//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask] salah memilih objek meditasi??  (Read 12223 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
[ask] salah memilih objek meditasi??
« on: 21 April 2010, 07:20:25 PM »
saya mau nanya nih temen2..

saya tergolong pemula dalam hal meditasi..yang mau saya tanyakan skrg..

1. bagaimana cara memilih objek meditasi yang benar?

misal: seharusnya asubha tetapi kita pilih objek meditasinya anapannasati..

2. apakah salah memilih opbjek meditasi bisa menghalangi perkembangan meditasi kita?

No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #1 on: 21 April 2010, 10:19:16 PM »
the question is, tahu darimana kita cocok sama objek meditasi xxxx ?

kalau ribet, ambil yg netral aja seperti anapanasati, nda usah ribetin dan tebak2xan unless ada yg ahli dan bisa menilai kecenderungan kita lalu memberikan kita saran utk objek tertentu.

kalau salah yah malahan jadi gelisah dan makin menjauhi dari tujuannya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #2 on: 21 April 2010, 10:36:06 PM »
memang ada guru yang cukup mahir dalam memberi obyek meditasi yang sesuai.
tapi perlu diingat, bahwa murid utama pun bisa salah dalam memberi obyek meditasi.

mending ikutin saran medhok, ambil saja meditasi yang netral seperti anapanasati.
kalau salah malah menambah ldm. misalnya asubha, malah jadi jijik.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #3 on: 22 April 2010, 06:48:25 AM »
Ambil anapanasati aja dulu bro..
Memang anapasati menurut sy paling sulit,tapi manfaat lumayan banyak..
Btw,ngelatih meditasi ga segampang ngapal perkalian(sebulan dua bulan langsung mahir)
Perlu bertahun-tahun!! apalagi punya kebiasaan buruk yg telah mendarah daging..
Yang penting semangat!!!!

_/\_
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #4 on: 22 April 2010, 10:21:31 AM »
Ambil anapanasati aja dulu bro..
Memang anapasati menurut sy paling sulit,tapi manfaat lumayan banyak..
Btw,ngelatih meditasi ga segampang ngapal perkalian(sebulan dua bulan langsung mahir)
Perlu bertahun-tahun!! apalagi punya kebiasaan buruk yg telah mendarah daging..
Yang penting semangat!!!!

_/\_
Nah yang ini nih "semangat"
gimana cara biar trus semangat
wa cobain meditasi rutin tapi paling cuma tahan seminggu trus kedodoran jadi semingu 4 kl trus 3 kl trus 2 kl  trus trus 0 kl seminggu
baru entah kapan semangat lagi mulai rajin lagi jaji kayak siklus deh  :-[ :-[ ;D ;D :'( :'( :'( :'( :'(

ada cara untuk mempertahankan semangat ini biar gak malas gitu
 _/\_
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #5 on: 22 April 2010, 10:32:26 AM »
yah paling bener klo awal2 meditasi pake anapanassati, g pernah coba pake asubha malah g ngerasa badan g kek kesetrum ampe 3 kali trus puyeng n eneg  karena penolakan  kek nya g lom siap d :)) jadi yg man ambil objek nafas ato ga buddha rupang gt aja. _/\_
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #6 on: 22 April 2010, 05:01:05 PM »
Quote from: kamala
Nah yang ini nih "semangat"
gimana cara biar trus semangat
wa cobain meditasi rutin tapi paling
cuma tahan seminggu trus kedodoran
jadi semingu 4 kl trus 3 kl trus 2 kl
trus trus 0 kl seminggu
baru entah kapan semangat lagi mulai
rajin lagi jaji kayak siklus deh :-[ :-[ ;D ;D :'( :'( :'( :'( :'(
ada cara untuk mempertahankan
semangat ini biar gak malas gitu
_/\_
Nah..
Gw tanya,bro udah pernah terkena efek meditasi???
Efeknya kira2 sy ilustrasikan seperti anak kecil yg menabung sepuluh tahun untuk membeli mainan xxx,dan akhirnya hari itu iya berhasil mendapatkannya dan memainkannya,kira2 begitu rasanya..

