//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula  (Read 418894 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1275 on: 18 January 2009, 11:36:13 AM »
Menurut Orang tua tua (tradisi)... berdana peti mati itu adalah bagus sekali.
ada satu kisah yg terjadi ama keluarga sy. kisahnya begini...

Kakek saya istrinya ada 2 (setelah istri pertama meninggal baru married agi ama janda yg skrg jadi nenekku). Nah...sebelum menikah dg nenekku itu, kondisi ekonomi kakek susah sekali...dan waktu istri pertamanya meninggal, ga ada uang untuk beli peti mati (peti mati sgt mahal). Kakek beruntung karena istri adik kakek bermurah hati mau berdana gelang masnya yg dia pake untuk beli peti mati itu. istri adik kakek baik sekali dan orangnya jg ramah. Sejak itu istri adik kakek itu ga pernah sakit-sakitan, paling juga hanya flu biasa saja. Jadi nenekku n mamaku selalu bilang kalo berdana u/beli peti mati itu bagus, nanti bisa seperti istri adik kakekknya yg panjang umur. istri adik kakek meninggal bukan karena sakit dan keadaannya dalam posisi duduk, umurnya hampir 90 thn.

Makanya banyak orang yang suka berdana peti mati. Di toko peti mati (kalbar) malah tersedia peti mati yg gratisan.


sama, di kota tula jg begono, mala ada perkumpulan (biasa perkumpulan hua qiao yg satu golongan, umpama fu jing ren .. or whatever lah ... somthin like that) ada yg semacam donatur gitu, kalo ada yg meninggal ga mampu mereka cari di antara anggota yg mau bantu (dan selalu ada yg bantu dengan suka hati), karena memang katanya dapet hoki besar ....

tp ada yg unik dari bisnis perpetimatian ini .... smua pengusaha di kota tula yg buka usaha peti mati (yg besar2 .. kalo yg cuprit ga tau) selalu di jalankan oleh umat kr1st3n, gada yg konghucu ataupun buddhis, phdl penghasilan utama mereka dari umat konghucu dan buddhis, karena umat konghucu n friends lah yg beli peti mati sampe ratusan jt ... tula inget bener dulu waktu nenek tula meninggal beli peti mati yg berasal dari 1 gelondong kayu utuh (kata penjualnya, ya pembeli mana tau jg kalo di kibulin), harganya .. alamak, bisa di pake bakar tula ratusan kali mungkin (ga tau jg harga bakar mayat itu berapaan)

tambahan lagi ... more oot sorry

kebanyakan bisnis yg memanipulasi uang orang2 konghucu n friends kebanyakan skrg di kelola n di keruk ama orang2 dari K, contoh, kalo cing bing, kita sering makan kompyang (masa g tau kompyang :hammer:), kompyang isi terkenal di kota tula yg laris banget merek nya imanuel ..

dll ... tp kalo yg jual hio, menyan dll mungkin kaga ;D


Waktu dikeluarin dari "tungku pembakaran", hasilnya kan tidak langsung dlm bentuk abu jenasah... Masih berupa tengkorak, 'tulang' lengan, paha, betis dan 'tulang' dada dan yg lain2 yg berbentuk kecil. Nantinya hny dipilih beberapa aja yg agak gede. Misnya tengkorak, lengan, kaki..., yg akan ditumbuk jadi abu.

Yang aneh. Sewaktu dikeluarin dari tungku itu, tidak ada tanda2 hasil pembakaran peti mati itu.
Apakah ini seperti yg dikatakan bro 3rebo bahwa peti itu dipainting n dijual kembali?


baru tau tula, ternyata abis di bakar bukan lgsg dalam bentuk abu ya ...
kalo gitu, pas bhante suk kong di perabukan dulu, apakah jg masi berbentuk tengkorak ? or uda dalam bentuk relik2 tsb ? or tengkorak terus di tumbuk jadi abu terus di padat kan lagi jadi relik ?

soalnya skrg di luar negeri (baca di surat kabar lupa di mana), ada layanan bentuk abu perabuan jadi semacam kristal (macem diamond gitu) dan bentuk nya bisa macem2, mulai hati, salib dll ....

