Hitler mengatakan kembali dalam perayaan natal Nazi tahun 1926: “Kristus adalah pejuang terbesar yang lebih awal dalam pertempuran melawan musuh dunia, yaitu bangsa Yahudi… Pekerjaan yang dimulai oleh Kristus tetapi tidak bisa diselesaikan, Aku –Adolf Hitler– akan menyelesaikannya.”
Penulis biografi John Toland menulis tentang agama Hitler: “Masih seorang anggota didalam kebaikan yang berdiri pada Gereja Roma di samping kebencian tentang hirarki nya, ia membawa di dalam pengajarannya bahwa orang-orang Yahudi adalah pembunuh Tuhan. Pembasmian, oleh karena itu, harus dilakukan”
Jadi, Hitler itu melakukan pembantaian terhadap bangsa Yahudi karena dia dendam, Tuhannya Hitler yaitu Yesus Kristus telah dibunuh oleh orang Yahudi. Oleh karena itu sebagai seorang kr****n (ka****k) yang taat, maka Hitler membalaskan dendam kematian Yesus itu dengan mengirim orang-orang Yahudi ke kamp-kamp konsentrasi dan memasukkan mereka ke kamar gas untuk menghirup gas beracun sampai mati.
Di Reichstag dalam pidatonya tahun 1938, Hitler lagi mengemukakan religius asal dari Perang Salib nya. “Aku percaya hari ini bahwa aku sedang bertindak sebagai perwujudan dari Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Dengan memerangi bangsa Yahudi, aku sedang memperjuangkan pekerjaan Tuhan.”
Hitler menganggap dirinya sendiri sebagai sebagai seorang ka****k sampai kematiannya. “Aku sekarang sebagaimana sebelumnya adalah seorang ka****k dan akan selalu begitu,” ia menceritakan hal itu kepada Gerhard Engel, salah satu dari jenderalnya, pada 1941.
Manakala Hitler berhasil selamat dari percobaan pembunuhan terhadapnya di Munich pada bulan November, 1939, ia memberi pujian untuk hal itu. “Sekarang aku dengan sepenuhnya telah berisi,” ia berseru. “Fakta bahwa aku meninggalkan Burgerbraukeller lebih awal dari biasanya adalah suatu bukti-bukti yang menguatkan bahwa Pemeliharaan baik telah memberi aku kesempatan untuk menyelesaikan tujuanku.” surat-surat kabar ka****k mengumumkan bahwa itu adalah sebuah pekerjaan yang ajaib yang telah melindungi Fuhrer (pemimpin) mereka. Satu kardinal, Michael Faulhaber, mengirim sebuah telegram yang menginstruksikan bahwa sebuah Te Deum harus dinyanyikan di katedral Munich, “untuk berterima kasih kepada Tuhan atas nama archdiocese untuk penyelamatan yang beruntung kepada Fuhrer.” Sri Paus juga mengirim ucapan selamat pribadi khususnya!
Ketika Hitler menyerang Rusia, Sri Paus didepan umum menguraikan serangan Hitler ke Rusia sebagai “keberanian berjiwa besar di dalam pertahanan bagi pondasi kebudayaan kr****n.” Beberapa uskup Jerman secara terbuka mendukung invasi Hitler ke Rusia, dan menyebutnya sebagai “Perang salib Eropa.” Seorang uskup mendesak semua orang ka****k untuk berjuang untuk “sebuah kemenangan yang akan mengijinkan Eropa untuk terbebas lagi dan akan berjanji semua bagi negara-negara sebuah masa depan yang baru.”