Nah kalo bro udah pernah mendapatkan efek samping meditasi itu pasti membuat bro semangat berlatih dhe,dijamin!!
Efek samping latihan meditasi sering sy juluki "ORGASME" ;D
*NB,efek samping meditasi/"orgasme" bukan merupakan tujuan meditasi,itu hanya fenomena yg berproses,jadi jangan DOWN andai sensasi itu lenyap..

CMIIW
Salam metta
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline VinBaik

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • OM MANI PADME HUM
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #7 on: 02 June 2010, 02:37:30 PM »
^Kalo saya bilang efeknya seperti bikin ketagihan,
kalo sudah pernah mengalamai "sensasi meditasi yg mendalam" (<--sorry, no description for this :D)
gak bakalan lupa pengalaman tsb dan rasanya seperti mau meditasi terus

VAYADHAMMA SANKHARA, APPAMADENA SAMPADETHA

Nasehat terakhir Sang Buddha sebelum Parinibbana :
"Segala sesuatu yang terjadi dari paduan unsur adalah sasaran perubahan.
Berjuanglah mencapai kebebasan dengan sadar dan waspada"

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #8 on: 18 October 2010, 11:43:07 AM »
the question is, tahu darimana kita cocok sama objek meditasi xxxx ?

kalau ribet, ambil yg netral aja seperti anapanasati, nda usah ribetin dan tebak2xan unless ada yg ahli dan bisa menilai kecenderungan kita lalu memberikan kita saran utk objek tertentu.

kalau salah yah malahan jadi gelisah dan makin menjauhi dari tujuannya.

Ada gak penjelasan, misalnya ciri-ciri orang yang sifatnya begini, cocoknya objek ini, dst. ?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #9 on: 18 October 2010, 11:49:50 AM »
Ada gak penjelasan, misalnya ciri-ciri orang yang sifatnya begini, cocoknya objek ini, dst. ?
Orang yang keras nafsu lobanya atau Ragacarita
Orang yang mempunyai ragacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan loba, cenderung ke arah keindahan dan kecantikan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun itu kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah sepuluh asubha dan satu kayagatasati.


Orang yang keras kebenciannya atau Dosacarita
Orang yang mempunyai dosacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian, cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, tak senang melihat kesalahan walaupun kecil, tak mau tahu terhadap kebajikan orang lain walaupun besar, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina).


Orang yang bodoh (dungu) atau Mohacarita
Orang yang mempunyai mohacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin, cenderung ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang mempunyai mohacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.


Orang yang tebal keyakinannya atau Saddhacarita
Orang yang mempunyai saddhacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan, cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka mendengarkan Dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang mempunyai saddhacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati).


Orang yang bijaksana (pandai) atau Buddhicarita
Orang yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan berhati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap Tiga Corak Umum (Tilakkhana), sering bermeditasi, bersedia mendengarkan omongan orang lain, mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana.


Orang yang suka melamun atau Vitakkacarita
Orang yang mempunyai vitakkavcarita melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesa-gesa, cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang mempunyai vitakkacarita, maka obyek yang cocok untuk melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.

Penjelasan:
Pathavi kasina, apo kasina, tejo kasina, vayo kasina, aloka kasina, akasa kasina, dan empat arupa dapat dijadikan obyek meditasi oleh semua orang tanpa memperhatikan caritanya.


Spoiler: ShowHide
Dari Samaggi-phala, tapi lupa link-nya di mana.


Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #10 on: 18 October 2010, 01:57:37 PM »
1.Memilih objek yang tepat, membuat kita lebih fokus pada objek 'kan? Jadi bisa lebih mudah mencapai ketenangan?

2.Penjelasan di atas adalah pemilihan objek meditasi dari analisa sifat. Tapi apakah kita bisa memilih objek meditasi tertentu karena kita tertarik dengan objek itu? Misalnya pada saat baca paritta, kok kita lebih suka baca paritta yang biasanya dibacakan untuk upacara duka, dibandingkan paritta tentang – misalnya – Karaniya Metta Sutta. Jadi kita memilih objek meditasi – misalnya – marananussati.

3.Lalu, saya ambil contoh Marananussati lagi. Ada kalimat begini:
Quote
Dalam marananussati, orang harus merenungkan bahwa pada suatu hari, kematian akan datang menyongsongku dan makhluk lainnya; bahwa badan ini harus dibagi-bagikan olehku kepada ulat-ulat, kutu, belatung, dan binatang lainnya yang hidup dengan ini; bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan, di mana, dan melalui apa orang akan meninggal, serta keadaan yang bagaimana menungguku setelah kematian.

Praktek meditasinya seperti apa ya? Apakah dengan membayangkan suatu saat kita akan mati, kita membayangkan suatu saat kita menua. Lalu kita berpisah dengan keluarga, dst. Atau bagaimana ya? soalnya terkesan kayak sedikit berkhayal (membayang-bayangkan)?

Notes:
Untuk keterangan tentang objek meditasinya, ada di sini:

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=29&hal=3&cont=bhavana3.html&path=&hmid=
« Last Edit: 18 October 2010, 02:16:27 PM by Mayvise »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #11 on: 18 October 2010, 02:20:22 PM »
^ ^ ^

Owh ya, jadi teringat. Sy pernah baca sharing-an dari forum lain. Saat bermeditasi, diucapkan dalam hati, “suatu saat, saya pasti akan mati”, “suatu saat, saya pasti akan mati”, dst.. apakah ini termasuk marananussati?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #12 on: 18 October 2010, 02:44:43 PM »
Ada gak penjelasan, misalnya ciri-ciri orang yang sifatnya begini, cocoknya objek ini, dst. ?
Orang yang keras nafsu lobanya atau Ragacarita
Orang yang mempunyai ragacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan loba, cenderung ke arah keindahan dan kecantikan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun itu kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah sepuluh asubha dan satu kayagatasati.


Orang yang keras kebenciannya atau Dosacarita
Orang yang mempunyai dosacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian, cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, tak senang melihat kesalahan walaupun kecil, tak mau tahu terhadap kebajikan orang lain walaupun besar, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina).


Orang yang bodoh (dungu) atau Mohacarita
Orang yang mempunyai mohacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin, cenderung ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang mempunyai mohacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.


Orang yang tebal keyakinannya atau Saddhacarita
Orang yang mempunyai saddhacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan, cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka mendengarkan Dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang mempunyai saddhacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati).


Orang yang bijaksana (pandai) atau Buddhicarita
Orang yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan berhati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap Tiga Corak Umum (Tilakkhana), sering bermeditasi, bersedia mendengarkan omongan orang lain, mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana.


Orang yang suka melamun atau Vitakkacarita
Orang yang mempunyai vitakkavcarita melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesa-gesa, cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang mempunyai vitakkacarita, maka obyek yang cocok untuk melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.

Penjelasan:
Pathavi kasina, apo kasina, tejo kasina, vayo kasina, aloka kasina, akasa kasina, dan empat arupa dapat dijadikan obyek meditasi oleh semua orang tanpa memperhatikan caritanya.


Spoiler: ShowHide
Dari Samaggi-phala, tapi lupa link-nya di mana.



bisa gak sesorang punya lebih dari satu kategori (misalnya ragacitta dan mohacitta)? kalo bs, bagaimana memilih objek meditasi yang tepat kl gt?

dalam kasus saya, sepertinya saya termasuk dalam beberapa kategori di atas..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #13 on: 18 October 2010, 03:14:53 PM »
Ada gak penjelasan, misalnya ciri-ciri orang yang sifatnya begini, cocoknya objek ini, dst. ?
Orang yang keras nafsu lobanya atau Ragacarita
Orang yang mempunyai ragacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan loba, cenderung ke arah keindahan dan kecantikan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun itu kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah sepuluh asubha dan satu kayagatasati.


Orang yang keras kebenciannya atau Dosacarita
Orang yang mempunyai dosacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian, cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, tak senang melihat kesalahan walaupun kecil, tak mau tahu terhadap kebajikan orang lain walaupun besar, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina).


Orang yang bodoh (dungu) atau Mohacarita
Orang yang mempunyai mohacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin, cenderung ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang mempunyai mohacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.


