//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perceraian dalam buddhist  (Read 10686 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Perceraian dalam buddhist
« on: 06 September 2008, 01:15:18 PM »
Ada yang bisa menjelaskan tentang perceraian dlm Buddhist
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #1 on: 06 September 2008, 01:45:21 PM »
apanya prosedurnya? jika ya, nampaknya sama dgn yg lainnya kepengadilan.
tp jika anda bertanya, apakah agama buddha mengurusi perceraian?
tentu saja tidak, wong perkawinan aja gak pernah d singgung. (CMIIW)
jd pertanyaannya kurang relevan
Samma Vayama

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #2 on: 06 September 2008, 03:10:14 PM »
ini dalam artian proses formalnya atau pandangan "ala" buddhis?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #3 on: 06 September 2008, 04:02:36 PM »
Dlm pandangan buddhist
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #4 on: 06 September 2008, 06:22:11 PM »
dalam pandangan buddhis sih kawin cerai itu urusan janji antara 2 orang, tapi karena di negara aturan jadinya harus ikut aturan negara juga pakai di "legalisasi" ke catatan sipil
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #5 on: 06 September 2008, 06:34:58 PM »
menurutku sih, dalam buddhism tidak ada keharusan menikah dan tidak ada larangan bercerai

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #6 on: 07 September 2008, 01:59:43 PM »
Anumodana,atas penjelasannya
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #7 on: 14 October 2008, 02:26:48 PM »
cuma nambahin aja bahwa pernikahan adalah masalah antara pasangan itu dengan sosial/masyarakat

soal pernikahan secara buddhis, yah cuma menyesuaikan aja dengan hukum negara

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #8 on: 14 October 2008, 03:32:20 PM »
Ada yang bisa menjelaskan tentang perceraian dlm Buddhist

Mungkin juga bisa dibicarakan didepan... dulu...
kalau nanti cerai akan gimana........(mempermudah perceraian gitu)....
dari pada nanti kalau terjadi cerai ..... RIBUT LAGI...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #9 on: 14 October 2008, 03:43:37 PM »
Kalo g salah dulu, waktu SMA pernah belajar katanya asalkan tidak ada yang dirugikan aja. Artinya kedua belah pihak ok dan tidak ada yang merasa dirugikan. Hehe... Masih belajar juga ne, harap diperbaiki jika salah.  _/\_
Buddhist newsletter

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #10 on: 14 October 2008, 04:02:51 PM »
menurutku sih, dalam buddhism tidak ada keharusan menikah dan tidak ada larangan bercerai

Walaupun tidak ada keharusan atau anjuran untuk menikah tapi dalam buddhism sedikit banyak juga ada Ajaran mengenai hidup pernikahan. Seperti yang disampaikan oleh Sang Buddha dalam Sigalovada Sutta.

Tapi apakah ada guidance untuk pasangan yang bercerai? Mengenai pembagian harta? Hak asuh anak? Tunjangan anak?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #11 on: 14 October 2008, 06:27:13 PM »
Walaupun tidak ada keharusan atau anjuran untuk menikah tapi dalam buddhism sedikit banyak juga ada Ajaran mengenai hidup pernikahan. Seperti yang disampaikan oleh Sang Buddha dalam Sigalovada Sutta.

Tapi apakah ada guidance untuk pasangan yang bercerai? Mengenai pembagian harta? Hak asuh anak? Tunjangan anak?

Setahu saya tidak diajarkan serumit itu. Sepertinya karena hal tersebut bukan urusan terlepas dari dukkha. Tetapi Sang Buddha mengajarkan perbuatan baik, yang dilandasi alobha adosa dan amoha. Pembagian yang adil, hak asuh anak bersama, saya rasa perbuatan yang baik.
Sang Buddha sangat bijaksana untuk mengajarkan hal yang perlu dilakukan dan yang tidak dilakukan. Kalau memang harus bercerai karena alasan yang baik, misalnya menghindari pembunuhan, menghindari pertengkaran yang sudah tidak bisa diatasi, kayaknya lebih baik daripada satu atap tapi bertengkar terus.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Perceraian dalam buddhist
« Reply #12 on: 14 October 2008, 07:15:29 PM »
Walaupun tidak ada keharusan atau anjuran untuk menikah tapi dalam buddhism sedikit banyak juga ada Ajaran mengenai hidup pernikahan. Seperti yang disampaikan oleh Sang Buddha dalam Sigalovada Sutta.

Tapi apakah ada guidance untuk pasangan yang bercerai? Mengenai pembagian harta? Hak asuh anak? Tunjangan anak?

Setahu saya tidak diajarkan serumit itu. Sepertinya karena hal tersebut bukan urusan terlepas dari dukkha. Tetapi Sang Buddha mengajarkan perbuatan baik, yang dilandasi alobha adosa dan amoha. Pembagian yang adil, hak asuh anak bersama, saya rasa perbuatan yang baik.
Sang Buddha sangat bijaksana untuk mengajarkan hal yang perlu dilakukan dan yang tidak dilakukan. Kalau memang harus bercerai karena alasan yang baik, misalnya menghindari pembunuhan, menghindari pertengkaran yang sudah tidak bisa diatasi, kayaknya lebih baik daripada satu atap tapi bertengkar terus.

Anumodana rekan karuna_murti untuk penjelasannya. Memang yang penting kebijaksanaan dari kedua orang itu ya.