Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme dan Kehidupan => Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film => Topic started by: Pitu Kecil on 30 July 2007, 10:39:23 PM
-
Rekan2 ada yang pernah melihat Tapak Sakti Buddha tidak? disana diceritakan Tokoh Utama yang pakai Jurus Buddha kalah melulu dan kejahatan selalu menang >:( and menghina sekali masa tokoh jahatnya hancurkan Patung2 Buddha, potong kepala Patung Sang Buddha >:(
Dan paling saya benci Hancurkan kepala Kwam Im Phu SAt >:( + Patung Ti Cang Wang Phu Sat >:( >:( >:(
Edan deh.
apa yang buat komik itu tidak takut hukum karma ya? apa ada dosa dia buat komik gitu? Mohon Pencerahan
_/\_
-
Wah neh komik udah dari jaman gw sd ada ya...
menurut gw seh ga masalah, um... pengen ngebahas juga seh, menarik...
but mending bro Lothar bikinin topiknya tar kita ngobrol disana biar ini kaga campur"...
-
Yang dimaksud yg mana yah? Yg tokoh utamanya Naga Kecil Bukan?
-
Betul2 Naga Kecil, jujur saya sangat suka Gambar Buddha
-
Semua komik HongKong mayoritas gitu kan...
Kayanya judul topik bisa diperluas rangenya jadi komik HK, bukan cuma tapak sakti...
jurus" aneh ini ga tau idenya darimana ampe menjamur gini, padahal Sang Buddha sendiri kaga pernah berantem...
ato mereka mengaitkannya dengan shaolin ya? karena shaolin umat buddha? :??
yah sebenarnya kaga masalah buat yang ngerti. tapi buat yang ga ngerti dan close minded, bisa jadi pandangan salah. sosok Buddha jadi kebayang seorang yang kekar, berwarna emas, jago kungfu dengan jurus" seribu tapak buddha, tapak buddha dari khayangan, buddha menari, tinju buddha mabok, tapak buddha menerjang badai, tendangan salto buddha, dll..... :P
Padahal kenyatannya kan ngga...
komik kera sakti yang 8 edisi dulu pada tau ga? jaman smu gw...
nah digambarkan Buddha Julai sangat kekar berotot dengan jurus" mematikan bertarung ma SunGoKong sebelum akhirnya mengurungnya di Gunung 5 jari...
Btw, ada yang bisa jelasin tentang Buddha Julai kaga? Dulu gw mikirnya dia 'tuhan' para Buddha, the greatest one...
-
Saya sangat suka Gambar2 Buddha di Komik itu, tapi paling sebel lihat Patung2 Buddha Dihancurkan >:(
Dulu saya juga ada lihat Komik Tapak Buddha yang dulu, tapi kayaknya tidak seperti yang sekarang main Hancurkan dan Potong Kepala Buddha.
-
Hahahaha...
Mengapa sebal ?
PATUNG DOANG!
GAMBAR DOANG!
Please d...
-
iya tuh toh cuma gambar... ngancurin patung beneran juga ga masalah sebenarnya...
eh Mbah, tau kaga Buddha Julai tuh sapa?
-
Ya amithaba...
-
oh, sama yah? :-?
maap, gaptek...
-
iya tuh toh cuma gambar... ngancurin patung beneran juga ga masalah sebenarnya...
eh Mbah, tau kaga Buddha Julai tuh sapa?
Ju Lai = Tathagata
-
oh... (lagi)...
makasih Bung celana... :-*
-
Kalau saya sih sebel, tapi yang lain tidak masalah Just Ok, saya hanya bilang saja kalau saya tidak suka and sebel ;D
-
* pendapat pribadi ane *
sebenarnya gambar itu tidak menjadi masalah, mau gambar Buddha model camana toh kita sebagai muridnya tidak akan rugi, karena itu cuma gambar yg mirip Buddha dan kebetulan menggunakan nama Buddha, tapi bukan Buddha...
apakah menghancurkan patung Buddha tidak boleh ? boleh... tapi akan menimbulkan kesan yg tidak hormat saja, tapi patung tetap lah patung yg hanya menjadi objek penghormatan kita, bukan objek untuk penyembahan, bahwa objek [patung] itu adalah Buddha... [ini malah merusak Buddhism]
kalo kita ambil sisi positif nya juga bagus, seberapa melekat kita pada objek Buddha tersebut ? bukankah kita diajarkan untuk tidak melekat ? kenapa kita musti tidak senang/marah, ketika hal itu terjadi ? berarti kita masih terikat dengan objek tersebut, sehingga ketika objek tersebut dijelek-kan kita merasa tersinggung...