Orang yang tebal keyakinannya atau Saddhacarita
Orang yang mempunyai saddhacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan, cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka mendengarkan Dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang mempunyai saddhacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati).


Orang yang bijaksana (pandai) atau Buddhicarita
Orang yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan berhati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap Tiga Corak Umum (Tilakkhana), sering bermeditasi, bersedia mendengarkan omongan orang lain, mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana.


Orang yang suka melamun atau Vitakkacarita
Orang yang mempunyai vitakkavcarita melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesa-gesa, cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang mempunyai vitakkacarita, maka obyek yang cocok untuk melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.

Penjelasan:
Pathavi kasina, apo kasina, tejo kasina, vayo kasina, aloka kasina, akasa kasina, dan empat arupa dapat dijadikan obyek meditasi oleh semua orang tanpa memperhatikan caritanya.


Spoiler: ShowHide
Dari Samaggi-phala, tapi lupa link-nya di mana.



bisa gak sesorang punya lebih dari satu kategori (misalnya ragacitta dan mohacitta)? kalo bs, bagaimana memilih objek meditasi yang tepat kl gt?

dalam kasus saya, sepertinya saya termasuk dalam beberapa kategori di atas..
Menurut pendapat saya (yang bukan pakar meditasi), seseorang bisa memiliki beberapa karakter di atas. Untuk itu lebih baik memilih yang sesuai untuk semua karakter.
(Patthavi = padat, Apo = cair, Tejo = api, Vayo = angin, Aloka = cahaya, Akasa = ruang tertutup, & 4 Arupa)


Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #14 on: 18 October 2010, 03:30:32 PM »
saya jg dgr kl untuk mohacitta lbh cocok anapannasati bkn? nah, bukannya anapannasati cocok untuk semua karakter jg?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #15 on: 18 October 2010, 03:35:36 PM »
^ ^ ^

Owh ya, jadi teringat. Sy pernah baca sharing-an dari forum lain. Saat bermeditasi, diucapkan dalam hati, “suatu saat, saya pasti akan mati”, “suatu saat, saya pasti akan mati”, dst.. apakah ini termasuk marananussati?

imo,
mengulang kalimat vs merenung = beda jauh

mengulang kalimat, contohnya ajaran Ajahn Sao, dimana hanya ditekankan utk mengulang kata Bud-dho!
Bud! (tarik nafas)
dho! (hembus nafas)
dalam ceritanya, Sang murid bertanya apa arti 'Buddho', kata Ajahn Sao ga perlu diperdulikan artinya.
disini tujuannya murni adalah "konsentrasi".
(sampai pada tingkat konsentrasi tertentu, Ajahn Sao baru mengajarkan muridnya utk melihat batin sendiri)

sedang pada meditasi merenung, ada penalaran, ada penyelidikan. bukan diam pada 1 objek murni. namun mengamati objek itu dari berbagai sudut. dan sejauh yg saya tau, perenungan objek dalam sutta selalu bertujuan utk melihat karakteristik dari objek di dunia (dukkha-anicca-anatta). & imo lagi, semakin jelas seseorang menyadari karakteristik ini, reaksinya thd objek tsb akan semakin kecil. finalnya adalah pencerahan, namun jika tidak final reaksinya thd objek (entah melekati atau menolak) akan semakin lemah.
« Last Edit: 18 October 2010, 03:39:28 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #16 on: 18 October 2010, 03:56:52 PM »
saya jg dgr kl untuk mohacitta lbh cocok anapannasati bkn? nah, bukannya anapannasati cocok untuk semua karakter jg?
Kalau menurut saya, rintangan dalam meditasi yang disebabkan ketidakcocokan objek, relatif kecil. Pengaruh utama biasanya adalah kurangnya latihan itu sendiri sehingga sukar berkonsentrasi. Jadi daripada mengembangkan banyak keragu-raguan tentang objek yang tepat atau tidak, lebih baik diambil satu saja yang rasanya mudah 'dipegang', dan dilatih terus menerus. Apa pun objeknya itu, jika kita terus dilatih, lama-lama akan dikuasai.


Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #17 on: 18 October 2010, 04:24:20 PM »
^ ^ ^

Owh ya, jadi teringat. Sy pernah baca sharing-an dari forum lain. Saat bermeditasi, diucapkan dalam hati, “suatu saat, saya pasti akan mati”, “suatu saat, saya pasti akan mati”, dst.. apakah ini termasuk marananussati?

imo,
mengulang kalimat vs merenung = beda jauh

mengulang kalimat, contohnya ajaran Ajahn Sao, dimana hanya ditekankan utk mengulang kata Bud-dho!
Bud! (tarik nafas)
dho! (hembus nafas)
dalam ceritanya, Sang murid bertanya apa arti 'Buddho', kata Ajahn Sao ga perlu diperdulikan artinya.
disini tujuannya murni adalah "konsentrasi".
(sampai pada tingkat konsentrasi tertentu, Ajahn Sao baru mengajarkan muridnya utk melihat batin sendiri)

sedang pada meditasi merenung, ada penalaran, ada penyelidikan. bukan diam pada 1 objek murni. namun mengamati objek itu dari berbagai sudut. dan sejauh yg saya tau, perenungan objek dalam sutta selalu bertujuan utk melihat karakteristik dari objek di dunia (dukkha-anicca-anatta). & imo lagi, semakin jelas seseorang menyadari karakteristik ini, reaksinya thd objek tsb akan semakin kecil. finalnya adalah pencerahan, namun jika tidak final reaksinya thd objek (entah melekati atau menolak) akan semakin lemah.

Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

Dari yang saya pahami, Samantha adalah alat bantu untuk mencapai ketenangan hingga lebih mudah ber-Vipassana. Karena kalau belum tenang, nalar/penyelidikan juga gak lancar. Makanya sy bingung juga, bagaimana mempraktikkan Samantha sambil merenung? ???

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #18 on: 18 October 2010, 05:19:55 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


Quote
Dari yang saya pahami, Samantha adalah alat bantu untuk mencapai ketenangan hingga lebih mudah ber-Vipassana. Karena kalau belum tenang, nalar/penyelidikan juga gak lancar. Makanya sy bingung juga, bagaimana mempraktikkan Samantha sambil merenung? ???
ini berdasarkan pengalaman & pendapat pribadi saja :P merenungkan sesuatu jg dapat menghasilkan ketenangan

sama seperti kalau kita sedang diliputi amarah krn apa yg kita inginkan tidak tercapai.
mau tenangkan diri dg tarik nafas dalam2 = boleh
mau menganalisa sebab kemarahan kita = juga boleh (tau sebabnya, otomatis tau kalau sebabnya hilang, marahnya jg hilang)
« Last Edit: 18 October 2010, 05:21:50 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #19 on: 18 October 2010, 05:24:07 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #20 on: 18 October 2010, 05:27:42 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

kalau pendapat saya sih, kalau mau dikategorikan dalam samatha & vipassana, maka anapanasati adalah 2 in 1.
menyadari nafas keluar-masuk adalah tahapan pertama dalam anapanasati dan yes ini samatha.
lepas dari itu vipassana (mengamati kedalam/insight)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #21 on: 18 October 2010, 10:07:50 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

kalau pendapat saya sih, kalau mau dikategorikan dalam samatha & vipassana, maka anapanasati adalah 2 in 1.
menyadari nafas keluar-masuk adalah tahapan pertama dalam anapanasati dan yes ini samatha.
lepas dari itu vipassana (mengamati kedalam/insight)

Peralihan Samatha ke Vipassana dengan Anapanasati berlangsung  dengan "smooth". 
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #22 on: 19 October 2010, 12:48:52 AM »
Setau saya malah mengembangkan Anapanasati menyempurnakan Samatha & Vipassana. 2 kualitas itu dikembangkan dalam Anapanasati. :)
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #23 on: 19 October 2010, 01:28:20 AM »
untuk jelasnya silahkan baca Anapanasati Sutta

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #24 on: 19 October 2010, 12:03:47 PM »
Barusan baca di FB temen:

meditasi itu bagaikan sebatang kayu. pemahaman dan penyelidikan (vipassana) di salah satu ujung; ketenangan dan perhatian (samatha) di ujung yg lain. jikalau kita memungutnya, apakah hanya satu ujung yg terbawa? atau keduanya? saat ssorg mengambil sebatang kayu, kedua ujungnya terangkat bersama. lalu, bagian mana yg vipassana dan mana yg samatha?

