atau para putra mereka—apakah yang masih muda dengan moralitas yang matang, atau yang sudah tua dengan moralitas yang matang—yang sempurna dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawanan, dan kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan terlibat dalam diskusi dengan mereka. Sejauh apa pun mereka sempurna dalam keyakinan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan keyakinan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam perilaku bermoral, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan perilaku bermoral; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kedermawanan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kedermawanan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kebijaksanaan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik.

(4) “Dan apakah kehidupan yang seimbang? Di sini, seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani kehidupan seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu berhemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’ Bagaikan seorang petugas penimbang atau pembantunya, dengan memegang timbangan, mengetahui: ‘Dengan sebanyak ini timbangan akan turun, dengan sebanyak ini timbangan akan naik,’ demikian pula seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Jika anggota keluarga ini memiliki pendapatan yang kecil namun hidup mewah, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini memakan hartanya bagaikan pemakan buah ara.’ Tetapi jika ia memiliki pendapatan besar namun hidup hemat, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini bahkan bisa kelaparan.’ Tetapi ini disebut kehidupan seimbang ketika seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan, bermabuk-mabukan, berjudi, dan pertemanan yang buruk, pergaulan yang buruk, persahabatan yang buruk. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang menutup saluran-saluran masuk dan membuka saluran-saluran keluar, dan tidak ada turun hujan, maka ia dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi berkurang dan bukan bertambah; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan … persahabatan yang buruk.

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan, menghindari bermabuk-mabukan, dan menghindari berjudi, dan mengembangkan pertemanan yang baik, pergaulan yang baik, persahabatan yang baik. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang membuka saluran-saluran masuk dan menutup saluran-saluran keluar, dan hujan turun dengan cukup, maka seseorang dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi bertambah dan bukan berkurang; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan … dan mengembangkan persahabatan yang baik.

“Ini adalah keempat hal itu yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini.


~ AN 8.54
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #6 on: 04 December 2017, 06:47:11 PM »
Bisa aja...  :-?
#Jhindra

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #7 on: 04 December 2017, 07:26:36 PM »
Bisa aja...  :-?

Apa ni yang bisa aja ?
Koan nya jangan kependekan dong susah mikirnya ,😁
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #8 on: 04 December 2017, 07:28:41 PM »
Sang Buddha mengajarkan 4 tips berikut kepada umat awam agar bisa memperoleh kesejahteraan dalam kehidupan sekarang (yang termasuk kekayaan di dalamnya):

“Ada, Byagghapajja, empat hal ini yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini. Apakah empat ini? Kesempurnaan dalam inisiatif, kesempurnaan dalam perlindungan, pertemanan yang baik, dan kehidupan yang seimbang.

(1) “Dan apakah kesempurnaan dalam inisiatif? Di sini, cara apa pun yang dengannya seorang anggota keluarga mencari penghidupannya—apakah dengan bertani, berdagang, beternak, keterampilan memanah, pelayanan pemerintahan, atau keterampilan-keterampilan lainnya—ia terampil dan rajin; ia memiliki penilaian yang baik atasnya agar dapat melaksanakan dan mengaturnya dengan benar. Ini disebut kesempurnaan dalam inisiatif.

(2) “Dan apakah kesempurnaan dalam perlindungan? Di sini, seorang anggota keluarga mendirikan perlindungan dan penjagaan atas kekayaan yang telah ia peroleh melalui inisiatif dan kegigihan, yang dikumpulkan dengan kekuatan lengannya, yang diusahakan dengan keringat di dahinya, kekayaan yang benar yang diperoleh dengan benar, dengan berpikir: ‘Bagaimanakah aku dapat mencegah raja-raja dan para pencuri merampasnya, api membakarnya, banjir menghanyutkannya, dan para pewaris yang tidak disukai mengambilnya?’ Ini disebut kesempurnaan dalam perlindungan.

(3) “Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau pemukiman mana pun seorang anggota keluarga menetap, ia bergaul dengan para perumah tangga atau para putra mereka—apakah yang masih muda dengan moralitas yang matang, atau yang sudah tua dengan moralitas yang matang—yang sempurna dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawanan, dan kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan terlibat dalam diskusi dengan mereka. Sejauh apa pun mereka sempurna dalam keyakinan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan keyakinan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam perilaku bermoral, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan perilaku bermoral; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kedermawanan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kedermawanan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kebijaksanaan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik.