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1276 on: 22 January 2009, 10:52:34 PM »
Quote
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal2 yg telah dijerjakan atau yg belum dikerjakan orang lain. Tetapi perhatikanlah apa yg telah dikerjakan dan apa yg belum dikerjakan oleh diri sendiri..

Dhammapada 50

Apa yg dilakukan seorang Buddhist....
apabila melihat kesalahan orang lain (manager/staff/bos) di suatu perusahaan?

thanks sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1277 on: 22 January 2009, 10:59:31 PM »
Quote
Pada saat tertentu bodhisattva boleh membunuh, mencuri, melakukan kejahatan atau minum obat2an, tetapi ia tidak boleh berBOHONG. berBoong yg disenaja bertentangan dgn kenyataan

Jatakas 431

Apakah benar... seorang bodhisattva memang
tidak memiliki kemampuan utk berbohong?
dan tidak bisa berbohong?....
Apakah menjalankan tugas KEBENARAN... ngak mungkin berbohong?

kenapa begitu?
« Last Edit: 22 January 2009, 11:01:52 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1278 on: 22 January 2009, 11:04:30 PM »
Quote
Buanglah kesedihan anda dan bertindak dgn berani menghadapi krisis! Seorang yg bijak memperhatikanenergi dan ketanguhan hati. Sukses ada disalam kekuatannya, apapun yg terjadi

Jatakamala 14.11

Apakah yg dilakukan seorang Buddhist menghadapi...
global crisis, ekonomi lesu, banyak phk, dll, dll
supaya bisa sukses ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1279 on: 23 January 2009, 08:32:33 AM »
Quote
Buanglah kesedihan anda dan bertindak dgn berani menghadapi krisis! Seorang yg bijak memperhatikanenergi dan ketanguhan hati. Sukses ada disalam kekuatannya, apapun yg terjadi

Jatakamala 14.11

Apakah yg dilakukan seorang Buddhist menghadapi...
global crisis, ekonomi lesu, banyak phk, dll, dll
supaya bisa sukses ?


Menjaga sila, moralitas, serta tetap meningkatkan kualitas diri.
Melihat bahwa segala sesuatu memiliki kemungkinan untuk berubah.
Mencari peluang, dan mengambil peluang yang dpt membawa dirinya untuk berkembang lebih baik.
Silahkan yg laen menambahkan.

_/\_
be happy ^^

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1280 on: 23 January 2009, 12:14:09 PM »
Quote
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal2 yg telah dijerjakan atau yg belum dikerjakan orang lain. Tetapi perhatikanlah apa yg telah dikerjakan dan apa yg belum dikerjakan oleh diri sendiri..

Dhammapada 50

Apa yg dilakukan seorang Buddhist....
apabila melihat kesalahan orang lain (manager/staff/bos) di suatu perusahaan?

thanks sebelumnya...

Dalam lingkup dunia kerja, kita sebaiknya memfokuskan pikiran, ucapan dan perbuatan pada hal-hal yang menghasilkan nilai positif di pekerjaan kita. Sesuai kebijaksanaan Sang Buddha, kita lebih baik memberikan keuntungan untuk perusahaan (usaha) daripada berkutat dengan kesalahan orang lain. Namun bila kita dapat memberi sumbangsih yang baik pada orang yang berbuat kesalahan dan perusahaan, maka kita layak untuk mengaplikasikannya.

Bila melihat rekan kerja yang melakukan kesalahan, hadirlah sebagai rekan kerja yang kooperatif dan baik untuknya.

Bila melihat anak buah yang melakukan kesalahan, hampirilah sebagai atasan yang membimbing dan memberi motivasi baik untuknya.

