//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?  (Read 22693 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ian chen

  • Teman
  • **
  • Posts: 92
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #45 on: 11 August 2010, 10:25:51 PM »
wow makin seru bacanya neh(maklum pendatang baru)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #46 on: 11 August 2010, 10:28:25 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

dalam hal sila/vinaya, sekedar kehendak belum cukup untuk melanggar

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #47 on: 11 August 2010, 10:29:07 PM »
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

untuk menambah masalah, kalau yang niatnya maha kiriya gimana?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #48 on: 11 August 2010, 10:29:24 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"

jadi...?


saya mencoba untuk mengemukakan fakta yg harus dijadikan pertimbangan dalam mengambil kesimpulan, saya sendiri tidak memiliki kapasitas untuk menyimpulkan

nah sama, tapi TS kasih thread ini khan gunanya utk di diskusi kan, stlh ada bukti2, bisa diambil benang merahnya, walau tidak berani ambil kesimpulan paling tidak ada sesuatu yg bisa di intisarikan....

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #49 on: 11 August 2010, 10:30:30 PM »
Bagaimana dengan ini???

Quote
The commentary on Vin. III. 82 (Vin. A. 467) says:

(1) And here, not only is (oneself) not to be cast off, also by whatever other means, even by stopping eating, one is not to be killed: whoever is ill and, when there is medicine and attendants, desires to die and interrupts his food, this is wrongdoing, surely.

(2) But of whom there is a great illness, long-lasting, (and) the attending monks are wearied, are disgusted, and worry ‘what now if we were to set (him) free from sickness?’: if he, (thinking): ‘this body being nursed does not endure, and the monks are wearied’, stops eating, does not take medicine, it is acceptable (vattati).

(3) Who (thinking) ‘this illness is intense, the life-activities do not persist, and this special (meditative) attainment (visesadhigamo) of mine is seen as if I can put my hand on it’ stops (eating): it is acceptable, surely.

(4) Moreover, for one who is not ill, for whom a sense of religious urgency (samvega) has arisen, (thinking) ‘the search of food is, indeed, an obstacle: I will just attend to the meditation object’, stopping (eating) under the heading of the meditation object is acceptable.

(5) Having declared a special (meditative) attainment, he stops eating: it is not acceptable. (numbers added)

This extends the prohibition on throwing oneself off a cliff to any method of suicide, even a ‘passive’ method such as self-starvation (1), as used by Jain saints. It does, however, allow that some instances of selfstarvation are acceptable. It is acceptable when one has no time to collect food because one is inspired to practise a meditation intently (4), but not if one has already attained a specific meditative state and thinks one need do nothing more (cf. A. IV.22) (5). It is not acceptable if one is ill, but help is to hand (1). It is acceptable in two other cases of illness: when there is a severe, long-lasting illness, and a monk allows himself to die so as not to trouble those who attend on him (2), and where there is an intense illness, the person is clearly dying, and he knows he has attained a meditative state he had been aiming at (3). Here, self-starvation is seen as acceptable when it is because it is an unintended side-effect of a more important task (4), when it is part of a compassionate act (2), or when death is already imminent and further eating would be futile, not even allowing the completion of a meditative task(3).

Sumber: An Introduction to Buddhist Ethics oleh Peter Harvey

Jadi menurut komentar Vinaya di atas, bunuh diri diperbolehkan dalam kasus sakit yang berkepanjangan tetapi sang bhikkhu tidak mau merepotkan para perawatnya (poin 2), seorang bhikkhu yang sakit tetapi merasa pencapaian meditasinya akan berkembang jika berhenti makan (poin 3), atau dengan berpikir bahwa mengumpulkan makanan adalah halangan untuk pencapaian meditasinya dan memutuskan untuk berhenti makan (poin 4). Bunuh diri tidak dapat diterima (melanggar) jika kondisi sakit tetapi terdapat obat dan perawatan (poin 1) dan mengakui telah mencapai tingkat meditasi tertentu lalu bunuh diri (poin 5).

Sepertinya kasus Bhikkhu Nanavira itu termasuk poin 2 atau 3, jadi masih diperbolehkan menurut Vinaya.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #50 on: 11 August 2010, 10:31:57 PM »
wow makin seru bacanya neh(maklum pendatang baru)

dah lama ga posting ya?
itu baru posisi 7 postingan, ku krm GRP buat semangat biar sering muncul...
ayo dr pd main FB, belajar dhamma aja disini bro...

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #51 on: 11 August 2010, 10:35:45 PM »
bro Seniya, nice post, mo kirim GRP ga bisa (waiting 720 hr)
wah ini bisa dipake data buat ujian....thanks.

mettacittena,

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #52 on: 11 August 2010, 10:36:51 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

dalam hal sila/vinaya, sekedar kehendak belum cukup untuk melanggar
Itu secara sila, berbeda lagi dengan maksud Sam membuat thread ini. Maksud pertanyaan Sam adalah: apakah mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan usaha bunuh diri.

Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

untuk menambah masalah, kalau yang niatnya maha kiriya gimana?
Kiriya aja aye nda tau apa dan bagaimana itu.. Apalagi Maha kiriya. :hammer:
appamadena sampadetha

Offline ian chen

  • Teman
  • **
  • Posts: 92
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #53 on: 11 August 2010, 10:41:25 PM »
dah lama ga posting ya?
itu baru posisi 7 postingan, ku krm GRP buat semangat biar sering muncul...
ayo dr pd main FB, belajar dhamma aja disini bro...

mettacittena,




sering baca2 di sini,kebanyakan tanpa posting

mettacittena

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #54 on: 11 August 2010, 10:50:54 PM »
bro Seniya, nice post, mo kirim GRP ga bisa (waiting 720 hr)
wah ini bisa dipake data buat ujian....thanks.

mettacittena,

Ya, sama2, sam. Pannadevi. Btw ini belum menjawab diskusi ini apakah seorang ariya bisa melakukan bunuh diri.....

Menurut saya, seorang ariya yang masih diliputi kekotoran batin/asava (sotapanna, sakadagami, anagami) bisa melakukan bunuh diri karena kekotoran batinnya, tetapi tidak dengan seorang Arahat. Dalam Milinda Panha dijelaskan demikian:

Quote
Raja Milinda (M): "Apakah orang yang tidak akan terlahir kembali merasakan kesakitan?"

Bhikkhu Nagasena (N): "Mungkin ia merasakan kesakitan secara fisik, O Baginda, tetapi bukan kesakitan mental."

M: "Jika ia merasakan kesakitan fisik, mengapa ia tidak mati saja dan mencapai keadaan lenyapnya kemelekatan, dari menghentikan penderitaan?"

N: "Para arahat tidak memiliki kesukaan atau kebencian terhadap kehidupan. Ia tidak menebang pohon agar buahnya yang masih belum matang  jatuh, melainkan menanti sehingga buahnya masak.[/u] Karena ini dikatakan oleh Bhante Sariputta, murid utama Sang Buddha:
 
     'Bukanlah kematian, atau kelahiran yang saya nantikan;
     Seperti orang sewaan menanti gaji, saya menantikan waktuku.
     Bukan kematian dan kelahiran yang saya rindukan,
     Waspada dan dengan jelas mengerti,
     Beginilah saya menantikan waktuku' ."

Sumber: Milinda Panha : II, 4
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #55 on: 11 August 2010, 10:51:51 PM »
dah lama ga posting ya?
itu baru posisi 7 postingan, ku krm GRP buat semangat biar sering muncul...
ayo dr pd main FB, belajar dhamma aja disini bro...

mettacittena,




sering baca2 di sini,kebanyakan tanpa posting

mettacittena


bagus bro, sekarang dah tahu, jadi mulai donk posting2, mumpung anda juga kenal baik ama TS...nanya apa gtu....krn thread ini juga menarik, seorang Ariya mungkin ga melakukan bunuh diri?

mettacittena,

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #56 on: 11 August 2010, 10:52:29 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

dalam hal sila/vinaya, sekedar kehendak belum cukup untuk melanggar
Itu secara sila, berbeda lagi dengan maksud Sam membuat thread ini. Maksud pertanyaan Sam adalah: apakah mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan usaha bunuh diri.


nah, kalau "misalnya" saya seorang arahat yg konon tidak mungkin membunuh, trus kalo gue mau bunuh diri, ente mau apa? kan gue udah bebas, bunuh siapapun gak akan kenapa2 apalagi cuma bunuh diri. dengan mengesampingkan Vinaya, maka adalah MUNGKIN saja seorang ariya bunuh diri

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #57 on: 11 August 2010, 10:58:10 PM »
bro Seniya, nice post, mo kirim GRP ga bisa (waiting 720 hr)
wah ini bisa dipake data buat ujian....thanks.

mettacittena,

Ya, sama2, sam. Pannadevi. Btw ini belum menjawab diskusi ini apakah seorang ariya bisa melakukan bunuh diri.....

Menurut saya, seorang ariya yang masih diliputi kekotoran batin/asava (sotapanna, sakadagami, anagami) bisa melakukan bunuh diri karena kekotoran batinnya, tetapi tidak dengan seorang Arahat. Dalam Milinda Panha dijelaskan demikian:

Quote
Raja Milinda (M): "Apakah orang yang tidak akan terlahir kembali merasakan kesakitan?"

Bhikkhu Nagasena (N): "Mungkin ia merasakan kesakitan secara fisik, O Baginda, tetapi bukan kesakitan mental."

M: "Jika ia merasakan kesakitan fisik, mengapa ia tidak mati saja dan mencapai keadaan lenyapnya kemelekatan, dari menghentikan penderitaan?"

N: "Para arahat tidak memiliki kesukaan atau kebencian terhadap kehidupan. Ia tidak menebang pohon agar buahnya yang masih belum matang  jatuh, melainkan menanti sehingga buahnya masak.[/u] Karena ini dikatakan oleh Bhante Sariputta, murid utama Sang Buddha:
 
     'Bukanlah kematian, atau kelahiran yang saya nantikan;
     Seperti orang sewaan menanti gaji, saya menantikan waktuku.
     Bukan kematian dan kelahiran yang saya rindukan,
     Waspada dan dengan jelas mengerti,
     Beginilah saya menantikan waktuku' ."

Sumber: Milinda Panha : II, 4

berarti bisa melakukan bunuh diri, dan tidak terjatuh ke alam menderita (4 alam menyedihkan).....

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #58 on: 11 August 2010, 11:03:06 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

dalam hal sila/vinaya, sekedar kehendak belum cukup untuk melanggar
Itu secara sila, berbeda lagi dengan maksud Sam membuat thread ini. Maksud pertanyaan Sam adalah: apakah mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan usaha bunuh diri.


nah, kalau "misalnya" saya seorang arahat yg konon tidak mungkin membunuh, trus kalo gue mau bunuh diri, ente mau apa? kan gue udah bebas, bunuh siapapun gak akan kenapa2 apalagi cuma bunuh diri. dengan mengesampingkan Vinaya, maka adalah MUNGKIN saja seorang ariya bunuh diri
Ane ngga mau apa2 koq gan.. Kan hanya mencari sebuah kesimpulan. :D
appamadena sampadetha

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Mungkinkah seorang ariya bunuh diri?
« Reply #59 on: 11 August 2010, 11:10:19 PM »
Sesuai yang terakhir kali Sam kutipkan bagaimana Mahanama hendak bunuh diri, sementara saat itu Mahanama dikenal sebagai seorang Anagami. Kira2 kesimpulannya, mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan bunuh diri?

salah satu syarat pembunuhan, adalah korbannya mati, kalo gak jadi mati blm termasuk "bunuh"
Meski gagal, tapi ada usaha. Dan usaha pembunuhan diri ini dimotori oleh kehendak. Kehendak ini didasari oleh tanha [vibhava-tanha]

dalam hal sila/vinaya, sekedar kehendak belum cukup untuk melanggar
Itu secara sila, berbeda lagi dengan maksud Sam membuat thread ini. Maksud pertanyaan Sam adalah: apakah mungkin atau tidak mungkin seorang ariya melakukan usaha bunuh diri.


nah, kalau "misalnya" saya seorang arahat yg konon tidak mungkin membunuh, trus kalo gue mau bunuh diri, ente mau apa? kan gue udah bebas, bunuh siapapun gak akan kenapa2 apalagi cuma bunuh diri. dengan mengesampingkan Vinaya, maka adalah MUNGKIN saja seorang ariya bunuh diri
Ane ngga mau apa2 koq gan.. Kan hanya mencari sebuah kesimpulan. :D

iya bro batara Indra, kita2 semua disini khan berusaha mencari kesimpulan atau jawaban....bukan mau apa2....(kasihan deh bro Jerry jadi takut ama Batara Indra...) saya juga masih menunggu TS nya nih...kok belum kasih tanggapan apapun....

 

anything