//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Nevada

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 414
91
Quote from: hendrako
Sejauh pengetahuan saya, anda cukup ahli dalam definisi berbohong dalam Buddhism.

Yup, saya anggap kita tahu sama tahu.


Quote from: hendrako
Saya tidak melarang seorang eksportir untuk berbohong,
Saya hanya berharap eksportir tsb minimal jujur bahwa undervalue invoice adalah kebohongan.
Jangan dianggap sebagai kewajaran.

;D Saya dari depan sudah mengaku bahwa itu kebohongan, Bro. Coba baca dari awal lagi deh.


Quote from: hendrako
Apabila seseorang telah bertekad untuk tidak bohong.
Apabila tanpa undervalue invoice bisnisnya tidak bisa jalan.
Bisa jadi orang tersebut akhirnya memilih bisnis lain yang sesuai dengan tekadnya.
Hal di atas bagi saya bukan karena dungu tetapi justru pintar.
Karena orang tersebut melihat racun sebagai racun
Bukan terilusi racun sebagai madu manis
yang akan membawa penderitaan di masa depan.

Pilihan bisnis tetaplah bergantung pada orang yang bersangkutan. Apa hanya karena setiap hari menerbitkan Undervalue Invoice (berarti setiap hari ada orderan ;D), lalu eksportir memutuskan menutup perusahaannya? :D

92
Quote from: Harpuia
1. Luar Biasa.. Awal dari alibi Sales Margin kecil, akhirnya kembali ke pengkondisian Customer tetap Meminta Undervalue :))

??? Kenapa luar biasa. Kamu jangan membaca cepat-cepat, Bro. Saya menjelaskan bahwa saya sebagai eksportir margin-nya kecil, jadi maaf tidak bisa memberikan diskon tambahan. Lalu saya sharing cerita saat saya memberi diskon besar kepada customer, karena profit saya lumayan. Namun tetap saja dia meminta Undervalue :-? Gitu loh, Bro...


Quote from: Harpuia
2. Ya sudah saya mengaku saya tidak teliti jika itu bisa memuaskan Anda :))
Tapi di mana reply yang menyatakan Anda sales dari Indonesia secara tersurat ? Mungkin saya tidak teliti membacanya..

Wah, sudah main pribadi-pribadian. ^-^ Ah, kamu ini jangan pura-pura tidak tahu. Teman saya pagi ini saja memanggil saya dan  langsung tahu bahwa saya adalah eksportir kopi setelah membaca thread ini.


Quote from: Harpuia
3. Mungkin kelewatan bagi Anda.. awal saya terjun ke diskusi ini, akibat Anda TERLALU TELITI dan menulis semua bisnis pasti musavada.. Silakan baca di Reply 99. Selain itu Anda juga SANGAT TELITI dan sehingga Anda mengatakan pedagang koran tidak musavada.. ;D

Yup. ;D Saya mengatakan itu. Itu untuk membuat thread ini makin eksplosif. :P Maaf, saya menggunakan bahasa generalisasi.

Spoiler: ShowHide
Seperti judul koran: "Banjir mengamuk hempaskan seluruh warga Bandung". Padahal kan ada juga warga Bandung yang tidak terhempas. :P Clear toh? :)

93
Quote from: sriyeklina
Jika kamu memahami dunia bisnis apalagi pemilik bisnis maka kamu tahu hal seperti ini biasa terjadi.

Bisa terjadi kok. Tapi tahukah kamu bahwa dengan cara kamu, maka kompetitor lainlah yang akan menang? :D


Quote from: sriyeklina
Dalam menjalankan usaha saya tentu saya lebih tahu dari pada anda, dan saya selalu berusaha untuk jujur. Karena kepercayaan sangat berharga dalam dunia bisnis.
Wah, kalau soal itu saya sangat dipercaya oleh customer saya. Sepertinya banyak teman-teman di sini yang berpikir bahwa "berbohong" dalam definisi saya adalah "menipu customer tanpa disadarinya". ckckck...


