//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - metra

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 18
106
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 09:21:19 AM »
luar biasa bocah tolol ini, udah salah dan dikasih tau yang benar bukannya berterima kasih, malah ngeyel.
malu-maluin adiknya yg konon katanya bhikkhu itu, entah benar atau tipuan lainnya.

gih sono sekolah lagi dulu, ntar kalo selnya udah nambah beberapa puluh biji lagi baru balik ke sini lagi =)) =))

Penjelasan itu sudah jelas.kamu malah bela william.biarkan saja nanti william diskusi dgn bhikkhu dan orang tuanya.itu mahathera lo.

lain kali argument lah baru koment.

107
Kafe Jongkok / Re: Re: Dimana Suvannabhumi?
« on: 05 December 2017, 09:16:02 AM »
Saya memberitahu yg benar.

108
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 09:11:57 AM »
Istilah brahma + cari sudah ada dan baku sebelum Buddha ada.artinya berjalan menuju Tuhan.dalam hal ini yg dimaksud Brahma.
Cara mereka sudah ada sejak jaman  sri rama . Berjalan yg dimaksud adalah belajar spiritual.
Shg Abrahmacariya itu mutlak berarti Buddha menolak kehidupan spt kaum brahmin .

kenapa sy menulis danda kamma.itu bukan ancaman kosong. Hukuman karma ada u orang yg mengganti istilah agama yg baku dgn arti berbeda.shg orang yg sungguh belajar atthasila jadi salah.

danda memang tidak enak didengar, tapi hal demikian akan mengingatkan kita u hati hati copas, membuat link , mencari nara sumber.


109
Kafe Jongkok / Re: Shoutbox 2
« on: 05 December 2017, 09:02:50 AM »
Terlalu aneh untuk akun tuyul barisan sakit hati antek pak Hud kalo gak tau siapa Tuhan di forum ini...  :whistle:

Hudoyo kamu hina seperti itu di thread.danda kamma karniawan.danda kamma bekerja sesuai niyama.

Tuhan adalah keyakinan bagi orang yg memiliki iman atau sradha atau saddha.
diluar itu tidak ada.

110
Kafe Jongkok / Re: Shoutbox 2
« on: 05 December 2017, 08:52:12 AM »
Haizzz... Emang ada istilahnya Kammaphala, gw gak buat2 itu istilah... Suer dah demi Tuhan di forum ini...  :>- Bahkan di agama tetangga aja ada kok Karmaphala... Itu dah suatu hal yang lumrah buat nyebut hasil kamma. Jadi please, gak usah pitnah!  :))

https://id.wikipedia.org/wiki/Karmaphala

Ada istilah tuhan diforum.Tuhan adalah perwujudan God, pencipta semesta u agama samawi.u agama hindu, perwujudan dr Brahma Waisnu dan Shiva.u Buddha oerwujudan dari 3 permata atau tiratana.

Tuhan di forum ini tentu perwujudan dr salah satu keyakinan diatas

111
Kafe Jongkok / Re: Re: Dimana Suvannabhumi?
« on: 05 December 2017, 08:43:47 AM »
Emang gak ada hubungannya dengan brahmacari, ngomongin brahmacari  thread sebelah. Moderator tolong singkirkan tukang nyampah ini...  :outoftopic: :backtotopic:

Sumbermu tidak sesuai.word press dan wiki bukan nara sumber yg baik.

112
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 08:41:16 AM »
Nih ye gw jelasin...

Ada kata2 yang umum digunakan pada saat itu, secara garis besar artinya sepadan, tapi tiap agama beda pemahamannya.

Contoh yang sederhana aja:
Satta/ Sattva/ Sakta. Secara garis besar disebut "makhluk". Nah, tiap agama beda2 tuh untuk definisi terperincinya.

1. Hindu menganggap Satta adalah makhluk yang memiliki inti diri/atta/atman dari Brahman, beerasal dari Brahman dan akan kembali ke Brahman.

