//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?  (Read 33234 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #75 on: 03 July 2010, 12:42:15 AM »
payah, test kromosom dong.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #76 on: 04 July 2010, 10:53:19 AM »
Kita mulai dari dasar. Apa saja yang diperlukan untuk dapat "melihat apa adanya" ?
Yang paling dasar dari semuanya dimulai dengan sila, sila yang dijalankan dengan baik mengurangi perbuatan buruk yang dilakukan.

Perbuatan buruk yang dilakukan oleh jasmani, ucapan dan pikiran menimbulkan  penyesalan atau kemelekatan berlebihan. Penyesalan atau kemelekatan menyebabkan batin tergoncang (excited). Goncangan batin yang sering terjadi menyebabkan seseorang sulit berkonsentrasi, karena konsentrasi memerlukan ketenangan batin.

Jadi sila menyebabkan kondisi-kondisi yang menimbulkan  goncangan batin berkurang dan batin lebih tenang, batin yang lebih tenang lebih mudah di pusatkan.

Batin seseorang yang menjalankan sila relatif lebih bersih dan lebih tenang, oleh sebab itu disebutkan di dalam sutta bahwa sila adalah fondasi, sila merupakan dasar dalam meditasi.

Pembahasan berikut mengenai mengapa konsentrasi (samadhi) diperlukan?

 _/\_

« Last Edit: 04 July 2010, 10:55:19 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #77 on: 04 July 2010, 10:56:55 AM »
samadhi diperlukan sebagai landasan panna ;d karena jika tidak ada konsentrasi bagaimana kita bs melihat apa adanya (timbul dan tenggelamnya fenomena)

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #78 on: 07 July 2010, 02:39:30 PM »
Apakah anda pernah mendapatkan suatu tugas? Entah tugas dari dosen di tempat kuliah, atau tugas dari boss, di tempat anda bekerja?

Kemudian anda mulai mengerjakan pekerjaan itu di ruang tamu, karena di kamar tak ada meja untuk mengerjakan pekerjaan tersebut... sewaktu anda mengerjakan pekerjaan tsb ada anak-anak yang bermain tembak-tembakan, anak anda yang sulung menghidupkan tv dengan suara keras-keras, istri anda datang meminta anda membantu menyiapkan makan malam, mertua anda yang kebetulan sedang berkunjung sibuk berteriak menyuruh anak-anak anda yang sulit diatur agar lebih tenang...

Bisakah anda mengerjakan pekerjaan dengan baik dalam keadaan itu? tentu tidak kan?
Dalam keadaan seperti itu tentu anda perlu ketenangan agar bisa mengerjakan pekerjaan tersebut.
Gangguan-gangguan itu disebut distraction (fenomena yang mengalihkan perhatian kita)

Demikian juga dalam meditasi kita banyak sekali menemukan distraction, bentuk-bentuk pikiran, perasaan, ingatan, rencana, dsbnya merupakan distraction yang seringkali membuat kita tak dapat berkonsentrasi pada objek yang kita pilih. 

Pemusatan perhatian pada objek Vipassana diperlukan agar kita dapat melihat ketiga karakteristik semua fenomena dan akhirnya perhatian kita menyatu pada ketiga karakteristik tersebut. Untuk dapat melakukan hal ini perhatian perlu bersih dan tidak terganggu oleh distraction.
Bagaimanakah prosesnya sehingga batin terbebas dari distraction pada Vipassana?  Mungkin anda pernah mendengar orang mengatakan bahwa kita harus membuang, mengendalikan atau melenyapkan distraction. Kelihatannya tidak ada yang salah dengan kata-kata ini, tapi sebenarnya kata-kata ini tidak tepat. Bila kita berusaha melenyapkan, menghilangkan atau mengendalikan distraction yang terjadi maka, sebenarnya anda telah berpikir tanpa anda sadari tetapi bentuk pikirannya lebih halus sehingga sukar diamati.

