//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA  (Read 20916 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
[ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« on: 15 July 2008, 08:57:44 PM »
Kepada semua master of Tipitaka atau teori tolong bantu saya ya... ^:)^ ^:)^
Apakah didalam Tipitaka sendiri SB pernah menyinggung soal "kebaikkan?"
Jika ada,apakah definisi kebaikkan bagi SB sendiri?Tolong disertai dengan sumber dan referensi,supaya saya bisa membacanya langsung.... ^:)^ ^:)^
Saya ucapkan terima kasih sebesar2nya....

Salam,
Riky
« Last Edit: 24 July 2008, 11:23:00 AM by Sumedho »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #1 on: 15 July 2008, 09:54:05 PM »
nah loh, apa itu kebaikan ? konteksnya dimana oom?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #2 on: 15 July 2008, 10:03:49 PM »
Makanya saya nanya...^-^
Ada tidak?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #3 on: 15 July 2008, 10:08:26 PM »
apakah ini membantu?

Hindari kejahatan, perbanyak kebaikan, sucikan pikiran (Ovada Patimokkha)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #4 on: 16 July 2008, 10:40:01 AM »
dari sudut pandang saya sih, Kebaikan itu relatif tergantung dari pola pikir dan norma/nilai yang berlaku....

Sang Buddha itu menggunakan rujukan kusala, skillful, terampil yang membawa pada pembebasan. yah rangkumannya itu yg ditulis om (atau ngkong? hehehhehe) Indra.

There is no place like 127.0.0.1

Offline ganero

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #5 on: 18 July 2008, 03:58:01 PM »
harus yang tidak merugikan org lain dan diri sendiri.. setidaknya harus d liat dr sudut pandang org bijaksana... karena sulit bagi kita melihat apakah sesuatu itu betul2 baik  ato buruk ...
sesungguhnya dalam kita melakukan sesuatu, seringkali didalamnya ada kebaikan dan keburukan sekaligus... yah kembali lagi... lakukan aja.. tapi ingat dan siap akan segala konsekuensinya... hahahhahaha kita kan pewaris.. sang buddha tidak pernah melarang , sila pun itu hanya anjuran, agar kita tau sesuatu yang harus kt lakukan agar kita tidak terjerumus makin dalam... tapi kalo mau lakukan yah silakan aja.. nanggung sendiri...
menurut gue, dlm hidup ini kan semuanya pilihan, so langkah ato perbuatan apapun yg kita ambil itu terserah kita.. kita sebelum melakukan sesuatu akan berpikir, nah pikiran yang bijaksana akan mengambil langkah yang tepat. begitupun sbaliknya.. hendaknya kebijaksanaan itu kita tumbuh kembangkan.
makasih.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #6 on: 18 July 2008, 07:07:02 PM »
Yap...About all of the comment,saya rasa saya tidak percaya dengan suatu "kebaikkan",saya mempertanyakan suatu "kebaikkan" itu sendiri,apakah real jika kita berusaha berbuat baik?Atau berbuat baik?Saya sendiri mempertanyakan "kebaikkan" itu...
Makanya saya nanya adakah rangkumannya didalam Tipitaka,jika ada bisakah saya melihat sumbernya?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #7 on: 18 July 2008, 07:54:00 PM »
Sigalovada sutta
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #8 on: 18 July 2008, 08:20:38 PM »
Sigalovada sutta

Klo ga salah inget sigalovada sutta membahas tentang kewajiban, bukan membahas definisi dan ciri2x sebuah tindakan adalah baik atau buruk. :)
be happy ^^

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #9 on: 18 July 2008, 08:44:37 PM »
So tidak ada yang bisa menjawabnya apa itu KEBAIKKAN?Jika begitu saya menjadi mempertanyakan apa itu "CINTA KASIH"?....^-^
Apakah "kebaikkan" dan "cinta kasih" yang selalu dipaparkan oleh semua umat MANUSIA dibumi ini hanyalah sebuah ilusi dari "aku" masing2?Saya meragukan segalanya....:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #10 on: 19 July 2008, 03:07:17 PM »
Riky bisa baca2 ttg jenis kebajikan menurut versi ajaran Liao Fan : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1343.0.html

Semoga bermanfaat _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #11 on: 19 July 2008, 04:23:05 PM »
Bung Riky, klo anda menanyakan "Apakah didalam Tipitaka sendiri SB pernah menyinggung soal kebaikkan?"
Sangat disayangkan klo sampai saat ini kita yang ada di sini belum menemukannya.

Namun apalah artinya definisi teori yang tertulis di kitab suci, karena sang Buddha sendiri lebih menyuruh kita menemukan kebaikan itu melalui praktek dan bukan teori (ingat kalama sutta).

Dan saya rasa jika anda menanyakan definisi kebaikan menurut teman2x yang ada di sini, mereka pun akan menjawab berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka pribadi atau mungkin bagi yang belajar psikologi pun menjawab berdasarkan teori kebaikan A (sumbernya biasanya dari pengalaman orang yang bernama A).

Temukanlah definisi kebaikan menurut anda sendiri, tidak perlu bergantung pada definisi kebaikan menurut orang lain. :)
« Last Edit: 19 July 2008, 04:28:21 PM by san »
be happy ^^

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #12 on: 19 July 2008, 04:52:24 PM »
Oh sungguh indah perkataan saudara San,saya setuju dengan anda...
Saya tahu dengan pasti,saya hanya ingin melihat "sutta" yang sering dipercaya oleh para penteori dgn "mati2an" bahwa Tipitaka itu adalah Mutlak dan diluar dari Tipitaka sering kali dikatakan salah...Dan saya ini sedang "membandingkan" antara pengalaman saya pribadi dengan sutta didalam Tipitaka.
:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #13 on: 19 July 2008, 05:03:33 PM »
Hehehe mending baca alkitab aja deh, baca 10 perintah tuhan aja :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #14 on: 19 July 2008, 05:12:24 PM »
So tidak ada yang bisa menjawabnya apa itu KEBAIKKAN?Jika begitu saya menjadi mempertanyakan apa itu "CINTA KASIH"?....^-^
Apakah "kebaikkan" dan "cinta kasih" yang selalu dipaparkan oleh semua umat MANUSIA dibumi ini hanyalah sebuah ilusi dari "aku" masing2?Saya meragukan segalanya....:)

Salam,
Riky

Suatu perbuatan disebut PERBUATAN BAIK, bila:
~ Perbuatan tsb tidak merugikan orang lain
~ Perbuatan tsb tidak merugikan diri sendiri
~ Perbuatan tsb bermanfaat

CINTA KASIH:
~ Suatu respon batin thp objek, yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha (nafsu rendah/ tanpa EGO, atau meminjam kalimat anda: tanpa AKU  :)  ).

---

Anda sy lihat selalu meng-agung2kan kalimat "Padamnya AKU", tetapi masih meragukan 'Perbuatan Baik' dan 'Cinta Kasih'. Malah anda mengatakan 'Perbuatan Baik' dan 'Cinta kasih' adalah ilusi dari si AKU. IMO, kedua pernyataan anda telah bertentangan, tidak konsisten. Kenapa? Karena 'Perbuatan Baik' dan 'Cinta Kasih' adalah cerminan dari 'padamnya si AKU'.

Agak mengherankan sekali...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #15 on: 19 July 2008, 05:13:33 PM »
Oh sungguh indah perkataan saudara San,saya setuju dengan anda...
Saya tahu dengan pasti,saya hanya ingin melihat "sutta" yang sering dipercaya oleh para penteori dgn "mati2an" bahwa Tipitaka itu adalah Mutlak dan diluar dari Tipitaka sering kali dikatakan salah...Dan saya ini sedang "membandingkan" antara pengalaman saya pribadi dengan sutta didalam Tipitaka.
:)

Salam,
Riky

Bisa di sharing disini, apa 'pengalaman anda' mengenai si AKU dan CINTA KASIH ini?  :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #16 on: 19 July 2008, 05:20:06 PM »
Waw..Memang benar bahwa padamnya aku adalah pencerminan CINTA KASIH,tapi banyak orang yang mengatakan tentang CINTA KASIH dlm SB,padahal mereka tidak tahu apa itu CINTA KASIH....Bagaimana mereka bisa berkata rasa apel itu apa,jika mereka belum pernah mencobanya?
Kemungkinanya cuma ada 2 yakni:
1.Menebak2 dari kata2 sutta/kata2 mereka sendiri.
2.Sudah mencobanya secara langsung..
Quote
Malah anda mengatakan 'Perbuatan Baik' dan 'Cinta kasih' adalah ilusi dari si AKU
Memang adalah ilusi...Kenapa harus saya bilang itu adalah REAL?
Coba anda buktikan bahwa itu adalah REAL?Kembali ke pernyataan saya diatas,cuma ada 2kemungkinan yang ada,mana kemungkinan yang ada pada anda?:)
Kalau saya sendiri berani berkata sampai saat ini semuanya adalah ILUSI dr AKU....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #17 on: 19 July 2008, 05:21:05 PM »
Quote
Bisa di sharing disini, apa 'pengalaman anda' mengenai si AKU dan CINTA KASIH ini?
Apa yang mesti dishare? :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #18 on: 21 July 2008, 10:25:31 AM »
Waw..Memang benar bahwa padamnya aku adalah pencerminan CINTA KASIH,tapi banyak orang yang mengatakan tentang CINTA KASIH dlm SB,padahal mereka tidak tahu apa itu CINTA KASIH....Bagaimana mereka bisa berkata rasa apel itu apa,jika mereka belum pernah mencobanya?
Kemungkinanya cuma ada 2 yakni:
1.Menebak2 dari kata2 sutta/kata2 mereka sendiri.
2.Sudah mencobanya secara langsung..
Quote
Malah anda mengatakan 'Perbuatan Baik' dan 'Cinta kasih' adalah ilusi dari si AKU
Memang adalah ilusi...Kenapa harus saya bilang itu adalah REAL?
Coba anda buktikan bahwa itu adalah REAL?Kembali ke pernyataan saya diatas,cuma ada 2kemungkinan yang ada,mana kemungkinan yang ada pada anda?:)
Kalau saya sendiri berani berkata sampai saat ini semuanya adalah ILUSI dr AKU....

Salam,
Riky

Dalam berdiskusi yg kita bahas adalah prinsip2/teori.
Soal bagaimana 'pengalaman/praktek' masing2, hanya dia lah yg tau.

Sy teringat ketika berdiskusi dengan non-buddhist, pertama2 membahas dari kitab suci masing2. si non-buddhist sangat mengedepankan 'teori ketuhanan'nya dengan memakai ayat2 alkitab, sungguh berapi-api, sy tanggapi dengan tenang, berdasarkan alkitabnya pula. akhirnya dia terpojok dengan alkitabnya, dan mulai mengeluarkan jurus "ah, alkitab ini kan tidak bisa dicerna secara logika" (padahal tadi pertama diskusi, basisnya adalah alkitab tsb)... baiklah sy terima saja.

Pembahasan mulai beralih ke Tipitaka, dia akhirnya tercengang sendiri dengan pertanyaannya dan jawaban saya. Setiap pertanyaannya akan membuka tabir baru yg semakin mendalam dari Ajaran Buddha. Semakin ditanya, maka jawaban akan semakin detil, ibaratnya teori2 Sang Buddha sangatlah kokoh konstruksinya. Akhirnya karena putus asa (terpojok), dia mulai mengeluarkan jurus yg sudah sy duga "Emangnya sudah kamu praktikkan semua teori2 tersebut?"... Inilah jurus curang paling canggih untuk menyelamatkan muka dari diskusi, yakni: tembaklah 'praktik lawan', karena semua juga tau, siapa sih yg sudah menjalankan praktik agamanya 100%?

