//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mungkinkah?  (Read 10734 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Mungkinkah?
« on: 31 October 2010, 01:26:38 AM »
Ada beberapa kejadian yang membuat saya berpikir:

-Suatu hari seekor anjing saya terserang rabies.Dan harus dibunuh.Saat itu saya bertanya kepada mantri hewan yang membunuh anjing itu.Kenapa anjing saya bisa terserang rabies?Apakah karena gigitan anjing lain?Dia menjawab,dalam diri tiap anjing punya bibit rabies.Yang akan muncul dan menjadi aktif pada suhu tertentu.Dan memang sebelumnya anjing saya terserang demam.Dan lama-lama berperilaku lain.

-Kejadian lain,saat itu terjadi banjir di lahan perkebunan yang airnya baru surut setelah 2minggu.Teman saya melihat  air,dan kelihatan diatas tanah yang banjir cacing-cacing pucat yang sudah mati dimana-dimana.Dia  berkata kepada saya.Lihatlah cacingnya mati semua.Saya menjawab,"Iya,kiamat melanda dunia cacing." Tapi cacing itu tidak musnah.Karena 1minggu lagi kita gali ditempat ini,sudah ada cacing lagi.Mungkin karena telur cacing tidak musnah karena banjir.Tapi telur cacing mungkin musnah pada suhu tinggi.

-Disaat hutan ditebang dan kemudian dibakar.Saya melihat tumbuhannya berganti jenis secara serentak.Saya kurang yakin areal seluas itu berganti jenis karena bibit yang dibawa angin atau burung.Dan tanah itu setelah lama diolah dari bentuk gambut akhirnya menjadi padat dan makin padat.Dan tumbuhan yang tumbuh pun bertukar terus jenisnya.

Saya jadi berpikir tentang 1hal yang saya dapat dari forum ini.Tentang nyala lilin.Jika semua faktor sudah lengkap maka lilin itu bisa menyala.Yang berarti,Jika semua faktor lengkap maka kehidupan terjadi.Seperti virus rabies.Dia ada tapi tidak ada.Jika anjing itu tidak demam maka tidak ada kehidupan virus itu ditubuh anjing saya.Tapi begitu dia demam tinggi,muncul kehidupan baru dalam tubuh anjing itu.

Yang ingin saya tanyakan.Jika kemelekatan sudah tidak ada.Maka nibana tercapai.Tapi apakah tidak mungkin suatu saat kehidupan itu terjadi lagi walaupun sudah mencapai nibana?

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mungkinkah?
« Reply #1 on: 31 October 2010, 06:09:39 AM »
anda penganut teori generatio spontanea ? sebenarnya seh kurang tepat jika dikatakan di dalam tubuh anjing sudah ada virus. rabies terjangkit karena ditularkan. cara paling gampang ngeceknya, ketika anjing rumahan demam.. yang gak pernah keluar.. apakah anjing itu menjadi positif rabies ? tentu tidak.. dengan alasan ini, sudah gugur tentunya teori dalam tubuh anjing terdapat virus.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #2 on: 31 October 2010, 11:40:54 AM »
Menurut yang saya baca di internet.Virus itu ada karena penularan.Tapi menurut keterangan mantri hewan itu.Penularan dipercepat karena gigitan.Tapi dalam setiap anjing ada bibit virus tersebut.Yang dalam kondisi mendukung akan menjadi aktif dan menyerang syaraf anjing.

Saya bukan penganut teori apapun.Saya cuma punya rasa penasaran dan ingin tahu.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Mungkinkah?
« Reply #3 on: 31 October 2010, 02:26:28 PM »
Quote
Yang ingin saya tanyakan.Jika kemelekatan sudah tidak ada.Maka nibana tercapai.Tapi apakah tidak mungkin suatu saat kehidupan itu terjadi lagi walaupun sudah mencapai nibana?

dg mengesampingkan "nibbana" terlebih dahulu,

kemelekatan adalah kondisi kelahiran (referensi: Dependent Origination)
ketika kemelekatan berakhir, tidak ada lagi kelahiran selanjutnya.

sama seperti halnya nyala lilin (lilin yg pake sumbu + minyak ya).
minyak seperti kemelekatan. ketika minyak habis, api pada lilin pun padam.
tidak ada nyala berikutnya, sebab minyaknya sudah habis.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mungkinkah?
« Reply #4 on: 31 October 2010, 06:06:14 PM »
Menurut yang saya baca di internet.Virus itu ada karena penularan.Tapi menurut keterangan mantri hewan itu.Penularan dipercepat karena gigitan.Tapi dalam setiap anjing ada bibit virus tersebut.Yang dalam kondisi mendukung akan menjadi aktif dan menyerang syaraf anjing.

