//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment  (Read 5420 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« on: 29 April 2008, 02:04:39 PM »
 _/\_ Mari mengkaji kalimat penggalan Vinaya di bawah
There is a dukkaṭa for going to see dancing, singing, or music. According to the Commentary, dancing includes going to see even peacocks dancing. It also includes dancing oneself and getting others to dance. (The Roṇa Sutta — AN III.103 — notes that, in the discipline of the noble ones, dancing counts as insanity.) Singing includes drama music as well as "sādhu music," which the Commentary to Bhikkhunī Pc 10 defines as songs sung "at the time of the total Unbinding of a noble one, connected with the virtues of the Triple Gem." The Sub-commentary to Cv.V.36 defines it as music dealing with Dhamma themes such as impermanence. Other religious music would come under this prohibition as well. The Commentary adds that singing also includes singing oneself and getting others to sing. The same holds true for "playing music." (The Roṇa Sutta also notes that, in the discipline of the noble ones, singing counts as wailing.) However, there is no offense in snapping one's fingers or clapping one's hands in irritation or exasperation. There is also no offense if, within the monastery, one happens to see/hear dancing, singing, or music, but if one goes from one dwelling to another with the intention to see/hear, one incurs a dukkaṭa. The same holds true for getting up from one's seat with the intention to see/hear; or if, while standing in a road, one turns one's neck to see.

DN 2's list of forbidden shows includes the following: dancing, singing, instrumental music, plays, legend recitations, hand-clapping, cymbals and drums, magic-lantern scenes, acrobatic and conjuring tricks; elephant fights, horse fights, buffalo fights, bull fights, goat fights, ram fights, cock fights, quail fights; fighting with staves, boxing, wrestling, war-games, roll calls, battle arrays, and regimental reviews (see Pc 50). Reasoning from this list, it would seem that a bhikkhu would be forbidden from watching athletic contests of any type. Movies and shadow-puppet plays would fit under the category of magic lantern scenes, and — given the Commentary's prohibition against "sādhu music," above — it would seem that fictional movies, plays, etc., dealing with Dhamma themes would be forbidden as well. Non-fictional documentary films would not seem to come under the rule, and the question of their appropriateness is thus an issue more of Dhamma than of Vinaya. Because many of even the most serious documentaries treat topics that come under "animal talk" (see Pc 85), a bhikkhu should be scrupulously honest with himself when judging whether watching such a documentary would be beneficial for his practice.


Arguing from the Great Standards, a bhikkhu at present would commit an offense if he were to turn on an electronic device such as a television, radio, VCR, computer, or CD/DVD player for the sake of entertainment, or if he were to insert a CD or a tape into such a device for the sake of entertainment. He would also commit an offense if he went out of his way to watch or listen to entertainment on such a device that was already turned on.

Tampak sekarang banyak sekali biksu/bhikkhu yang gemar memainkan keyboard,bernyanyi,karaoke dan menonton pertunjukkan. semua dengan kilahan bahwa ini masih berada dalam konteks tontonan Dhamma,nyanyian Buddhist.
Secara tegas dalam Vinaya menjelaskan bahwa perbuatan ini termasuk sebuah pelanggaran kecil yang jika dilakukan berulang-ulang maka akan menyebabkan bhikkhu lepas jubah.
Mari mengkaji kenapa tontonan entertainment meskipun bersifat Dhamma tidak diperbolehkan.
1. Mengenai Jhana dan pencapaian.
Musik dan tontonan menghibur adalah salah satu ilusi yang membuat seseorang susah melepaskan dan merupakan tantangan terbesar ketika seseorang melatih jhana bahwa ia harus melepaskan alunan-alunan yang sering membayangi seseorang.
pembuktian kecil : cobalah bermeditasi selama seminggu kemudian anda coba mendengarkan CD lagu dhamma dan kemudian anda bermeditasi lagi,pasti pikiran akan menjadi tidak terarah karena alunan lagu.

2. Mengenai bedanya dengan Umat Perumah Tangga
Jelas, ada sebuah pemisah dimana umat perumah tangga mempraktikan Pancasila, bahkan upasaka/upasika yang mengambil 8sila diharapkan membersihkan diri dari entertainment.