------

 [at]  Riky Dave,

Anda mengatakan CINTA KASIH adalah ilusi dari si AKU
Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'.

Anda meragukan CINTAKASIH dan kita2 disini menjelaskannya. Ketika sudah dijelaskan secara sistematis, anda malah mengklaim orang2 hanya berbicara apel tanpa pernah mencoba rasa apel tsb. Bagaimana anda bisa mengklaim begitu?

Kalau memang mereka belum mencoba rasa apel tsb, memangnya kenapa?
Kalau mereka sudah mencoba apel tsb, apa manfaatnya bagi anda?
Apakah anda akan percaya kepada mereka? Apakah anda semata-mata akan percaya sesuatu jika dikatakan oleh orang yg sudah memakan apel? Bagaimana dengan Kalama Sutta, yg mengingatkan kita agar jangan percaya begitu saja karena semata2 dikatakan oleh orang suci, melainkan harus membuktikannya sendiri dulu?

Bagaimana jika sebaliknya? Orang2 ini ternyata belum pernah memakan apel, tapi ternyata apa yg mereka katakan tentang CINTA KASIH setelah anda buktikan adalah BENAR. Apakah anda akan menjadi tidak percaya CINTA KASIH yg telah anda buktikan sendiri, karena dikatakan semata2 dikatakan oleh orang yg belum suci?

Jadi, tidak bermanfaat rasanya jika kita disini berdiskusi dengan merujuk siapa yg sudah makan apel dan siapa yg belum. Disini kita berdiskusi berdasarkan teori, pendapat masing2 yg dapat disetujui atau dibantah/dipertanyakan berlandaskan argumen kita masing2.

::

 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #19 on: 21 July 2008, 10:28:52 AM »
Quote
Bisa di sharing disini, apa 'pengalaman anda' mengenai si AKU dan CINTA KASIH ini?
Apa yang mesti dishare? :)

Salam,
Riky

Ya, di share lah kenapa / berdasarkan apa Bro Riky sampai berpikiran bahwa CINTA KASIH adalah ILUSI DARI SI AKU.

Terus terang, sy berpendapat sebaliknya dan pendapat Bro Riky ini agak mengkhawatirkan sy.
Sedapat mungkin, sy akan share sejauh yg sy tau, tp sebelumnya sy ingin membaca kenapa Bro Riky bisa sampai berpikiran begitu. 

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #20 on: 21 July 2008, 06:38:26 PM »
Sedang proses AHA nya, meledak2 , naik turun :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #21 on: 21 July 2008, 06:47:38 PM »
Berbicara ilusi aku, tetapi terjebak didalamnya ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #22 on: 22 July 2008, 08:57:38 AM »
Waw..Memang benar bahwa padamnya aku adalah pencerminan CINTA KASIH,

Terbalik. Padamnya "aku" bukan pencerminan dari cinta kasih, tapi cinta kasih adalah cerminan dari padamnya "aku".


Quote
...tapi banyak orang yang mengatakan tentang CINTA KASIH dlm SB,padahal mereka tidak tahu apa itu CINTA KASIH....

Kamu sendiri, tahu dari mana orang itu tidak tahu apa itu "cinta kasih"?
Tentunya 1 dari 2 pilihan yang kamu tawarkan:
1. Menebak2 dari kata2 mereka
2. Sudah mengetahui secara langsung (dengan cara baca pikiran mereka)

Setahu saya, Riky_dave paling gencar menentang sikap "menerka-nerka bathin orang", dan juga tidak pernah bicara Jhana ataupun kemampuan baca pikiran. Jadi kira2 dari mana pikiran itu bisa muncul?



Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #23 on: 22 July 2008, 09:35:51 AM »
Itulah Riky, yang Telah merasa SADAR, yang merasa tidak lagi menebak batin orang.. ^-^
Yang menentang keras orang lain untuk menebak batin orang lain...  ::)  :whistle:

 ^:)^

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #24 on: 22 July 2008, 10:01:05 AM »
Sudah2, nanti disangka menghujat lagi :)) , nanti disangka bersekongkol :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #25 on: 22 July 2008, 09:07:35 PM »

Quote
Anda mengatakan CINTA KASIH adalah ilusi dari si AKU
Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'.
>>Saya sampai sekarang ini tidak tahu bahwa "Cinta Kasih" itu adalah produknya "siapa"....Apakah produk "SANG AKU" atau "TANPA AKU" karena "Sang Aku" dan "Tanpa aku" itu serupa tapi tak sama...
Dan jika bermain secara "teori dan pendapat",saya berpendapat bahwa "Cinta Kasih" itu memang bukan produk dr "Sang AKU",tetapi saya yakin "SANG AKU" telah memproduksi lebih banyak "Cinta Palsu" dengan segala "kemunafikan" didalamnya...
Yang saya ragukan didalam semua teori yang dipaparkan oleh orang2 secara umum adalah "Cinta Kasih" definisi "Manusia" berdasarkan "tataran pikirannya" sendiri...
Apakah anda sanggup mendefinisikan "cinta kasih" itu apa?:)
Jika semua konsep "manusia" itu berdasarkan "tataran pikirannya" dijabarkan tentang "Cinta Kasih" yang seakan2 sangat "mulia dan baik" tetapi disana adalah kerjaan "aku",disana terdapat "kemunafikan" dan "pembohongan"...
ITU PENDAPAT SAYA,silakan anda SANGGAH jika anda merasa keberatan...:)

Quote
Anda meragukan CINTAKASIH dan kita2 disini menjelaskannya. Ketika sudah dijelaskan secara sistematis, anda malah mengklaim orang2 hanya berbicara apel tanpa pernah mencoba rasa apel tsb. Bagaimana anda bisa mengklaim begitu?
Justru karena anda mendeskripsikan "Cinta Kasih" itu secara sistematis,maka saya berkata"Anda hanya menebak2 rasa apel tanpa pernah mencicipinya"...^-^
Lihat kembali pernyataan anda sendiri :
"Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'."
Dan lihat pernyataan saudara kainyn,"Padamnya "aku" bukan pencerminan dari cinta kasih, tapi cinta kasih adalah cerminan dari padamnya "aku". "
Saya lihat didalam pernyataan anda2 bahwa CINTA KASIH bukan Produk "AKU",cinta kasih mencerminkan bahwa ATTA sudah PADAM...
Sudah jelas bukan?Padamnya ATTA=NIBBANA,sekarang saya tanyakan kembali apakah anda dkk sudah merealisasikan NIBBANA?^-^
Kenapa anda bisa menjabarkanya secara sistematis dan demikian rupa hanya berdasarkan kata2 didalam Tipitaka yang bahwa anda sendiri belum tahu/membuktikan secara LANGSUNG KEBENARANNYA?^-^
Lantas kenapa saya harus bilang CINTA KASIH ADALAH REAL,ketika SAYA sendiri belum MEMBUKTIKAN KEBENARANNYA dengan MEREALISASIKAN NIBBANA?
Kenapa saya harus percaya terhadap sesuatu yang belum pernah saya BUKTIKAN?
Bukankah SB mengajurkan EHIPASSIKO atau mungkin SB mengajarkan HAPAL dan HAPAL??:)

Quote
Kalau memang mereka belum mencoba rasa apel tsb, memangnya kenapa?
Itu bukan urusan saya jika mereka sudah "mencoba" atau "belum sama sekali".Urusan saya hanya mempertanyakan segala sesuatu yang berlawanan dengan apa yang saya TAHU,saya tidak peduli apakah anda peduli dengan "pernyataan" saya atau tidak...Yang saya tahu dari setiap jawaban anda,saya bisa tahu apa JALAN TERBAIK untuk SAYA melebihi apapun yang saya dapatkan selama hidup 17thn didunia ini dengan "kebodohan" "keangkuhan" "kesombongan" "ketidaktahuan" "kemunafikan" dan "kebohongan"...

Quote
Kalau mereka sudah mencoba apel tsb, apa manfaatnya bagi anda?
Saya tidak peduli bahkan mereka sudah mencapai ARAHAT sekalipun,ingat yang ARAHAT itu mereka bukan saya,kenapa saya harus peduli?Mungkin ketika melihat mereka, saya hanya bernamaskara dan pergi begitu saja,atau mungkin menanyakan tentang pertanyaan2nya yang saya ragukan....Tetapi jika dia tidak bisa menjawab,itu bukan masalah bagi saya...Masalah saya hanya 1 Realisasikan NIBBANA,tiada yang LAIN untuk "Dipertentangkan" "Diperdebatkan" "Dipermasalahkan".

Quote
Apakah anda akan percaya kepada mereka? Apakah anda semata-mata akan percaya sesuatu jika dikatakan oleh orang yg sudah memakan apel? Bagaimana dengan Kalama Sutta, yg mengingatkan kita agar jangan percaya begitu saja karena semata2 dikatakan oleh orang suci, melainkan harus membuktikannya sendiri dulu?
Hahaha...Saudara willi anda sangat cerdas...Sayang sekali,anda menanyakan hal yang saya sendiri tanyakan...Justru karena saya tidak tahu kemudian saya mencari orang yang saya rasa lebih "tahu" dan mencocokan dengan "ketidaktahuan" saya,mencocokan dengan "kebenaran" melalui pengalaman2 pribadi saya...Jika "sesuai" maka dia adalah "penuntun" saya dan saya sendiri yang mulai mencari "jalan" itu dan "merealisasikan" dan orang tersebut akan saya jadikan "penuntun" semata ,tidak lebih juga tidak kurang.....:)

Quote
Bagaimana jika sebaliknya? Orang2 ini ternyata belum pernah memakan apel, tapi ternyata apa yg mereka katakan tentang CINTA KASIH setelah anda buktikan adalah BENAR. Apakah anda akan menjadi tidak percaya CINTA KASIH yg telah anda buktikan sendiri, karena dikatakan semata2 dikatakan oleh orang yg belum suci?
Ini adalah suatu pernyataan yang luar biasa selama saya berada di DC karena bagaimana orang yang belum mencicipi rasa apel bisa memberitahukan rasa apel(Kecuali dia hanya main tebak2an dan saya tidak cukup bodoh untuk mengikuti setiap "permainannya".Hidup adalah seperti permainan JUDI yakni MENANG KALAH , BENAR SALAH,ADIL TIDAK ADIL,dan selama saya hidup sekarang ini saya tidak ingin bermain "judi",jika anda ingin silakan saja toh itu bukan urusan saya.)?^-^
Anda salah,ketika saya sudah membuktikan CINTA KASIH maka saya sudah ARAHAT...^-^
Lihat kembali pernyataan anda diatas...:)
Siapapun yang mengatakannya saya tidak peduli...Apakah dia orang suci,apakah dia gelandangan,apakah dia pengemis,apakah dia pelacur,apakah dia koruptor,apakah dia bhikkhu,apakah dia penceramah...Bagi saya tidak penting,....Tapi saya yakin siapapun dia,dia tidak mungkin dapat mendeskripsikan CINTA KASIH itu apa bahkan seorang ARAHAT sekalipun...
Jadi setahu saya bahwa semua CINTA KASIH yang anda dan saya ketahui sampai saat ini adalah CIPTAAN AKU kecuali anda sudah merealisasikan NIBBANA...:)