(4) “Dan apakah kehidupan yang seimbang? Di sini, seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani kehidupan seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu berhemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’ Bagaikan seorang petugas penimbang atau pembantunya, dengan memegang timbangan, mengetahui: ‘Dengan sebanyak ini timbangan akan turun, dengan sebanyak ini timbangan akan naik,’ demikian pula seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Jika anggota keluarga ini memiliki pendapatan yang kecil namun hidup mewah, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini memakan hartanya bagaikan pemakan buah ara.’ Tetapi jika ia memiliki pendapatan besar namun hidup hemat, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini bahkan bisa kelaparan.’ Tetapi ini disebut kehidupan seimbang ketika seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan, bermabuk-mabukan, berjudi, dan pertemanan yang buruk, pergaulan yang buruk, persahabatan yang buruk. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang menutup saluran-saluran masuk dan membuka saluran-saluran keluar, dan tidak ada turun hujan, maka ia dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi berkurang dan bukan bertambah; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan … persahabatan yang buruk.

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan, menghindari bermabuk-mabukan, dan menghindari berjudi, dan mengembangkan pertemanan yang baik, pergaulan yang baik, persahabatan yang baik. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang membuka saluran-saluran masuk dan menutup saluran-saluran keluar, dan hujan turun dengan cukup, maka seseorang dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi bertambah dan bukan berkurang; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan … dan mengembangkan persahabatan yang baik.

“Ini adalah keempat hal itu yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini.


~ AN 8.54

Dalam sutta ini yang mana yang bikin orang cepat kaya? Apakah harus jalan bersamaan ke empat saran diatas atau satu persatu? Mohon dijelaskan prakteknya.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #9 on: 04 December 2017, 07:46:37 PM »
Dalam sutta ini yang mana yang bikin orang cepat kaya? Apakah harus jalan bersamaan ke empat saran diatas atau satu persatu? Mohon dijelaskan prakteknya.

Kesemua 4 hal tsb jika dijalankan akan membawa pada kesejahteraan pada kehidupan sekarang. Berikut adalah penjelasannya dalam konteks kehidupan modern saat ini yang saya ambil dari https://www.kompasiana.com/mr_ded/8-tips-hidup-bahagia-sejahtera-dalam-ajaran-buddha_54f85a00a33311c27b8b59ed:

1. Bekerja dan berusaha dengan tekun dan gigih

Tak diragukan lagi syarat pertama untuk hidup bahagia adalah bekerja dan berusaha, yaitu menjalankan mata pencaharian yang baik dengan tekun dan gigih. Bagi yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan, ini berarti ia bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, tidak melalaikan kewajibannya sebagai pegawai atau karyawan, dan memiliki inisiatif dalam bekerja sehingga apa pun pekerjaan yang diberikan atasan dapat diselesaikan dengan baik. Bagi yang memiliki usaha sendiri, ia seharusnya memiliki kemampuan mengatur dan mengelola usahanya dengan baik.

Dengan bekerja dan berusaha secara tekun dan gigih, tidak hanya seseorang memperoleh hasil yang maksimal, tetapi juga mencapai kepuasan batin dalam melakukan pekerjaan atau usahanya tersebut.

2. Menjaga dan melindungi kekayaan yang telah diperoleh

Setelah bekerja dengan tekun dan gigih sehingga berhasil mengumpulkan harta kekayaan yang mencukupi, hal yang tak kalah pentingnya adalah menjaga dan melindungi kekayaan tersebut agar terhindar dari kehilangan yang disebabkan oleh penyitaan oleh negara (karena tidak membayar pajak atau melakukan korupsi misalnya), pencurian atau perampokan, musibah dan bencana alam, dan pewaris yang tidak dapat mengembangkannya (misalnya suka berfoya-foya saja).

3. Menjalin persahabatan yang baik

Manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita selalu berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Salah satunya yang paling dekat dengan kita disebut para sahabat. Namun tidak semua orang bisa dijadikan sahabat baik, seperti mereka yang tamak dan serakah, banyak bicara tetapi tidak berbuat apa-apa, suka menyanjung alias penjilat, dan suka berfoya-foya. Mereka yang suka membantu, selalu ada di saat senang dan susah, menunjukkan jalan yang benar, dan selalu bersimpati adalah orang-orang yang dapat diandalkan sebagai sahabat baik.

Selain itu, dengan bergaul dengan para sahabat yang berperilaku dan bermoral, berkeyakinan yang baik, dermawan, dan bijaksana, seseorang juga berusaha untuk meneladani mereka dalam kebajikan-kebajikan tersebut. Dengan demikian, ia tidak hanya mendapatkan sahabat baik, melainkan juga memberikan persahabatan yang baik bagi para sahabatnya sehingga dapat mendatangkan lebih banyak sahabat-sahabat baik lainnya. Maka ini akan membuat seseorang hidup lebih bahagia daripada hidup berkelimpahan harta namun tanpa seorang sahabat pun.

4. Seimbang dalam pemasukan dan pengeluaran

Selain dapat menjaga dan melindungi hasil keringatnya sendiri dengan baik, maka seseorang juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluarannya. Ia tidak boros dalam pengeluarannya, tetapi juga tidak pelit. Ia pandai mengatur pengeluarannya berdasarkan pemasukan yang diterima sehingga tidak besar pasak daripada tiang.

Terdapat suatu tips pengeluaran yang baik secara Buddhis, yaitu dari empat bagian pemasukan atau penghasilan seseorang, ia dapat menggunakan satu bagian untuk dinikmati sepuasnya, dua bagian untuk mengembangkan pekerjaan dan usahanya (sebagai modal usaha misalnya), dan satu bagian sisanya untuk ditabung sehingga dapat digunakan untuk keperluan mendadak.

Untuk menjaga agar pengeluaran tidak terbuang percuma, seseorang juga perlu menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan merosotnya kekayaan, yaitu suka minum minuman keras dan ketagihan obat-obatan terlarang, berkeliaran di jalanan pada waktu yang tidak pantas, mengunjungi tempat-tempat hiburan dan bermain perempuan, berjudi, pergaulan yang salah, dan kemalasan.

Hanya dengan memenuhi dan menjalankan empat tips di atas sudah dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan duniawi yang dapat dinikmati saat ini.

Poin 1,2, dan 4 saja jika dilakukan dengan baik dan berulang-ulang akan mendatangkan kekayaan duniawi yang berlimpah, tetapi tanpa menjalin persahabatan yang baik (poin 4), kebahagiaan dari perolehan kekayaan tsb akan terasa semu dan bukan tidak mungkin akan habis kekayaannya jika berteman dengan orang-orang yang salah.
 
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #10 on: 04 December 2017, 07:59:15 PM »
Kesemua 4 hal tsb jika dijalankan akan membawa pada kesejahteraan pada kehidupan sekarang. Berikut adalah penjelasannya dalam konteks kehidupan modern saat ini yang saya ambil dari https://www.kompasiana.com/mr_ded/8-tips-hidup-bahagia-sejahtera-dalam-ajaran-buddha_54f85a00a33311c27b8b59ed:

1. Bekerja dan berusaha dengan tekun dan gigih

Tak diragukan lagi syarat pertama untuk hidup bahagia adalah bekerja dan berusaha, yaitu menjalankan mata pencaharian yang baik dengan tekun dan gigih. Bagi yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan, ini berarti ia bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, tidak melalaikan kewajibannya sebagai pegawai atau karyawan, dan memiliki inisiatif dalam bekerja sehingga apa pun pekerjaan yang diberikan atasan dapat diselesaikan dengan baik. Bagi yang memiliki usaha sendiri, ia seharusnya memiliki kemampuan mengatur dan mengelola usahanya dengan baik.

Dengan bekerja dan berusaha secara tekun dan gigih, tidak hanya seseorang memperoleh hasil yang maksimal, tetapi juga mencapai kepuasan batin dalam melakukan pekerjaan atau usahanya tersebut.

2. Menjaga dan melindungi kekayaan yang telah diperoleh

Setelah bekerja dengan tekun dan gigih sehingga berhasil mengumpulkan harta kekayaan yang mencukupi, hal yang tak kalah pentingnya adalah menjaga dan melindungi kekayaan tersebut agar terhindar dari kehilangan yang disebabkan oleh penyitaan oleh negara (karena tidak membayar pajak atau melakukan korupsi misalnya), pencurian atau perampokan, musibah dan bencana alam, dan pewaris yang tidak dapat mengembangkannya (misalnya suka berfoya-foya saja).

3. Menjalin persahabatan yang baik

Manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita selalu berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Salah satunya yang paling dekat dengan kita disebut para sahabat. Namun tidak semua orang bisa dijadikan sahabat baik, seperti mereka yang tamak dan serakah, banyak bicara tetapi tidak berbuat apa-apa, suka menyanjung alias penjilat, dan suka berfoya-foya. Mereka yang suka membantu, selalu ada di saat senang dan susah, menunjukkan jalan yang benar, dan selalu bersimpati adalah orang-orang yang dapat diandalkan sebagai sahabat baik.

Selain itu, dengan bergaul dengan para sahabat yang berperilaku dan bermoral, berkeyakinan yang baik, dermawan, dan bijaksana, seseorang juga berusaha untuk meneladani mereka dalam kebajikan-kebajikan tersebut. Dengan demikian, ia tidak hanya mendapatkan sahabat baik, melainkan juga memberikan persahabatan yang baik bagi para sahabatnya sehingga dapat mendatangkan lebih banyak sahabat-sahabat baik lainnya. Maka ini akan membuat seseorang hidup lebih bahagia daripada hidup berkelimpahan harta namun tanpa seorang sahabat pun.

4. Seimbang dalam pemasukan dan pengeluaran

Selain dapat menjaga dan melindungi hasil keringatnya sendiri dengan baik, maka seseorang juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluarannya. Ia tidak boros dalam pengeluarannya, tetapi juga tidak pelit. Ia pandai mengatur pengeluarannya berdasarkan pemasukan yang diterima sehingga tidak besar pasak daripada tiang.