Quote from: sriyeklina
Bukan karena itu bisnis ekspor yang membuat hal itu berbeda, persaingan dalam usaha pasti ada apapun jenis barang yang menjadi bisnisnya. Dan berbohong bukan cara yang saya gunakan dalam berbisnis.

Eittt, berbohong seperti apa dulu yang kamu maksudkan? :D

94
Quote from: hendrako
Salah memberikan undervalue IC, adalah ketidakjujuran.
Tujuannya buntut2nya adalah bisnisnya goal dan dapet hasil.
Di Kalama Sutta Buddha ada menjelaskan bahwa,
dikarenakan keserakahan seseorang bisa berbohong (bahkan membunuh).
Jadi yang harus disadari adalah Lobhanya, bukan karena menghindari akibat parah.

Mungkin Bro hendrako tidak paham dengan situasi di sini. ;D Undervalue Invoice adalah kebutuhan bagi banyak importir. Bila saya punya banyak sekali margin, akan saya berikan diskon untuk mencegah penerbitan Undervalue Invoice. Tapi tahukah kamu berapa profit bersih dari setiap penjualan (ekspor)? Tahukah kamu bahwa setiap harinya para eksportir dikejar mati-matian oleh restitusi pajak dan cost of fund?

Memberikan margin tambahan seperti saran Bro Harpuia adalah lelucon di siang bolong. Dan hanya mengundang tawa dari para pelaku bisnis ekspor-impor yang membaca tulisan ini.


Quote from: hendrako
Kalau masih merasa kejujuran tidak perlu, itu mah bukan jujur namanya bro.
Ane tidak mengklaim bahwa ane 100% jujur,
tapi yang berbahaya adalah pandangan bahwa dalam bisnis boleh dan wajar berbohong.
Apabila seseorang terbiasa berbohong di dalam bisnis,
kemungkinan besar orang tersebut juga gampang berbohong terhadap hal lainnya
dengan alasan menghindari akibat yang parah.

Bisnis adalah bisnis, bohong adalah bohong.
Jangan samakan bisnis dengan bohong.

:-? Definisi dari berbohong apa dulu, Bro? Soalnya kalau definisinya sesuai yang dijelaskan Bro hatRed, saya sama sekali tidak berbohong kalau begitu. \ ;D /

95
Quote from: Harpuia
1. Pertanyaan saya berikutnya :
- Di dunia ini, tidak ada Sales dengan margin besar ?
- Jika ada, berarti bisa berbisnis export import tanpa musavada bukan untuk point  no 1?

- Ada, Bro. Tapi alangkah tidak beruntungnya kita bila perusahaan kita adalah perusahaan dengan margin kecil. ;D
- Meskipun perusahaan kita punya margin besar, tetap saja customer meminta Undervalue Invoice. Saya mengalaminya saat saya menjual sabun mandi kok.


Quote from: Harpuia
2. Sdr. Upasaka tidak teliti, maksud contoh saya : saya adalah Importir, dan Sdr. Upasaka yang mengumpamakan kondisi saya adalah importir Bangladesh.
Dan sekarang anda yang bingung karena statement "Masa dari Indonesia impor ke Indonesia ?"

Kamu yang kurang teliti. ^-^ Kamu memosisikan diri kamu sebagai importir, namun tidak jelas dari negara mana. Sedangkan saya dari awal thread ini selalu memosisikan sebagai sales dari Indonesia. ;D Saya tahu maksud kamu adalah kamu sebagai importir hendak mencari cara lain agar tidak butuh Undervalue Invoice. Kamu mulai dari memakai berbagai ide sampai ingin meminta diskon lebih pada sales (saya) supaya bisa mensubstitusi beban pajak impor.

Tapi kemudian saya memberi contoh: "importir dari Bangladesh dan kesulitannya dalam prosedur bisnis impor". Bagaimana dengan importir dari Bangladesh? Mereka punya banyak beban, dan Undervalue Invoice adalah "bantuan dari kami (pebisnis ekspor) agar dia dapat menjalankan bisnisnya di Bangladesh". Sudah paham?

96
Quote from: hendrako
Ya, itu....... itu pengikut BUDA, bukan Buddha.

Apa salahnya memberi Undervalue Invoice ke customer? Eksportir bukan membawa kabur uang customer, memberikan barang yang beda kualitas, atau memungut profit yang tidak masuk akal kok. :D


Quote from: hendrako
Anda sendiri menghargai pebisnis jujur, kenapa tidak mau jujur?

Saya sangat menghargai semua orang, Bro. Saya tetaplah seorang pebisnis jujur. ;D Jangan sampai ada yang berpikir bahwa saya ini penipu gara-gara thread ini. ^-^ Menurut saya, kejujuran kadang tidak perlu dilakukan jika akibat yang didapatkan malah lebih parah. :)

97
:)) Anda mulai dengan pengkondisi2an..

Memang Under Value itu ada dan banyak prakteknya.. tapi anda bisa memilih untuk tidak menggunakannya..
1. kenapa harus memilih sales yang miskin margin ?
2. saya sedang di Indonesia, bukan Bangladesh.. ;D
3. Tidak ada keharusan untuk menggeluti bisnis export import bukan ?
Bisnis ada banyak.. kita bisa memilih bisnis yang sesuai dengan prinsip masing2 bukan ;D

- Betul. Ketika kamu bertemu dengan supplier yang miskin margin, kamu cari saja supplier lain. Semoga bertemu dengan supplier yang kaya margin. ;D Itu saja pesan saya.
- Masa dari Indonesia impor ke Indonesia ???
- Betul. Tapi kan saya sedang membahas bahwa bisnis ekspor perlu musavada. Dan kamu salah satu yang menentangnya. ;D

Betul, Bro. Silakan geluti bisnis yang tidak perlu musavada. ;) Simpel.

98
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 27 June 2011, 01:04:30 PM »
[at]  Indra, WAL & Upasaka: hahaha... sori baru baca. Sebetulnya sy tidak bermaksud menyindir siapa pun. Sy hanya pengen tau saja, efek junks untuk DC. Silakan lanjut aja junks-nya, toh Tuhan DC juga gak keberatan ;D

:P kidding

99
Ironis.............. :|

Menganggap dan mempraktekan bahwa bohong dalam bisnis adalah wajar dan sah... itu mah bukan pengikut Buddha,
tapi pengikut BUDA, Butuh Uang DoAng, Lobha aja tu mah.

;D Ada banyak umat Buddha yang menjadi pebisnis dan melakukan "ketidak-terlalu-jujuran". Mereka mau mengakuinya dan menambah perbuatan baik di lain hal. Mau bisnis dengan cara jujur sejujur-jujurnya ala prinsip Buddhisme? Silakan. Saya sangat menghargai pebisnis seperti itu. ;D

100
Ada baiknya jika ini hanya opini, bagus katakan ini opini, kecuali anda pernah menguji kadar garam dari pocari dalam berbagai kemasan.

Yah, opini. :D

101
Quote from: Harpuia
Soal UnderValue, kenapa harus menggunakan undervalue jika bisa tidak ?

Ada importir yang tidak butuh Undervalue Invoice. Ada juga yang butuh Undervalue Invoice. Beberapa importir membutuhkan Undervalue Invoice karena untuk menekan biaya pajak impor di negaranya.


Quote from: Harpuia
Saya kasih case misal saya sebagai importir. Saya akan mengambil barang dalam partai besar.. dan sebagai pengganti under value, saya akan meminta discount yang besar dan nyata serta pembayaran dengan tempo lama secara kredit.. Nah bagaimana cara saya menjual barang yang dalam partai besar..
Dipecah2 dan DIJUAL TUNAI.

