//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tentang poligami  (Read 110528 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: tentang poligami
« Reply #15 on: 02 December 2008, 01:51:24 PM »
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!


hhmmmmmmmmmmmmm......
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: tentang poligami
« Reply #16 on: 02 December 2008, 01:54:14 PM »
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!


hhmmmmmmmmmmmmm......


hm..

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: tentang poligami
« Reply #17 on: 02 December 2008, 02:00:08 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: tentang poligami
« Reply #18 on: 02 December 2008, 02:06:19 PM »
paling-paling postingan gw diatas sebentar lagi juga dihapus ama moderator, karena gak sesuai dengan "logika budhist". gak apa-apa, postingan saya cuma numpang lewat bentar aja.

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: tentang poligami
« Reply #19 on: 02 December 2008, 02:08:05 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: tentang poligami
« Reply #20 on: 02 December 2008, 02:12:33 PM »
paling-paling postingan gw diatas sebentar lagi juga dihapus ama moderator, karena gak sesuai dengan "logika budhist". gak apa-apa, postingan saya cuma numpang lewat bentar aja.

lain kali jawabnya pakai logika buddhist dung bro,hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,gw jadi bingung sama yang ente bilang tentang nibbana..haiyaa
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: tentang poligami
« Reply #21 on: 02 December 2008, 02:17:49 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: tentang poligami
« Reply #22 on: 02 December 2008, 02:27:12 PM »


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: tentang poligami
« Reply #23 on: 02 December 2008, 02:29:37 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"

Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: tentang poligami
« Reply #24 on: 02 December 2008, 03:40:26 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"

karena apa lagi then ?
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: tentang poligami
« Reply #25 on: 02 December 2008, 04:03:50 PM »


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?


saya tidak menjamin wanita yang tidak bersuami tidak ada kemelekatan,dan saya tidak pernah mengatakan bahwa wanita tanpa suami tidak ada kemelekatan,camkan itu.
tetapi yang saya jamin adalah wanita yang ingin mencapai nibbana (yaitu para bhikkhuni),mereka sudah tidak punya kemelekatan lagi,dan tidak ada kemelekatan itu karena sudah meninggalkan kehidupan keluarga.
jika anda sendiri ragu dan mengatakan bahwa wanita tanpa suami belum tentu terlepas dari kemelekatan,berarti maksud anda bhikkhuni belum terlepas dari kemelekatan?

peace
namanya juga pendapat
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: tentang poligami
« Reply #26 on: 02 December 2008, 04:13:36 PM »
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"

merasa tidak cukup kenyang (nasi terlalu sedikit),tambah nasi
merasa tidak cukup punya uang,tambah uang
merasa tidak cukup kalau hanya ada 1 anak,tambah anak
merasa tidak cukup punya istri,tambah apa dong?

gini lagi
tambah nasi karena merasa tidak cukup kenyang (nasi terlalu sedikit)
tambah uang karena merasa tidak cukup punya uang
tambah anak karena merasa tidak cukup kalau hanya 1 anak
tambah istri karena merasa tidak cukup apa??
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tentang poligami
« Reply #27 on: 02 December 2008, 04:17:17 PM »
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: tentang poligami
« Reply #28 on: 02 December 2008, 04:20:25 PM »


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?

Anda mengakui bhw benar
Quote
"kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan".


Logika awal ini saja sudah salah, bro........ seharusnya begitu dia mencapai nibbana, maka secara batin, dia sudah terlepas dari hubungan kekeluargaan, jadi tidak ada siapapun yg mengharuskan loh

Anda menolak
Quote
"meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni".

Apa yg anda maksudkan :
Quote
lepas dari hubungan keluarga tapi tetap hidup bersama keluarga

Maksudnya anda mau tetap beristri, tapi bisa mencapai kesucian?  ;D

Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin

Anda sendiri yg dari awal mengakui bhw hubungan seksual membuat konsentrasi anda melemah dan dibutuhkan wkt 3 minggu utk memulihkannya......

Dari sini saja, bnyk pernyataan anda yg bertentangan..........

Jika memang anda ingin suci dengan tetap beristri, tidak ada yg melarang kok....... hanya saja jalur itu, spt yg anda akui sendiri, akan memakan wkt lebih lama krn konsentrasi yg sering menurun.

Semoga bisa dimengerti  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: tentang poligami
« Reply #29 on: 02 December 2008, 04:24:01 PM »
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!

Lalu yg benar, org berpoligami karena?

- istri pertama udah jelek?
- istri pertama tidak bisa dan/atau tidak mau melayani hasrat?
- istri pertama tidak bisa masak?
- tidak cocok dengan istri pertama?
- disuruh istri pertama?

atau mungkin ada alternatif lain yah?

Mohon konfirmasinya.........