Bila melihat atasan yang melakukan kesalahan, jadilah anak buah yang lebih produktif dan progresif lagi. Karena hasil baik yang kita dedikasikan untuk pekerjaan kita adalah berkah bagi atasan kita, yang tentunya merupakan sentilan halus untuk menunjukkan ketepatan langkah Anda daripadanya.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1281 on: 23 January 2009, 12:24:43 PM »
Quote
Buanglah kesedihan anda dan bertindak dgn berani menghadapi krisis! Seorang yg bijak memperhatikanenergi dan ketanguhan hati. Sukses ada disalam kekuatannya, apapun yg terjadi

Jatakamala 14.11

Apakah yg dilakukan seorang Buddhist menghadapi...
global crisis, ekonomi lesu, banyak phk, dll, dll
supaya bisa sukses ?


Sang Buddha mengajarkan kebijaksanaan untuk melihat dari dalam diri terlebih dahulu. Dalam menghadapi krisis ekonomi, kita seharusnya mengevaluasi dan mengoreksi diri kita terlebih dahulu.

Perubahan adalah hal yang wajar. Menghadapai krisis ekonomi adalah satu wujud bahwa kita kalah responsif dalam menghadapi perubahan. Jadi cara untuk menanggulanginya adalah dengan mengembangkan potensi diri agar memiliki kemampuan untuk melawan arus krisis ekonomi. Setiap kondisi yang lebih nyaman dapat dipenuhi oleh orang-orang dengan kualitas yang melebihi rintangan. Maka sebaiknya kita mulai mempersiapkan semua hal yang dapat melontarkan kita untuk keluar dari krisis ini.

Kembangkan keunikan diri sendiri, perluas network, kelola keuangan dan kas secara bijak, jeli dalam melihat peluang di pangsa pasar, bersikap tenang dan tidak terpengaruh hal-hal negatif, bersemangat, tidak lupa berdana dan membantu orang lain, dan selalu memberikan kebaikan pada orang lain. Kesuksesan kita adalah saat kita mendapat kepercayaan dan penghargaan karena kita mampu memberikan kebaikan pada orang lain.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1282 on: 23 January 2009, 12:36:21 PM »
Quote
Pada saat tertentu bodhisattva boleh membunuh, mencuri, melakukan kejahatan atau minum obat2an, tetapi ia tidak boleh berBOHONG. berBoong yg disenaja bertentangan dgn kenyataan

Jatakas 431

Apakah benar... seorang bodhisattva memang
tidak memiliki kemampuan utk berbohong?
dan tidak bisa berbohong?....
Apakah menjalankan tugas KEBENARAN... ngak mungkin berbohong?

kenapa begitu?


Pada saat tertentu, adakalanya bodhisatta membunuh, mencuri, melakukan kejahatan, dll. Namun sebaiknya dia tidak mau berbohong. Berbohong yang disengaja adalah bertentangan dengan kebenaran.

Bodhisatta hanyalah makhluk yang sedang berada di jalan yang menuju pada Pencerahan. Artinya selama masih belum mencapai Pencerahan, bodhisatta hanyalah manusia (atau makhluk) biasa yang belum tentu telah mencapai tingkat-tingkat kesucian.

Dalam beberapa kasus dan keadaan; seseorang sangat mungkin untuk terdesak dalam kondisi yang membuatnya terpaksa untuk membunuh, mencuri, melakukan kejahatan, dll. Semua kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kamma masa lalunya. Namun seorang bodhisatta adalah juga seseorang yang sedang berjalan di Kebenaran. Kebohongan atau ucapan dusta adalah satu perbuatan yang menutup realita / Kebenaran, apapun alasan dan modusnya. Karena itu, ucapan jujur adalah satu fondasi paling dasar yang harus diterapkan oleh kita semua. Katakan dengan jujur kalau Anda memang berbuat benar, dan katakan sejujurnya pula kalau Anda memang berbuat salah.

