//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - bodhi

Pages: [1]
1
Personality / Ikan bergaul sesama jenisnya
« on: 25 March 2011, 01:09:15 PM »
Ada kalimat bijak dari Cina kuno. Isinya: Ikan bergaul sesama jenisnya. Secara harfiah, kalimat bijak itu menjelaskan bahwa ikan mengelompokkan dirinya. Ikan hiu, yang dikenal buas, tentu bergaul sesama hiu, tidak akan bergaul dengan bawal, apalagi teri. Ikan tuna tidak akan mengelompokkan dirinya dengan salmon, kerapu, atau ikan-ikan jenis lain. Pepatah Cina bahwa ikan bergaul sesama jenisnya, tentu tidak ditujukan kepada ikan, tapi kepada manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia mengelompokkan dirinya, selain untuk mendapatkan identitas, juga mendapatkan rasa aman dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Rasa aman itu pulalah yang mendorong seorang pencopet bergaul dengan pencopet lainnya. Pecandu narkoba akan bergaul sesama pecandu karena mereka merasa lebih aman. Begitu pula politisi busuk cenderung mendekat dengan politisi busuk lainnya. Koruptor akan lebih aman bergaul dengan koruptor lainnya. Ada kebersamaan dan kepentingan mendekatkan mereka. Kepentingan sama mempertemukan satu dengan lainnya. Kepentingan atas kekuasaan, misalnya, mempertemukan individu satu dengan individu lainnya. Mereka berjuang bersama untuk meraih target yang mereka inginkan.
Pada kenyataannya, menurut Alija Izetbegovic, apa yang disebut sebagai kepentingan bersama tersebut, hakikatnya adalah kepentingan pribadi sama egois dan amoralnya. Kepentingan bersama suatu kelompok, lanjutnya, dapat memiliki karakter kriminal secara terang-terangan. Mereka dapat membasmi kelompok lain yang tidak sejalan dengan apa yang mereka sebut kepentingan bersama itu. Dalam sejarah politik modern Indonesia pun hal tersebut terjadi. Atas nama kepentingan bersama -- yang sering sekali disebut sebagai kepentingan untuk bangsa dan negara rezim yang berkuasa dapat melakukan penindasan luar biasa terhadap kelompok-kelompok yang mereka anggap tidak sejalan dengan kepentingan itu. Orde Lama dan Orde Baru melakukan itu bertahun-tahun. Atas nama kepentingan bersama bahkan untuk hal tertentu disebut sebagai kepentingan rakyat-- DPR dan MPR pada masa itu membenarkan saja apa yang diinginkan pemerintah. Tidak boleh berbeda, meski hati nurani mereka menolaknya. Namun, karena ada kepentingan pribadi di sana, mereka menyetujuinya. Dengan demikian, mereka mendapatkan rasa aman. Bahkan, atas nama kepentingan bangsa yang sesungguhnya kepentingan pribadi, meminjam pendapat Izetbegovic legislatif sebagai alat kontrol atas kebijakan pemerintah, pada masa itu merelakan diri membuat undang-undang yang bertujuan mengamankan dan mempertahankan kekuasaan presiden, bukan untuk kepentingan rakyat. Atas kepentingan kekuasaan itu pula, legislatif merendahkan derajatnya menjadi alat kekuasaan pemerintah. Dan, kini ketika sesama politisi bergabung membentuk apa yang mereka sebut sebagai kepentingan bangsa, mereka sesungguhnya sedang menjalankan kepentingan pribadi untuk mendapatkan rasa aman, termasuk terhadap apa yang telah mereka lakukan. Jadi, ikan memang bergaul sesama jenisnya. Mereka membentuk koalisi. Namun, ada jenis ikan yang cukup banyak di perairan Indonesia. Namanya, ikan sidat (anguilla spp). Meski mengelompokkan diri, tetapi ketika tidak mendapatkan pakan, mereka saling memangsa.

http://www.republika.co.id/ASP/kolom_detail.asp?id=170551&kat_id=19

2
Game / Apakah warna dari.. ?
« on: 25 March 2011, 10:19:49 AM »
Maen game lagi yuk!!  :P

Cara mainnya gampang:
- orang pertama kasi pertanyaan tentang warna dari suatu benda
ex: apa warna dari bed covermu?
- orang kedua jawab pertanyaan dan kasi pertanyaan buat orang selanjutnya
ex: merah, apa warna dari kaos kakimu?
dst dst..