Seorang bhikkhu tidak akan dikenakan pelanggaran bila ketika di melewati sebuah tempat ,sebuah tv telah menyala dan dia sempat melihat sekilas,namun kalo dia duduk dan menonton berarti dia akan terkena pelanggaran.
 _/\_ Semoga memberikan penjelasan......dan ini akan berlaku bagi yang berpraktek Atthasila.



Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #1 on: 02 May 2008, 02:00:07 PM »
nada dering handphone yg mp3 diganti jadi bib bib bib... yak kalau lagi atthasila ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #2 on: 02 May 2008, 02:02:51 PM »
 _/\_ bukanna pas atthasila juga ga pake handphone sama sekali biar kemelekatannya juga sekalian dikikis,hueheheheh coba bayangin seminggu atthasila tanpa handphone....kuat tak?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #3 on: 02 May 2008, 02:04:36 PM »
:o

pas atthasila, pemakaian handphone dihentikan yah?
kalau utk kebutuhan pekerjaan gimana? ???
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #4 on: 02 May 2008, 02:06:36 PM »
 _/\_ justru itu anda datang buat praktek atthasila atau buat kerja?  :))....tergantung kebijakan panitianya dan keputusan diri sendiri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #5 on: 02 May 2008, 02:42:57 PM »
??? atthasila kan dilaksanakan upasaka/upasiki setiap uposatha...

bukan cuman pas retret meditasi.......
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #6 on: 02 May 2008, 02:54:08 PM »
Makanya aku bilang kebijakan panitia dalam hal itu retret dan keputusan diri sendiri dalam hal atthasila yang dilaksanakan pada saat uposatha.

Soalnya kita melatih diri dalam atthasila,jadi efektifnya handphone digunakan sebatas masalah penting bukan untuk bergosip,bercanda atau urusan lain yang tidak penting.
urusan tidak penting contohnya
"hai lagi ngapain nih"
"lagi atthasila"
"ah masa kamu atthasila,bukannya biasa kamu jalan2 ke mall,eh aktanya temen kamu yang itu udah mau married lho"
"lho aku lihat dia masih jomblo,hebat cowo mana"
dan berlanjut ampe satu jam karena esia cuman seribu :P

Jadi lihat penggunaannya juga  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Peaceful mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • metta
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #7 on: 15 August 2008, 09:55:27 AM »
Lagu Metta?

Parita yang dinyanyikan?

Nah Kalau Bikkhu menciptakan lagu?
 _/\_
meresmikan suatu acara?

Tarian Tangan seribu juga di saksikan oleh para Bikkhu? ^:)^

SEkarang Tugas Bikkhu bukan cuma Pemimpin Spiritual aja juga dalam seremony
Peace for all, all for Peace

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #8 on: 15 August 2008, 09:58:32 AM »
itulah namanya komersialisasi dan seharusnya tidak terdapat pada pribadi seorang bhikkhu jika ia menjalankan vinaya dengan baik.

Bhikkhu menciptakan lagu hanya sebatas tulisan syair bukan do re mi,namun lihatlah sekarang bhikkhu jago main piano dan bernyanyi sebagai hiburan. lo kata bhikkhu itu jadi bhikku untuk sirkusnya umat awam?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #9 on: 15 August 2008, 10:02:23 AM »
Ya itu repotnya.

Pada mulanya Sang Buddha mengajarkan Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha, yang ada adalah belajar Dhamma dan Meditasi.
Hal-hal yang mempengaruhi indera seperti tari-tarian, lagu, dilarang untuk dinikmati.

Tapi seiring waktu berlalu, terbentuklah Agama, yang terdiri dari kepercayaan, tradisi, dan upacara-upacara, yang sebenarnya bukanlah inti ajaran Sang Buddha.

Kembali lagi ke Anggota Sangha tersebut, apakah mau benar-benar "melepas", atau hanya sekedar pemimpin upacara saja? Perlukah kita memasukkan hal-hal baru yang tidak berdasar, hanya demi kata "perkembangan jaman"?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Vinaya Bhikkhu : Music and Entertainment
« Reply #10 on: 14 April 2011, 07:51:42 PM »
Saya mau bertanya tentang vinaya Bhikkhu.. terkait dengan topik yang sedang in saat ini.. apakah seorang Bhikkhu itu boleh menonton media seperti televisi ?