gampang itu untuk mengetahuinya (membandingkannya),
lihat saja guru-guru Zen yang membuat puisi, khususnya guru-guru master zaman dulu yang sudah diakui,
kondisi ('Nibanna itu') terjadi karena mereka sudah mengetahui dan menggenggam pengetahuan kebijaksanaan benar 'itu',
bukan seperti pengalaman seseorang yang seperti angin lewat yang tidak tahu apa yang lewat itu, alias hanya spekulasi,
sehingga mereka sudah melihat realitas kebenaran sejati kehidupan mereka, sehingga, dimana mereka dapat mengetahui, melihat, membedakan fenomena dan kebenaran sejati kehidupan mereka,
karena mereka sudah dapat melihat, mengetahui'nya', mereka hidup berjalan didalam, bertumpu berdasarkan pada (pengetahuan) kebenaran sejati itu,
apakah mereka masing mengalami pencobaan atau godaan?, ya... karena mereka masih memiliki tubuh lapuk/kesementaraan kehidupan manusia ini (dunia),
tetapi bukan seperti orang yang belum berpengetahuan berjalan meraba-raba dikegelapan, didalam ketidak-tahuan (kebenaran keberadaan dirinya maupun sekelilingnya),
mereka berjalan seperti seseorang berjalan didalam terang, mereka mengenal (siapa dan posisi) diri mereka disekekeliling dunia,
sampai pada waktunya mereka pulang meninggalkan kehidupan duniawi ini. (didalam keberadaan pengetahuan kebijaksanaan benar itu).
salam
coecoe