kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakan
hal2 extrim
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..."
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)