Adalah sangat baik bila tekad kuat kita dalam menjaga ucapan benar ini dijalankan seirama dengan pikiran benar dan perbuatan benar. Orang yang terus konstan melakukan tiga hal ini secara benar, adalah orang yang akan merasakan keamanan dan kenyamanan dalam hidupnya.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1283 on: 25 January 2009, 11:34:04 AM »
Quote
Pada saat tertentu bodhisattva boleh membunuh, mencuri, melakukan kejahatan atau minum obat2an, tetapi ia tidak boleh berBOHONG. berBoong yg disenaja bertentangan dgn kenyataan

Jatakas 431

Apakah benar... seorang bodhisattva memang
tidak memiliki kemampuan utk berbohong?
dan tidak bisa berbohong?....
Apakah menjalankan tugas KEBENARAN... ngak mungkin berbohong?

kenapa begitu?


Ya, dalam tradisi Theravada, Bodhisatta pernah melakukan kejahatan membunuh, mencuri, dll. Tetapi tidak pernah bermusavada.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1284 on: 25 January 2009, 11:48:27 PM »
Thanks BRO san, upasaka dan Wolverine.....

jawaban yg mantep2.. semua...
jadi ngak ada sanggahan maupun pertanyaan lanjut....


menurut Budhism... apakah benar...
berdana (duit).. maka anda akan "diberkatin" kekayaan (duit)...

karna hal tsb diatas tak lain mengikutin hukum sebab akibat....

tapi bagi orang yg udah hidup pas2an...
1. berdana duit diartikan (rekening tabungannya) duitnya pasti berkurang? Nah kalau duitnya berkurang, bagaimana dia bisa kaya?
2. Apakah ada suta2/ajaran mengenai bagaimana menjadi kaya?

sorry... kalau pertanyaan yg ini kurang berbobot...
(karna itu titipan pertanyaan teman yg non Buddhist)...

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1285 on: 26 January 2009, 12:42:48 AM »
Bila berada di lingkungan non Buddhist...

bila orang2 yg baru kita kenal...
Bertanya...anda biasanya ke gereja mana?

apa jawaban bijaksana dari seorang Buddhist
(jujur dan tanpa menyinggung perasaan mereka)?

thanks sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1286 on: 26 January 2009, 02:22:33 AM »
Thanks BRO san, upasaka dan Wolverine.....


1. berdana duit diartikan (rekening tabungannya) duitnya pasti berkurang? Nah kalau duitnya berkurang, bagaimana dia bisa kaya?
2. Apakah ada suta2/ajaran mengenai bagaimana menjadi kaya?

sorry... kalau pertanyaan yg ini kurang berbobot...
(karna itu titipan pertanyaan teman yg non Buddhist)...

thanks!
sejah yang saya ingat ada om, teman saya pernah berkata
bahwa sang buddha tuh ngajarin... tapi untuk hitungan pastinya saya kurang begitu tahu
50% untuk modal usaha anda/mendukung kegiatan anda mencari nafkah
25% ditabung...
25%nya lagi dipecah-pecah...
CMIIW pleaseee....

Bila berada di lingkungan non Buddhist...

bila orang2 yg baru kita kenal...
Bertanya...anda biasanya ke gereja mana?

apa jawaban bijaksana dari seorang Buddhist
(jujur dan tanpa menyinggung perasaan mereka)?

thanks sebelumnya...
Jika anda memang ex karesten yah sebut saja..,
oh saya ke gereja a (kan die tanyanya, anad biasanya ke gereja mana?)
die bukan bertanya, sekarang anda ke gereja mana?

namun kalau bukan,
yah anda tinggal tunjuk saja dada anda, tempat "hati" anda bersemayam
(karena seingat saya, arti dari kata gereja sendiri adalah bukan berupa bangunan/rumah/apapun... namun berupa , gereja itu adalah anda sendiri..)
soo... anda telah menang darinya, secara tidak langsung , die telah mengakui "kekhusuk" an anda.

kalau die tanya, Oh maksud saya ke gereja (bangunan/sekte) mana?
yah jawab saja, saya ke vihara A, vihara B.
masalah die berpikiran buruk terhadap anda/masalah die marah/masalah die tersinggung!
itu urusan die, bukan urusan anda!...

kecuali die yg menanam karma buruk, dan anda yang mendapatkan buahnya , yah baru anda pikir matang2 sebelum berbicara..
geto om saceng
Samma Vayama

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1287 on: 26 January 2009, 06:20:38 AM »
Bila berada di lingkungan non Buddhist...

bila orang2 yg baru kita kenal...
Bertanya...anda biasanya ke gereja mana?

apa jawaban bijaksana dari seorang Buddhist
(jujur dan tanpa menyinggung perasaan mereka)?

thanks sebelumnya...