2. Jain menganggap tumbuhan dan bahkan bakteri yang gak terlihat pun sebagai makhluk hidup, bisa dilihat dari gaya para Bhikshu mereka yang menggunakan masker untuk meminimalisir "pembunuhan" bakteri juga mereka menghindari "membunuh" tanaman.

3. Buddhist menganggap makhluk itu tidak memiliki inti diri (anatta). Gak ada 1 Khandha pun yang pantas disebut inti diri, bukan ciptaan Issara/ Isvara/ Tuhan, sesuatu yang memiliki batin/ Nama.

See? Secara garis besar, kalo kita sebut kata "Satta" ke hadapan pemeluk2 agama tsb, mereka akan langsung berpikir tentang "makhluk", tapi tentu definisi secara terperinci menurut mereka BERBEDA.

Hal yang sama JUGA BERLAKU pada Brahmacariya.

Jadi SUDAH PAHAM GAK?
 _/\_

Brahmacari tdk berhubungan dgn istilah diatas.apa yg dimaksud brahma dan cari itu sudah jelas.

113
Kafe Jongkok / Re: Shoutbox 2
« on: 05 December 2017, 08:36:58 AM »
karmaphala itu istilah dasar banget

gak tau itu, malah nyebut itu istilah sesat, itu keterlaluan. Keterlaluan.

Lebih baik diam dan belajar lagi. Daripada terus menerus bikin malu diri sendiri


114
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 08:33:30 AM »
Bikin quote sendiri dibales sendiri... =))

Itu pengganti post sebelumnya yg sy hapus

115
Kafe Jongkok / Re: Dimana Suvannabhumi?
« on: 05 December 2017, 08:29:38 AM »
Sdh sy baca.tidak ada hubungan thread ini dgn istilah kata brahma dan cari.
2.sumber sumber yg ditunjukkan jgn memakai sumber yg gretongan, spt wikipedia dan wordpress. Jika copas, copas yg lengkap shg audience bisa mendapat sumber yg lengkap.
3.swarnadwipa itu sudah tidak ada.brahmacari masih ada.

116
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 08:01:18 AM »
Dihapus.post salah

Bagaimana adik sy yg bhikkhu , mampir kerumahmu , bertemu orang tuamu untuk ucapanmu di forum ini.setuju.setuju lah

117
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 04:27:23 AM »
Quote from: metra link=topic=24196.msg474045#msg474045

wiilliam , mana argument mu.

[/quote

118
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 05 December 2017, 04:20:07 AM »
lebih seperti suara kecoak..

Dihapus.post salah

119
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 04 December 2017, 09:53:30 PM »
bramacari bukan berarti kebalikan dari tindakan tidak suci.

Tindakan suci hanya dimiliki 8 ariya magga phala.para bhikkhu dan samana dan orang biasa yg belum mencapai salah satu dari ariya magga phala, tidak mungkin memiliki tindakan suci.

Termasuk orang dgn katagori yg disebutkan diatas.

120
Meditasi / Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« on: 04 December 2017, 09:50:19 PM »
Quote

Beranda Tentang Kami Hasil Keputusan New Info Artikel Berita Gallery Hubungi Kami Dharmagita Seni Budaya Video Pustaka

Brahmacari: Masa Menuntut Ilmu
Kategori : Artikel Baru
Dalam Agama Hindu, kehidupan dibagi berdasarkan jenjang kehidupan yang mesti dilalui sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang disebut dengan Catur Asrama. Jenjang kehidupan manusia berdasarkan alas tatanan rohani, waktu, umur dan sifat perilaku manusia. Catur Asrama berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu dari kata Catur dan Asrama. Catur berarti empat dan Asrama berarti tempat atau lapangan "Kerohanian". Kata Asrama sering juga dikaitkan dengan jenjang kehidupan. Jenjang Kehidupan itu berdasarkan atas tatanan rohani, waktu, umur, dan sifat perilaku manusia.

Catur Asrama adalah empat tingkatan hidup manusia, antara lain Brahmacari yaitu masa menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, Grhasta yaitu masa membina rumah tangga atau hidup bersuami istri, Wanaprasta yaitu masa mengasingkan diri menekuni ilmu kerohanian dengan melakukan Panca Karma (lima macam perawatan) atau istilah lainnya Panca Yadnya (lima persembahan), dan Bhiksuka adalah meninggalkan ikatan dunia ini dengan jalan meminta-minta, semua yang ada di dunia ini tidak menjadi miliknya, karena tidak terikat lagi, hidup meminta-minta sebagai ciri khasnya (Sanyasin). Lebih lanjut tentang Brahmacari, semua belajar dilarang melakukan hubungan sex (Suklabrahmacari).

Empat tujuan hidup ini hanya dapat dicapai melalui tahapan-tahapan hidup sesuai dengan pertunmbuhan manuia itu sendiri. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Catur Asrama. Catur Asrama ini adalah konsepsi dasar untuk mencapai empat tijuan hidup tersebut. Sebagai konsepsi hidup, Catur Asrama juga menjadi landasan konsepsional penerapan Hindu Dharma. Karena penerapan Hindu Dharma bertujuan untuk mewujudkan tujuan hidup manusia pula. Catur Asrama berasal dari kata Catur yang artinya empat dan asrama yang artinya "usaha seseorang". Yang dimaksud dengan usaha seseorang dalam pengertian Catur Asrama adalah usaha yang mutlak yang harus dilakukan oleh seseorang pada tiap-tiap asrama.

Berdasarkan difinisi di atas, Agama Hindu mengatur kehidupan manusia berdasarkan' fase-fase atau jenjang-jenjang yang harus dilalui sesuai dengan tingkatan umur. Pada masa Brahmacari menitik beratkan pada ilmu pengetahuan. Pada waktu masuk jenjang grahasta memfokuskan diri pada harta dan kama, pada jenjang kehidupan wanaprasta mengurangi keterikatan diri terhadap duniawi, dan pada waktu saniasin kehidupan berlahan-lahan dilepaskan dari kehidupan duniawi Dengan demikian akan tercapai kehidupan yang moksatamjahathita ya ici dharma.

Brahmacari merupakan tingkatan pertama dari catur asrama yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanan hidupnya. Sejak lahir ke dunia ini manusia sudah mulai belajar. Belajar berbicara, belajar merangkak, belajar berjalan, belajar berfikir, belajar bekerja, belajar tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, diucapkan dan difikirkan. Makin bertambah umur, makin banyak yang harus dipelajari. Ada ilmu pengetahuan seni dan teknologi yang harus ditelaah untuk bekal dalam memasuki tahap hidup selanjutnya. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, baik melalui pendidikan formal, informal maupun nonformal. Semua pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kegemaran, sikap dan lainnya yang diperoleh semasa kehidupan brahmacari merupakan potensi yang diperoleh akibat belajar, akan sangat menentukan warna kehidupan berikutnya. Hal ini akan menghasilkan perubahan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial.

Manusia lahir dari proses suatu perkawinan, oleh karena itu perkembangan dari masa anak-anak sampai menginjak remaja (yowana) dipandang sebagai Brahmacari Asrama. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak melalui siklus reproduksi yang integral, yaitu sejak janin dalam kandungan ibu, bayi, anak, remaja (yowana), dewasa, orang tua dan lanjut usia. Dalam siklus ini berlangsung tahapan-tahapan yang relatif rumit dan spesifik untuk masing-masing tahapan. Salah satu tahapan tersebut adalah masa remaja (yowana) yang dalam Agama Hindu disebut dengan Brahmacari Asrama (masa menuntut ilmu). Pada masa ini terjadinya proses awal kematangan organ reproduksi dan mental manusia, dalam tahapan ini, berlangsung penuh konplik seingga berpotensi untuk terjadinya disharmoni dalam hubungan interpersonal pada remaja (yowana). Masa remaja (yowana) akan terjadi perubahan-perubahan pada fisik maupun psikis. Karena itu masa remaja (yowana) sering juga disebut masa pancaroba, yang penuh tantangan dan resiko. Remaja (yoivana) sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menjerumuskan  atau  merugikan dirinya maupun orang lain. Tidak sedikit yang terpengaruh atau kecanduan minuman keras, narkoba, terjangkit penyakit HIV/Aids dan perilaku negatif lainnya dimulai pada masa remaja.

Masa Remaja (Yowana) adalah Masa Belajar

Pengeritan Brahmacari

Menurut Punyatmadja menyatakan bahwa yang bernama Catur Asrama ialah Brahmacari, grahasta, ivanaprasta, biksuku. Brahmacari namanya yaitu orang yang membiasakan (mempelajari dengan cermat) ilmu pengetahuan (sastra) dan yang mengetahui prihal ilmu huruf (aksara), orang yang demikian pekerjannya bernama Barahmacari. Adapun yang dianggap Brahmacari di dalam masyarakat (ialah) orang yang tidak terikat nafsu keduniawian, (sebagai) beristeri dsb. Adapun Brahmacari yang lain (dari itu) disebut Brahmacari Saranam, arinya menuntut ilmu petunjuk kerohanian (Atmapradesa). Sang Yogiswara, beliau Bramacari didalam berbagai ilmu (Satrantara), didalam pengertian ilmu (Sastrajna). Setelah puas dimasukaanya pengetahuan semua yang diketahui Beliau (menjadi) Grahasthalah beliati, beristri beliau, beranak, mempunyai budak dsb, memupuk kebajikan yang berhubungan dengan diri pribadi (kayikadharma) dengan kekuatan yang ada padanya (yathasakti).

Brahmacari menurut Sudharta ialah tingkatan hidup manusia pada watu sedang mengejar ilmu pengetahuan atau ilmu ketuhanan. Brahma berarti ilmu pengetahuan atau ilmu ketuhanan; dan cara arinya tingkah laku dalam mengejar atau menuntut ilmu pengetahuan.

Brahmacari merupakan tingkatan hidup manusia pada waktu mengejar ilmu pengetahuan serta ilmu ketuhanan. "Braman" disini artinya ilmu pengetahuan/ilmu ketuhanan dan "cara" artinya tingkah laku dalam belajar, Dep.Agma Provisi Bali (2006;56) Menurut Titib Brahmacari adalah masa belajar, masa menuntut ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahtian tentang ketuhanan (spiritual). Kata Brahmacari sering dijabarkan melalui pernyataan beikut : brahmacarati iti barahmacari, mereka yang berkecimpung di bidang pengetahuan (mencari ilmu pengetahuan) disebut Brahmacari. Seorang Brahmacari yang mampu mengendalikan diri terhadap nafsu sek dikatakan memiliki kekuatan suci (cahaya) kedewataan. Hal ini disebutkan dalam Atharvaveda XI.5.1 sebagai berikut:

"Brahmacaryena taf asa
Raja rastram vi raksati
acaryo brahmacaryena
Brahmacarinam icchate

Artinya:

Seorang raja, dengan sarana menjalankan brahmacari, bisa melindungi bangsanya. Seorang penddik (guru pembimbing), yang sedang menjalankan brahmacari sendiri, berkeinginan mngajar para siswa yang saleh.

Brahmacari merupakan tingkatan hidup yang pertama, yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanan hidupnya. Sejak lahir ke dunia manusia sudah mulai belajar, belajar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diucapkan dan dipikirkan. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak yang harus dipelajari.Ada ilmu pengetahuan tentang seni dan teknologi yang harus ditelaah sebagai bekal dalam memasuki tahapan hidup selanjutnya. Ada etika dan Agama yang harus ditekuni dan dihayati selanjutnya dilaksanankan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, baik melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Semua pengetahuan,keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kegemaran, sikap dan lain sebagainya dapat dipeoleh pada masa kehidupan Brahmacari. Pada masa Brahmacari ini, banyak potensial yang diperoleh dari peroses belajar, yang akan menetukan warna kehidupan berikutnya. Hal ini akan menghasilkan perubahan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial. Pada masa Brahmacari ini manusia dituntut untuk memfokuskan diri pada pelajaran baik pada pelajaran ilmu pengetahuan maupun ilmu kerohanian. Masa Brahmacari, merupakan masa untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya sebagai bekal dalam menempuh kehidupan berumah tangga (grahasta).

Jenis - Jenis Brahmacari

Dalam ajaran Agama Hindu prosesi belajar tidak dibatasi pada tingkat umur, namun lebih banyak memfokuskan diri sesuai dengan jenjang Catur Asrama. Pada Masa Brahmacari lebih banyak memfokuskan diri terhadap ilmu pengetahuan. Pada masa Grahasta kehidupan lebih banyak difokuskan pada artha dan koma, pada masa wanaprasta mengurangi keterikatan terhadap gemerlapnya kehidupan dunia serta mempelajari ajaran kerohanian dan kegiatan spiritual. Sedangkan pada masa sanyasin/ bhisuka mulai perlahan-lahan meninggalkan kehidupan terhadap gemerlapnya kehidupan duniawi serta memfokuskan diri terhadap ajaran kerohanian dan spiritual. Mengingat ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan sehingga tidak akan habis untuk dipelajari, maka Brahmacari tersebut digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian. Menurut Punyatmadja menggolongkan Brahmacari menjadi 3 (tiga) bagian antara lain: Suklabrahmacari, Tresnabrahmacari, dan Sawalabrahmacari.

1. Sukla Brahmacari

Sukla barahmacari berarti seseorang tidak melakukan perkawinan atau melakukan hubungan seksual sepanjang hidupnya. Hal ini dapat dilakukan karena : a), disebabkan oleh cacat badan, mengidap penyakit tertentu sehingga tidak mampu melakukan perkawinan, b), adanya niat yang tumbuh dalam diri untuk tidak melakukan perkawinan sepanjang hidupnya. Hal ini dapat kita jumpai dalam Silakrama yang berbunyi: Sukla Brahmacari ngaranya tanpa rabi sangkan rere tan kuring sira. Adyapi teku ringwerdha tuivi tan pangincep arabi sangkan pisan. Artinya :Sukla Brahmacari namanya orang yang tidak kawin dari sejak lahir sampai ia meninggal. Hal ini bukan disebutkan karena impoten atau lemah syahwat. Dia sama sekali tidak pernah kawin sampai umur lanjut

2. Sewala Brahmacari

Sewala Brahmacari adalah seseorang yang dalam hidupnya hanya melaukan perkawinan sekali dengan istri atau suaminya. Walaupun istri atau suaminya meninggal tetap setia dengan tidak melakukan perkawinan yang kedua atau seterusnya. Hal ini dapat kita jumpai dalam Silakrama yang
berbunyi sebagai berikut:
Swala Brahmacari ngaranya, Marabi pisan, tan parahi muah yan Kahalangan mati Strinya,tanpa rabi muah sira, adyapi teka ri patinya, tan pangcap arahnya. Mangkana Sang Brahmacari, yan sira swala Brahmacari. Artinya: Sewala Brahmacari namanya bagi orang yang hanya kawin satu kali, tidak kawin lagi bila mendapatkan halangan salah satu meninggal maka ia tidak kawin lagi sampai datang ajalnya. Demikian namanya Sewala Brahmacari

3. Tresna Brahmacari

Tresna Brahmacari adalah seseorang yang melakukan perkawinan lebih dari satu kali dan sebanyak-banyaknya empat kali. Istri-istrinya yang dikawini tersebut merupakan istri yang sah menurut hukum perundang-undangan yang berlaku, serta tidak melanggar agama.

Kehidupan Brahmacari asrama dalam belajar di sekolah

Menurut Dep Agama RI menyatakan bahwa pada masa post-na-tal education inipun di dalam masa Brahmacari banyak pula tahapannya. Mula-mula dilihat secara umum maka tahapannya dapat dibagi sebagai berikut:
1. Saptawarsa pertama : 0-7 tahun Anak dalam masa ini dumpamakan sebagai Dewa, Dalam hidup ini anak belum memiliki kesadaran kemanusiaan, tanpa dosa, tanpa jasa, harus diladeni bagaikan kita berbakti kepada Dewa. (Selanjutnya)

Source: I Gede Manik l Warta Hindu Dharma NO. 518 Pebruari 2010

Berita Terbaru
22 November 2017
Ny Rataya Suwisma dan Ny Wikanthi Yogie Kembali Pimpin WHDI
20 November 2017
PHDI Provinsi Banten Gelar Diksa Pariksa Pertama Kalinya
20 November 2017
Munas IV WHDI: Wanita Hindu Cerdas, Sehat, Sejahtera Berwawasan Kebangsaan
Artikel Terbaru
 
Gotong Royong Masa Kini
 
Bhakti atau Bati
 
Manajemen Cerdas, Tuntas, dan Ikhlas
Gallery
   
Kalender Bali
Desember 2017, Çaka 1939
Minggu   26   3   10   17   24   31
Senin   27   4   11   18   25   1
Selasa   28   5   12   19   26   2
Rabu   29   6   13   20   27   3
Kamis   30   7   14   21   28   4
Jumat   1   8   15   22   29   5
Sabtu   2   9   16   23   30   6
Soma Pon Pahang
Links
Wartam (Link)
Ditjen Bimas Hindu (Link)
Kemenag Papua (Link)
Kemenag Bali (Link)
Kemenag Sumsel (Link)
Kemenag Sumut (Link)
Kemenag Lampung (Link)
Kemenag Kalbar (Link)
Kemenag Kaltim (Link)
Kemenag Kalsel (Link)
Kemenag Sulbar (Link)
Kemenag Sulsel (Link)
Kemenag Sulut (Link)
Kemenag Sulteng (Link)
Kemenang NTT (Link)
PHDI Jawa Tengah (Link)
PHDI Jawa Timur (Link)
PHDI Sumatera Selatan (Link)
PHDI Sulawesi Tengah (Link)
PHDI Sulawesi Tenggara (Link)
PHDI Provinsi NTT (Link)
World Hindu Parisad (Link)
Prajaniti (Link)
Peradah Indonesia (Link)
KMHDI (Link)
PD KMHDI Sulsel (Link)
Radar Bimas Hindu Sultra (Link)
Bimas Hindu Jawa Timur (Link)
Bimas Hindu Batam (Link)
Prajaniti DKI Jakarta (Link)
UNHI (Link)
STAH DN-Jakarta (Link)
ASOSIASI DOSEN HINDU INDONESIA (Link)
BDDN (Link)
Twitter PHDI (Link)
Facebook PHDI (Link)
Youtube PHDI (Link)
ID167111US58434MY1914SG1887EU1239IN485RU378GB328NL304FR297Newest:NCYou:SGToday:107Month:1761Total:265314Supercounters.com
 
Copyright © 2014-2017
www.phdi.or.id


Jadi abramacariya artinya menghindari kehidupan model brahmacari.bagaimana kehidupan spiritual seorang brahmacari.ya seperti yg dicopas di atas.masih ada beberapa jebis brahmacari sebagimana yg diajarkan brahmana purana kassapa di jaman Buddha.itu semua juga harus dihindari dgn tegas oleh thatagatha.

Tidak ada pencapaian nibbhana jika masih menggunakan cara cara brahmacariya.itu sesuatu yg tidak mungkin.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 18