Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...
Salam,
Riky