cm sayang, ada [kemungkinan] pihak" yg ga bertanggung jawab dan perbuatannya tidak terhormat, yaitu menggunakan momen tersebut untuk menjelek"kan Buddhism, kesempatan untuk menjatuhkan Buddhism, misalkan "tuh liat, Buddha itu serat dengan kekerasan, coba liat komik itu"; "Buddha itu sadis, liat tingkah lakunya di komik itu, badannya kaya ade rai" dan lainnya... ini yg gawat jika sampe terjadi...
belum lagi anak" masuk dalam proses pembelajaran, jika udah disusupi hal gitu dari kecil, apa ga ber-efek di next time-nya ? misalkan : pandangan dia telah lain terhadap Buddha, karena hal buruk lebih dulu di susupkan ke diri nya dari pada pengertian yg benar terhadap Buddha Dhamma...
-
Tapi ada positifnya lho! Secara tdk langsung orang yg agama lain jd sedikitnya (sedikit sekali) mengetahui ajaran sang Buddha, coba kalau di beri langsung buku Dhamma, apa dia mau baca? (kasarnya sih Buddhanisasi)
-
Tapi ada positifnya lho! Secara tdk langsung orang yg agama lain jd sedikitnya (sedikit sekali) mengetahui ajaran sang Buddha, coba kalau di beri langsung buku Dhamma, apa dia mau baca? (kasarnya sih Buddhanisasi)
nah itu dia tantanganya, pernah saya uraikan di millis, gimana caranya kita sebagai umat Buddhism bisa memberikan buku Dhamma yg bukan berupa full tulisan * gw jg kadang ga sempat baca ampe abis, buku nya tebel" * tapi jg versi gambar, misalkan komik yg menarik/indah gambarnya, trus alur cerita jangan melenceng/keluar dari sejarah dan literatur Buddhism... ini bisa dikatakan buku komik tandingan, tapi mengarahkan masyarat luas untuk berpandangan benar terhadap Buddhism...
beberapa komik Buddhism diedarkan di lingkungan Vihara, kemudian gambarnya kurang bagus/menarik/indah, eit bukan berarti gw bisa gambar yg lebih bagus/menarik/indah, tapi cm masukkan aja, karena kalo buku komik tandingan itu memiliki nilai jual, bisa dijual bebas, sehingga bisa dimiliki oleh masyarakat luas [ingat komik Buddha yg diterbitkan Gramedia, sampul depan warna merah, yg jg jd seri 1 dari kumpulan manusia besar didunia, kalo ga seri lainnya tentang ilmuwan, musikawan] bisa dikatakan menyebarkan Dhamma jg tuh... :D
mohon tanggapannya _/\_
-
Sudah banyak itu mah bang, ya orang dari agama lain mana mau baca! (haram hukumnya, bisa masuk neraka loh) coba aja tengok agama tetangga, ada film yg menceritakan sejarah nabinya, ceritanya berbeda (karena beda agama) di black list dah. Blom ada yg film anu = sesat, buku anu = sesat, lagu anu = sesat, set dah, gimana mau baca buku berbau sesat bagi mereka.
-
Lage'an aneh...
dagh tau itu Hiburan...
Masa mao mencari Dhamma via Komik Komersial yg menekankan kekerasan pertarungan...
-
gw seh seneng gambarnya... si mas Tony Wong... :-[
-
Bhiksu Mi To!
-
Rekan2 ada yang pernah melihat Tapak Sakti Buddha tidak? disana diceritakan Tokoh Utama yang pakai Jurus Buddha kalah melulu dan kejahatan selalu menang >:( and menghina sekali masa tokoh jahatnya hancurkan Patung2 Buddha, potong kepala Patung Sang Buddha >:(
Dan paling saya benci Hancurkan kepala Kwam Im Phu SAt >:( + Patung Ti Cang Wang Phu Sat >:( >:( >:(
Edan deh.
apa yang buat komik itu tidak takut hukum karma ya? apa ada dosa dia buat komik gitu? Mohon Pencerahan
_/\_
Where is Buddha?
-
Lage'an aneh...
dagh tau itu Hiburan...