Jalan yang terbaik untuk terbebas dari distraction dengan cara Vipassana adalah dengan memperhatikan tanpa merespon, merespon disini maksudnya adalah jangan terlibat dalam bentuk-bentuk distraction yang muncul, anda harus menjaga kesadaran (awarenes) terhadap pintu indera, menyadari bahwa anda sedang berpikir, atau mendengar, atau melihat atau merasakan atau menyicipi. Hanya kesadaran ini yang perlu dijaga. Sekali lagi jangan pedulikan apa isi dari kesan yang timbul pada indera kita, jangan menilai, jangan menganalisa, jangan membandingkan, jangan menanggapi. Hanya menyadari suatu kesan telah muncul pada indera kita.
Sebenarnya inilah cara melatih bare awareness (kesadaran murni/perhatian murni) pada Vipassana.
Dengan perhatian murni yang semakin lama semakin bersih dari distraction maka perhatian kita semakin lama semakin mantap pada objek utama dan menyatu hanya pada objek utama (misalnya kembung kempis perut atau keluar masuk nafas) perhatian yang semakin tak tergoyahkan oleh distraction inilah yang kita sebut konsentrasi. Bila perhatian semakin tak tergoyahkan pada objek maka kita sebut konsentrasinya semakin kuat.
Bila perhatian kita dapat terus memperhatikan objek dan tak memperhatikan hal lainnya maka perhatian kita menjadi tak terputus, dengan tak terputusnya perhatian maka rangkaian proses yang terjadi pada objek yang kita perhatikan akan semakin jelas, dan kita semakin jelas "melihat segala sesuatu apa adanya"

Pada Samatha Bhavana kita memperhatikan objek tanpa terputus dan tidak memperdulikan semua distraction yang muncul. tujuannya adalah agar perhatian kita melekat pada objek. Tetapi ada perbedaan dengan cara konsentrasi pada Vipassana, bila pada Vipassana kita memperhatikan tanpa menanggapi, tetapi pada Samatha kita langsung memotong distraction bila muncul, dan mengembalikan perhatian pada objek, umpamanya keluar-masuk nafas.

Hal lain yang perlu diperhatikan pada Samatha Bhavana adalah ketenangan. Ketenangan adalah faktor yang sangat penting, salah satu penyebab ketenangan adalah jasmani yang relax (tapi bukan malas), dengan munculnya ketenangan batin dibarengi perhatian yang memusat maka kita akan melihat sifat sesungguhnya batin yang bersih dari distraction,yaitu, sinar, sinar yang dilihat oleh para meditator ini diebut sebagai nimitta. (teman-teman yang lebih mengerti mengenai Samatha bisa menambahkan, karena saya lebih familiar dengan Vipassana dibandingkan Samatha). Setelah nimitta muncul maka perhatian harus lebih dipusatkan lagi pada objek konsentrasi dan jangan memperhatikan nimitta yang muncul.
Hanya setelah nimitta yang muncul menjadi sangat kuat dan berusaha mendominasi perhatian kita, maka perhatian kita alihkan kepada nimitta.
Jhana tercapai setelah perhatian sepenuhnya menyatu/manunggal/melekat dengan nimitta.
Perhatikan bahwa Samatha Bhavana adalah bentuk penyatuan perhatian dengan nimitta, oleh karena itu meditator  Samatha murni tidak melihat proses yang terjadi pada batin dan jasmani, tidak melihat karakteristiknya, batinnya hanya selalu melihat cahaya, dan menyatu dengan cahaya. Untuk bisa melihat proses yang terjadi pada batin dan jasmani maka ia harus memperhatikan batin dan jasmani, konsentrasi yang timbul dari ketenangan dan perhatian yang kuat tanpa distraction pada meditator Samatha akan sangat membantu bila ia berusaha melihat proses yang terjadi pada batin dan jasmani.
Dengan melihat proses yang terjadi pada batin dan jasmani maka ia akan "melihat segala sesuatu apa adanya"

Selanjutnya: bagaimanakah konsentrasi menyebabkan kita melihat segala sesuatu apa adanya?
 
