Hmmm…pengalaman kerja ya..
Dulu pernah kerja di sebuah perusahaan, ya kalau dipikir kerja serabutan alias tidak jelas di kantor itu. Jadi kru EO, sekaligus desain grafik sekaligus desain web, kadang juga jadi resepsionis kalau resepsionisnya tidak masuk. Ya maklum, perusahaan baru.
Satu pengalaman yang benar-benar seru ketika jadi EO, yaitu jadi kru untuk konser Peterpan di Garut, tahun 2003 (september kalau tidak salah, pas sehabis Lebaran)
Perusahan saya sebagai bagian dari panitia konser kerjasama dengan pihak yang ada di Garut. Dan yang bikin gemes karena kurangnya koordinasi sama kru dari Garut, hal hasil tidak dapat baju khusus kru.
Ya terpaksa deh jadi kru di balik layar tidak boleh dekat dengan Peterpan. Tapi lumayan bisa lihat cukup dekat juga sih walaupun cuma punggung.
Dan sebelum konser dimulai saya sama teman ditugasi untuk mengecek kelengkapan konser dari berapa personil pemadam kebakaran, ambulan, polisi. Nah dari pengalaman ini saya bisa mengatakan bahwa insiden pengibaran bendera kejora ketika hari keluarga nasional yang dihadiri oleh presiden, tidak lepas dari lemahnya koordinasi antara pihak panitia dengan pihak keamanan. Biasanya dalam suatu acara besar, harus ada yang namanya “rundown” atau daftar acara yang harus dimiliki dan dibagikan pada setiap kru termasuk pihak keamanan. Jika tidak ada rundown maka pihak panitia yang bersalah. Tapi jika ada dan sudah dibagikan, maka keamanan harus sudah tahu acara selanjutnya.
Ok kita lanjut. Karena jadi backstage kru, saya kira bisa lihat Peterpen dari dekat atau setidaknya pas mereka datang. Pas ada isyarat mereka datang, polisi sudah penuh dengan membentuk batas besi, saya berada dibelakangnya. Kemudian datang deh kerumunan sambil dikawal polisi. Tangan saya sudah siap bawa kamera. Ceprat..cepret pas kerumunan tadi lewat. Ehhh … ternyata bukan personil Peterpan, tapi hanya kru-kru pengiringnya saja. Dan eh tahu-tahunya Peterpan sudah ada di ruang (tenda sih) untuk artis. Baru sadar ternyata iringan-iringan tersebut hanya untuk mengalihkan perhatian. Jadi jelas gatol dapat foto Peterpan, yang dapat malah foto kumpulan orang yang ngak jelas, gelap lagi.
Nah, Peterpan terus mulai manggung, dan penonton mulai jingkrak-jingkrak. Karena dari belakang, dan untuk dokumentasi, saya sama teman ke tempat para penonton (konser belangsung di lapangan TNI). Waduh, banyak orang. Pas lagi cari posisi untuk foto, eh saya tahu-tahunya jatuh kesandung, terus saya coba berdiri eh jatuh lagi. Waktu itu sudah malem, lampu yang terang hanya bagian panggung sama tepi lapangan. Pas lagi cari-cari, apa yang menyebabkan jatuh, kaki rasa-rasa menginjak yang lembek-lembek. Pas mata sudah mulai biasa sama gelap, baru tahu ternyata di bawah saya ada orang tergeletak. Waduh langsung deh panik, sempat bilang sorry. Hati deg-degan takut di dipukulin orang karena salah paham.
Tapi kemudian teman saya bilang tuh orang lagi sakau alias mabuk jadi biarin saja, katanya. Dan saya baru sadar ternyata ada 2 orang yang tergeletak mabuk. Ya akhirnya saya balik lagi deh ke belakang pangung. Lagi-lagi hasil fotonya jelek karena lampu pangungnya bias, Peterpannya jadi kecil, maklum amatir dan kameranya juga kamera amatir punya kantor.
Di belakang panggung, saya cuma bisa lihat punggungnya si Ariel, ya untungnya dia sekali-kali lihat kebelakang. Dan untungnya lagi teman bawa handycam, terus dia ambil gambarnya di atas mobil pemadam kebakaran. Dan ya jelas namanya konser Pertepan ada yang pingsan, diitung-itung ada 6 orang yang pingsan.
Tapi ada yang lucu. Waktu itu teman dari kru Garut bawa pacarnya, terus ketika si Ariel buka baju karena kegerahan, tuh pacarnya bilang “Kok si Ariel jadi cakep ya!” Saya ngomong dalam hati, “lah jadi si Ariel selama ini jelek toh”.
Terus saya berpikir, ternyata beberapa cewek juga ternyata “menaruh minat” pada bagian tubuh atas pria yang tidak tertutup. Jadi jika dikaitkan dengan RUU Pornoaksi si Ariel atau cowok-cowok yang bertelanjang dada juga bisa termasuk pornoaksi.
Konser selesai jam 10 malem.
Ya meskipun mengecewakan tidak dapat foto bagus, tidak dapat tanda tangan, setidaknya dapat pengalaman. Dan jujur, itu baru pertama kalinya saya nonton konser.
The end