Quote
Jadi, tidak bermanfaat rasanya jika kita disini berdiskusi dengan merujuk siapa yg sudah makan apel dan siapa yg belum. Disini kita berdiskusi berdasarkan teori, pendapat masing2 yg dapat disetujui atau dibantah/dipertanyakan berlandaskan argumen kita masing2.
Jika dengan argumen dan pendapat,saya mengundurkan diri dari diskusi ini,sebelum saya melekat pada "pandangan" saya...:)
Saya masih sangat hijau dalam masalah ini dan masih pemula,jadi saya tidak mau repot2 mengambil masalah dengan "debat kusir"...:)
Saya bukan ARAHAT dan jika saya ARAHAT sekalipun saya tidak akan repot2 untuk "mencerahkan" anda...:)
Seperti kata Dewi Lestari yang menggungah hati saya yang selama ini mencari "kata2" tersebut :
"Membahagiakan Keenan, keluarga, para penggemar, masyarakat, juga menjadi keinginan saya. Tapi saya pun tidak bisa selamanya mencegah mereka semua dari ketidakbahagiaan. Karena apa? Seseorang berbahagia karena dirinya sendiri. Kebahagiaan bukan mekanisme eksternal, tapi internal. Ilustrasinya begini, dua orang sama-sama dikasih apel, yang satu bahagia karena memang suka apel, yang lain kecewa karena sukanya durian. Berarti bukan apelnya yang bisa bikin bahagia, tapi reaksi hati seseoranglah yang menentukan. Yang tidak suka apel baru bisa bahagia kalau akhirnya dia bisa menerima bahwa yang diberikan kepadanya adalah apel dan bukan durian—sebagaimana yang dia inginkan. Alias menerima kenyataan. Saya tidak bisa membuat siapa pun berbahagia, sekalipun saya ingin berpikir demikian. Kenyatannya, hanya dirinya sendirilah yang bisa. Saya hanya bisa menolong dan memberikan apa yang orang tersebut butuhkan, SEJAUH yang saya bisa. Namun saya tidak memegang kendali apa pun atas kebahagiaannya."
"Kewajiban utama saya adalah menjadi manusia yang utuh agar saya bisa membagi keutuhan saya dengan dia. Dan keutuhan jiwa saya tidak saya letakkan dalam pernikahan, tidak juga pada siapa-siapa, melainkan pada diri saya sendiri. Saya hanya bisa bahagia untuk diri saya sendiri. Kalau ada yang lain merasa kecipratan, ya, syukur. Kalau tidak pun bukan urusan saya.
Maaf jika ada yang kurang berkenan dengan perkataan saya karena saya selalu berbicara secara "to the point" dan tanpa embel2 apapun...:)

Salam,
Riky

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #26 on: 22 July 2008, 09:24:24 PM »
Quote
Kamu sendiri, tahu dari mana orang itu tidak tahu apa itu "cinta kasih"?
Tentunya 1 dari 2 pilihan yang kamu tawarkan:
1. Menebak2 dari kata2 mereka
2. Sudah mengetahui secara langsung (dengan cara baca pikiran mereka)
Pertama2 yang harus saya TEGASKAN DAN TEKANKAN adalah saya tidak pernah menulis yang anda sebutkan sebagai "pilihan yang saya tawarkan"
Lihat apa yang saya tulis:
Quote
Kemungkinanya cuma ada 2 yakni:
1.Menebak2 dari kata2 sutta/kata2 mereka sendiri.
2.Sudah mencobanya secara langsung..
Dr 1 dan 2 yang saya tawarkan mungkin beda dengan yang anda deskripsikan/tuliskan...
1.>>Saya mengatakan mereka melihat dr sutta,mencaploknya lalu dituliskan disini hanya dengan "pengertian" mereka semata mungkin tanpa "pemahaman" apa yang mereka tuliskan...Atau bisa jadi mereka menerka2 arti sutta2 tsb dengan kata2 mereka sendiri...
2.>>Saya mengatakan bahwa sudah "terjun langsung" dan "memprakteknya",saya tidak pernah berkata sedikitpun tentang jhana yang anda maksudkan bahkan kekuatan2(Membaca pikiran) yang anda katakan disana...
Sekarang giliran anda untuk menjelaskan apa definisi anda dengan tulisan anda tsb yang mengatakan bahwa itu "tawaran saya?":)
Quote
Setahu saya, Riky_dave paling gencar menentang sikap "menerka-nerka bathin orang", dan juga tidak pernah bicara Jhana ataupun kemampuan baca pikiran. Jadi kira2 dari mana pikiran itu bisa muncul?
Lihat kembali apa definisi anda tentang pernyataan saya dan jangan mengubah kata2 yang saya lontarkan dengan persepsi anda sendiri...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #27 on: 22 July 2008, 09:49:14 PM »
Quote
Apakah anda akan percaya kepada mereka? Apakah anda semata-mata akan percaya sesuatu jika dikatakan oleh orang yg sudah memakan apel? Bagaimana dengan Kalama Sutta, yg mengingatkan kita agar jangan percaya begitu saja karena semata2 dikatakan oleh orang suci, melainkan harus membuktikannya sendiri dulu?
Hahaha...Saudara willi anda sangat cerdas...Sayang sekali,anda menanyakan hal yang saya sendiri tanyakan...

Justru karena saya tidak tahu,
kemudian saya mencari orang yang saya rasa lebih "tahu" dan mencocokan dengan "ketidaktahuan" saya,
mencocokan dengan "kebenaran" melalui pengalaman2 pribadi saya...

Jika "sesuai" maka dia adalah "penuntun" saya dan saya sendiri yang mulai mencari "jalan" itu dan "merealisasikan" dan orang tersebut akan saya jadikan "penuntun" semata ,tidak lebih juga tidak kurang.....:)
Aneh... bukankah sudah ada Siddartha yg tertuang dalam Tipitaka ?

Mencari `Kebaikan` dalam Tipitaka ?
Wah... saya pribadi ga ngerti Tipitaka, ngeliad bentuk real-nya aja ga pernah

akan tetapi, Kebaikan bukan Cinta Kasih, ini dua hal yang berbeda...

Apa itu Cinta Kasih ?
Masih ingatkah anda pada Kasih Ibu ?

Saya tidak pernah merasakan Apel yang anda maksud,
Namun saya yakin pernah merasakan bentuk Apel lainnya (dalam bentuk Kasih seorang Ibu terhadap anak)

 _/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #28 on: 22 July 2008, 09:54:20 PM »
Berbicara ilusi aku, tetapi terjebak didalamnya ^-^
Akhirnya saya bisa mengerti,
Mengapa Buddhagosa (VisuddhiMagga) menyarankan Meditator untuk memilih objek sesuai dengan carita

Offline Mod

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 49
  • Reputasi: -997
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #29 on: 22 July 2008, 09:58:21 PM »
Baik - Jahat, Cantik - Buruk
Dunia Dualisme...

Apakah siddartha ingin kita terjebak dalam dualisme ?

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #30 on: 23 July 2008, 08:06:02 AM »

Quote
Anda mengatakan CINTA KASIH adalah ilusi dari si AKU
Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'.
>>Saya sampai sekarang ini tidak tahu bahwa "Cinta Kasih" itu adalah produknya "siapa"....Apakah produk "SANG AKU" atau "TANPA AKU" karena "Sang Aku" dan "Tanpa aku" itu serupa tapi tak sama...
Dan jika bermain secara "teori dan pendapat",saya berpendapat bahwa "Cinta Kasih" itu memang bukan produk dr "Sang AKU",tetapi saya yakin "SANG AKU" telah memproduksi lebih banyak "Cinta Palsu" dengan segala "kemunafikan" didalamnya...
Yang saya ragukan didalam semua teori yang dipaparkan oleh orang2 secara umum adalah "Cinta Kasih" definisi "Manusia" berdasarkan "tataran pikirannya" sendiri...
Apakah anda sanggup mendefinisikan "cinta kasih" itu apa?:)
Jika semua konsep "manusia" itu berdasarkan "tataran pikirannya" dijabarkan tentang "Cinta Kasih" yang seakan2 sangat "mulia dan baik" tetapi disana adalah kerjaan "aku",disana terdapat "kemunafikan" dan "pembohongan"...
ITU PENDAPAT SAYA,silakan anda SANGGAH jika anda merasa keberatan...:)

 :)) :)) :))

wew.. maksudnya apa yach??  ???
Pertama dikatakan :


Quote
Memang adalah ilusi...Kenapa harus saya bilang itu adalah REAL?
Coba anda buktikan bahwa itu adalah REAL?Kembali ke pernyataan saya diatas,cuma ada 2kemungkinan yang ada,mana kemungkinan yang ada pada anda?Smiley
Kalau saya sendiri berani berkata sampai saat ini semuanya adalah ILUSI dr AKU....

Salam,
Riky

Lalu muncul kalimat, yang sy bold biru... Ckckckck....  :whistle:
Ada2 aja manusia jaman sekarang...  ::)

Quote
Anda meragukan CINTAKASIH dan kita2 disini menjelaskannya. Ketika sudah dijelaskan secara sistematis, anda malah mengklaim orang2 hanya berbicara apel tanpa pernah mencoba rasa apel tsb. Bagaimana anda bisa mengklaim begitu?
Justru karena anda mendeskripsikan "Cinta Kasih" itu secara sistematis,maka saya berkata"Anda hanya menebak2 rasa apel tanpa pernah mencicipinya"...^-^
Lihat kembali pernyataan anda sendiri :
"Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'."
Dan lihat pernyataan saudara kainyn,"Padamnya "aku" bukan pencerminan dari cinta kasih, tapi cinta kasih adalah cerminan dari padamnya "aku". "
Saya lihat didalam pernyataan anda2 bahwa CINTA KASIH bukan Produk "AKU",cinta kasih mencerminkan bahwa ATTA sudah PADAM...
Sudah jelas bukan?Padamnya ATTA=NIBBANA,sekarang saya tanyakan kembali apakah anda dkk sudah merealisasikan NIBBANA?^-^
Kenapa anda bisa menjabarkanya secara sistematis dan demikian rupa hanya berdasarkan kata2 didalam Tipitaka yang bahwa anda sendiri belum tahu/membuktikan secara LANGSUNG KEBENARANNYA?^-^
Lantas kenapa saya harus bilang CINTA KASIH ADALAH REAL,ketika SAYA sendiri belum MEMBUKTIKAN KEBENARANNYA dengan MEREALISASIKAN NIBBANA?
Kenapa saya harus percaya terhadap sesuatu yang belum pernah saya BUKTIKAN?
Bukankah SB mengajurkan EHIPASSIKO atau mungkin SB mengajarkan HAPAL dan HAPAL??:)

Lalu apakah Bro Riky udah merealisasi Nibbana, hingga udah tahu pasti bahwa Cinta kasih itu bukan produk si AKU dan Juga Ilusi dari AKU ? ??? Saya jadi binun sendiri.. maklum umat awam sih..  :(

Quote
Kalau memang mereka belum mencoba rasa apel tsb, memangnya kenapa?
Itu bukan urusan saya jika mereka sudah "mencoba" atau "belum sama sekali".Urusan saya hanya mempertanyakan segala sesuatu yang berlawanan dengan apa yang saya TAHU,saya tidak peduli apakah anda peduli dengan "pernyataan" saya atau tidak...Yang saya tahu dari setiap jawaban anda,saya bisa tahu apa JALAN TERBAIK untuk SAYA melebihi apapun yang saya dapatkan selama hidup 17thn didunia ini dengan "kebodohan" "keangkuhan" "kesombongan" "ketidaktahuan" "kemunafikan" dan "kebohongan"...