Saya bukan penganut teori apapun.Saya cuma punya rasa penasaran dan ingin tahu.
hm.. kenapa bro tidak berpikir kondisi tersebut menjadi mendukung rabies karena virus rabies lah yang menyebabkan dan menyerang saraf anjing itu sendiir ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #5 on: 31 October 2010, 06:43:14 PM »
hm..
Quote
kenapa bro tidak berpikir kondisi tersebut


kondisi yang bagaimana maksud bro forte?bisa dibantu lebih jelas?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #6 on: 31 October 2010, 06:57:46 PM »
dg mengesampingkan "nibbana" terlebih dahulu,

kemelekatan adalah kondisi kelahiran (referensi: Dependent Origination)
ketika kemelekatan berakhir, tidak ada lagi kelahiran selanjutnya.

sama seperti halnya nyala lilin (lilin yg pake sumbu + minyak ya).
minyak seperti kemelekatan. ketika minyak habis, api pada lilin pun padam.
tidak ada nyala berikutnya, sebab minyaknya sudah habis.

inilah yang ingin saya bahas dari topik yang saya buat.Ada banyak hal yang saya belum bisa pahami.
Disaat minyak sudah habis.Maka nyala berikutnya tidak ada.Tapi tidak tertutupkah kemungkinan jika ada yang menambah minyak tersebut sehingga nyalanya tetap ada?

Sama seperti salah satu topik diforum ini yang pernah saya baca tentang api.Dimana tumbuhan yang hancur dan membusuk itu mengeluarkan gas.Dan pada titik suhu tertentu api hidup dengan sendirinya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mungkinkah?
« Reply #7 on: 31 October 2010, 07:56:58 PM »
kondisi yang bagaimana maksud bro forte?bisa dibantu lebih jelas?
maksudnya apakah bro sudah mencari di internet apakah yang dikatakan mantri  hewan tersebut benar ?
soalnya secara logika, jika bibitnya aktif gara2 virus rabies.. apakah bibit tersebut ada di manusia juga ? kenapa manusia bisa terjangkit rabies ? bukan hanya manusia .. monyet , kucing juga include sebagai yang bisa gila gara2 rabies
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #8 on: 31 October 2010, 09:27:04 PM »
maksudnya apakah bro sudah mencari di internet apakah yang dikatakan mantri  hewan tersebut benar ?
soalnya secara logika, jika bibitnya aktif gara2 virus rabies.. apakah bibit tersebut ada di manusia juga ? kenapa manusia bisa terjangkit rabies ? bukan hanya manusia .. monyet , kucing juga include sebagai yang bisa gila gara2 rabies

Maksud mantri itu bukan seperti tulisan yang ditebalkan diatas.Tapi bibit/virus rabies itu menjadi aktif pada suhu tertentu.Dan sasaran virus itu syaraf.Saya sudah mencari di internet.Tapi belum ketemu yang jelas dan pasti.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mungkinkah?
« Reply #9 on: 01 November 2010, 06:32:35 AM »
Maksud mantri itu bukan seperti tulisan yang ditebalkan diatas.Tapi bibit/virus rabies itu menjadi aktif pada suhu tertentu.Dan sasaran virus itu syaraf.Saya sudah mencari di internet.Tapi belum ketemu yang jelas dan pasti.


Ada beberapa kejadian yang membuat saya berpikir:

-Suatu hari seekor anjing saya terserang rabies.Dan harus dibunuh.Saat itu saya bertanya kepada mantri hewan yang membunuh anjing itu.Kenapa anjing saya bisa terserang rabies?Apakah karena gigitan anjing lain?Dia menjawab,dalam diri tiap anjing punya bibit rabies.Yang akan muncul dan menjadi aktif pada suhu tertentu.Dan memang sebelumnya anjing saya terserang demam.Dan lama-lama berperilaku lain.
pertanyaannya :
apakah bibit itu ada pada tiap anjing seperti halnya manusia memiliki sel kanker yang pasif.. yang bila diaktivasi dapat menyebabkan kanker ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #10 on: 01 November 2010, 11:14:36 AM »
Yang ingin saya tanyakan.Jika kemelekatan sudah tidak ada.Maka nibana tercapai.
Bukan seperti itu. Nibbana itu bukanlah sesuatu yang berkondisi, namun kemelekatanlah yang berkondisi. Ketika semua akar yang menyebabkan kemelekatan dicabut, dan dimusnahkan, maka itulah yang dinamakan nibbana.

Quote
Tapi apakah tidak mungkin suatu saat kehidupan itu terjadi lagi walaupun sudah mencapai nibana?
Jika semua akar yang menyebabkan kemelekatan sudah hilang, apa lagi yang memungkinkan terjadinya kemelekatan yang menyebabkan kelahiran?



Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Mungkinkah?
« Reply #11 on: 01 November 2010, 12:52:39 PM »
inilah yang ingin saya bahas dari topik yang saya buat.Ada banyak hal yang saya belum bisa pahami.
Disaat minyak sudah habis.Maka nyala berikutnya tidak ada.Tapi tidak tertutupkah kemungkinan jika ada yang menambah minyak tersebut sehingga nyalanya tetap ada?

Sama seperti salah satu topik diforum ini yang pernah saya baca tentang api.Dimana tumbuhan yang hancur dan membusuk itu mengeluarkan gas.Dan pada titik suhu tertentu api hidup dengan sendirinya.

kita lihat saja Buddha Gotama & para Arahat byk menyatakan bahwa mereka* tidak terlahir lagi.

jadi ilustrasi sis melebar menjadi bbrp pertanyaan:

1. mungkinkah kemelekatan orang lain menyebabkan kelahiran kembali mereka (Buddha & Arahat)?
2. mungkinkah kemelekatan orang lain menyebabkan kelahiran baru?

yg sis tanya yg mana nih...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #12 on: 01 November 2010, 06:11:31 PM »
kita lihat saja Buddha Gotama & para Arahat byk menyatakan bahwa mereka* tidak terlahir lagi.

jadi ilustrasi sis melebar menjadi bbrp pertanyaan:

1. mungkinkah kemelekatan orang lain menyebabkan kelahiran kembali mereka (Buddha & Arahat)?
2. mungkinkah kemelekatan orang lain menyebabkan kelahiran baru?

yg sis tanya yg mana nih...

Hmm...bagaimana cara saya mau ungkapkan pikiran dengan kata-kata yang tepat.Sorry yah bro kalau jadi bingung.
Saya dulu diberikan contoh api lilin tentang kelahiran.Kelahiran terjadi karena faktor pendukung sudah lengkap.Sama seperti api lilin.Jika salah satu faktor tidak ada maka api lilin tidak akan menyala.Contoh:oksigen. Jika oksigen tidak ada,maka api tidak akan menyala.

Mendengar tentang itu,dalam pikiran saya tergambar.Api itu terjadi karena beberapa unsur yang bergabung.Dihilangkan 1 unsur maka api tidak akan terjadi.Saya bisa terima dengan logika saya.Sampai saya meihat beberapa kejadian yang saya ceritakan diatas.
Sehingga saya berpikir,apakah nibana itu akan bersifat kekal?Bagaimana jika suatu saat ada kondisi yang entah dengan sengaja atau tidak.Tiba-tiba semuanya menjadi lengkap?

Seperti tanaman yang saya ceritakan.Saya melihat sendiri perubahannya.Sebelum hutannya ditebang.Tanamannya berbeda.Contohnya:sejenis tanaman pakis.Dan setelah ditebang dan dibakar.tumbuhannya berganti dengan jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah tersebut.Contoh:tanaman ciplukan (sebutan kami disini).Tanaman ini tidak akan ditemukan dalam kondisi tanah yang sudah jadi/padat.Tapi pada lahan yang baru buka mudah ditemukan.

Yang saya pikirkan,dari mana datangnya berbagai tanaman itu?Saya berpikir lagi.Mungkin memang sudah ada,tapi hanya menunggu kondisi yang cocok untuk tumbuh.

Seperti yang pernah saya baca diforum ini tentang pertama terjadinya mahluk hidup.Tanah ini awalnya seperti bubur.Dan akhirnya berubah dan berubah.Sampai tumbuh padi-padian.

Jika faktor tanah tidak pernah berubah,tetap sama seperti bubur.Maka padi-padian tidak akan tumbuh.Betul atau tidak?Dari situ saya berpikir ada hal-hal diluar padi ini yang membuat padi ini muncul dan hidup.Apakah kira-kira bro bisa menangkap jalan pikiran saya?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #13 on: 01 November 2010, 06:16:13 PM »
Bukan seperti itu. Nibbana itu bukanlah sesuatu yang berkondisi, namun kemelekatanlah yang berkondisi. Ketika semua akar yang menyebabkan kemelekatan dicabut, dan dimusnahkan, maka itulah yang dinamakan nibbana.
Jika semua akar yang menyebabkan kemelekatan sudah hilang, apa lagi yang memungkinkan terjadinya kemelekatan yang menyebabkan kelahiran?




Bisakah bro menjelaskan lebih terinci tentang nibbana?Pikiran saya tentang nibbana saya ungkapkan di post saya sebelumnya untuk bro tesla.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #14 on: 01 November 2010, 06:21:11 PM »
pertanyaannya :
apakah bibit itu ada pada tiap anjing seperti halnya manusia memiliki sel kanker yang pasif.. yang bila diaktivasi dapat menyebabkan kanker ?


ini yang belum saya dapatkan bro.Yang memastikan bahwa didalam tubuh anjing pasti tidak ada virus rabies atau didalam tubuh anjing pasti ada virus rabies.Sama seperti contoh-contoh lain yang saya buat di topik.Saya buat topik ini supaya saya bisa mendapat masukan dan mana tahu bisa terjawab pertanyaan dipikiran saya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mungkinkah?
« Reply #15 on: 01 November 2010, 06:26:57 PM »
sederhana saja, kehidupan muncul secara spontan berarti mengatakan awal mulanya siklus suatu kehidupan itu bisa diketahui oleh pikiran orang biasa.

kenyataannya siklus tumimbal lahir dikatakan tidak dapat diketahui orang biasa.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #16 on: 01 November 2010, 06:33:16 PM »
sederhana saja, kehidupan muncul secara spontan berarti mengatakan awal mulanya siklus suatu kehidupan itu bisa diketahui oleh pikiran orang biasa.

kenyataannya siklus tumimbal lahir dikatakan tidak dapat diketahui orang biasa.

bro,saya memang orang biasa.Yang berarti punya pikiran biasa juga.Dan apakah orang biasa itu tidak berhak atau tidak perlu belajar untuk mengetahui hal-hal yang tidak dia pahami?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mungkinkah?
« Reply #17 on: 01 November 2010, 06:35:53 PM »
memang dikatakan Sang Buddha, bahwa hal itu acinteyya, hal yang tidak terjangkau pikiran manusia.
awal pertama (loka-cintā) tidak dapat diketahui dan merupakan salah satu dari 4 hal yang tidak seharusnya dipikirkan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #18 on: 01 November 2010, 06:46:06 PM »
memang dikatakan Sang Buddha, bahwa hal itu acinteyya, hal yang tidak terjangkau pikiran manusia.
awal pertama (loka-cintā) tidak dapat diketahui dan merupakan salah satu dari 4 hal yang tidak seharusnya dipikirkan.

Apa arti acinteyya? Dan awal pertama yang gimana bro maksudkan?Awal pertama kehidupankah?

Maukah bro membantu saya memberikan referensi yang bisa saya baca tentang hal yang bro sebutkan?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #19 on: 01 November 2010, 07:03:09 PM »
Bisakah bro menjelaskan lebih terinci tentang nibbana?Pikiran saya tentang nibbana saya ungkapkan di post saya sebelumnya untuk bro tesla.
Kalau saya pribadi memilih tidak terlalu jauh memikirkan nibbana.
Sebenarnya konteks perumpamaan api lilin itu lebih ke arah penjelasan tidak adanya 'inti diri'. Api ada karena unsurnya, demikian pula kehidupan berlangsung ketika ada kondisi pendukungnya. Tidak ada 'atta' dalam kehidupan sebagaimana tidak ada 'unsur kekal' dalam api. (Dengan demikian, ketika padam/nibbana, tidak ada lagi yang bisa dikatakan api/atta.)

Jika kita berspekulasi tentang kondisi nibbana, tentu timbul lagi pertanyaan, sebelum terjadinya avijja (penyebab kelahiran), apakah bisa dikatakan suatu makhluk ada di nibbana? Jadi urutannya: nibbana, lalu terkondisi avijja, maka jadi kelahiran. Kemudian setelah avijja dihilangkan, mencapai nibbana. Nanti kalau "kena" avijja lagi, maka akan terlahir lagi. Kalau di konsep menurut pemikiran saya, sama sekali bukan demikian. Buddha tidak pernah menjelaskan api sebelum nyala. Buddha menjelaskan bahwa itu telah nyala dalam waktu yang tak hingga. Jadi memikirkan bagaimana mulanya api itu menyala, adalah tak terpikirkan.

Pencapaian kesucian dikatakan tidak reversible. Saya pikir itu karena berkenaan dengan memahami fenomena sebagaimana adanya. Mungkin kalau diandaikan kita masih kecil masih terpengaruh pikiran khayal tentang hantu di bawah ranjang, misalnya. Selama kita tidak mengerti kebenaran tentang 'pikiran' itu, maka pikiran kita tetap terombang-ambing tak menentu. Mungkin tambah takut, mungkin tambah tidak takut. Tetapi ketika suatu saat kita dewasa mengerti kebenaran 'kolong ranjang' sebagaimana adanya, mengerti bagaimana hantu itu tercipta dari ketakutan/kekhawatiran pikiran, apakah mungkin kita menciptakan pikiran hantu 'bawah ranjang' lebih jauh?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #20 on: 01 November 2010, 07:08:38 PM »
Apa arti acinteyya? Dan awal pertama yang gimana bro maksudkan?Awal pertama kehidupankah?

Maukah bro membantu saya memberikan referensi yang bisa saya baca tentang hal yang bro sebutkan?
Acinteyya adalah (4) hal yang Buddha katakan tidak terpikirkan oleh orang biasa, dan hanya bisa dijangkau oleh seorang Samma Sambuddha. Empat hal itu adalah:
1. Kemampuan seorang Buddha
2. Kondisi dalam Jhana
3. Asal mula kehidupan
4. Cara kerja Hukum Kamma secara pasti

Hal ini jika dipikirkan, bisa menyebabkan gangguan mental. (Anguttara-nikaya, iv.77)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #21 on: 02 November 2010, 12:04:54 AM »
Berarti dalam hal ini,kita hanya bisa menjalani saja.Sampai pada waktunya akan bisa memahami sendiri.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Mungkinkah?
« Reply #22 on: 02 November 2010, 12:09:11 AM »
dlm artian, mo di terangkan juga gak akan ngerti. dan mungkin gak ada guna.
Samma Vayama

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #23 on: 02 November 2010, 12:21:15 AM »
dlm artian, mo di terangkan juga gak akan ngerti. dan mungkin gak ada guna.

apa iya jika diterangkan tidak mengerti???dan tahu dari mana tidak berguna?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Mungkinkah?
« Reply #24 on: 02 November 2010, 01:37:23 AM »
silahkan baca post di atas oleh KK
Samma Vayama

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Mungkinkah?
« Reply #25 on: 02 November 2010, 05:55:51 AM »
Acinteyya adalah (4) hal yang Buddha katakan tidak terpikirkan oleh orang biasa, dan hanya bisa dijangkau oleh seorang Samma Sambuddha. Empat hal itu adalah:
1. Kemampuan seorang Buddha
2. Kondisi dalam Jhana
3. Asal mula kehidupan
4. Cara kerja Hukum Kamma secara pasti

Hal ini jika dipikirkan, bisa menyebabkan gangguan mental. (Anguttara-nikaya, iv.77)


ada tambahan, kutipan di RAPB

Anak-Ku Sariputta, ada 4 hal yang tidak terukur, tidak terhitung dan tidak diketahui awalnya dan akhirnya, Empat hal itu adalah
1. makhluk-makhluk secara umum
2. luasnya alam semesta
3. jumlah alam semesta
4. Sabbannuta Nana yang dimiliki oleh Para Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna.

 _/\_


Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Mungkinkah?
« Reply #26 on: 02 November 2010, 07:44:23 AM »
Berarti dalam hal ini,kita hanya bisa menjalani saja.Sampai pada waktunya akan bisa memahami sendiri.

Justru kita menjalani Ajaran Buddha karena kita memahami.
Apa yg kita pahami? Kita memahami kebenaran bahwa 'hidup ini dukkha'
Kita telah membuktikan sendiri kebenaran tsb, shg kita menjalani nya dengan yakin.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Mungkinkah?
« Reply #27 on: 02 November 2010, 07:53:33 AM »
inilah yang ingin saya bahas dari topik yang saya buat.Ada banyak hal yang saya belum bisa pahami.
Disaat minyak sudah habis.Maka nyala berikutnya tidak ada.Tapi tidak tertutupkah kemungkinan jika ada yang menambah minyak tersebut sehingga nyalanya tetap ada?

Sama seperti salah satu topik diforum ini yang pernah saya baca tentang api.Dimana tumbuhan yang hancur dan membusuk itu mengeluarkan gas.Dan pada titik suhu tertentu api hidup dengan sendirinya.

Sis Sriyeklina yang baik, saya dulu juga sering berpikir begitu, bahwa mungkin Nibbana adalah suatu keadaan yang juga sementara? yang bisa berakhir dan kita akan kembali dalam samsara, masuk kembali dalam lingkaran kehidupan.

Kalau boleh saya ingin menambahkan suatu perumpamaan umum, misalnya ada seseorang yang masa kecilnya suka sekali ng"empeng" (menghisap empeng), ia melekat pada empeng dan akan menangis seharian bila dipisahkan dengan empeng. Setelah beranjak dewasa mungkinkah ia tetap menyukai empeng dan/atau akan kembali menyukai empeng? Tentu tidak akan terjadi kan?

Demikianlah yang terjadi bila seseorang yang telah mencapai kebijaksanaan yang lebih tinggi, tak akan kembali melekat pada hal-hal yang dilakukan oleh orang yang belum mencapai kebijaksanaan yang lebih tinggi. Mirip seperti seorang dewasa yang telah berhenti empeng tak akan kembali menyukai empeng.

Sang Buddha telah mengatakan bahwa semua akar kemelekatan telah dipotong, tak mungkin akan tumbuh lagi. Apakah mungkin tanaman kayu keras pada umumnya yang memiliki sistem regenerasi biji dan tumbuh bergantung satu sama lain dalam sistem metabolismenya, akan tumbuh kembali bila akarnya dipotong habis?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #28 on: 02 November 2010, 09:24:22 AM »
Berarti dalam hal ini,kita hanya bisa menjalani saja.Sampai pada waktunya akan bisa memahami sendiri.
Yang kita jalani dalam mengikuti Buddha adalah mengikis LDM, bukan untuk yang lainnya. Jadi sampai pada waktunya (mungkin ini maksudnya pencapaian kesucian) juga mungkin kita tidak akan memahaminya. Tapi kalau Sis benar-benar ingin memahaminya, mungkin bisa bertekad di jalan Bodhisatta.



apa iya jika diterangkan tidak mengerti???dan tahu dari mana tidak berguna?
Mahakassapa, seorang murid yang dikatakan paling senior (setelah Sariputta & Mahamoggallana), suatu kali dengan mata dewanya ingin mengetahui kelahiran kembali semua makhluk sesuai kammanya. Kemudian Buddha Gotama menasihatinya bahwa hal tersebut adalah kapasitas seorang Buddha, jadi sia-sia jika Mahakassapa mencoba memahaminya.

Jika seorang Mahakassapa yang menguasai 9 jhana (4 Rupa, 4 Arupa, & Nirodhasamapati), memiliki 6 kekuatan bathin, paling unggul dalam petapaan keras (dhutanga), dikatakan tidak akan memahaminya, maka sepertinya kurang mungkin bagi orang biasa untuk paham.

Tidak berguna di sini adalah dalam konteks mencapai pencerahan. Seseorang tidak perlu memahami hal-hal tak terpikirkan itu untuk mengikis LDM. Sama seperti sepuluh spekulasi yang umum pada jaman itu: (Dunia kekal/tidak kekal, terbatas/tidak terbatas, jiwa sama/tidak sama dengan jasmani, setelah meninggal Tathagata ada/tidak ada, ada & tidak ada/bukan ada & bukan tidak ada), pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh Buddha.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #29 on: 02 November 2010, 11:45:39 AM »
Kesimpulannya mungkin begini.Saya melihat dari arah yang terbalik tentang api lilin.Contoh dulu yang diberikan kepada saya soal api untuk menunjukkan suatu kelahiran bisa terputus dengan dihilangkan 1 unsur.Dan saya terlalu memegang patokan itu dan melihat terbalik.sehingga terjadi pertanyaan bagaimana jika suatu saat unsurnya lengkap lagi?

Kemelekatan salah satu unsur yang membuat terlahir lagi.Kenapa Sang Buddha lebih tertuju pada kemelekatan?Karena kemelekatan milik sendiri.Hanya diri sendiri yang bisa menghabiskan dan tidak akan ada pengaruh/faktor lain dari luar yang bisa buat kemelekatan itu muncul lagi.

Apakah benar?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #30 on: 02 November 2010, 02:50:37 PM »
Kesimpulannya mungkin begini.Saya melihat dari arah yang terbalik tentang api lilin.Contoh dulu yang diberikan kepada saya soal api untuk menunjukkan suatu kelahiran bisa terputus dengan dihilangkan 1 unsur.Dan saya terlalu memegang patokan itu dan melihat terbalik.sehingga terjadi pertanyaan bagaimana jika suatu saat unsurnya lengkap lagi?
Mungkin begtu. Dalam menggunakan perumpamaan, konteks yang dibahas itu memang harus jelas. Kadang dalam konteks berbeda, kita tidak bisa menggunakan perumpamaan sama. Misalnya saja jika perumpamaan api itu dipakai dalam menjelaskan nibbana dan bathin-jasmani. Ketika satu unsur tidak ada, maka api hilang seketika. Namun tidak begitu halnya dengan bathin jasmani. Ketika LDM habis terkikis, Arahat tidak langsung lenyap, namun masih ada bathin-jasmani-nya, masih ada "sesuatu" yang bisa kita tunjuk sebagai Arahat, berbeda dengan api jika tidak adanya udara yang langsung lenyap. Maka jika dipakai dalam konteks ini, bisa membingungkan.



Quote
Kemelekatan salah satu unsur yang membuat terlahir lagi.Kenapa Sang Buddha lebih tertuju pada kemelekatan?Karena kemelekatan milik sendiri.Hanya diri sendiri yang bisa menghabiskan dan tidak akan ada pengaruh/faktor lain dari luar yang bisa buat kemelekatan itu muncul lagi.

Apakah benar?
Menurut saya benar. Jika kita mencari sebab dari penderitaan di "luar" maka adalah sia-sia. Hanya dengan melihat ke "dalam" seseorang bisa melihat penderitaan dan berhentinya penderitaan.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #31 on: 02 November 2010, 09:14:17 PM »
Ok...terima kasih semuanya atas diskusi-nya.Saya sudah lebih memahami sekarang.  ^:)^
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #32 on: 02 November 2010, 10:14:14 PM »
Quote
Yang kita jalani dalam mengikuti Buddha adalah mengikis LDM, bukan untuk yang lainnya. Jadi sampai pada waktunya (mungkin ini maksudnya pencapaian kesucian) juga mungkin kita tidak akan memahaminya. Tapi kalau Sis benar-benar ingin memahaminya, mungkin bisa bertekad di jalan Bodhisatta.


Langkah awal jalan bodhisatva bagaimana? Menjadi bikhuni?


PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Mungkinkah?
« Reply #33 on: 02 November 2010, 10:30:24 PM »
Langkah awal untuk Bodhisatta tentu saja tekad yang besar untuk menangguhkan realisasi nibbana pada kehidupan sekarang demi menyelamatkan semua makhluk yang ada di dalam samsara melalui penyempurnaan parami (10 Paramita).

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #34 on: 03 November 2010, 08:37:02 AM »
Quote
Yang kita jalani dalam mengikuti Buddha adalah mengikis LDM, bukan untuk yang lainnya. Jadi sampai pada waktunya (mungkin ini maksudnya pencapaian kesucian) juga mungkin kita tidak akan memahaminya. Tapi kalau Sis benar-benar ingin memahaminya, mungkin bisa bertekad di jalan Bodhisatta.

Langkah awal jalan bodhisatva bagaimana? Menjadi bikhuni?
Mengambil jalan bodhisatta tidak harus selalu menjadi bhikkhu/bhikkhuni, tapi dengan bertekad kepada diri sendiri untuk mencapai 10 kesempurnaan (dasa parami) dan mencapai penerangan sempurna. Dengan kesungguhan tekad yang kuat, maka akan selalu terkondisi untuk lahir kembali di lingkungan mendukung* penyempurnaan tersebut.


