//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Nevada

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 414
16
Diskusi Umum / Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« on: 27 June 2011, 10:17:59 PM »
di sebelah sudah dijelaskan bahwa pernyataan itu dibuat untuk meng-explode thread itu, tapi apakah jawaban yg sama juga berlaku untuk thread ini? berarti kata "thread ini" seharusnya diganti menjadi "thread ini dan itu"

;D Ya, bisa dianggap begitu.

17
tapi "ide" ini bisa dipakai ya.. ketika suatu kecerobohan diungkapkan.. kita bisa saja menggunakan ilmu belut
- ini trik saya untuk membuat lebih explosif

betul2 nice idea juga :P

;D Ya sudah.

18
Diskusi Umum / Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« on: 27 June 2011, 10:06:23 PM »
di thread sebelah Bro Upasaka membuat judul thread yg kontroversial spt quote di atas untuk meningkatkan rating thread itu, tapi di thread ini Bro Upasaka juga mengatakan hal yg sama, tidak tau apakah tujuannya juga sama atau tidak.

nah karena Bro upasaka sendiri mengatakan ada bisnis yg kondusif untuk jujur dan ada yg tidak, bagaimanakah dengan pernyataan di atas bahwa "Hanya orang yang tidak mengerti dunia bisnis yang bisa mengatakan bahwa ada cara untuk menjalankan bisnis dengan kejujuran 100% dan tanpa musavada", dengan kata lain "Orang yg mengerti bisnis berkata bahwa tidak ada cara untuk menjalankan bisnis dengan kejujuran 100% tanpa musavada"?

Lah, kan awalnya pembahasan di sebelah bermulai di thread ini toh. Mau membahas di sini atau di sebelah?

19
ga selalu menipu itu identik dg merugikan orang lain

mis begini
tiba2 obat A dikatakan belum lulus sensor (katakanlah BPOM)
dan penyidik menyita dari toko2...
nah agan udah dapat info dari supplier, "ntar di-retur aja, nanti kita refund"
pas penyidik datang apa agan bilang, "ada, silahkan sita"?

semua ini memang pilihan sih...

Khusus untuk aib dan kesalahan internal bisnis kita, ini yang paling sering menyudutkan pebisnis untuk menutupi kekurangannya (berbohong). :|

20
Quote from: Indra
pada umumnya orang tidak seumur hidup berbisnis, ada juga bermainnya atau bersantai

Betul. Tapi situasi-situasi itu akan datang cepat atau lambat.


Quote from: Indra
jadi ingat "agama buddha bisa memicu peperangan"

LOL. Tapi topik itu tidak seheboh thread ini. :P

21
Quote from: Indra
mohon anda menjawab " Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?" bagaimana dengan pernyataan anda sebelumnya bahwa tidak ada bisnis yg bisa dijalankan tanpa musavada?

Karena ada bisnis yang kondusif untuk jujur, jadi ada kemungkinan menjalankan bisnis dengan jujur. Namun apakah seseorang bisa tidak berbohong seumur hidup dalam semua kondisi? Saya tidak yakin.

Mengenai pernyataan kontroversial itu, setelah pada Bro Harpuia dan Bro hatRed, untuk ketiga kalinya saya akan mengatakan pada Bro Indra bahwa pernyataan itu saya pakai untuk membuat thread ini lebih eksplosif. Itu trik saya untuk membuat "keributan". ;D

22
diskusi ini sepertinya tidak akan berakhir dengan suatu kesepakatan, tapi biarlah masing2 dengan pandangannya masing2, saya sendiri tidak berkepentingan untuk mengubah pandangan siapa pun juga di sini, sementara saya sendiri juga masih berpandangan salah.

Bro Upasaka berpendapat bahwa tidak ada bisnis yg dapat berjalan tanpa musavada, sementara saya dan beberapa rekan lain berpendapat sebaliknya. pandangan masing2 pihak ini sudah dimulai dari page 1 hingga page terakhir tanpa adanya kesepahaman.

karena diskusi ini tetap akan berputar2 seperti ini bahkan jika dilanjutkan selama berminggu2 atau berbulan2, maka saya memilih mundur dari diskusi ini, karena tidak bermanfaat. rekan2 yg masih ingin melanjutkan, monggo ....

Salam JUJUR

_/\_

Kesimpulan saya:

- Ada bisnis yang kondusif untuk jujur, ada yang kurang kondusif.
- Pada situasi tertentu dalam menjalankan bisnis, ada kemungkinan kita tersudut dan kita bisa memilih idealis atau realis dengan konsekuensinya.
- Yang jelas, Undervalue Invoice adalah kebohongan. Dan solusinya hanya:
  • Menolak permintaan customer akan Undervalue Invoice
  • Tidak meladeni customer yang membutuhkan Undervalue Invoice
  • Tidak menjalankan bisnis yang membutuhkan penerbitan Undervalue Invoice


Sekian. ;D

23
Quote from: Indra
jika saya di posisi david, maka saat itu juga saya menutup bisnis saya, kemudian buka google untuk mencari sekolah bisnis terbaik, dan besok paginya saya segera mendaftarkan diri ke sekolagh bisnis itu.

Bagus sekali kalau bisa begitu.