Let's start the game!

3
Waroeng English / CTO
« on: 22 March 2011, 01:26:50 PM »
1DR SUM1 CTC 121 A3 2NTE? IYKWIM.. 55555


Does anyone understand what i mean above? *w*

Those abbreviations are commonly used in instant messaging, text messaging or text-based chat message which derived from foreign language. In Indonesia people call those who use odd abbreviations as aL4Y person! (There are several more things that could be categorized as aL4Y)

Here are some example of Indonesian abbreviations (aL4Y):

Click at your own risk: ShowHide

Mat ye,u udh dapet c0w0 yg u caynk,walau pun at! W 5k!T mendnger ye,tp! W trut baha9!A k0,5upaya u ma cal0n 5suam! U,h!Dup bah9!A ajalah. Aj!Er

eaa qndDt ue gucxq twuu oea eu tmNdt'a kipli bqnd

ikcgh cmpah dwecgh ue gucxq twu cbha eu nlphndt dwecgh


They even combine it with English:
Click at your own risk: ShowHide

pliase you get now in my thinks ..
pliase :'( :'(
im so dont forget you ..
pliase :'( :'(


Wanna read aL4Y newspaper?
Click at your own risk: ShowHide






UNBLEFBLE innit?  :))
Interested to be aL4Y?? 1f y0 F0nd dff1cLt5 1N MKn6 al4y 5ntnc5, y m6ht w4nt t chCk ths wb p6




4
Game / Apa yang terlintas dalam pikiranmu?
« on: 22 March 2011, 11:03:05 AM »
Daripada bosan, daripada browsing yang "iya-iya", daripada ribut mending kita maen game yuk!  <:-P

Cara mainnya gampang, contohnya kaya gini:

bodhi: batu
Balaviro: bata (pas memikirkan kata batu, terlintas kata bata)
Mr. pao: merah (pas memikirkan kata bata, terlintas warna bata = merah)
junxiong: hati (pas memikirkan merah, terlintas hati *biasanya berwarna merah gambarnya*)
Dshe Gita: cinta  :x (pas memikirkan hati, terlintas cinta)
Orang selanjutnya post sesuatu yang terlintas dalam pikirannya sesuai dengan kata terakhir (kalau di contoh ini adalah cinta)

dst dst..

Let's start the game  :)

5
Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum / Say YES to GAMBARU
« on: 16 March 2011, 09:43:13 PM »
oleh Rouli Esther Pasaribu pada 14 Maret 2011 jam 12:02
 
Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah : GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu : motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama), motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih  dan lebih lagi). Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru.

Gam baru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya...berhenti aja. Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya : "doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan) Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan". Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu" (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).

Terus terang aja, dua tahun gw di jepang, dua tahun juga gw ngga ngerti, kenapa orang2 jepang ini menjadikan gambaru sebagai falsafah hidupnya. Bahkan anak umur 3 tahun kayak Joanna pun udah disuruh gambaru di sekolahnya, kayak pake baju di musim dingin mesti yang tipis2 biar ngga manja terhadap cuaca dingin, di dalam sekolah ngga boleh pakai kaos kaki karena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit2 dikit cuma ingus meler2 atau demam 37 derajat mah ngga usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia relawan penyakitnya itu sendiri.

Akibatnya, kalo naik sepeda di tanjakan sambil bonceng Joanna, dan gw ngos2an kecapean, otomatis Joanna ngomong : Mama, gambare! mama faitoooo! (mama ayo berjuang, mama ayo fight!).

Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!

Gw bener2 baru mulai sedikit mengerti mengapa gambaru ini penting banget dalam hidup, adalah setelah terjadi tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 9.0 di jepang bagian timur. Gw tau, bencana alam di indonesia seperti tsunami di aceh, nias dan sekitarnya, gempa bumi di padang, letusan gunung merapi....juga bukanlah hal yang gampang untuk dihadapi. Tapi, tsunami dan gempa bumi di jepang kali ini, jauuuuuh lebih parah dari semuanya itu. Bahkan, ini adalah gempa bumi dan tsunami terparah dan terbesar di dunia. Wajaaaaaaar banget kalo kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajaaaaar banget kalo mereka kemudian mulai ngerasa galau, nangis2, ga tau mesti ngapain.

Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan. bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan.
Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini? Dari hari pertama bencana, gw nyetel TV dan nungguin lagu-lagu ala ebiet diputar di stasiun TV. Nyari-nyari juga di mana rekening dompet bencana alam. Video klip tangisan anak negeri juga gw tunggu2in. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali ngga disiarkan di TV.


Jadi yang ada apaan dong? Ini yang gw lihat di stasiun2 TV :
1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada

2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku ngga lama-lama terkena mati lampu)

3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana

4. Tips-tips menghadapi bencana alam

5. nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam

6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana

7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana (sumpah sigap banget, nyawa di jepang benar-benar bernilai banget harganya)

8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional : mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah : menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati

9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati :*ada yang nyari istrinya, belum ketemu2, mukanya udah galau banget, tapi tetap tenang dan ngga emosional, disemangati nenek2 yang ada di tempat pengungsian : gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)*

Tulisan di twitter : ini gempa terbesar sepanjang sejarah. Karena itu, kita mesti memberikan usaha dan cinta terbesar untuk dapat melewati bencana ini; Gelap sekali di Sendai, lalu ada satu titik bintang terlihat terang. Itu bintang yang sangat indah. Warga Sendai, lihatlah ke atas.

Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan : kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang. Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah gambaru-nya itu. Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup.
Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan. Hanya, mental yang apa-apa "nyalahin" Tuhan, bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang.....

I guarantee you 100 percent, selama masih mental ini yang berdiam di dalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju. kalau ditilik lebih jauh, "menyalahkan" Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup. Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya  : lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.

Kira-kira setahun yang lalu, ada sanak keluarga yang mempertanyakan, untuk apa gw menuntut ilmu di Jepang. Ngapain ke Jepang, ngga ada gunanya, kalo mau S2 atau S3 mah, ya di eropa atau  amerika sekalian, kalo di Jepang mah nanggung. Begitulah kata beliau.

Sempat terpikir juga akan perkataannya itu, iya ya, kalo mau go international ya mestinya ke amrik atau eropa sekalian, bukannya jepang ini. Toh sama-sama asia, negeri kecil pula dan kalo ga bisa bahasa jepang, ngga akan bisa survive di sini. Sampai sempat nyesal juga,kenapa gw ngedaleminnya sastra jepang dan bukan sastra inggris atau sastra barat lainnya.
Tapi sekarang, gw bisa bilang dengan yakin  sama sanak keluarga yang menyatakan ngga ada gunanya gw nuntut ilmu di jepang. Pernyataan beliau adalah salah sepenuhnya. Mental gambaru itu yang paling megang adalah jepang. Dan menjadikan mental gambaru sebagai way of life adalah lebih berharga daripada go international dan sejenisnya itu. Benar, sastra jepang, gender dan sejenisnya itu, bisa dipelajari di mana saja. Tapi, semangat juang dan mental untuk tetap berjuang abis-abisan biar udah ngga ada jalan, gw rasa, salah satu tempat yang ideal untuk memahami semua itu adalah di jepang. Dan gw bersyukur ada di sini, saat ini. Maka, mulai hari ini, jika gw mendengar kata gambaru, entah di kampus, di mall, di iklan-iklan TV, di supermarket, di sekolahnya joanna atau di mana pun itu, gw tidak akan lagi merasa muak jiwa raga.

Sebaliknya, gw akan berucap dengan rendah hati : Indonesia jin no watashi ni gambaru no seishin to imi wo oshietekudasatte, kokoro kara kansha itashimasu. Nihon jin no minasan no yoo ni, gambaru seishin wo mi ni tsukeraremasu yoo ni, hibi gambatteikitai to omoimasu. (Saya ucapkan terima kasih dari dasar hati saya karena telah mengajarkan arti dan mental gambaru bagi saya, seorang Indonesia. Saya akan berjuang tiap hari, agar mental gambaru merasuk dalam diri saya, seperti kalian semuanya, orang-orang Jepang). Say YES to GAMBARU!


sumber : dari milis ke milis

Pages: [1]
anything