Quote
Kalau mereka sudah mencoba apel tsb, apa manfaatnya bagi anda?
Saya tidak peduli bahkan mereka sudah mencapai ARAHAT sekalipun,ingat yang ARAHAT itu mereka bukan saya,kenapa saya harus peduli?Mungkin ketika melihat mereka, saya hanya bernamaskara dan pergi begitu saja,atau mungkin menanyakan tentang pertanyaan2nya yang saya ragukan....Tetapi jika dia tidak bisa menjawab,itu bukan masalah bagi saya...Masalah saya hanya 1 Realisasikan NIBBANA,tiada yang LAIN untuk "Dipertentangkan" "Diperdebatkan" "Dipermasalahkan".

Owh... ohw.......

Quote
Apakah anda akan percaya kepada mereka? Apakah anda semata-mata akan percaya sesuatu jika dikatakan oleh orang yg sudah memakan apel? Bagaimana dengan Kalama Sutta, yg mengingatkan kita agar jangan percaya begitu saja karena semata2 dikatakan oleh orang suci, melainkan harus membuktikannya sendiri dulu?
Hahaha...Saudara willi anda sangat cerdas...Sayang sekali,anda menanyakan hal yang saya sendiri tanyakan...Justru karena saya tidak tahu kemudian saya mencari orang yang saya rasa lebih "tahu" dan mencocokan dengan "ketidaktahuan" saya,mencocokan dengan "kebenaran" melalui pengalaman2 pribadi saya...Jika "sesuai" maka dia adalah "penuntun" saya dan saya sendiri yang mulai mencari "jalan" itu dan "merealisasikan" dan orang tersebut akan saya jadikan "penuntun" semata ,tidak lebih juga tidak kurang.....:)

Quote
Bagaimana jika sebaliknya? Orang2 ini ternyata belum pernah memakan apel, tapi ternyata apa yg mereka katakan tentang CINTA KASIH setelah anda buktikan adalah BENAR. Apakah anda akan menjadi tidak percaya CINTA KASIH yg telah anda buktikan sendiri, karena dikatakan semata2 dikatakan oleh orang yg belum suci?
Ini adalah suatu pernyataan yang luar biasa selama saya berada di DC karena bagaimana orang yang belum mencicipi rasa apel bisa memberitahukan rasa apel(Kecuali dia hanya main tebak2an dan saya tidak cukup bodoh untuk mengikuti setiap "permainannya".Hidup adalah seperti permainan JUDI yakni MENANG KALAH , BENAR SALAH,ADIL TIDAK ADIL,dan selama saya hidup sekarang ini saya tidak ingin bermain "judi",jika anda ingin silakan saja toh itu bukan urusan saya.)?^-^
Anda salah,ketika saya sudah membuktikan CINTA KASIH maka saya sudah ARAHAT...^-^
Lihat kembali pernyataan anda diatas...:)
Siapapun yang mengatakannya saya tidak peduli...Apakah dia orang suci,apakah dia gelandangan,apakah dia pengemis,apakah dia pelacur,apakah dia koruptor,apakah dia bhikkhu,apakah dia penceramah...Bagi saya tidak penting,....Tapi saya yakin siapapun dia,dia tidak mungkin dapat mendeskripsikan CINTA KASIH itu apa bahkan seorang ARAHAT sekalipun...
Jadi setahu saya bahwa semua CINTA KASIH yang anda dan saya ketahui sampai saat ini adalah CIPTAAN AKU kecuali anda sudah merealisasikan NIBBANA...:)

Really Confused..... ??? ::)

Quote
Jadi, tidak bermanfaat rasanya jika kita disini berdiskusi dengan merujuk siapa yg sudah makan apel dan siapa yg belum. Disini kita berdiskusi berdasarkan teori, pendapat masing2 yg dapat disetujui atau dibantah/dipertanyakan berlandaskan argumen kita masing2.
Jika dengan argumen dan pendapat,saya mengundurkan diri dari diskusi ini,sebelum saya melekat pada "pandangan" saya...:)
Saya masih sangat hijau dalam masalah ini dan masih pemula,jadi saya tidak mau repot2 mengambil masalah dengan "debat kusir"...:)
Saya bukan ARAHAT dan jika saya ARAHAT sekalipun saya tidak akan repot2 untuk "mencerahkan" anda...:)
Seperti kata Dewi Lestari yang menggungah hati saya yang selama ini mencari "kata2" tersebut :
"Membahagiakan Keenan, keluarga, para penggemar, masyarakat, juga menjadi keinginan saya. Tapi saya pun tidak bisa selamanya mencegah mereka semua dari ketidakbahagiaan. Karena apa? Seseorang berbahagia karena dirinya sendiri. Kebahagiaan bukan mekanisme eksternal, tapi internal. Ilustrasinya begini, dua orang sama-sama dikasih apel, yang satu bahagia karena memang suka apel, yang lain kecewa karena sukanya durian. Berarti bukan apelnya yang bisa bikin bahagia, tapi reaksi hati seseoranglah yang menentukan. Yang tidak suka apel baru bisa bahagia kalau akhirnya dia bisa menerima bahwa yang diberikan kepadanya adalah apel dan bukan durian—sebagaimana yang dia inginkan. Alias menerima kenyataan. Saya tidak bisa membuat siapa pun berbahagia, sekalipun saya ingin berpikir demikian. Kenyatannya, hanya dirinya sendirilah yang bisa. Saya hanya bisa menolong dan memberikan apa yang orang tersebut butuhkan, SEJAUH yang saya bisa. Namun saya tidak memegang kendali apa pun atas kebahagiaannya."
"Kewajiban utama saya adalah menjadi manusia yang utuh agar saya bisa membagi keutuhan saya dengan dia. Dan keutuhan jiwa saya tidak saya letakkan dalam pernikahan, tidak juga pada siapa-siapa, melainkan pada diri saya sendiri. Saya hanya bisa bahagia untuk diri saya sendiri. Kalau ada yang lain merasa kecipratan, ya, syukur. Kalau tidak pun bukan urusan saya.
Maaf jika ada yang kurang berkenan dengan perkataan saya karena saya selalu berbicara secara "to the point" dan tanpa embel2 apapun...:)

Salam,
Riky


Memank Teori selalu lebih tinggi dari pencapaian itu sendiri.....  :-?
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #31 on: 23 July 2008, 08:30:46 AM »
MOD muncul lagi?walah walah

 [at]  riky Dave,
mirip copy cat Pak Hudoyo tapi sayang ga sempurna
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #32 on: 23 July 2008, 08:31:28 AM »
Quote
Kamu sendiri, tahu dari mana orang itu tidak tahu apa itu "cinta kasih"?
Tentunya 1 dari 2 pilihan yang kamu tawarkan:
1. Menebak2 dari kata2 mereka
2. Sudah mengetahui secara langsung (dengan cara baca pikiran mereka)
Pertama2 yang harus saya TEGASKAN DAN TEKANKAN adalah saya tidak pernah menulis yang anda sebutkan sebagai "pilihan yang saya tawarkan"
Lihat apa yang saya tulis:
Quote
Kemungkinanya cuma ada 2 yakni:
1.Menebak2 dari kata2 sutta/kata2 mereka sendiri.
2.Sudah mencobanya secara langsung..
Dr 1 dan 2 yang saya tawarkan mungkin beda dengan yang anda deskripsikan/tuliskan...
1.>>Saya mengatakan mereka melihat dr sutta,mencaploknya lalu dituliskan disini hanya dengan "pengertian" mereka semata mungkin tanpa "pemahaman" apa yang mereka tuliskan...Atau bisa jadi mereka menerka2 arti sutta2 tsb dengan kata2 mereka sendiri...
2.>>Saya mengatakan bahwa sudah "terjun langsung" dan "memprakteknya",saya tidak pernah berkata sedikitpun tentang jhana yang anda maksudkan bahkan kekuatan2(Membaca pikiran) yang anda katakan disana...
Sekarang giliran anda untuk menjelaskan apa definisi anda dengan tulisan anda tsb yang mengatakan bahwa itu "tawaran saya?":)
Quote
Setahu saya, Riky_dave paling gencar menentang sikap "menerka-nerka bathin orang", dan juga tidak pernah bicara Jhana ataupun kemampuan baca pikiran. Jadi kira2 dari mana pikiran itu bisa muncul?
Lihat kembali apa definisi anda tentang pernyataan saya dan jangan mengubah kata2 yang saya lontarkan dengan persepsi anda sendiri...:)

Salam,
Riky


Wah, jadi ke mana2 yah?! Maaf, Riky_dave, ga jadi diskusi deh. Jika yang begitu mudah dimengerti aja dikupas menjadi rumit di mata yang "telah tersadarkan", saya pasti tidak mampu membahas yang lebih rumit dari itu.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #33 on: 23 July 2008, 08:49:25 AM »
MOD muncul lagi?walah walah

 [at]  riky Dave,
mirip copy cat Pak Hudoyo tapi sayang ga sempurna

iye nih maen2 aja nih Mod, thanks yah Mod yang waktu itu hehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #34 on: 23 July 2008, 09:00:21 AM »
>>Saya sampai sekarang ini tidak tahu bahwa "Cinta Kasih" itu adalah produknya "siapa"....Apakah produk "SANG AKU" atau "TANPA AKU" karena "Sang Aku" dan "Tanpa aku" itu serupa tapi tak sama...

Anda 'tidak tau' dan telah dijelaskan oleh orang2... Jadi, masalahnya apa sebenarnya sekarang?

Quote
Dan jika bermain secara "teori dan pendapat",saya berpendapat bahwa "Cinta Kasih" itu memang bukan produk dr "Sang AKU",tetapi saya yakin "SANG AKU" telah memproduksi lebih banyak "Cinta Palsu" dengan segala "kemunafikan" didalamnya...

Harap dibedakan antara CINTA KASIH (murni/METTA) dan CINTA NAFSU, CINTA PALSU, dsbnya.
Pertama anda membahas CINTA KASIH, begitu dijelaskan, anda beralih ke CINTA PALSU.
DIskusi begini menjadi tidak beraturan. Anda mantapkan dulu mau bahas yg mana: CINTA KASIH atau CINTA PALSU/BERAHI/KEMELEKATAN?

Quote
Yang saya ragukan didalam semua teori yang dipaparkan oleh orang2 secara umum adalah "Cinta Kasih" definisi "Manusia" berdasarkan "tataran pikirannya" sendiri...
Apakah anda sanggup mendefinisikan "cinta kasih" itu apa?:)

Anda tidak teliti / mungkin lupa, kan sudah saya defenisikan CINTA KASIH itu di postingan atas :)

Quote
Saya lihat didalam pernyataan anda2 bahwa CINTA KASIH bukan Produk "AKU",cinta kasih mencerminkan bahwa ATTA sudah PADAM...
Sudah jelas bukan?Padamnya ATTA=NIBBANA,sekarang saya tanyakan kembali apakah anda dkk sudah merealisasikan NIBBANA?^-^

Dalam pembahasan begini apa yg saya tulis adalah berdasarkan pengetahuan sy, baik yg didapat dari buku, perenungan ataupun implementasi.

Pertanyaan2 semacam: "Anda berbicara begitu, apakah anda sudah merealisasi Nibbana?"
adalah pertanyaan dari orang yg sudah terpojok dalam berdiskusi, ketika setelah tidak ada lagi argumen yg bisa dipertahankan, maka akan berbalik menyerang 'praktik' lawan diskusi, karena semua juga tau: siapa sih diantara manusia di dunia ini yg sudah praktik 100%? Maka serang aja praktik-nya, beres sudah.