Terdapat suatu tips pengeluaran yang baik secara Buddhis, yaitu dari empat bagian pemasukan atau penghasilan seseorang, ia dapat menggunakan satu bagian untuk dinikmati sepuasnya, dua bagian untuk mengembangkan pekerjaan dan usahanya (sebagai modal usaha misalnya), dan satu bagian sisanya untuk ditabung sehingga dapat digunakan untuk keperluan mendadak.

Untuk menjaga agar pengeluaran tidak terbuang percuma, seseorang juga perlu menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan merosotnya kekayaan, yaitu suka minum minuman keras dan ketagihan obat-obatan terlarang, berkeliaran di jalanan pada waktu yang tidak pantas, mengunjungi tempat-tempat hiburan dan bermain perempuan, berjudi, pergaulan yang salah, dan kemalasan.

Hanya dengan memenuhi dan menjalankan empat tips di atas sudah dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan duniawi yang dapat dinikmati saat ini.

Poin 1,2, dan 4 saja jika dilakukan dengan baik dan berulang-ulang akan mendatangkan kekayaan duniawi yang berlimpah, tetapi tanpa menjalin persahabatan yang baik (poin 4), kebahagiaan dari perolehan kekayaan tsb akan terasa semu dan bukan tidak mungkin akan habis kekayaannya jika berteman dengan orang-orang yang salah.
 

Jadi dalam cerita seorang buddhist tadi yang pindah ke tetangga,... Apa yang membuat dia saat pindah ke tetangga usaha nya jadi berhasil. Apakah usaha nya? Apakah pergaulannya? Apakah pengeluarannya? Apakah dia menjaga kekayaannya?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #11 on: 04 December 2017, 08:08:39 PM »
Jadi dalam cerita seorang buddhist tadi yang pindah ke tetangga,... Apa yang membuat dia saat pindah ke tetangga usaha nya jadi berhasil. Apakah usaha nya? Apakah pergaulannya? Apakah pengeluarannya? Apakah dia menjaga kekayaannya?

Bisa jadi memang jerih payah usahanya sudah akan membuahkan hasil ketika ia pindah agama sehingga pada saat pindah ia menjadi kaya, tetapi dicocoklogikan dengan pindah agama tsb. Atau mungkin faktor lainnya, misalnya setelah pindah agama ia menjadi pribadi yang lebih baik dan mudah bergaul sehingga mendatangkan banyak teman yang membantu usahanya, dst...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #12 on: 04 December 2017, 08:13:25 PM »
Setelah kita mengetahui sutta sutta di atas,... Sebagai umat apa yang harus dia lakukan untuk mewujudkan semangatnya bahwa dia yakin akan ajaran ini,....
Apakah melafalkan buddhanusati seperti di buku yang sebutkan ( manfaat membaca paritta) atau memakai amulet, atau cara yang lainnya?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #13 on: 04 December 2017, 08:25:38 PM »
Apa ni yang bisa aja ?
Koan nya jangan kependekan dong susah mikirnya ,😁

Males cari Suttanya...  :P
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« Reply #14 on: 04 December 2017, 08:36:47 PM »
Setelah kita mengetahui sutta sutta di atas,... Sebagai umat apa yang harus dia lakukan untuk mewujudkan semangatnya bahwa dia yakin akan ajaran ini,....

Keyakinan dalam ajaran Buddha itu sesungguhnya hanya bisa ditumbuhkan oleh diri sendiri, yaitu dengan menjalankan praktek Buddhis sehari-hari (dana, sila, bhavana, dst). Jika ia umat Buddha yang baik, pasti dengan sendirinya keyakinannya tumbuh seiring dengan prakteknya.

Quote
Apakah melafalkan buddhanusati seperti di buku yang sebutkan ( manfaat membaca paritta) atau memakai amulet, atau cara yang lainnya?

Ya caranya dengan 4 poin di atas (plus 4 poin tambahannya jika mengharapkan kesejahteraan pada kehidupan mendatang), tetapi bukan melalui doa2 ataupun membaca paritta apalagi memakai amulet:

“Perumah tangga, ada lima hal ini yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Apakah lima ini? Umur panjang, perumah tangga, adalah diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Kecantikan … Kebahagiaan … Kemasyhuran … Alam surga adalah diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Ini adalah kelima hal yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini.

“Kelima hal ini, perumah tangga, yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini, Aku katakan, tidak dapat diperoleh melalui doa-doa atau aspirasi-aspirasi. Jika kelima hal ini yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini dapat diperoleh melalui doa-doa atau aspirasi-aspirasi, siapakah yang akan kekurangan sesuatu?

~ AN 5.43
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa