//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Lex Chan

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 225
76
Perkenalan / Re: Ingin memperdalam agama Buddha, dari mantan Atheis
« on: 27 October 2015, 11:03:23 AM »
cuman mau mengomentari bagian yg ini aja.

sepertinya menjadi atheis gak berarti anda jadi gak punya arah tujuan dan tidak mensyukuri hidup. justru ini adalah awal yang baik untuk mengerti dan merenungkan hidup anda tanpa perlu meminjam & melekati dogma2 dari agama. dengan begini anda juga bebas untuk mempelajari dan bahkan mengkritisi ajaran2 agama tanpa ikatan sehingga mendapat manfaat yg maksimal...

mensyukuri hidup sebagai manusia, menikmati hidup dan hubungan antara sesama manusia dan mahluk hidup lainnya tidak memerlukan agama. anda bisa berbahagia tanpa melabeli diri dengan sebuah agama...

setuju dengan abang Morpheus.

jadi atheis itu enak, tidak perlu membela agama manapun. agama itu tidak perlu dibela kok... hehehe...
justru dengan menjadi atheis, bisa punya kesempatan untuk menilai banyak hal dari segi kemanusiaan tanpa perlu mengotak-ngotakan diri dengan sekat agama.

77
Diskusi Umum / Re: Makanan sisa ketika makan seafood
« on: 21 October 2015, 05:25:49 PM »
saya cenderung sependapat dengan wijen.

binatang yang jadi seafood itu sudah mati ketika sampai di meja makan. pada saat memakan makanan sisa, tidak ada lagi niat ingin membunuh. sekedar makan makanan sisa tidak apa2. ini sama saja dengan makan binatang yang sudah mati. malah sungguh sayang jika terbuang cuma2.

78
DhammaCitta App / Re: DhammaCitta on LINE
« on: 01 October 2015, 11:28:11 AM »
ikutan... Line ID ane: lexchandra

79
Perkenalan / Re: Ingin belajar ajaran Buddha. Mohon bantuannya.
« on: 30 September 2015, 06:14:23 PM »
Dear sis vermouth,

Untuk pemula, barangkali bisa mulai membaca riwayat hidup Buddha Gotama.

Bagi saya cerita ini sangat menarik, karena di zaman yang serba materialistik sekarang ini, kisah ini cukup mengherankan. Kenapa ada seorang pangeran yang sudah memiliki harta dan kekuasaan mau melepaskannya begitu saja untuk sesuatu yang sifatnya spiritual? Apa sih yang sebenarnya dicari oleh si pangeran ini?

Kalau di kepercayaan lain, tujuan hidup barangkali hanya sebatas melakukan kebaikan dengan memuliakan "Tuhan/Allah" dan masuk surga, lalu selesai. Tetapi ini tidak cukup memuaskan bagi sebagian orang, karena rasanya ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang hilang inilah yang sebenarnya dicari oleh si pangeran.

Apakah yang sebenarnya hilang? Yang hilang itu ada hubungannya dengan dukkha. Manusia siapapun mengalami lahir, tua, sakit, dan mati. Berpisah dengan yang dicintai, berkumpul dengan yang dibenci, tidak memperoleh apa yang diinginkan, dll.. Tampaknya kematian pun bukan akhir dari dukkha, karena setelah meninggal akan dilanjutkan lagi dengan kelahiran yang baru.

Setelah melalui perjuangan, akhirnya si pangeran menemukan obat dukkha. Lalu beliau mengajar makhluk lain untuk menempuh perjalanan yang sama untuk mengakhiri dukkha.

80
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 25 September 2015, 11:30:10 AM »
wah, jadi bahas Quantum Mechanics...

ikutan menyimak ah...

81
Theravada / Re: BAGAIMANA UNTUK MENJADI SEORANG BHIKKHU ???
« on: 24 September 2015, 12:07:32 PM »
Genuine. Kalo dibilang pelarian juga bisa. Karena melarikan diri dari tanggung jawab merawat ortu di masa tua. Inilah yg wa takutkan. Karena gua takut akan jadi masalah di kemudian hari. Sebagai anak w juga pengen rawat mereka di hari tua. Makanya w buat thread ini utk minta masukan diterusi niat gua ato enggak

Saya pikir tergantung dari niat utama. Yang manakah yang lebih kuat, lepas dari dukkha atau kah melarikan diri dari tanggung jawab untuk merawat ortu? Adakah win-win solution?

Saya pernah mendengar sharing dari dua orang yang juga ingin menjadi bhikkhu. Yang cukup menarik adalah mereka mendapatkan nasihat yang mirip dari dua orang bhikkhu yang berbeda, kira2 begini intinya: "Jadilah perumah tangga dulu, menikah, dan punya anak. Jika memang sudah waktunya untuk menjadi bhikkhu, kamu akan tahu sendiri."