Kalau memang Bro Riky hanya ingin berdiskusi dengan orang yg sudah merealisasi Nibbana, sangat tidak tepat melempar opini/pertanyaan disini. :)

Quote
Kenapa anda bisa menjabarkanya secara sistematis dan demikian rupa hanya berdasarkan kata2 didalam Tipitaka yang bahwa anda sendiri belum tahu/membuktikan secara LANGSUNG KEBENARANNYA?^-^

Apakah sy menjabarkan CINTA KASIH tsb berdasarkan Tipitaka? sy termasuk orang yg JARANG membaca Tipitaka loh...   :-[ Seperti yg telah sy bilang, Kita tidak pernah tau, orang tsb menulis beradasarkan pengalamannya / tidak, maka tidak akan bermanfaat menanyakan praktik seseorang.

Quote
Quote
Kalau memang mereka belum mencoba rasa apel tsb, memangnya kenapa?
Itu bukan urusan saya jika mereka sudah "mencoba" atau "belum sama sekali".Urusan saya hanya mempertanyakan segala sesuatu yang berlawanan dengan apa yang saya TAHU,saya tidak peduli apakah anda peduli dengan "pernyataan" saya atau tidak...Yang saya tahu dari setiap jawaban anda,saya bisa tahu apa JALAN TERBAIK untuk SAYA melebihi apapun yang saya dapatkan selama hidup 17thn didunia ini dengan "kebodohan" "keangkuhan" "kesombongan" "ketidaktahuan" "kemunafikan" dan "kebohongan"...

AKU yg HALUS lebih susah untuk dideteksi, Bro....
Memerlukan cermin yg lebih jernih...
Kemarahan meledak2 gampang untuk dideteksi, itu namanya: Aku yg Kasar.
Keangkuhan dan kekesalan yg lebih halus, agak sulit untuk dideteksi, ini namanya Aku yg Halus.
Sy yakin, anda telah lebih baik dibanding dulu, tapi mohon untuk bersabar dan merenung lebih dalam lagi...

Quote
Quote
Kalau mereka sudah mencoba apel tsb, apa manfaatnya bagi anda?
Saya tidak peduli bahkan mereka sudah mencapai ARAHAT sekalipun,ingat yang ARAHAT itu mereka bukan saya,kenapa saya harus peduli?Mungkin ketika melihat mereka, saya hanya bernamaskara dan pergi begitu saja,atau mungkin menanyakan tentang pertanyaan2nya yang saya ragukan....Tetapi jika dia tidak bisa menjawab,itu bukan masalah bagi saya...Masalah saya hanya 1 Realisasikan NIBBANA,tiada yang LAIN untuk "Dipertentangkan" "Diperdebatkan" "Dipermasalahkan".

Tampaknya kata2 anda yg sy bold tebal tsb tidak sejalan dengan apa yg anda praktikkan di forum ini :) Sy pikir anda telah memperdebatkan dan mempermasalahkan makna Cinta Kasih, siapa yg makan apel, dan praktik anggota di forum ini (sudah Nibbana/belum?)

Quote
Hahaha...Saudara willi anda sangat cerdas...Sayang sekali,anda menanyakan hal yang saya sendiri tanyakan...Justru karena saya tidak tahu kemudian saya mencari orang yang saya rasa lebih "tahu" dan mencocokan dengan "ketidaktahuan" saya,mencocokan dengan "kebenaran" melalui pengalaman2 pribadi saya...Jika "sesuai" maka dia adalah "penuntun" saya dan saya sendiri yang mulai mencari "jalan" itu dan "merealisasikan" dan orang tersebut akan saya jadikan "penuntun" semata ,tidak lebih juga tidak kurang.....:)

Oh rupanya anda hanya mencari jawaban yg SESUAI dengan anda, pantaslah...

Quote
Anda salah,ketika saya sudah membuktikan CINTA KASIH maka saya sudah ARAHAT...^-^
Lihat kembali pernyataan anda diatas...:)

Maaf Bro Riky, kali ini sy agak tegas terhadap pernyataan anda yg satu ini: ANDA SALAH.
Untuk dapat mempraktikkan Cinta Kasih, seseorang tidak harus menjadi Arahat.

Ini sangat penting anda (dan kita semua) pahami, karena kalau salah pengertian seperti anda, maka orang2 akan menolak melaksanakan Cinta Kasih, yg mana akan merugikan mereka sendiri.

Logikanya sederhana saja: Apakah Sang Buddha telah mencapai Arahat ketika Beliau mempraktikkan Cinta Kasih kepada manusia dan binatang pada saat beliau menyempurnakan Parami-nya?

Quote
Siapapun yang mengatakannya saya tidak peduli...Apakah dia orang suci,apakah dia gelandangan,apakah dia pengemis,apakah dia pelacur,apakah dia koruptor,apakah dia bhikkhu,apakah dia penceramah...Bagi saya tidak penting,....Tapi saya yakin siapapun dia,dia tidak mungkin dapat mendeskripsikan CINTA KASIH itu apa bahkan seorang ARAHAT sekalipun...
Jadi setahu saya bahwa semua CINTA KASIH yang anda dan saya ketahui sampai saat ini adalah CIPTAAN AKU kecuali anda sudah merealisasikan NIBBANA...:)

No komen dulu deh, kalo mo ditangapi nanti terlalu panjang dan tidak fokus lagi... :)

Quote
Maaf jika ada yang kurang berkenan dengan perkataan saya karena saya selalu berbicara secara "to the point" dan tanpa embel2 apapun...:)

Tidak ada yg tidak berkenan, karena disini kita berdiskusi 'pendapat' kita kan?
Santai aja, Bro...

::
« Last Edit: 23 July 2008, 09:11:49 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #35 on: 23 July 2008, 09:08:49 AM »
 [at]  Riky_Dave
sori menulis disini sekali lagi, saya ingin bertanya apakah orang yang mendapat,mempraktekkan 'aha' itu sendiri dari ucapan,perbuatan,dan pikiran itu masih dipenuhi dengan tulisan-tulisan memancing emosi peserta yaph, bukankah setelah mengenal 'aha' itu sendiri,seseorang mulai menjaga kewaspadaan akan ucapan,pikiran dan perbuatan sehingga ia tidak dicap menuliskan pemikiran tapi kok membawa pertentangan bagi yang lain.
Saya menilai semua tulisan kamu disini mungkin bijaksana tapi apakah orang bijaksana itu arogan? berdebat tapi gaya Hit & Run? atau anda terjebak sendiri oleh rasa 'aha' itu sendiri?

Maaf kalau menyinggung dan bila anda tersinggung berarti anda masih terjerat dalam kemelekatan 'aha' itu sendiri, dan saya sudahi pembicaraan dengan anda karena layaknya sebuah tong besar yang ingin meniru bunyi drum.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #36 on: 23 July 2008, 09:27:45 AM »

Quote
Anda salah,ketika saya sudah membuktikan CINTA KASIH maka saya sudah ARAHAT...^-^
Lihat kembali pernyataan anda diatas...:)

Maaf Bro Riky, kali ini sy agak tegas terhadap pernyataan anda yg satu ini: ANDA SALAH.
Untuk dapat mempraktikkan Cinta Kasih, seseorang tidak harus menjadi Arahat.

Ini sangat penting anda (dan kita semua) pahami, karena kalau salah pengertian seperti anda, maka orang2 akan menolak melaksanakan Cinta Kasih, yg mana akan merugikan mereka sendiri.

Logikanya sederhana saja: Apakah Sang Buddha telah mencapai Arahat ketika Beliau mempraktikkan Cinta Kasih kepada manusia dan binatang pada saat beliau menyempurnakan Parami-nya?


nambahin dikit aja yah....

apakah orang tua kita harus jadi arahat untuk mencintai anaknya sepenuh hati?
blon pernah ngerasain jauh dari ortu yah...
kalo udah pernah ngerasain kost, jauh dari keluarga, baru ntar nyadar rasanya cinta kasih dan kasih sayang keluarga..

jadi kangen ama keluarga di palembang nh....  :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #37 on: 23 July 2008, 09:50:07 AM »
BTW, "AHA" & "YAPH" ini apa yah?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #38 on: 23 July 2008, 09:52:45 AM »
BTW, "AHA" & "YAPH" ini apa yah?

Ketika kamu meditasi atau merealisasi sesuatu tiba2 muncul bola lampu dan kamu teriak "AHA!" :P

Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #39 on: 23 July 2008, 10:02:42 AM »
BTW, "AHA" & "YAPH" ini apa yah?

Ketika kamu meditasi atau merealisasi sesuatu tiba2 muncul bola lampu dan kamu teriak "AHA!" :P

Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?

gw meditasi gak ada tuch "AHA" bearti boleh juga nech dicobain medhonya ehh metodenya...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #40 on: 23 July 2008, 10:03:25 AM »
BTW, "AHA" & "YAPH" ini apa yah?

Ketika kamu meditasi atau merealisasi sesuatu tiba2 muncul bola lampu dan kamu teriak "AHA!" :P

Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?

Oh, itu maksudnya. Jadi penasaran karena ryu juga ada sebut itu. Thanx, nyanadhana!

Quote
Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?

Kalo menurut saya, tidak.
Lagipula tidak penting sama sekali mengatakan sudah "AHA" ato belum. Kalau bisa menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan, tanpa omong besarpun orang tahu dia sudah "AHA". Tapi itu hanya opini saja, karena saya sendiri belum "AHA".  ;D



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #41 on: 23 July 2008, 10:12:23 AM »
Tong ingin berbunyi seperti Drum tapi ia tetap sebuah tong....ia ingin berbunyi seperti drum tapi dia lupa melapisi kepalanya dengan kulit sapi agar dia berbunyi seperti drum.

Tong "AHA" dan Drum "AHA" , dua-duanya berdebuk namun melodi dan ritmenya belum ketemu meskipun si tong telah melapisi kepalanya dengan kulit sapi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #42 on: 23 July 2008, 10:38:23 AM »
Kalo CINTA LAURA bagaimana? :whistle:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #43 on: 23 July 2008, 10:49:39 AM »
Kalo CINTA LAURA bagaimana? :whistle:

jujur aja: type-ku

tapi mesti disadari itu Lobha

Jadi, tidak mo dipikirin lebih jauh... nanti makin melekat

wakakakaka

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #44 on: 23 July 2008, 10:50:41 AM »
bisa monyong ama OOT:hammer:
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #45 on: 23 July 2008, 06:17:40 PM »
BTW, "AHA" & "YAPH" ini apa yah?

Ketika kamu meditasi atau merealisasi sesuatu tiba2 muncul bola lampu dan kamu teriak "AHA!" :P

Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?

Oh, itu maksudnya. Jadi penasaran karena ryu juga ada sebut itu. Thanx, nyanadhana!

Quote
Jawab pertanyaan saya
Apakah orang yang "AHA" itu arogan dan tidak bisa menjaga ucapan,pikiran dan perbuatannya sehingga tampak ia sebagai orang yang ingin benar?

Kalo menurut saya, tidak.
Lagipula tidak penting sama sekali mengatakan sudah "AHA" ato belum. Kalau bisa menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan, tanpa omong besarpun orang tahu dia sudah "AHA". Tapi itu hanya opini saja, karena saya sendiri belum "AHA".  ;D




Bahasa tingkat tinggi tuh AHA huahahahaha, jadi inget IKYUSAN :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #46 on: 23 July 2008, 08:00:14 PM »
Quote
Aneh... bukankah sudah ada Siddartha yg tertuang dalam Tipitaka ?

Mencari `Kebaikan` dalam Tipitaka ?
Wah... saya pribadi ga ngerti Tipitaka, ngeliad bentuk real-nya aja ga pernah

akan tetapi, Kebaikan bukan Cinta Kasih, ini dua hal yang berbeda...

Apa itu Cinta Kasih ?
Masih ingatkah anda pada Kasih Ibu ?

