Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Keluarga & Teman => Topic started by: Pitu Kecil on 07 October 2008, 11:11:38 PM
-
Kalau Sertifikat Rumah Kita Diambil Orang and tidak mau dikembalikan, cemana caranya ya? bisakah bikin yang baru kembali? apa syarat2nya?
Sertfikat rumah itu sebenarnya dititipkan ke pihak ke 2 untuk dijual dan dibuat surat tanda terima nya, di teken oleh pihak ke 2. masalahnya seritifikat rumah sekarang pihak ke 2 tidak mau kembalikan, so bisa gak anggap lapor hilang and buat yang baru lagi?
-
kalo bener2 gak mao dikembalikan, penyebabnya apa dulu...
misalnya bikin baru waktu lama, duit banyak n sedikit sulit misalnya mao jual rumah suratnya kurang sip karena pernah ilang n bikin lagi...
cth:
klo aku mao beli rumah tentu surat ku cek keaslian klo ternyata track recordnya pernah ilang n bikin baru pasti aku gak mao, kenapa hal ini untuk mencegah dimasa yg akan datang ada org tiba2 datang bawa surat yg pernah ilang tsb
-
kalau lapor hilang and di terbit ke koran? yah itu loh pihak ke 2 gak mau balikan, katanya tunggu2 melulu, takutnya sertifikat itu di salah gunakan dia atau kah dia sudah jual ke orang atau digadai pula?
-
lebih baik dihindari bikin baru, soalnya yg lama kan masih ada paksa minta... klo memang gak mao kasih juga pake jalur hukum... dari pada bikin baru nunggunya lama brooo.... buang waktu n energi
-
kalau jalur hukum cemana ya? ohh iya... surat tanda terima asli diambil orang pihak ke 2, pemilik sertifikat itu masih mempunyai fotocopy surat tanda terima itu.
dan sangat simple sekali isi dari tanda terima itu, disana hanya ditulis telah menerima 2 sertifikat rumah jalan ...... dibawahnya diterima oleh pihak ke 2 di tempel materai 6.000
-
jalur hukum lapor ke polisi bawa fotokopy tanda terima tersebut...
note: mestinya bawa tanda terima asli cuman klo uda gak ada apa mao dikata dijelaskan ke polisi sejelas2nya... atau minta bantuan pengacara klo sampe ke persidangan
-
ya.. coba lapor polisi aja.. abis mo gimana lagi.. padahal kalo ada tanda terima asli itu dah cukup memperkuat sih.. ada materai soalnya
Kalo gw biasanya sih, kalo mo nitip jual ,kasih fotocopi aja, yang asli sih baru dikasih begitu udah ok.. gitu
Good luck ya
-
entah deh kenapa bisa yang asli ke pihak ke 2 :)) binggung juga deh, padahal yang asli itu sangat penting sekali.
-
[at] Lothar : kalau saya bilang sih
1. Tanya dulu ke orang ke-2 itu, kenapa dia ga mo mengembalikan surat tanah itu?
2. Biasanya kalau ga mau dikembalikan gitu, kebanyakan karena surat tanah itu dihipotikkan/digadaikan ke bank/lembaga keuangan. Jika memang benar demikian, bicarakan bahwa berdasar surat tanda terima, anda akan bisa menuntut ke pengadilan dan itu hukumnya pidana alias penjara
3. Bisa juga surat itu hilang. Jika demikian, ajak dia ke notaris dan buat surat pernyataan (atas biaya dia) bahwa surat itu hilang dan tidak akan ada tuntutan apapun mengenai tanah itu di kemudian hari
4. Bisa juga, tanah itu berstatus tanah keluarga jadi masih atas nama orang tua sementara orang tuanya sudah meninggal.
Dalam hal ini, seyogyanya seluruh keluarga dikumpulkan untuk rundingan tanah mo diapain.
Setelah itu, seluruh anaknya harus menandatangani akte jual beli jika memang akan dijual
semoga bisa bermanfaat......... _/\_
-
2. Biasanya kalau ga mau dikembalikan gitu, kebanyakan karena surat tanah itu dihipotikkan/digadaikan ke bank/lembaga keuangan. Jika memang benar demikian, bicarakan bahwa berdasar surat tanda terima, anda akan bisa menuntut ke pengadilan dan itu hukumnya pidana alias penjara
sangat disayangkan tanda terima tsb photocopy-an...
keknya susah deh kalau lewat jalur hukum...