_/\_
« Last Edit: 07 July 2010, 02:52:40 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #79 on: 07 July 2010, 02:51:42 PM »
ko saudara fabian, nanya donk... dalam vipasanna bentuk nimittanya seperti apa? apa sama dgn samatha?

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #80 on: 07 July 2010, 03:02:47 PM »
ko saudara fabian, nanya donk... dalam vipasanna bentuk nimittanya seperti apa? apa sama dgn samatha?

Bro Hendra yang baik, dalam Vipassana kita tidak memperhatikan nimitta. Berbeda dengan Samatha murni yang berusaha memelihara, menjaga dan mengembangkan nimitta sehingga menjadi kuat.

Dalam Vipassana kalaupun muncul nimitta harus diperhatikan dengan bare awareness sampai lenyap dengan sendirinya, tetapi bila setelah diperhatikan tidak mau lenyap juga, maka boleh kita acuhkan. Dalam nimitta tidak nampak ketiga karakteristik, sehingga bila mau melihat ketiga karakteristik maka meditator Samatha harus mengembangkan Vipassana.

 _/\_
« Last Edit: 07 July 2010, 03:04:28 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #81 on: 11 July 2010, 09:50:17 PM »
Marilah kita melihat pendapat praktisi tulen yakni Paauk Sayadaw dalam tulisannya di buku Light of Wisdom hal 4

" Apa yang dimaksud dengan 'segala sesuatu yg mereka ketahui sebagaimana adanya? Buddha telah memberikan jawabannya. Seseorang mengetahui sebagaimana adanya 5 gugusan(Panchakhanda) yang disebut " Rupa, Vedana,Sanna,Sankhara dan Vinnana atau Dukkha Sacca'. Ia juga mengetahui sebab dari dukkha sacca. Ia juga sungguh mengetahui munculnya Dukkha sacca ialah karena munculnya sebab itu. Ia juga sungguh mengetahui bahwa lenyapnya akibat dari Dukkha  Sacca karena lenyapnya sebab itu. Ia juga mengetahui sebab dan akibat itu mempunyai sifat alami yaitu anicca, Dukkha dan Anatta. Apa yg mesti seseorang lakukan untuk mengetahui ini? Buddha mengajarkan untuk menguatkan konsentrasi, Samadhi . Inilah jawabannya.

 _/\_

mr.Bond yang baik,
wah sy telat nih kasih ucapan : "selamat datang kembali dalam persaudaraan dhamma di DC", dari mana aja nih....kok lama banget perginya.... ;D ;D

ayo donk sharing lagi ttg pengetahuannya, banyak manfaat bagi yg membutuhkan, tentu anda paham "dana Dhamma adalah dana termulia".....

mettacittena,

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #82 on: 19 July 2010, 07:52:40 PM »
Melanjutkan pembahasan yang lalu sekarang kita akan membahas bagaimana timbulnya konsentrasi dan bagaimana mengarahkan konsentrasi dari Jhana untuk melakukan Vipassana.
Meditator yang telah memiliki konsentrasi dan perhatiannya terhadap "objek yang dipilihnya" tak lagi tergoyahkan, "distraction" atau pengalih perhatian sudah menjadi sangat lemah.

Pada thread-thread yang lain saya pernah menjelaskan bahwa menurut Yuganadha Sutta, ada empat macam METODE meditasi yang biasanya dilakukan oleh para meditator sesuai yang diajarkan Sang Buddha, tiga diantaranya yaitu:

1.  Melatih Vipassana dahulu baru melatih Samatha
2.  Melatih Samatha dahulu baru melatih Vipassana
3.  Melatih Vipassana dan Samatha berbarengan.

