mau nanya apakah dengan merelakan orang yang dicintai pergi merupakan cinta sejati bukan?
hiks.... ikutan sedih neh jadinya
give me some tissue... slurp.
oke. dah heppy lagi neh
Ginny yg baik,
Pertanyaannya: apakah dengan merelakan dia pergi, itu artinya cinta sejati?
Jawab: tergantung batin kita.
"Merelakan dia pergi" adalah suatu "perbuatan yg kelihatan/tampak", tapi pada tingkatan "Batin" bisa berbeda2.
~ Ada yg merelakan kekasihnya pergi, tapi hatinya merana, menderita kepedihan yg mendalam
~ Ada yg merelakan kekasihnya pergi, tapi disertai kebencian yg mendalam
~ Ada yg merelakan kekasihnya pergi. Perasaan dia tetap tenang, mengerti bahwa segala keadaan yg berkondisi bisa saja berubah.
~ Ada yg merelakan kekasihnya pergi, dan ia segera mendapat gandengan baru
Jadi, bermacam2 yah, kemungkinan faktor batin yg terjadi pada "suatu perbuatan yg tampak oleh kita".
tapi, sebagai bocoran:
Cinta remaja atau cinta antara wanita dan pria, jarang seh ada cinta sejati (metta), karena cinta sejati ato metta adalah murni demi kebahagiaan orang lain, tidak mengharapkan balasan dari pihak lain. Sedangkan cinta kekasih, biasanya saling mengharapkan, saling membutuhkan, kalo ada yg PIL/WIL, satunya bisa marah dan benci, so mengharapkan imbalan dari pihak satunya kan.
Susah juga ya? Kalo soal cinta, ai angkat tangan deh
::