Sy sering tuh ditanyain.. ya biasa ajalah jawab sy ga ke gereja, sy ke vihara.
Sejauh ini setiap sy jawab gitu, ga ada masalah tuh keknya.
Apa krn mungkin krn beda lingkungannya ya, jadi tau org laen beda agama pun ga masalah.

Mang ada ya yg tersinggung krn kita beda agama?
Keknya sih ampir sama aja dgn klo ditanya "mobil anda apa? oh mobil sy cuman *******. "
Gitu sih... :)

_/\_
be happy ^^

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1288 on: 26 January 2009, 12:22:14 PM »
menurut Budhism... apakah benar...
berdana (duit).. maka anda akan "diberkatin" kekayaan (duit)...

karna hal tsb diatas tak lain mengikutin hukum sebab akibat....

tapi bagi orang yg udah hidup pas2an...
1. berdana duit diartikan (rekening tabungannya) duitnya pasti berkurang? Nah kalau duitnya berkurang, bagaimana dia bisa kaya?
2. Apakah ada suta2/ajaran mengenai bagaimana menjadi kaya?

sorry... kalau pertanyaan yg ini kurang berbobot...
(karna itu titipan pertanyaan teman yg non Buddhist)...

thanks!

Berdana uang kepada orang yang membutuhkan adalah suatu perbuatan yang baik. Perbuatan baik yang kita lakukan akan cenderung mengakibatkan munculnya buah perbuatan yang baik pula kepada kita. Buah perbuatan baik ini akan muncul ketika kondisi-kondisi yang mempengaruhinya sesuai, seperti benih yang dapat tumbuh bila segala kondisinya sesuai di lingkungan di mana ditabur. Buah perbuatan baik ini tidak akan selalu muncul dalam aspek perbuatan yang sama. Namun satu hal yang pasti, semua perbuatan baik selalu akan mengakibatkan buah perbuatan yang baik pula.

1) Berdana tentu harus disertai dengan kebijaksanaan dan cinta-kasih, bukan dengan modus barter atau mencari pahala. Kita harus memiliki cara pandang bahwa kita berbuat kebaikan karena kita mencintai kehidupan, dan kita menghindari perbuatan buruk karena kita menghargai kehidupan. Berdana itu berbeda dengan menghamburkan uang. Berdana (uang) itu tidak harus dipaksakan bila kondisinya kurang mencukupi. Sebaliknya bila kondisinya mencukupi, berdana itu seharusnya tidak mengurangi kekayaan. Jadi sebenarnya orang yang menjadi lebih miskin setelah berdana adalah orang yang tidak bisa berhemat.


2) Kesuksesan (kekayaan) kita adalah paduan dari keberhasilan-keberhasilan kecil yang kita kerjakan dengan segenap daya-upaya kita. Namun kita tidak perlu menyombongkan diri. Sadarilah kalau dalam setiap kesuksesan kita, sebenarnya selalu ada orang lain yang membantu kita. Bahkan keberhasilan Pangeran Siddhattha dalam mencapai Pencerahan juga sangat terbantu oleh pemberian (dana) makanan dari seorang wanita bernama Sujata. Artinya, kita dapat mencapai kesuksesan (kekayaan) melalui daya-upaya kita sendiri, dan tentunya turut mendapat sokongan dari orang lain.

Dalam Sigalovada Sutta, Sang Buddha menjelaskan perihal penting yang berkaitan agar seseorang dapat mencapai kesuksesan (kekayaan)...
~ Seseorang harus menghindari 6 jalan untuk menghabiskan harta, yaitu :
   - ketagihan minuman keras (minuman yang melemahkan kesadaran)
   - mengunjungi tempat pelesiran
   - berkeliaran di luar pada waktu yang tidak layak
   - gemar berjudi
   - pergaulan yang tidak baik
   - kebiasaan bermalas-malasan

~ Seseorang harus menghindari pergaulan yang dekat dengan musuh dalam selimut, yaitu :
   - sahabat yang tamak
   - sahabat yang pandai berbicara namun tidak bisa membantumu
   - sahabat yang penjilat
   - sahabat yang pemboros

~ Seseorang harus mengembangkan pergaulan yang dekat dengan sahabat yang baik, yaitu :
   - sahabat yang gemar menolong
   - sahabat yang hadir di waktu senang dan di waktu susah
   - sahabat yang suka memberi nasehat baik
   - sahabat yang perhatian dan pengertian

~ Seseorang harus menghormati orang-orang yang patut dihormati, yaitu :
   - ayah dan ibu (orang tua)
   - guru (dan juga atasan)
   - pasangan dan anak
   - sahabat dan saudara
   - pelayan dan karyawan
   - para pertapa dan suciwan

Dalam Digha Nikaya, Sang Buddha juga menyarankan cara mengelola keuangan yang benar, yaitu setengah bagian digunakan untuk modal usaha, seperempat bagian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan seperempat bagian lagi untuk ditabung. Ditabung di sini memiliki dua pengertian; yaitu sebagai tabungan atau persiapan untuk keperluan mendadak dan juga sebagai dana untuk disumbangkan kepada yang memerlukan (menabung perbuatan baik).

Dalam Anguttara Nikaya, Sang Buddha juga menjelaskan empat cara menggunakan kekayaan, yaitu:
1) Dengan kekayaan yang diperoleh, seseorang sebaiknya berusaha membahagiakan dirinya sendiri, membuat orangtuanya bahagia, dan secara benar ia mempertahankan kebahagiaan mereka; dia membuat anak dan istrinya, karyawannya, sahabat dan saudaranya bahagia.
2) Selanjutnya perumah tangga, dengan kekayaan yang benar demikian, dijaga agar tidak dirampok, dicuri, dan terhindar dari musibah.
3) Selanjutnya perumah tangga yang telah memperoleh kekayaan, sebaiknya melakukan lima jenis persembahan, yakni : persembahan kepada sanak keluarga, tamu, leluhur, raja, dan para dewa.
4) Setelah menyalurkan harta kekayaan dengan benar, ada bentuk penyaluran yang lebih tinggi nilainya, yaitu memberikan persembahan kepada pertapa dan suciwan yang menjauhkan diri dari kecongkakan dan kesombongan, yang mantap dalam kesabaran dan kelembutan, yang berjuang untuk menjinakkan dirinya sendiri, yang batinnya telah tenang dan telah mencapai Nibbana.

Dalam beberapa kesempatan, Sang Buddha sering menyatakan bahwa berdana kepada para sangha dan suciwan akan mengakibatkan kekayaan pada kehidupan selanjutnya.


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ngapain Jadi Buddhist? Q
« Reply #1289 on: 26 January 2009, 12:35:17 PM »
Bila berada di lingkungan non Buddhist...

bila orang2 yg baru kita kenal...
Bertanya...anda biasanya ke gereja mana?

apa jawaban bijaksana dari seorang Buddhist
(jujur dan tanpa menyinggung perasaan mereka)?

thanks sebelumnya...

Anda harus cukup memahami situasi dan lawan bicara Anda terlebih dahulu. Anda bisa memakai jawaban seperti :
1) Saya biasanya ke vihara.
2) Saya biasa pergi ke gereja A. (kalau Anda memang pernah pergi ke gereja A itu).

Jawaban nomor 1 dapat Anda kemukakan pada situasi yang tidak terlalu menyudutkan Anda, dan lawan bicara Anda adalah orang yang cukup tolerir. Sedangkan jawaban nomor 2 dapat Anda kemukakan pada situasi yang cukup sentral pada Anda, dan lawan bicara Anda adalah orang yang ingin meneliti tendensi Anda.

 

anything