Bagaimana bila saya sebagai sales ekspor tidak punya margin lagi untuk memberi kamu diskon? :D Bagaimana bila kamu adalah importir dari Bangladesh yang selain terkena biaya pajak impor besar, ada juga beban lain seperti SGS Inspection, biaya fiskal yang naik dua kali dalam setahun, dan inflasi negara yang besar? :D


Quote from: Harpuia
Trik ke-2
Saya meminta agar barang dikirim secara terpisah, demi mengecilkan biaya tax yang dimunculkan.. Undervalue ini digunakan untuk mengelabui pemerintah agar bayar pajak lebih murah..

Trik itu hanya memberatkan freight cost dan waktu penerimaan kontainer di negara importir. Tidak ada trik lain selain Undervalue Invoice. Saya yakin ada ratusan pebisnis yang lebih cerdas dari kita, namun tetap saja semua eksportir dan importir tetap menggunakan Undervalue Invoice. Akuilah ini sebagai kenyataan! :D Apa susahnya? Jika masih tidak percaya, silakan geluti saja bisnis ekspor-impor sendiri dan saya menunggu undangan makan malam dari kamu satu tahun sejak berdirinya perusahaan kamu. Saya mau tahu kamu bisa mengundang saya makan di restoran mewah atau tidak. :D

102
Saya heran kenapa rasa yang lebih asin disebut curang? Apakah karena dicurigai bahwa yang kemasan botol garamnya dikurangi?  :-?

Rasa asin pada kemasan kaleng dikarenakan penggunaan nitrogen, fungsi nitrogen adalah untuk menggembungkan kemasan kaleng yang tipis, sehingga walau tipis, kemasan tidak gampang penyok dan tampilan tetap baik. Nitrogen juga digunakan untuk mengisi udara ban kendaraan bermotor.

Justru yang rasanya lebih asin itu yang "original", Bro. ;D

Spoiler: ShowHide
Karena Pocari Sweat lebih memprioritaskan kaleng daripada botol.

103
Quote from: Harpuia
Sdr. Upasaka..

Anda juga idealist.. Anda idealist pada pemikiran Anda bahwa bisnis itu harus berbohong.. ;D
Anda terlalu sibuk untuk mengumbar ego agar "Anda menang dan benar" bahwa bisnis itu harus berbohong..

Saya tidak idealis seperti itu. Setahu saya ada bisnis yang hampir sama sekali tidak perlu berbohong. Sebentar saya pikir dulu.... :-?

Spoiler: ShowHide
Bisnis koran dan majalah seperti pedangang di lampu merah, itu salah satunya. ;D Lihat kan? Saya tidak idealis seperti yang kamu pikir.



Quote from: Harpuia
Makanya Anda hanya mengkondisikan pertanyaan seperti ini ;

- Jika kamu melakukan kesalahan koordinasi bisnis seperti David
- Jika customer Turki kamu sudah makin melempem, dan omzet kamu semakin menurun
- Jika kamu kedapatan prospek baru dari pebisnis Turki yang lain
- Kamu mau ambil atau tidak?

Tapi Anda tidak berpikir untuk bagaimana solving problem tanpa menyakiti pebisnis lain :)
Dan jika menyakiti, lakukan secara gentle ..

Setuju dengan solusi kamu. Saya juga berpikir ke arah sana! ;D Namun sekali lagi, itu artinya telah melanggar kesepakatan awal dengan Mr. Okzul. Wajar dong kalau Mr. Okzul merasa dibohongi? :D


Quote from: Harpuia
Jika saya bertindak seperti cara Anda berpikir.. Saya juga bisa bertanya..

- Bagaimana jika Anda ketahuan berbohong dan omset kamu semakin menurun
- Jika tidak ada prospek bisnis lain karena anda tidak dipercaya lagi.. anda akan bagaimana ?

Dalam bisnis, sikut-menyikut seperti ini hal biasa. Tidak ada hal bombastis yang bakal terlahir selama David tetap tidak membawa kabur uang atau memberikan barang dengan kualitas tidak sepadan.


Quote from: Harpuia
Jawaban dari pertanyaan Anda akan menghasilkan : "bahwa kita harus berbohong.."
JAwaban dari pertanyaan saya akan menghasilkan : "bahayanya berbohong.."

Memangnya saya tidak tahu resiko dari berbohong? :D Saya tahu, dan saya pikir seorang pebisnis harus berani mengambil resiko yang akan muncul dari berbohong bila resiko dari kejujuran justru lebih parah.


Quote from: Harpuia
Mudah2an Sdr. Upasaka bisa menangkap essensinya..


Intinya kita diberi pilihan untuk memilih koq.. Dan kenapa saya katakan saya langsung to the point  tidak mendebat pendapat Anda..
karena pola pikir Anda berbeda dengan saya.. Saya tidak tertarik untuk mengubahnya..  dan hanya akan menghasilkan debat tiada akhir.. ;D

Sebenarnya saya sangat memahami pola pikir kamu dan Bro Indra. Bahkan sebelum membahas di thread ini, saya dan Bro Indra sempat sedikit mendiskusikan hal ini saat rapat akbar para dewa DhammaCitta di Neraka Avici. ^-^ Saya pun tidak tertarik mengubah pandangan kamu. Saya hanya menyajikan sudut pandang yang lain. ;)

Spoiler: ShowHide
Dan anehnya, tidak ada yang berani menyanggah soal Undervalue Invoice. Dasar David bego! ;D haha...

104
Quote from: hatRed
:)) kan dah dijawab sama postingan yg ini

Bisnis ekspor kopi kan tidak melanggar moralitas. Namun butuh Undervalue Invoice. :P Jadi bagaimana? Umat Buddha tidak perlu main bisnis ini aja yah? :P


Quote from: hatRed
undervalue invoice yah  >:D

hehe.. semua importir kebanyakan minta gitu tuh...    :)) ^:)^

untuk pemecahannya gmana yah  :-? kurang tau ekspor impor sih, mungkin bisa disamarkan ke bunga  :D

alih alih pembayaran kredit jadi harga jual rendah, tapi harga bayar tinggi :))

tapi kebanyakan ex-im itu mesti lunas dimuka yah  :))

Tidak selalu lunas di muka. Pembayaran bisa kredit atau menggunakan LC. Tidak ada pemecahan solusi. Solusinya hanya menerbitkan Undervalue Invoice. :D

105
Quote from: Harpuia
1. Konsep peluang, saya adopsi dari konsep CSR.. jadi agak sulit jika harus menguraikan kepada Anda.. Intinya uang memang penting, tapi fokusnya tidak hanya pada uang semata..

OK, saya paham kok. ;D Ada pebisnis yang materialistis dan ada yang tidak. Dan kamu memposisikan sebagai pebisnis yang tidak materialistis. Begitu kan? ;D


Quote from: Harpuia
2. Sdr. Upasaka, Saya melihat anda menerapkan konsep dualitas dalam menjawab di sini dengan alibi "sesuai dengan kondisi lapangan."
Dan saya melihat ini mengarah ke ketiadaakhiran diskusi.. maka saya langsung to the point..

Intinya Anda sudah membuat suatu kondisi yang merugikan bagi Mr. David, namun ketika Sdr. Indra berkomentar soal itu, Anda dengan cepat mengelak dengan mengatakan : "Kita tidak sedang membicarakan keahlian David". Namun Anda tidak bisa memungkiri bahwa David menerima perjanjian tidak menguntungkan karena kebodohannya.. Kenapa ketika bernegosiasi pada Mr. Okzul, David hanya berkata iya mister, Ok, Baik, Tidak ada negosiasi berapa banyak jumlah container yang dikirim ?

:)) Kamu salah paham... Saya tidak membahas kesalahan David dalam mengkoordinir bisnisnya. Sekarang saya tanya ke semua orang yang idealis:

- Jika kamu melakukan kesalahan koordinasi bisnis seperti David
- Jika customer Turki kamu sudah makin melempem, dan omzet kamu semakin menurun
- Jika kamu kedapatan prospek baru dari pebisnis Turki yang lain
- Kamu mau ambil atau tidak?

Atau kalian malah sibuk memarahi diri sendiri sebagai tidak cakap dalam mengkoordinasi bisnis? :D Got the point?


Quote from: Harpuia
Dan akibat pengkondisian itu, Anda akhirnya ingin mengatakan akhirnya berbisnis itu tidak terlepas dari kebohongan.. Hal ini sama dengan pengkondisian bolehkah membunuh cacing di perut ? Padahal itu akibat keteledoran manusia yang tidak menganut pola hidup sehat, padahal jika pola hidup sehat diterapkan, kita tidak perlu membunuh cacing tersebut di perut..

Memangnya ada orang yang hidup sampai sekarang namun tidak pernah cacingan? ;D Itu absurd.


Quote from: Harpuia
Sama halnya dengan kejadian di atas, jika saja Mr. David menerapkan pola pikir cerdas, tentu tidak perlu menikam Mr. Okzul dari belakang bukan ?
Dan ketika perjanjian Mr. Okzul tidak menguntungkan dan juga diterima, ya kita juga harus menerima konsekuensi, apakah itu berbohong seperti yang Anda sarankan, atau pun berbuat jujur dan akibatnya kena marah seperti Anda takutkan..

Iya, David tidak cerdas. Bodoh. Tolol. Bego. Idiot. Lalu kalau kamu ceroboh dan berada dalam posisi David, apa yang kamu lakukan? :D


Quote from: Harpuia
Namun pernahkah terlintas kenapa harus berbohong ? kenapa harus kena marah ? Itu yang membuat manusia jauh lebih berkembang karena menggunakan otak untuk berpikir, dan bukan untuk menyatakan oh bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong.. Dari bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong, maka muncullah pemikiran menjadi kaya itu jahat, dll. Padahal jika saja otak mau sedikit digunakan untuk berpikir.. maka hasilnya bisa menjadi lain..

Wah, ini jawaban yang sangat berani. Ada tanggapan soal Undervalue Invoice? :D


Quote from: Harpuia
Dan ini akan menjadi perdebatan tiada akhir jika saya berulah seperti Anda dengan mengatakan, belum tentu Mr. Okzul akan marah, belum tentu jawaban dibutuhkan saat itu juga, dengan blablabla..

Kalau tidak percaya dengan kata-kata saya juga tidak apa-apa. ;)


Quote from: Harpuia
Intinya : Memang realita bisnis erat kaitannya dengan berbohong, namun bukan berarti kita harus menerima bahwa bisnis itu harus berbohong..
Kita awal bisa saja berbohong karena kebodohan kita dalam bisnis. Akuilah diri bodoh, maka kita bisa belajar. Seiring dengan kepintaran finansial dan bisnis, kita berupaya menjalankan bisnis tanpa musavada..

Betul. Sebisa mungkin untuk tidak berbohong dan saya selalu menerapkan prinsip itu. Namun jika memang harus berbohong, saya tidak munafik. ;D


Quote from: Harpuia
3. Siapa suruh bodoh menerima perjanjian yang tidak menguntungkan ?

Benar. Bodoh, idiot, goblog. ;D Asyik sekali memaki David hari ini. Lalu kalau kamu baru buka bisnis dan butuh "customer apa aja", dan kemudian punya customer seperti Mr. Okzul. Bagaimana? Ada komentar?


Quote from: Harpuia
4. Saat ini, saya hanya ingin mengetahui jawaban Anda secara global, Terima kasih telah menjawab ;d

Sama-sama Bro. Asyik juga berdiskusi dengan kamu. ;)

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 414