Masa mao mencari Dhamma via Komik Komersial yg menekankan kekerasan pertarungan...
tapi kan Dhamma jg bisa diperoleh via komik [terlepas mau komersial atau tidak] tapi tidak keluar dari jalur Dhamma itu sendiri... misalkan Buddha digambarkan selayaknya, bukan kaya ade rai, Buddha mengajarkan Metta/Cinta Kasih bukan jurus untuk berkelahi/bertarung... byk komik" yg diangkat dari cerita" Buddhism, tapi cuma untuk kalangan terbatas yaitu di Vihara
-
yah, yang namanya produk pasti ada target market dan target audience-nya...
dia bikin komik gini udah jelas targetnya bukan orang" religius yang belajar Dhamma lewat komik kungfu... Kalo dia bikin komik yang "buddha-nya bener" seperti Buddha", maka kemungkinan dia sukses pasti ga sebesar sekarang...
-
aye pindahin yah ke thread baru...
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php/topic,267.0.html
-
* pendapat pribadi ane *
sebenarnya gambar itu tidak menjadi masalah, mau gambar Buddha model camana toh kita sebagai muridnya tidak akan rugi, karena itu cuma gambar yg mirip Buddha dan kebetulan menggunakan nama Buddha, tapi bukan Buddha...
apakah menghancurkan patung Buddha tidak boleh ? boleh... tapi akan menimbulkan kesan yg tidak hormat saja, tapi patung tetap lah patung yg hanya menjadi objek penghormatan kita, bukan objek untuk penyembahan, bahwa objek [patung] itu adalah Buddha... [ini malah merusak Buddhism]
kalo kita ambil sisi positif nya juga bagus, seberapa melekat kita pada objek Buddha tersebut ? bukankah kita diajarkan untuk tidak melekat ? kenapa kita musti tidak senang/marah, ketika hal itu terjadi ? berarti kita masih terikat dengan objek tersebut, sehingga ketika objek tersebut dijelek-kan kita merasa tersinggung...
cm sayang, ada [kemungkinan] pihak" yg ga bertanggung jawab dan perbuatannya tidak terhormat, yaitu menggunakan momen tersebut untuk menjelek"kan Buddhism, kesempatan untuk menjatuhkan Buddhism, misalkan "tuh liat, Buddha itu serat dengan kekerasan, coba liat komik itu"; "Buddha itu sadis, liat tingkah lakunya di komik itu, badannya kaya ade rai" dan lainnya... ini yg gawat jika sampe terjadi...
belum lagi anak" masuk dalam proses pembelajaran, jika udah disusupi hal gitu dari kecil, apa ga ber-efek di next time-nya ? misalkan : pandangan dia telah lain terhadap Buddha, karena hal buruk lebih dulu di susupkan ke diri nya dari pada pengertian yg benar terhadap Buddha Dhamma...
Setuju dengan pendapat Bung Tono..
Hm... Jadi ingat buku Ajahn Brahm... ;)
"When the Taliban destroyed the Bamyan Buddha statues, Buddhists did not allow themselves to seek revenge, because that would, in fact, mean the Taliban had succeeded not only in destroying the containers, but also the contents."
Similarly, he says, "A Muslim might say, 'I don't like those cartoons [referring to the controversy over offensive caricatures drawn of the Prophet Muhammad], but it's more important that we're friends. Forgiven.' Wouldn't it be wonderful if that happened?"
Following an incident where US soldiers allegedly flushed a copy of the Koran down a toilet, Ajahn Brahm was asked what he would do if someone flushed a Buddhist holy book down a toilet.
"Call a plumber."
-
menurut wa sih... ga perlu sampai histeris begitu....
toh cuma gambar.. namanya juga komik..
pengarang mau nulis gimana, itu khan hak dia.
kalo dia buat komik yang bagus2, mana laku...
namanya juga bisnis.. iya ga?
iya.. kita jangan memandangnya dari segi kehidupan nyata...
namanya juga fiksi... seperti yang udah di jelaskan di atas..
mana ada buddha yang kayak begitu.. yang punya badan kekar....
iya ga?
kadang di film2 silat.. bukannya juga sering ada kejadian seperti itu... kayak film awan dan angin... toh semua itu hanya film aja...
seperti yang di tulis di atas....
jangan melekat.. begitu intinya... :)
begitu seh pendapat wa... :)
CMIIW