Saya tidak pernah merasakan Apel yang anda maksud,
Namun saya yakin pernah merasakan bentuk Apel lainnya (dalam bentuk Kasih seorang Ibu terhadap anak)
Pertama kali saya menanyakan tentang "kebaikkan" seperti judul pertama saya..
Kemudian pada saat ini defisini "kebaikkan" masih terombang ambing berdasarkan tidak ada 1 orang pun yang mampu memberikan saya penjelasan tentang sutta yang membahas hal tsb,dari hal tsb saya pun meragukan apa itu "Cinta Kasih" mungkin yang lebih dikenal "Cintanya SI BUDDHA"
atau "METTA"...
Cinta kasih ibu saya rasa itu bukan "cinta kasih" dalam definisi "murni" atau "Cinta Kasihnya Si Buddha"
Soal rasa apel saya tidak peduli apakah beda,sama atau apapun....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #47 on: 23 July 2008, 08:07:04 PM »
Quote
Kalau saya sendiri berani berkata sampai saat ini semuanya adalah ILUSI dr AKU....
"Kalau saya sendiri berani bilang">>>Apakah kata saya mengacu pada sutta2 yang anda pelajari?Ini adalah pernyataan saya diikuti 2hal kemungkinan yang saya tawarkan dan yang pasti saya belum "merealisasikan" nibbana jadi saya mengatakan SEMUA ADALAH ILUSI,dan perlu anda ketahui bahwa saya masih berada didalam DUALITAS yakni "Benar" "Salah"...:)
Dan lain halnya dengan TIPITAKA dan SEGALA MACAM SUTTA yang banyak DIYAKINI SEBAGAI KEBENARAN MUTLAK bukan?Jadi apakah ada masalah jika saya ingin "menengok" tentang sutta2?:)

Quote
Lalu apakah Bro Riky udah merealisasi Nibbana, hingga udah tahu pasti bahwa Cinta kasih itu bukan produk si AKU dan Juga Ilusi dari AKU ?  Saya jadi binun sendiri.. maklum umat awam sih.. 
Justru karena saya belum merealisasikan NIBBANA maka saya menyebutnya adalah PRODUK AKU,karena AKU saya belum RUNTUH SEPENUHNYA...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #48 on: 23 July 2008, 08:27:44 PM »
Quote
Harap dibedakan antara CINTA KASIH (murni/METTA) dan CINTA NAFSU, CINTA PALSU, dsbnya.
Pertama anda membahas CINTA KASIH, begitu dijelaskan, anda beralih ke CINTA PALSU.
DIskusi begini menjadi tidak beraturan. Anda mantapkan dulu mau bahas yg mana: CINTA KASIH atau CINTA PALSU/BERAHI/KEMELEKATAN?
Oh ya...Maaf saya salah lihat...
Benar ,anda sudah mendeskripsikan "cinta kasih" itu,yakni:
Quote
CINTA KASIH:
~ Suatu respon batin thp objek, yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha (nafsu rendah/ tanpa EGO, atau meminjam kalimat anda: tanpa AKU 
Berati sudah terjawab semua keraguan saya bahwa didunia ini "TIDAK ADA CINTA KASIH SEPERTI UNGKAPAN MANUSIA DEWASA INI"....:)
Quote
Oh rupanya anda hanya mencari jawaban yg SESUAI dengan anda, pantaslah...
"Sesuai dengan saya" juga harus diartikan secara tepat bahwa tidak jauh beda dengan apa yang saya praktikan dan hasil berdasarkan asas manfaat...^-^
Quote
Maaf Bro Riky, kali ini sy agak tegas terhadap pernyataan anda yg satu ini: ANDA SALAH.
[/b]Untuk dapat mempraktikkan Cinta Kasih, seseorang tidak harus menjadi Arahat.[/b]
Lho?Saya menjadi bingung dengan pernyataan anda?
Lihat kalimat anda:
Quote
CINTA KASIH:
~ Suatu respon batin thp objek, yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha (nafsu rendah/ tanpa EGO, atau meminjam kalimat anda: tanpa AKU 
Kemudian lihat lagi pernyataan anda lainnya:
Quote
Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'."
Anda mengatakan bahwa ketika ada CINTA KASIH maka itu berati PADAMnya AKU/TANPA AKU?
Kemudian berdasarkan penjelasan anda bahwa cinta kasih terbebas dr dosa,lobha tanpa aku jelas bukan adalah NIBBANA?
Kenapa sekarang anda membalikan pernyataan dengan berkata TIDAK HARUS jadi ARAHAT?Bagaimana anda bisa berkata begitu,bisakah anda menjelaskannya kepada saya??:)

Quote
Ini sangat penting anda (dan kita semua) pahami, karena kalau salah pengertian seperti anda, maka orang2 akan menolak melaksanakan Cinta Kasih, yg mana akan merugikan mereka sendiri.
Tepat sekali bagi saya itu adalah jawaban...Itu bukan soal salah pengertian...Tapi khusus kalimat ini tidak perlu "diperdebatkan" lebih lanjut :)

Quote
Logikanya sederhana saja: Apakah Sang Buddha telah mencapai Arahat ketika Beliau mempraktikkan Cinta Kasih kepada manusia dan binatang pada saat beliau menyempurnakan Parami-nya?
Begini saudara willi,saya akan membalikkan pertanyaan,"apakah tujuan SB menyempurnakan parami?":)

Quote
Tidak ada yg tidak berkenan, karena disini kita berdiskusi 'pendapat' kita kan?
Santai aja, Bro...
Tapi banyak yang bercuap2 soal "aha" dan "aha"...:))
Mungkin cuma perasaan saya saja...^-^

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #49 on: 23 July 2008, 08:39:39 PM »
[at]  Riky_Dave
sori menulis disini sekali lagi, saya ingin bertanya apakah orang yang mendapat,mempraktekkan 'aha' itu sendiri dari ucapan,perbuatan,dan pikiran itu masih dipenuhi dengan tulisan-tulisan memancing emosi peserta yaph, bukankah setelah mengenal 'aha' itu sendiri,seseorang mulai menjaga kewaspadaan akan ucapan,pikiran dan perbuatan sehingga ia tidak dicap menuliskan pemikiran tapi kok membawa pertentangan bagi yang lain.
Saya menilai semua tulisan kamu disini mungkin bijaksana tapi apakah orang bijaksana itu arogan? berdebat tapi gaya Hit & Run? atau anda terjebak sendiri oleh rasa 'aha' itu sendiri?
Pertama2 terima kasih atas sarannya...
Tapi saya bisa "jelaskan" lebih "spesifik" bahwa apakah saya pernah berkata bahwa saya mendapatkan "penglihatan atau aha2" yang sering rekan2 ucapkan kepada saya?
Saya menjadi heran bahwa rekan2 disini,"Lempar batu sembunyi tangan"
Mereka yang "menjudge" saya mendapatkan "aha" sekarang mereka juga yang mempertanyakan "aha" saya?
Bukankah semua yang terjadi pada diri saya hanya saya yang tahu?Apa mungkin ada rekan disini yang lebih tahu daripada saya tentang diri saya sendiri?:)

Quote
Maaf kalau menyinggung dan bila anda tersinggung berarti anda masih terjerat dalam kemelekatan 'aha' itu sendiri, dan saya sudahi pembicaraan dengan anda karena layaknya sebuah tong besar yang ingin meniru bunyi drum.
Tidak ada yang tersinggung :),justru berkat pernyataan anda saya bisa menjelaskan apa yang rekan2 disini "tahu" dan "tidak tahu" tentang saya...
Seumur saya hidup tidak ada yang tahu "apa" dan "bagaimana" saya...
Bahkan orang terdekat saya(Yang setiap hari bertemu saya,curhat kepada saya,berbicara kepada saya,mengeluh kepada saya,saja tidak pernah tahu tentang saya SEDIKITPUN) apalagi rekan2 yang hanya melalui internet ini?
Mungkinkah?^-^

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #50 on: 23 July 2008, 09:26:07 PM »
Klo saya tidak salah tangkep poinnya di sini:

-Apakah seorang arahat pasti terbebas dari lobha, dosa, dan moha? Atau sebaliknya apakah seseorang yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha pastilah seorang arahat? Jika ya dan ..

-Jika pernyataan bro willi di sini benar:

"CINTA KASIH:
~ Suatu respon batin thp objek, yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha (nafsu rendah/ tanpa EGO, atau meminjam kalimat anda: tanpa AKU"

Maka terdapat perbedaan antara cinta kasih antara cinta kasih seorang ibu pada anaknya dan boddhisatta sebelum menjadi buddha gottama dengan cinta kasih seorang arahat pada semua mahluk.

Pada kasus cinta kasih seorang ibu pada anaknya mungkin masih tersisa keakuan: ini anakku, aku ibunya, inilah yang harus kulakukan sebagai seorang ibu pada anaknya (semua memiliki aku).

Pada kasus boddhisatta, inilah yang harus kulakukan untuk menyempurnakan paramiku, agar aku dapat menjadi seorang buddha (disini pun masih memungkinkan adanya keakuan).

Sedangkan pada kasus arahat yang memberikan cinta kasih kepada semua mahluk saya rasa tidak dapat melihat keakuannya jika sudah benar2x terbebas dari lobha, dosa, dan moha.

Terlepas dari itu semua pendapat saya adalah:
- cinta kasih seorang ibu kepada anaknya adalah cinta kasih yang bersifat positif,
- cinta kasih yang ditunjukkan boddhisatta untuk menyempurnakan paraminya bersifat positif,
- jika untuk mencapai/ dapat memiliki cinta kasih seorang arahat yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha, saya harus melatih diri untuk memberikan cinta kasih kepada semua mahluk bagaikan cinta kasih yang diberikan oleh seorang ibu pada anaknya, it's ok. I'll try to do it.
- jika untuk mencapai/ dapat memiliki cinta kasih seorang arahat yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha, saya harus melatih diri untuk memberikan cinta kasih kepada semua mahluk bagaikan seorang boddhisatta yang sedang menyempurnakan paraminya, it's ok. I'll try to do it.
- apakah dengan begitu saya pasti dapat mencapai/ dapat memiliki cinta kasih seorang arahat yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha, saya tidak tahu. But I'll try to prove it.

:)
« Last Edit: 23 July 2008, 09:29:51 PM by san »
be happy ^^

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #51 on: 23 July 2008, 09:33:19 PM »
Quote
- cinta kasih seorang ibu kepada anaknya adalah cinta kasih yang bersifat positif
Awal manis belakangnya pahit...Depan kokoh dalam rapuh, d el el...:)
Quote
- cinta kasih yang ditunjukkan boddhisatta untuk menyempurnakan paraminya bersifat positif
Apakah itu parami?Apa tujuan Parami,apakah sekedar utk "mencapai" Kebuddhaan seperti pendapat anda?"Pada kasus boddhisatta, inilah yang harus kulakukan untuk menyempurnakan paramiku, agar aku dapat menjadi seorang buddha (disini pun masih memungkinkan adanya keakuan)."
Bagi saya pribadi,"Orang yang "mencari" "mengejar" "menginginkan" tidak akan akan pernah "terpuaskan" kecuali "dukkha" yang mengelilinginya tidak peduli "tujuannya" baik atau jahat,buruk atau benar d el el"...:)
Quote
jika untuk mencapai/ dapat memiliki cinta kasih seorang arahat yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha, saya harus melatih diri untuk memberikan cinta kasih kepada semua mahluk bagaikan cinta kasih yang diberikan oleh seorang ibu pada anaknya, it's ok. I'll try to do it.
"Melatih diri?" "Memiliki"? :o
"Berikan cinta dulu kepada diri masing2 kemudian kepada orang lain..." ^-^

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #52 on: 23 July 2008, 09:45:26 PM »
Quote
- cinta kasih seorang ibu kepada anaknya adalah cinta kasih yang bersifat positif
Awal manis belakangnya pahit...Depan kokoh dalam rapuh, d el el...:)

[/quote]

Setidaknya itulah yang saya pelajari dari dasa paramita seorang boddhisatta. Boddhisatta dikatakan adalah calon buddha (sammasambuddha, paceka buddha ataupun savaka buddha). Karena itulah cinta kasih, apapun bentuknya itu, kokoh ataupun rapuh, kuat atau lemah, Dana (memberi) adalah yang pertama. Memberi apa kepada siapa, kita berlatih. Dan tanpa Dana (memberi) takkan ada Metta (cinta kasih). Karena itulah saya berpendapat seorang ibu memberikan cinta kasih kepada anaknya bersifat positif.