*Dalam artian mendukung untuk melatih, misalnya kesabaran, berarti di lingkungan yang sering 'menguji kesabaran.' Jadi bukan selalu bahagia, bisa jadi banyak susahnya.


10 Parami: ShowHide
Kedermawanan (dana), moralitas (sila), pelepasan nafsu (nekkhama), kebijaksanaan (pañña), semangat (viriya), kesabaran (khanti), kebenaran (sacca), keteguhan (adhittana), cinta kasih (metta), keseimbangan bathin (upekkha).



Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #35 on: 03 November 2010, 12:48:27 PM »

Mengambil jalan bodhisatta tidak harus selalu menjadi bhikkhu/bhikkhuni, tapi dengan bertekad kepada diri sendiri untuk mencapai 10 kesempurnaan (dasa parami) dan mencapai penerangan sempurna. Dengan kesungguhan tekad yang kuat, maka akan selalu terkondisi untuk lahir kembali di lingkungan mendukung* penyempurnaan tersebut.


*Dalam artian mendukung untuk melatih, misalnya kesabaran, berarti di lingkungan yang sering 'menguji kesabaran.' Jadi bukan selalu bahagia, bisa jadi banyak susahnya.

Dari perkataan bro,saya jadi berpikir berarti semua kesusahan yang menghadang dalam hidup merupakan ladang yang bagus untuk melatih itu semua.
Berarti belum tentu di kehidupan sekarang kita lahir di lingkungan yang susah.Dan banyak menghadapi rintangan.Itu karena karma buruk di kehidupan yang lalu kan?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #36 on: 03 November 2010, 01:22:06 PM »
Dari perkataan bro,saya jadi berpikir berarti semua kesusahan yang menghadang dalam hidup merupakan ladang yang bagus untuk melatih itu semua.
Berarti belum tentu di kehidupan sekarang kita lahir di lingkungan yang susah.Dan banyak menghadapi rintangan.Itu karena karma buruk di kehidupan yang lalu kan?
Mungkin tidak semua. Ada kesusahan yang memang hanya menghambat perkembangan, tidak ada manfaatnya. Ada juga kesusahan yang dengan mengubah pola pikir, bisa dijadikan sarana latihan.

Misalnya dalam kelahiran sebagai Jotipala, Bodhisatta menghina ajaran Buddha Kassapa, sehingga di kehidupan terakhirnya harus bersusah payah melakukan petapaan siksa diri selama 6 tahun. Petapaan siksa diri itu tidak memberikan manfaat apa-apa.
Di lain pihak, kedekatan kammanya dengan Devadatta memberikan kesempatan bagi Bodhisatta (Vessantara), untuk memberikan anak-istrinya untuk seorang Brahmana jahat (Devadatta). Kesempatan itulah yang membuat Bodhisatta menyempurnakan Dana Parami.

Saya pikir sulit sekali menilai apakah satu kondisi adalah akibat dari kamma buruk ataukah akibat dari suatu tekad penyempurnaan. Tapi secara garis besar saya mengambil kesimpulan, jika kondisi (susah) itu menyebabkan kita menderita dan kita tidak mampu berbuat apa-apa, itu adalah hasil dari kamma buruk. Jika kondisi (susah) itu tidak menyebabkan kita menderita, namun menjadi lebih baik, bisa jadi itu adalah (1) kondisi yang murni terjadi karena tekad (seperti orang kaya sengaja bersusah payah ke daerah kumuh untuk membantu), atau bisa juga (2) gabungan dari buah kamma buruk dan kamma baik (seperti orang terlahir miskin tetapi pandai, sehingga bisa mengusahakan penghidupan yang baik). 

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #37 on: 03 November 2010, 02:41:29 PM »
penjelasannya bisa  diterima dipikiran saya.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Mungkinkah?
« Reply #38 on: 03 November 2010, 02:45:54 PM »
keseimbangan bathin (upekkha)

Bisa dibantu menjelaskan tentang upekkha?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mungkinkah?
« Reply #39 on: 03 November 2010, 03:04:55 PM »
keseimbangan bathin (upekkha)

Bisa dibantu menjelaskan tentang upekkha?
Secara general, keseimbangan bathin yang tidak digoyahkan baik oleh perasaan senang maupun tidak menyenangkan. Tentang 10 Parami, mungkin bacaan topik sebelah bisa memberikan banyak penjelasan.