Disini saya tak akan membahas metode yang ketiga karena kurang begitu mengerti, jadi saya hanya membahas yang nomer satu, yaitu metode Vipassana dahulu, yang kemudian bisa dilanjutkan Samatha bila mau.
Tapi sebelum saya memulai dengan metode pertama, saya ingin membahas sedikit metode nomer dua, yaitu melatih Samatha dahulu baru Vipassana.

pada METODE kedua ada beberapa cara lanjutan meditasi Vipassana setelah kita mencapai Jhana,

-CARA pertama yang cukup dikenal oleh sebagian meditator member DC adalah cara yang diperkenalkan oleh Pa Auk Sayadaw, yaitu dengan mencapai Jhana keempat Anapanasati, lalu  beralih ke Kayagatasati dengan memperhatikan tulang, dan mengambil warna tulang untuk dijadikan objek melatih kasina warna putih, setelah itu dilanjutkan dengan mengingat kelahiran lampau dstnya sesuai dengan Visuddhi Magga.
-CARA kedua adalah dengan mencapai Jhana, lalu langsung ke Vipassana yang dikhotbahkan oleh Mahasi Sayadaw, yaitu: Setelah mencapai Jhana dan menguasai pencapaian Jhana tersebut (vasi). Kita lalu masuk ke Jhana tersebut, pilih salah satu, Jhana satu sampai Jhana empat.
Setelah berdiam beberapa lama di Jhana tersebut sesuai dengan tekad kita (umpamanya satu jam) lalu kita keluar dari Jhana tersebut, lalu setelah keluar Jhana kita memperhatikan bentuk-bentuk pikiran maupun perasaan yang muncul. Terus kita lakukan, setelah lelah lalu kembali masuk Jhana, demikian teruis-menerus.
Dengan kekuatan konsentrasi yang timbul karena baru keluar dari Jhana maka nanti kita akan melihat sifat sesungguhnya batin dan jasmani, yaitu: selalu berubah (anicca), tak memuaskan (dukkha) dan tanpa substansi, inti, jiwa yang kekal atau roh (anatta).

METODE yang kedua adalah dengan konsentrasi yang didapatkan melalui Vipassana.

Bagaimanakah konsentrasi bisa muncul pada metode meditasi direct Vipassana?
Pada meditator yang berlatih Vipassana, para pembimbing selalu menekankan untuk
melakukan semua kegiatan dengan penuh perhatian (sati/yoniso manasikara), dan penuh kewaspadaan (sampajanna).
Oleh karena memperhatikan dengan penuh perhatian dan kewaspadaan maka perhatian terpusat dan konsentrasi terbentuk. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Sang Buddha  dalam Kayagati Sutta berikut:

"Furthermore, when walking, the monk discerns that he is walking. When standing, he discerns that he is standing. When sitting, he discerns that he is sitting. When lying down, he discerns that he is lying down. Or however his body is disposed, that is how he discerns it. And as he remains thus heedful, ardent, & resolute, any memories & resolves related to the household life are abandoned, and with their abandoning his mind gathers & settles inwardly, grows unified & centered. This is how a monk develops mindfulness immersed in the body.
"Furthermore, when going forward & returning, he makes himself fully alert; when looking toward & looking away... when bending & extending his limbs... when carrying his outer cloak, his upper robe & his bowl... when eating, drinking, chewing, & savoring... when urinating & defecating... when walking, standing, sitting, falling asleep, waking up, talking, & remaining silent, he makes himself fully alert. And as he remains thus heedful, ardent, & resolute, any memories & resolves related to the household life are abandoned, and with their abandoning his mind gathers & settles inwardly, grows unified & centered. This is how a monk develops mindfulness immersed in the body."

Lebih lanjut ketika ia berjalan, seorang Bhikkhu penuh kewaspadaan (sampajanna) ketika berjalan. Ketika berdiri, ia penuh kewaspadaan berdiri. Ketika duduk, ia penuh kewaspadaan duduk. Ketika berbaring ia penuh kewaspadaan berbaring. Atau apapun posisi tubuhnya, demikian ia melakukannya dengan penuh kewaspadaan. Dan  ia selalu demikian penuh perhatian, penuh semangat dan teguh, semua ingatan dan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga menjadi lepas, dengan lepasnya ingatan dan keputusan itu batinnya terpusat dan hanya melihat ke dalam, tumbuh menyatu dan memusat. Inilah caranya bagaimana seorang bhikkhu mengembangkan perhatian terhadap jasmani.
Lebih lanjut, ketika berjalan pulang-pergi, ia melakukannya dengan penuh kewaspadaan; ketika melihat kedepan dan kesamping.... ketika membawa jubah luar, jubah atas dan pindapatta.... ketika makan, minum, mengunyah dan mengecap.... ketika buang air kecil, dan buang air besar.... ketika berjalan, berdiri, duduk, tidur, bangun, berbicara dan diam, ia selalu penuh kewaspadaan. Dan ketika ia demikian penuh perhatian, penuh semangat dan teguh, semua ingatan dan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga menjadi lepas, dengan lepasnya ingatan dan keputusan itu batinnya terpusat dan hanya melihat ke dalam, tumbuh menyatu dan memusat. Inilah caranya bagaimana seorang bhikkhu mengembangkan perhatian terhadap jasmani.

(Majjhima Nikaya 119)

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.119.than.html

Semua kegiatan yang kita lakukan sehari-hari disadari dengan mengikuti semua gerakan yang kita lakukan pada waktu beraktivitas. Kita bisa memenyadari dan memperhatikan semua gerakan yang kita lakukan adalah dengan cara menyadari sensasi yang timbul pada waktu melakukan semua gerakan. Dengan menyadari setiap sensasi yang terjadi pada setiap gerakan maka kita mengetahui gerakan yang sedang kita lakukan, entah sedang melangkah atau mengunyah, mengecap dll.

Selanjutnya pada waktu duduk ia juga memperhatikan gerakan yang terjadi pada perut. Bagaimanakah ia memperhatikan gerakan yang terjadi pada perut? Sama seperti juga memperhatikan gerakan tubuh yang lain, ia memperhatikan gerakan perut (kembung dan kempisnya perut) dengan memperhatikan sensasi yang timbul akibat pergerakan perut, dengan demikian ia tahu ketika perutnya sedang kembung atau perutnya sedang kempis dan seluruh proses/sensasi kembung-kempis yang terjadi.
Ia menyadari dan memperhatikan seluruh proses kembung kempis perut dengan penuh perhatian, semangat dan kewaspadaan, tanpa terputus, maka konsentrasinya juga bertambah lama bertambah kuat.

Bila meditator lebih menyukai menyadari sensasi yang timbul di  ujung hidung (anapanasati) juga boleh, yang penting dalam hal ini adalah, ia memperhatikannya dengan penuh perhatian, penuh kewaspadaan dan tanpa terputus terhadap semua proses/sensasi yang terjadi pada keluar masuknya nafas.

Inilah proses yang menyebabkan bertambah kuatnya konsentrasi yang muncul pada meditasi Vipassana.

Pembahasan berikutnya akan dilanjutkan dengan pembahasan terhadap apa yang dilihat oleh meditator Vipassana pada waktu melihat jasmani sebagaimana apa adanya.

_/\_
« Last Edit: 19 July 2010, 08:01:09 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #83 on: 03 April 2012, 08:42:59 PM »
Teman-teman, saya mengharapkan sharing pendapat anda.... dikatakan bahwa dengan konsentrasi benar maka kita dapat "melihat apa adanya".

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
 
_/\_
melihat dengan indra
tampa menimbulkan dumadi

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #84 on: 13 April 2012, 12:52:56 PM »
melihat dengan indra
tampa menimbulkan dumadi

dumadi, kosa kata baru ???
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline icykalimu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • from zero to hero
Re: Apakah yang dimaksud dengan "melihat apa adanya"?
« Reply #85 on: 02 May 2012, 07:48:42 AM »
menurut ajahn brahm ini bisa terjadi setelah kita mencapai jhana.
setelah keluar dari jhana kesadaran masih begitu kuat lalu diarahkan ke satipatthana.
...

 

anything