:)
« Last Edit: 23 July 2008, 09:48:32 PM by san »
be happy ^^

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #53 on: 23 July 2008, 10:46:46 PM »
Kepada semua master of Tipitaka atau teori tolong bantu saya ya... ^:)^ ^:)^
Apakah didalam Tipitaka sendiri SB pernah menyinggung soal "kebaikkan?"
Jika ada,apakah definisi kebaikkan bagi SB sendiri?Tolong disertai dengan sumber dan referensi,supaya saya bisa membacanya langsung.... ^:)^ ^:)^
Saya ucapkan terima kasih sebesar2nya....

Salam,
Riky

Baca sutra mahayana... Vajracheddika Prajna Paramita Sutra (Sutra Kebajikan Nan Sempurna)... Kebajikan yang sempurna itu yang bagaimana ? Jelas disabdakan di dalam sutra tersebut.

Link-nya disini..
http://www.geocities.com/sutra_online/sutra_intan.htm


Hyang Buddha kemudian menjelaskan kepada Subhuti: "Semua Bodhisattva Mahasattva harus demikian mengendalikan hatinya dengan ikrar: "Aku harus menyebabkan segala jenis makhluk hidup - apakah yang terlahir dari penetasan telur, dari rahim, dari cairan atau dari perubahan wujud seketika, yang memiliki wujud atau tanpa wujud, yang memiliki kesadaran atau tanpa kesadaran, kesemuanya itu tanpa kecuali - untuk memasuki Nirvana sempurna dan berhenti bertumimbal lahir selamanya." Akan tetapi, Subhuti, sekalipun ada tak terhitung dan tak terhingga makhluk hidup yang dibebaskan dari arus tumimbal lahir, sebenarnya tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan. Mengapa? Subhuti, jika seorang Bodhisattva mengidentifikasikan dirinya sebagai "aku", sebagai manusia, sebagai makhluk
hidup dan sebagai kehidupan, maka dia sesungguhnya bukanlah seorang Bodhisattva."

"Lagipula, Subhuti, berkenaan dengan pelaksanaan Dharma, seorang Bodhisattva tidak boleh terikat oleh apapun sewaktu dia memberi. Dia tidak boleh terikat oleh wujud sewaktu memberi, juga tidak boleh terikat oleh suara, bau, rasa, objek sentuhan, ataupun objek mental (dharma) sewaktu dia memberi. Subhuti, seorang Bodhisattva harus memberi dengan demikian : Dia tidak boleh terikat pada ciri atau nama-rupa. Mengapa begitu? Jika seorang Bodhisattva tidak tercemar oleh ciri sewaktu dia memberi, pahala dan kebajikannya adalah tidak terukur."
« Last Edit: 23 July 2008, 10:53:15 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #54 on: 23 July 2008, 11:00:21 PM »
Quote
- cinta kasih seorang ibu kepada anaknya adalah cinta kasih yang bersifat positif
Awal manis belakangnya pahit...Depan kokoh dalam rapuh, d el el...:)

Salam,
Riky

ada yang pernah Punya pengalaman pahit dengan ibu-nya ??
Soalnya ibu saya memberikan cinta kasih yang luar biasa kepada saya... Mungkin masih banyak rekan lain yang menikmati cinta kasih ibu yang "TIDAK Awal manis belakangnya pahit...Depan kokoh dalam rapuh"

Kok rasanya ada yang "makai" kacamata hijau, lantas memandang semuanya jadi hijau...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #55 on: 24 July 2008, 12:40:43 AM »
Lho?Saya menjadi bingung dengan pernyataan anda?
Lihat kalimat anda:
Quote
CINTA KASIH:
~ Suatu respon batin thp objek, yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha (nafsu rendah/ tanpa EGO, atau meminjam kalimat anda: tanpa AKU 
Kemudian lihat lagi pernyataan anda lainnya:
Quote
Sy (dan mungkin beberapa anggota yg lain) menjelaskan bahwa CINTA KASIH bukanlah produk si AKU, melainkan 'refleksi dari padamnya EGO/AKU'."
Anda mengatakan bahwa ketika ada CINTA KASIH maka itu berati PADAMnya AKU/TANPA AKU?
Kemudian berdasarkan penjelasan anda bahwa cinta kasih terbebas dr dosa,lobha tanpa aku jelas bukan adalah NIBBANA?
Kenapa sekarang anda membalikan pernyataan dengan berkata TIDAK HARUS jadi ARAHAT?Bagaimana anda bisa berkata begitu,bisakah anda menjelaskannya kepada saya??:)
Ada sesuatu yg missing dari pengertian Riky,

Dari apa yg kubaca diatas,
Tanpa Ego (Tanpa Aku) ditafsir sebagai Arahat,
Tanpa Aku dianggap sebagai Keadaan Batin yang kekal,
Tanpa Aku disama-ratakan sebagai Nibbana...

Yang seolah-olah mengatakan,
"Metta (Cinta Kasih) hanya bisa dilakukan oleh seorang Buddha/Arahat"

Saya yakin disadari ataupun tidak,
    Riky pernah mencapai keadaan "Tanpa Aku",

Saya yakin disadari ataupun tidak,
    Riky pernah memancarkan Metta (Cinta Kasih) yg murni (yg terbebas dari dosa (kebencian) dan lobha),

Lalu... Apakah benar Riky merupakan seseorang yang telah penuh tercerahkan (Buddha / Arahat) ?

Semoga bisa lebih gampang dicerna...
 _/\_
« Last Edit: 24 July 2008, 12:42:39 AM by Kemenyan »

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #56 on: 24 July 2008, 07:56:37 AM »
Quote
- cinta kasih seorang ibu kepada anaknya adalah cinta kasih yang bersifat positif
Awal manis belakangnya pahit...Depan kokoh dalam rapuh, d el el...:)

Anak Durhaka..... !!!  :o
Sungguh malang nasib Sang Ibu yg AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA...
Ckckckck... inikah Pandangan/Hasil yang dimiliki seorang yg telah SADAR ?? Ato yang telah merasa SADAR ???  ::)

Quote
- cinta kasih yang ditunjukkan boddhisatta untuk menyempurnakan paraminya bersifat positif
Apakah itu parami?Apa tujuan Parami,apakah sekedar utk "mencapai" Kebuddhaan seperti pendapat anda?"Pada kasus boddhisatta, inilah yang harus kulakukan untuk menyempurnakan paramiku, agar aku dapat menjadi seorang buddha (disini pun masih memungkinkan adanya keakuan)."
Bagi saya pribadi,"Orang yang "mencari" "mengejar" "menginginkan" tidak akan akan pernah "terpuaskan" kecuali "dukkha" yang mengelilinginya tidak peduli "tujuannya" baik atau jahat,buruk atau benar d el el"... :)

Ckkckckckck...... Sadarkah dengan Kalimat Anda yg saya bold biru.. Master Riky ?? Ckckck...
Saya rasa ga perlu saya jelaskan, krn sy umat Awam dan Anda org Yg Telah merasa SADAR
Saya rasa sebaiknya Anda menghentikan online dlm DC ini dan kembali merenungkan ttg DIRI anda dan PENGETAHUAN.. Sungguh saya merasa kasihan trhdp Pengetahuan yg Anda peroleh....

Quote
jika untuk mencapai/ dapat memiliki cinta kasih seorang arahat yang terbebas dari lobha, dosa, dan moha, saya harus melatih diri untuk memberikan cinta kasih kepada semua mahluk bagaikan cinta kasih yang diberikan oleh seorang ibu pada anaknya, it's ok. I'll try to do it.
"Melatih diri?" "Memiliki"? :o
"Berikan cinta dulu kepada diri masing2 kemudian kepada orang lain..." ^-^

Salam,
Riky

 ::) ^-^ :whistle: :o :hammer:

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #57 on: 24 July 2008, 08:24:44 AM »
Quote
Kalau saya sendiri berani berkata sampai saat ini semuanya adalah ILUSI dr AKU....
"Kalau saya sendiri berani bilang">>>Apakah kata saya mengacu pada sutta2 yang anda pelajari?Ini adalah pernyataan saya diikuti 2hal kemungkinan yang saya tawarkan dan yang pasti saya belum "merealisasikan" nibbana jadi saya mengatakan SEMUA ADALAH ILUSI,dan perlu anda ketahui bahwa saya masih berada didalam DUALITAS yakni "Benar" "Salah"...:)
Dan lain halnya dengan TIPITAKA dan SEGALA MACAM SUTTA yang banyak DIYAKINI SEBAGAI KEBENARAN MUTLAK bukan?Jadi apakah ada masalah jika saya ingin "menengok" tentang sutta2?:)

Quote
Lalu apakah Bro Riky udah merealisasi Nibbana, hingga udah tahu pasti bahwa Cinta kasih itu bukan produk si AKU dan Juga Ilusi dari AKU ?  Saya jadi binun sendiri.. maklum umat awam sih.. 
Justru karena saya belum merealisasikan NIBBANA maka saya menyebutnya adalah PRODUK AKU,karena AKU saya belum RUNTUH SEPENUHNYA...:)

Salam,
Riky

:))
Keknya anda menulis pernyataan2 yg tidak anda sadari sendiri.... Ckckck....
Bahkan sampai postingan ini diterbitkan, sepertinya anda blm menyadari atau mungkin anda sadari tapi ga mau mengakui.. ckckck...

Haiyaa... Emank jaman udah EDAN.... haisshh....
Saya jelaskan sekali pernyataan yg pernah anda posting yach....

Pertama anda mengatakan sendiri, bahwa CINTA KASIH itu adalah ILUSI dari AKU
Ilusi dari AKU = HASIL produksi dari AKU (yg halus ato kasar ga tahu deh)
HASIL Produksi = Produk AKU

Dan dilain waktu, anda mengatakan lagi, bahkan sepertinya dgn ketegasan yang "WAH", bahwa CINTA KASIH bukanlah PRODUK si AKU.. Haiyaa... Saya yang BODOH dlm menangkap maksud Si master atau Anda yang.......... zZzZzZz

Sekarang bukan masalah Anda masih dlm dualitas benar salah atau ga, bukan anda sudah suci dan sy blm ato ga, bukan masalah anda blm tercerahkan dan saya sudah tercerahkan atau ga... ngerti ga??
Tapi, masalah konsistensi pernyataan2 anda yang tidak konsisten dan selalu bertolakbelakang dan terkesan hanya melakukan pembenaran2 atas pernyataan2 anda yg salah sebelumnya..
anda tidak sadar atau anda tidak mau menyadari atau anda sadar, hanya ga mau mengakui?

Saya ga perlu anda mengakui setelah saya memposting kalimat ini... cukup org2 yg menilai, saya salah atau anda salah..