-ven. ajahn chah-.

***

Lalu tentang Marananussati (atau Maranasati), ternyata pernah diposting di sini:

[ask]4 kasina dan Upasamanussati,Aharapatikulasanna,Maranasati dan Catudhatuvava


***

Trus, ini ada bacaan bagus (oleh Yang Mulia Mahasi Sayadaw):

Quote
Ada dua jenis meditasi yaitu meditasi ketenangan (samathā) dan pandangan terang (vipassanā). Bermeditasi pada sepuluh alat bantu (kasina) hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Bermeditasi pada sepuluh hal yang menjijikkan (misalnya, mayat yang membengkak) hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Sepuluh perenungan, seperti perenungan terhadap Sang Buddha atau Dhamma, juga hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Bermeditasi pada tiga puluh dua bagian tubuh seperti rambut, kuku, gigi, dan kulit, juga tidak dapat menimbulkan pandangan terang. Hal ini hanya dapat mengembangkan konsentrasi.

Perhatian penuh terhadap pernafasan (ānāpānassati) juga digunakan untuk pengembangan konsentrasi, tetapi seseorang juga dapat mengembangkan pandangan terang dengan cara ini. Namun kitab visuddhimagga memasukkannya dalam kelompok obyek untuk meditasi samatha, jadi kita juga akan mengelompokkannya seperti demikian.

Lalu terdapat empat kediaman luhur (appamaññā): cinta kasih (mettā), belas kasihan (karunā), simpati terhadap kebahagian/kesuksesan orang lain (muditā), dan keseimbangan mental (upekkhā), empat meditasi tanpa bentuk yang dapat menuntun ke jhāna tanpa bentuk (arūpa jhāna), dan perenungan pada kejijikan dari makanan. Semua ini adalah obyek-obyek untuk meditasi samatha.

Ketika anda bermeditasi terhadap empat unsur (dhātu) di dalam tubuh anda, hal ini dinamakan analisa terhadap empat unsur. Walaupun hal ini mengembang-kan konsentrasi, ini juga membantu mengembangkan pandangan terang.

Keseluruhan empat puluh obyek meditasi ini digunakan untuk mengembangkan konsentrasi. Hanya pernafasan (ānāpānassati) dan analisa terhadap empat unsur (dhātu) yang digunakan untuk mengembangkan pandangan terang. Obyek-obyek yang lain tidak akan menimbulkan pandangan terang – untuk mendapatkan pandangan terang, anda harus berusaha lebih jauh.

Kembali ke pertanyaan anda yang pertama, “Bagaimana caranya kita mengembangkan pandangan terang?” Jawabannnya adalah,” Kita mengembangkan pandangan terang dengan bermeditasi terhadap lima kelompok kemelekatan. Fenomena mental dan jasmani di dalam makhluk hidup adalah kelompok kemelekatan. Mereka bisa dicengkeram oleh hasrat dan disertai kesenangan, yang disebut ‘kemelekatan indera’, atau mereka bisa dicengkeram oleh pandangan salah, yang disebut ‘kemelekatan terhadap pandangan’. Anda harus bermeditasi dan melihat mereka sebagaimana adanya. Jika tidak, anda akan mencengkeramnya dengan hasrat dan pandangan salah. Sekali anda melihat mereka sebagaimana adanya, anda tidak akan mencengkeram mereka lagi. Inilah caranya mengembangkan pandangan terang. Kita akan membahas lima kelompok kemelekatan secara terperinci.

lanjutannya langsung baca di link berikut:

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1382&hal=1&cont=dasar.html&path=&hmid=
« Last Edit: 19 October 2010, 12:06:29 PM by Mayvise »

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #25 on: 19 October 2010, 12:35:19 PM »
Mendingan  berlatih Anapanasati deh, daripada diperdebatkan . :P  ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything