//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - SkyLearn

Pages: [1]
1
Tolong ! / Di Jakarta Utara dan Barat mana, beli belut untuk fangsen?
« on: 22 August 2019, 05:32:12 PM »
Halo,

Mau nanya buat temen2 disini biasa beli belut buat fangsen itu di pasar mana ya? Mungkin yg tinggal di daerah Jkt Utara atau Barat bisa berbagi buat kebaikan ini?  _/\_

2
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 16 July 2019, 05:45:31 PM »
Ada 1 pertanyaan masih relevan sama topik ini jadi saya lanjutkan sj thread ini.

Tentu banyak sekali kerjaan yg tidak masuk ke dalam 5 jenis pekerjaan yg dijelaskan Sang Buddha. Pekerjaan sekarang sangat kompleks. Maka bisa dipahami kta perlu melakukan pekerjaan yg tidak termasuk dalam 5 pekerjaan yg dilarang Sang Buddha, dan jika tidak termasuk dalam 5 pekerjaan itu kt perlu untuk meminimalisasikan hal2 yg bisa merugikan orang lain.

Sebagai contoh, panggang roti pasti tidak ada salahnya dan tidak termasuk pencaharian salah, tapi begitu kt tahu faktanya kalo mentega itu dipanasin lebih dari 150 celcius senyawa2 kimia di dalemnya berubah menjadi senyawa2 kangker. Trus bagaimana sesuatu itu bisa dibilang tidak merugikan orang lain, sampai sejauh mana dan bagaimana cara menilainya?

Kalo ada temen2 yg tertarik ttg "mata pencaharian benar" mungkin bs gabung disini dan sharing.  _/\_

3
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 11 July 2019, 01:59:20 PM »


Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Sekedar menambahkan, sepertinya dg cara menegaskan spt itu kt tdk bsa menjamin kalo mrk tdk akan melakukn perbuatan asusila bukan? sy rasa bnyk yg melarang tp mereka tetap saja ramai.. trus bgmn cara yg efektif dan akurat sehingga mrk menggunakn tempat tsb tdk utk hal2 yg tdk baik?

4
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 11 July 2019, 09:42:40 AM »
Kita membuka penginapan merupakan pencharaian benar , tamu hotel melakukan tindakan asusila merupakan tanggung jawab pribadi, tentu nya hotel menjadi mata pencharian benar bila tidak memfasilitasi perbuatan asusila tersebut.

Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Ada seidkit yg tertinggal, Sang Buddha menyebutkan ada 5 pekerjaan yg tidak dianjurkan:

1. Dagang senjata
2. Dagang manusia
3. Dagang daging
4. Dagang alkohol
5. Dagang racun

Anda mengatakan sejauh bisnis penginapan tdk memfasilitasi perbuatan yg tdk benar maka tdk termasuk pencaharian yg tdk benar. Pertanyaannya, kalo seandaikan, saya ulangi seandaikan seseorang memfasilitasi tempat penginapa tsb utk mereka yg mencari hiburan bersama dgn wanita, apakah pencaharian itu termasuk dalam 1 dari 5 pencaharian yg tdk dianjurkan? Kan tidak.. trus kenapa jadi pencharian yg tdk baik? 

5
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 10 July 2019, 07:00:47 PM »
Kita membuka penginapan merupakan pencharaian benar , tamu hotel melakukan tindakan asusila merupakan tanggung jawab pribadi, tentu nya hotel menjadi mata pencharian benar bila tidak memfasilitasi perbuatan asusila tersebut.

Management Hotel harus menegaskan ke para tamu bahwa hotel tidak menerima prilaku asusila para tamu di hotel tempat menginap tersebut baik secara nyata dan secara halus!

Ya bener saya setuju itu. Siapa yg berbuat dia yg menerima, kita hanya membuka hotel yg sifatnya netral, buka hotel bukan perbuatan buruk kecuali buka hotel atau tempat hiburan khusus ditujukan utk kegiatan asusila. Kt jg berusaha utk tidak mendukung aktivitas tsb.  _/\_

6
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 10 July 2019, 06:37:15 PM »
Terang bermasalah karena bertentangan dengan " kamesu micchachara veramani sikhapadam samadyami" kalau di salah gunakan oleh tamu tamu yang menginap!

Masalah nya seberapa besar kita tahu tamu tamu yang datang tersebut akan melakukan asusila?

Sebenarnya kan hotel ada aturan nya dan tata tertib nya!

Bila kita melihat beberapa praktek dari tetangga sebelah mereka menaruh alkitab di setiap kamar tamu yang ada di hotel tertentu! Kita bisa juga meletakan pigura photo/ pigura lukisan yang berisi Text Pancasila Buddhis dan beserta arti nya dalam bahasa Indonesia juga dalam bahasa English dalam kamar kamar tamu tersebut untuk menyadarkan mereka dan hal ini tentu nya tergantung tamu menginap tersebut mengerti/ menghimbau secara halus untuk tidak melakukan tindak asusila di kamar kamar tamu/ Hotel tersebut

Hotel tertentu ada kebijakan dan mempunyai managament tersendiri menangani masalah asusila ini!

Kita yang bukan bagian perhotelan tentu nya kurang mengerti atau memahami bagaimana mereka menangani hal ini!

Pertanyaan diatas adalah membuka tempat penginapan yg ditujukan utk menginap, ok. Sekarang yg anda maksud kamesu, siapa yg kamesu? Sy bertanya apakah usaha di bidang perhotelan/turisme seperti yg diutarakan diatas itu perbuatan yg baik atau tidak baik? Detilnya kan sudah saya jabarkan..

7
Theravada / Re: Titik ukur pencaharian benar
« on: 10 July 2019, 04:36:36 PM »
Tolak ukur berdasarkan dan paling sederhana adalah Pancasila.

Trus bearti bisnis spt diatas tidak masalah ya?

8
Theravada / Titik ukur pencaharian benar
« on: 10 July 2019, 02:58:03 PM »
Alo temen,

Jaman Sang Buddha sangat berbeda sekali dgn jaman sekarang, sistem ekonomi jauh lebih simpel.
Dalam melihat ke mata penchariaan yg benar, tolak ukur yg dipakai itu seperti apa?
Anda ingin membuka sebuah tempat penginapan, apakah hal itu baik atau tidak? Kita tau tempat penginapan itu biasa juga bisa digunakan untuk mereka berbuat misalkan hal** yg berbau asusila. Bagaimana pendapat temen2?   _/\_

9
Theravada / Re: Pencaharian dalam agama Buddha
« on: 23 June 2019, 10:57:21 AM »
Junk Food dan produk lain dengan aneka trans-fat juga riksio kolesterol dan jantung. Orang alergi makan kacang atau kerang juga bisa mati. Bahkan minum air kebanyakan juga bisa mati.

Terima kasih ini saya setuju.

"Spekulasi" tidak merujuk pada hasil riset, tapi pemikiran anda yang terlalu jauh. Saya sudah sarankan cek BPOM/WHO, mereka juga meregulasi sesuai riset. 

Tetapi ini kurang setuju. BPOM tidak memiliki kapasitas utk mengetahui yang buruk. Terbatasnya kemampuan membuat mereka melarang impor apapun yang dianggep berbahaya. Anda lihat yang beredar di pasaran, banyak sekali yang ga baik utk kesehatan bahkan utk makanan dan minuman yang dikomsumsi harian. Gimana ga heran angka penderita kencing manis naik drastis, barang yg harus diminum sekali2 diminum sehari2 itu karena dicampur sama zat yg berbahaya utk kesehatan demi proift, semua lolos bpom. Maka mengaculah pada badan yang lebih kompeten mengetahui tentang pengetahuan umum. 


Minum alkohol tidak selalu bertujuan untuk mabukmabukan, tidak selalu negatif. Orang makan daging sapi juga ga selalu supaya badannya besar. Niat semua orang tidak sama, jadi kalo bicara alkohol. Alkohol tidak sama dengan niat buruk, tergantung yang menggunakannya. 


10
Theravada / Re: Pencaharian dalam agama Buddha
« on: 20 June 2019, 10:44:02 AM »
Dalam Buddhisme yang menjadi penentu adalah niat seseorang. Apakah niatnya menjual makanan atau penyebab kanker? Jika memang untuk menjual makanan, lakukan yang terbaik untuk menjaga kualitasnya, tidak pakai bahan yang berbahaya sesuai dengan aturan yang berlaku dari BPOM atau WHO. Tidak perlu spekulasi terlalu jauh.

Bisa di lihat ada risetnya koq makanan gorengan memang meningkatkan resiko kanker, riset itu tidak sama dengan spekulasi. Semua ilmu kedokteran itu hasil studi bukan spekulasi (ilmu ramal).
Kalau dikatakan tegantung niat, lalu kenapa jual alkohol tidak dianjurkan oleh Buddha, niatnya kan blom tentu tidak baik. Patokannya dimana supaya mengerti apa yg baik dan yang tidak baik?

11
Theravada / Pencaharian dalam agama Buddha
« on: 19 June 2019, 07:29:40 PM »
Halo,

Perkenalkan saya masih baru disini, dan ingin belajar tentang agama buddha. Pertanyaan pertama saya sederhana, saya ingin bertanya kalau dalam agama buddha kita bermata pencaharian menjual makanan itu sebenarnya salah atau tidak ya, karma buruk tidak ya? Misalkan menjual pisang goreng, jagung bakar dll. Ada artikel riset yang menjelaskan ketika makanan dimasak dalam suhu yg sangat tinggi, maka senyawa dalam makanan itu akan rusak, sehingga kalo dimakan beresiko meninggkatkan resiko kanker.

Buddha mengatakan kepada kita untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain Menjual makanan seperti di atas jelas merugikan karna meningkatkan resiko kangker. Lalu apakah menjual makanan spt yg disebutkan di atas boleh atau salah atau karma buruk atau tidak?

Pages: [1]
anything