Bukan cuma kalimat anda yg pernah sy quote, tp byk kalimat2 anda yg saling betolakbelakang dan terkesan selalu membela diri saat udh terdesak walaupun mungkin Anda TAHU SALAH..

Saya blm merealisasikan Nibbana, saya bukan Arahat, saya hanya umat awam, ya.. dan anda pun begitu.. kita sama2 manusia yg msh KOTOR.. tp bukan itu masalahnya...
Hanya satu yang patut anda renungkan lebih lanjut, dan ini hanya sekedar menawarkan, bukan meminta, bukan memaksa, ibarat penjual kain yg menjajakan dagangannya.. Yaitu konsistensi pernyataan2 anda..

Anda sangat mirip dgn pengetahuan saya wkt muda dl.. saat masih remaja dl..  sangat Menggebu-gebu.. Ibarat Sampange (tulisan sy bener ga yach? ^-^ )
yang dikocok dan dibuka tutupnya..

Yah, anda butuh waktu untuk menyadari semua itu..
_/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #58 on: 24 July 2008, 08:30:51 AM »
Koreksi...........Sampange = Sampagne  :P ;D

 [at]  riky Dave,
saya khawatir ada beberapa pemikiran menjurus pada pemahaman yang salah(miccha ditthi),bisakah anda berkonsultasi dengan guru anda yaitu Pak Hudoyo? ntah kenapa saya ragu-ragu kepada anda,sedikit khawaitr dengan pemikiran anda yang nantinya akan membuat anda sakit kepala seperti dihantam palu, ayo konsultasikan ke guru anda agar nantinya ga dibilang apakah guru anda yang mengajarkan seperti ini kepada kamu. jaga kebaikan semua pihak  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #59 on: 24 July 2008, 08:39:34 AM »
[at]  Riky_Dave
sori menulis disini sekali lagi, saya ingin bertanya apakah orang yang mendapat,mempraktekkan 'aha' itu sendiri dari ucapan,perbuatan,dan pikiran itu masih dipenuhi dengan tulisan-tulisan memancing emosi peserta yaph, bukankah setelah mengenal 'aha' itu sendiri,seseorang mulai menjaga kewaspadaan akan ucapan,pikiran dan perbuatan sehingga ia tidak dicap menuliskan pemikiran tapi kok membawa pertentangan bagi yang lain.
Saya menilai semua tulisan kamu disini mungkin bijaksana tapi apakah orang bijaksana itu arogan? berdebat tapi gaya Hit & Run? atau anda terjebak sendiri oleh rasa 'aha' itu sendiri?
Pertama2 terima kasih atas sarannya...
Tapi saya bisa "jelaskan" lebih "spesifik" bahwa apakah saya pernah berkata bahwa saya mendapatkan "penglihatan atau aha2" yang sering rekan2 ucapkan kepada saya?
Saya menjadi heran bahwa rekan2 disini,"Lempar batu sembunyi tangan"
Mereka yang "menjudge" saya mendapatkan "aha" sekarang mereka juga yang mempertanyakan "aha" saya?
Bukankah semua yang terjadi pada diri saya hanya saya yang tahu?Apa mungkin ada rekan disini yang lebih tahu daripada saya tentang diri saya sendiri?:)

Quote
Maaf kalau menyinggung dan bila anda tersinggung berarti anda masih terjerat dalam kemelekatan 'aha' itu sendiri, dan saya sudahi pembicaraan dengan anda karena layaknya sebuah tong besar yang ingin meniru bunyi drum.
Tidak ada yang tersinggung :),justru berkat pernyataan anda saya bisa menjelaskan apa yang rekan2 disini "tahu" dan "tidak tahu" tentang saya...
Seumur saya hidup tidak ada yang tahu "apa" dan "bagaimana" saya...
Bahkan orang terdekat saya(Yang setiap hari bertemu saya,curhat kepada saya,berbicara kepada saya,mengeluh kepada saya,saja tidak pernah tahu tentang saya SEDIKITPUN) apalagi rekan2 yang hanya melalui internet ini?
Mungkinkah?^-^

Salam,
Riky

Bahkan saya berani mempertaruhkan nyawa saya, kalimat diatas hanyalah kalimat SOK TAHU dan AROGAN.. Saya berani bertaruh, bahkan Anda sendiri pun blm mengetahui dgn pasti SIAPA ANDA sesungguhnya... Ya, kecuali anda telah sepenuhnya Arahat...

Ada yang berani bertaruh dgn saya ? ^-^

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #60 on: 24 July 2008, 08:52:51 AM »
Bertaruh itu melanggar sila lho bro Umat Awam,itu namanya judiiii......, :P :D

Saya berpikir setelah kita tahu(nyana) ada saatnya kita merenung untuk lebih jernih dalam berpikir,bertindak lebih dewasa, kita disini pernah mengalami apa namanya menemukan Dhamma dan hati yang meluap2 bukan? Setiap hari rasanya ga sreg kalo tidak mempromosikan Dhamma bukan? ini baru permulaan mengenal Dhamma,nantinya juga akan adem kembali :)
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #61 on: 24 July 2008, 09:04:14 AM »
hahahaha.... Gpp deh melanggar sila, ntar saya SOGOK pengatur Hukum Kammanya. :P :hammer:
Thx Atas nasihatnya.. :)

Ya, hampir semua dari kita pernah mengalaminya, masa2 romantis mengenal Dhamma..
Ya, semuanya akan kembali normal seiring berjalannya Sang Waktu.. :)
Tapi, setidaknya saya dan mungkin kita bisa menjajakan Dhamma yg kita ketahui kepada yang blm tahu atau yg mungkin slh memilih produk.,.. ;D :D :P

_/\_

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: [ASK] KEBAIKKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #62 on: 24 July 2008, 10:26:10 AM »
Saya merasa diskusi ini "aneh".

Yang ditanyakan sekarang adalah apa itu cinta kasih. Saya pun berusaha menjawab pertanyaan itu "menurut pendapat saya".

Jika saya tidak salah tangkap dari pernyataan pak Hudoyo dan mungkin bro Riky, pikiran adalah produk dari aku. Sulit bagi saya untuk menulis, mendeskripsikan jawaban yang terbebas dari  bentuk2x pikiran, keakuan karena apa yang saya tulis adalah apa yang ada dalam pikiran saya. Dan karena saya juga belum terbebas dari keakuan tersebut. Lagipula tulisan atau kata2x juga sifatnya terbatas. Seseorang tidak mungkin mentransfer pengalamannya kepada orang lain hanya dengan kata2x maupun tulisan.

Jadi jika seseorang ingin mendapatkan jawaban yang ideal, menurut dia benar, saya rasa saya tidak dapat memberikan jawaban itu. Karena menurut saya, hanya diri sendirilah yang dapat memberikan jawaban ideal bagi dirinya melalui praktek dan pengalaman pribadi.

Jadi diskusi ini membuat saya ingin bertanya "apakah tujuan dari diskusi ini"?
« Last Edit: 24 July 2008, 10:52:07 AM by san »
be happy ^^

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #63 on: 24 July 2008, 12:24:44 PM »
Tujuannya adalah untuk menguatkan sang Aku
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #64 on: 24 July 2008, 04:14:19 PM »
Mo nambahin nich yah, kalo menurut Ricky Kebaikan / Cinta Kasih itu berguna atau tidak?
Kejahatan apakah disinggung di Tipitaka?
Apakah kejahatan juga produk AKU? hanya ilusi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #65 on: 24 July 2008, 04:58:09 PM »
 [at]  Riky,
Sy mengerti masalahnya sekarang. Anda ternyata telah mengeneralisasikan masalah, yakni sbb:
~ Cinta Kasih: kondisi batin yg terbebas dari LDM
~ Arahat: seseorang yg terbebas dari LDM sepenuhnya.
Dari kenyataan diatas, anda beranggapan bahwa hanya seorang Arahat lah yg bisa mempraktikkan Cinta Kasih, sedangkan seorang biasa tidak bisa karena belum terbebas dari LDM.

Bro Riky,
~ Kita ambil contoh yg ekstrim, jika anda punya seorang anak dan jika anda dihadapkan pada pilihan, akan menyumbangkan organ anda atau anak anda tidak selamat, anda akan rela berkorban demi anak anda. Pada saat itu yg ada hanyalah batin metta dan karuna, pada saat itu anda terbebas dari ketamakan dan kebencian.

~ Contoh lain lagi, pada saat melihat bayi busung lapar, timbul rasa kasihan dan kita merelakan uang kita (kadang tenaga dan waktu) untuk berdana ke ibunya atau membantu membawa si anak ke rumah sakit... pada saat itu tidak ada timbul batin tamak dan benci, yg ada hanyalah batin cinta kasih murni dan belas kasihan (tiada keegoisan / aku pada saat itu).

~ Saat sedang membawa mobil, ada gerombolan anak2 mau menyeberang. Kita menghentikan mobil kita dan membiarkan anak2 tsb menyeberang... pada saat itu yg ada hanyalah batin Cinta Kasih, merelakan hal2 lain demi kepentingan orang lain (bandingkan jika kita malah semakin menekan gas, tidak ingin anak2 tsb menghambat jalan kita, saat itu yg ada hanyalah batin keegoisan/AKU).

- Apakah seorang manusia biasa (belum arahat) tidak mungkin memunculkan batin yg terbebas dari LDM?
- Apakah yg kita produksi setiap saat hanyalah batin LDM (kamma buruk) semua?
- Jika tidak ada batin yg terbebas dari LDM bagaimana anda bisa menuai vipaka baik
- Jika kita memang selalu memproduksi LDM (aku/ego), tanpa pernah memproduksi kamma baik, kenapa ada saat2 ketika kita bisa menuai vipaka baik?

Kenyataannya, ada saat2 kita memproduksi kamma baik dan ada saat2 ketika kita memprduksi kamma buruk (dan sayangnya, umumnya yg lebih banyak diproduksi adalah kamma buruk/akusala citta).

Jika Cinta kasih hanya bisa dilakukan oleh seorang Arahat, sy pikir tidak perlu Buddha menganjurkan kita untuk rajin2 melatih pikiran, ucapan dan perbuatan baik (yg direfleksikan menjadi  Metta, Karuna, Mudita dan Upekkha).

----

Tidak banyak lagi yg bisa kita bahas mengenai Cinta Kasih ini.... Satu saja harapan sy, semoga Bro Riky suatu saat bisa menyadari bahwa kita semua berportensi memunculkan batin Cinta Kasih saat ini juga.

::


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: [ASK] KEBAIKAN DALAM TIPITAKA/TRIPITAKA
« Reply #66 on: 24 July 2008, 05:23:34 PM »
Koreksi...........Sampange = Sampagne  :P ;D

 [at]  riky Dave,
saya khawatir ada beberapa pemikiran menjurus pada pemahaman yang salah(miccha ditthi),bisakah anda berkonsultasi dengan guru anda yaitu Pak Hudoyo? ntah kenapa saya ragu-ragu kepada anda,sedikit khawaitr dengan pemikiran anda yang nantinya akan membuat anda sakit kepala seperti dihantam palu, ayo konsultasikan ke guru anda agar nantinya ga dibilang apakah guru anda yang mengajarkan seperti ini kepada kamu. jaga kebaikan semua pihak  _/\_
Saya rasa itu tidak ada kaitannya dan jangan dikait2kan...
Sudah saya katakan bahwa "hidup adalah hidup saya"
Saya adalah saya,tidak ada hubungan dengan siapapun...:)
Jadi kita akhiri saja...
Saya sudah malas melihat thread ini :)
Anda mau berkata apa itu hak anda dan yang pasti bukan urusan saya...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything