dan mengapa dalam "Tetapi jika dia tidak bisa mendapat jubah, mangkok dan penahbis pada saat itu, maka kondisi kearahatan yang mulia itu akan sia-sia karena melibatkan hancurnya suatu kehidupan." mendapat penahbis dapat dipahami karena untuk memasuki Sangha seseorang perlu ditahbiskan, namun mengapa harus mendapat jubah dan mangkok? karena jika penahbisan dilakukan di hutan, atau tempat terpencil lainnya, dan sulit untuk memperoleh 2 benda tersebut, maka arahat yg baru ditahbiskan itu akan mati?
mohon petunjuk saudara sekalian ..
Di suatu kesempatan lain, Sang Buddha pernah berkata bahwa: "Tidak mungkin akan ada 2 Sammasambuddha yang muncul dalam satu masa. Karena apa? Karena bila muncul 2 Sammasambuddha dalam satu masa, maka Bumi ini tidak akan kuat menopang-Nya. Oleh karena itu, tidak akan mungkin ada 2 Sammasambuddha yang muncul dalam satu masa".
Demikian pula saya melihat ada kemiripan fenomena ini dengan kasus umat awam Arahanta yang bisa meninggal dunia jika tidak segera menjadi bhikkhu. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini, sepertinya disebabkan oleh Dhamma Niyama. Dhamma Niyama banyak "mengatur" keseimbangan dunia, misalnya gaya gravitasi dan lintas orbit planet. Bahkan gempa bumi yang terjadi ketika Bodhisatta memasuki rahim ibu-Nya, ketika Bodhisatta terlahir, ketika Bodhisatta mencapai Pencerahan, ketika Sammasambuddha membabarkan khotbah Dhamma pertama, dan ketika Sammamsabuddha memasuki Parinibbana; juga disebabkan oleh Dhamma Niyama. Dalam hal ini, saya tidak bisa berkomentar lebih jauh; sebab detil Dhamma Niyama yang saya tulis ini pun hanya saya ketahui dari referensi yang saya baca.
Sedangkan yang dimaksud Bhikkhu Nagasena mengenai "mangkok, jubah dan penahbis" mungkin adalah "penahbisan bhikkhu"; jadi bukan diartikan secara denotatif.