Catatan: nasihat itu tidak berlaku umum, tetapi spesifik untuk kedua umat awam itu. Walaupun demikian, barangkali alternatif ini juga boleh dijadikan pertimbangan.

82
Theravada / Re: BAGAIMANA UNTUK MENJADI SEORANG BHIKKHU ???
« on: 17 September 2015, 03:16:25 PM »

Terima Kasih sebelumnya saudara Lex
apakah anda yg bisa menunjukkan caranya ?? dimana dan siapa yang bisa saya hubungi?

Untuk informasi mengenai Pabbajja Samanera, biasanya bisa diperoleh di vihara / cetiya terdekat.

Jika ada kesempatan bertemu dengan bhikkhu atau samanera, juga boleh ditanyakan.

83
Diskusi Umum / Re: Bagamana pengertian jodoh dalam agama Buddha?
« on: 17 September 2015, 03:10:40 PM »
Pertama-tama perlu dipahami bahwa "jodoh" bukanlah sejenis "takdir" yang sudah digariskan dari sananya.

Cukup perlu dipahami bahwa hubungan sebab-akibat sangat berperan dalam hal "jodoh". Apapun yang kita perbuat sebelumnya berakibat pada apa yang kita alami sekarang ini, dan apapun yang kita perbuat sekarang ini akan berakibat pada masa yang akan datang.

Kita sudah lahir dan mati berulang kali sampai tak terhitung lagi, dan selama kita lahir, hidup, sampai mati pastinya kita pernah berinteraksi dengan makhluk lainnya. Saya gunakan kata "makhluk" karena belum tentu wujudnya sebagai manusia. Bisa saja manusia dengan binatang, atau bisa saja dewa dengan dewa, atau hantu dengan hantu.

Nah selama berinteraksi dengan makhluk, pastinya ada emosi. Bisa emosi positif maupun negatif: sayang, kasihan, benci, marah, dll. Dan setiap kali muncul emosi, sebenarnya kita membuat suatu keputusan di bawah alam sadar untuk ingin berdekatan atau berjauhan dengan setiap makhluk yang kita temui.

Bisa dikatakan bahwa makhluk yang kita jumpai pada kehidupan saat ini adalah kelanjutan dari makhluk yang pernah kita temui di kehidupan sebelumnya. Bahkan Buddha pernah mengatakan bahwa "Sungguh sulit menemukan makhluk yang belum pernah menjadi ibumu, ayahmu, saudaramu, atau anakmu."

Referensi: Mata Sutta
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn15/sn15.014.than.html

Oleh karena itu tidak perlu heran jika muncul perasaan tertentu setiap kita bertemu dengan seorang yang baru kita kenal. Perasaan itu bisa saja suka, tidak suka, atau netral.

Menurut pengalaman, saya sudah beberapa kali jatuh cinta, walaupun tidak semuanya pernah saya pacari apalagi saya nikahi.. hehehe.. Yang pasti saya merasakan adanya emosi yg kuat di antara saya dan dia setiap kali jatuh cinta. Tapi perasaan kuat yang saya rasakan ini belum tentu dia rasakan juga sama kuatnya. Nah di sinilah faktor yang mempengaruhi juga di antara hubungan antara saya dan dia.

Saya yakin inilah hasil interaksi antara saya dan dia di masa lampau. Saya tidak tahu (karena tidak ingat) hubungannya seperti apa saat itu, tapi yang pasti ada hubungannya. Hubungan saya dan dia juga pastinya tidak sesederhana itu, karena juga pasti ada hubungannya lagi antara saya dan keluarga saya saat ini dengan dia dan keluarganya saat ini.

Nah, pada saat muncul emosi tertentu di kehidupan saat ini, sebenarnya saya punya kesempatan lagi untuk membuat keputusan yang baru, yaitu apakah melanjutkan hubungan itu di kehidupan saat ini lagi atau tidak. Dan tentunya keputusan saya saat ini berpengaruh pada hubungan antara saya dan dia di masa depan dan di kehidupan selanjutnya.

1. Mengenai pernyataan "ada saja yang sudah tunggu tapi jodohnya gak pernah datang-datang", saya kurang setuju.

Alasannya selama kita berinteraksi dengan orang lain sehari-hari, sebenarnya kesempatan untuk berjodoh pada kehidupan saat ini sudah datang berkali-kali. Hanya saja kita yang membuat keputusan baru, apakah ingin ke tahap selanjutnya atau tidak. Keputusan ini tentunya berkaitan erat dengan ekspektasi kita untuk mencari pasangan dengan kriteria tertentu, entah penampilan fisik, latar belakang pendidikan, keluarga, ekonomi, pola pikir, dll. Biasanya sudah kita filter dulu dengan kriteria yang kita mau, sehingga kita merasa kok tidak ada jodoh yang datang. Jadi masalahnya hanya apakah kita memberi kesempatan untuk mengenal lebih lanjut tanpa terburu-buru menolak dia karena alasan tidak memenuhi kriteria yang kita buat sendiri.

2. Ada pula pasangan yang sudah saling mencintai, hingga menjelang ajal mereka mengikat janji ingin menjadi suami istri lagi di kehidupan mendatang? mungkinkah hal tersebut terjadi?

Saya yakin pasti ada. Contohnya adalah Bodhisatva Sumedha (calon Siddhartha) dan Sumitta (calon Yasodhara) selalu bertemu dan menjadi pasangan di dalam perjalanan mencapai ke-Buddha-an. Kalau contoh lainnya saya tidak tahu, tapi saya percaya itu ada walaupun mungkin hanya sebatas beberapa kehidupan.

Referensi:
http://truthbuddha.blogspot.tw/2012/03/kisah-petapa-sumeda.html

Catatan tambahan:

Saya baru menikah sekitar satu tahun. Yang saya alami selama setahun ini memperkuat pernyataan saya yang di awal bahwa "Apapun yang kita perbuat sebelumnya berakibat pada apa yang kita alami sekarang ini, dan apapun yang kita perbuat sekarang ini akan berakibat pada masa yang akan datang."

Menikah itu bukan jaminan bahwa "jodoh" itu bersifat jangka panjang dan pasti langgeng. Dalam pengertian bahwa hubungan itu juga perlu dipelihara melalui komitmen. Jika saya ingin punya hubungan baik untuk jangka panjang, maka setiap keputusan yang saya buat perlu diarahkan untuk mencapai tujuan hubungan jangka panjang.

84
Theravada / Re: BAGAIMANA UNTUK MENJADI SEORANG BHIKKHU ???
« on: 11 September 2015, 12:59:47 PM »
Dear Gotama,

Baik sekali jika ada keinginan untuk menjadi bhikkhu. Ini adalah "fast track" untuk orang yang ingin melepaskan diri dari dukkha.

Kalau saya boleh memberi saran, cobalah mengikuti Pabbajja Samanera sementara dulu. Di sana kamu mempunyai kesempatan untuk "mencicipi" kehidupan seorang petapa.

Apakah kehidupan seperti itu yang benar-benar kamu inginkan atau bukan, kamu sendiri akan mengetahuinya.

85
bagaimana;/dimana
 bisa test tentang seorang mencapai arahat atao tidak ?
 ^:)^

you will know when you become one... ;)

86
Kesehatan / Re: [ask] cara makan obat...
« on: 02 September 2015, 04:27:56 PM »
barangkali tidak semua pil itu seragam 8 gram.. jadi sebelum minum obat, ada baiknya ditimbang dulu... hehehe...  :hammer:

87
Waroeng Mandarin / Re: Request menerjemahkan lagu mandarin
« on: 12 August 2015, 08:39:57 PM »
om Seniya, kalo pake Chrome sekarang udah ada add-on buat terjemahin mandarin:
https://chrome.google.com/webstore/detail/zhongwen-a-chinese-englis/kkmlkkjojmombglmlpbpapmhcaljjkde?

cara pakainya gampang banget, tinggal arahin pointer mouse ke tulisan mandarin yang mau diterjemahkan.

88
kalau dibaca lebih teliti, RMB bukan menggantikan USD... tapi jadi saingan aja...
kemungkinan 2-2nya dipakai..

menurut hukum ekonomi, para pengusaha akan memilih yang rate-nya terbaik...

89
Keluarga & Teman / Re: kangen ma DC ^^
« on: 06 August 2015, 04:19:21 PM »
kangen nge-junk?  :))

para jawara-nya udah gak ada.... :'(

90
Diskusi Umum / Re: Kaitan Tumimbal lahir dengan anatta
« on: 03 August 2015, 04:19:37 PM »
Coba baca Milinda Panha deh...

Kira2 begini penjelasannya: tidak bisa dikatakan bahwa makhluk di kehidupan yang lampau adalah 100% sama dengan makhluk di kehidupan sekarang, tapi juga tidak bisa dikatakan bahwa 100% berbeda.

Perumpamaannya adalah seperti susu dan keju. Memang betul bahwa keju terbuat dari susu, tapi tidak bisa dikatakan bahwa keju adalah sama dengan susu.

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 225
anything