Quote from: Indra
itu lah kenapa david harus sekolah lagi agar paham bagaimana membuat perjanjian dagang

Baik.


Quote from: Indra
dulu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan publik yg sering import barang dari USA dan Taiwan, dan kebetulan saya di divisi Accounting bagian system support, kadang2 saya terpaksa harus membuka2 dokumen (invoice) asli untuk mencocokkan dengan system, terutama ketika saya harus mendampingi tim external auditor yg selalu meminta data2. dan apa yg saya lihat adalah angka2 yg wajar dan tidak ada undervalue invoice. apakah undervalue invoice ini hanya berlaku pada bisnis kopi?

Tidak tentu, tergantung customer yang bersangkutan.


Quote from: Indra
nah bro upasaka, bagaimana anda mensiasati undervalue invoice itu di hadapan auditor?

Eksportir tetap menunjukkan Commercial Invoice yang real kepada auditor. Undervalue Invoice hanya dipakai importir di negaranya, tidak ada urusan di negara eksportir.


Quote from: Indra
jika saya adalah david, saya justru melihat hal ini sbg peluang bisnis yg bagus sekali dan dapat dilakukan tanpa berbohong

Baik kalau begitu.


Quote from: Indra
saya akan menjawab, "saya memang sudah punya customer Turki lainnya sebelum anda, tapi saya bisa saja memutuskan hubungan dagang dengan customer lain itu jika anda dapat menyerap jumlah barang yg saya ekspor ke customer lain itu, dan saya berjanji tidak akan menjual kepada customer lain lagi jika anda bisa menyerap XXX container sebulan."

Kalau untuk kasus David, justru memang benar bahwa Mr. Okzul adalah customer dari Turki yang pertama.


Quote from: Indra
silakan berkompromi tapi tidak dengan menganggap bahwa tidak ada bisnis yg dapat dilakukan dengan jujur

Bisa, asal terima konsekuensinya. :D


Quote from: Indra
saya pernah membeli koran kemarin dari pedagang koran di lampu merah, ini yg anda maksud dengan sama sekali tidak perlu berbohong?

Bukan. Maksudnya penjual koran dan majalah yang biasa membuka lapak di dekat lampu merah.


Quote from: Indra
kita kan tidak sedang berbisnis, Bro. kenapa anad merasa perlu berbohong? saya tidak merasa pernah mendiskusikan hal ini dengan anda sebelumnya.

Pernah kok, waktu di tempat sauna.


Quote from: Indra
selain bahwa hal itu adalah musavada, ada juga kemungkinan lain ditangkap KPK.

;D


Quote from: Indra
kalau gak salah topiknya adalah "Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?"

Yup, memang.


Quote from: Indra
koreksi: tidak ada yg menghakimi sebagai garuka kamma, di sini kita sedang berusaha untuk mencari jawaban atas pernyataan anda benarkah bahwa tidak mungkin berbisnis tanpa musavada.

Tidak, itu cuma bercanda saja.


Quote from: Indra
benar anda arogan seolah hanya anda yg melakukan bisnis ekspor atau kalau ada orang lain yg bisnis ekspor juga, tetap anda lah yg paling top. maaf kalau menyinggung tapi itulah kesan yg saya tangkap.

Hmm.. Kalau yang ini entahlah, yang jelas saya tidak maksud ke arah sana. Kalau ada yang merasa saya arogan, saya minta maaf. Yang jelas, untuk komentar mengenai solusi Undervalue Invoice; jujur saja ide-ide dari kalian tidak aplikatif.

24
Quote from: Forte
bro Upasaka mulai menjawab cukup aneh.. :)
padahal dari statement sendiri, jelas bisnis laundry tanpa promo bisa dikatakan bisnis tanpa musavada..
tapi bro Upasaka tetap saja menggeneralisir dan mengotot bahwa bisnis itu tidak lepas dari musavada..
Tapi baiklah saya akan coba ikuti..

Baiklah. Saya tidak ingin menambahkan penjelasan lagi, karena tidak mau membuat diskusi makin berlarut dan dianggap melakukan pembenaran. ;D Terimakasih, Bro.


Quote from: Forte
pertanyaan saya :
karena Bisnis tidak luput dari musavada menurut versi Bro Upasaka..
apakah sepantasnya mata pencaharian pebisnis itu digolongkan melanggar sila ? mungkin bisa dikatakan bukan mata pencaharian yang benar ? Bagaimana pendapatnya mengenai statement ini..

Dan bro Upasaka dari awal tahu itu melanggar sila, kenapa masih dilakukan ?

Aspek bisnis sangat sulit dipisahkan dari musavada, seperti halnya aspek sosialisasi. Berbisnis bukanlah pelanggaran sila, namun berbisnis dapat menciptakan situasi-situasi yang rawan dengan pelanggaran sila. Saya tahu saya melanggar sila dalam bisnis saya, namun saya bisa melakukan banyak perbuatan bajik di aspek lain --- seperti halnya saya tahu dalam keseharian saya juga kadang melanggar sila, namun saya tetap mau hidup dan melakukan kebaikan di aspek lain.

25
Quote from: Kainyn_Kutho
Saya masih belum paham maksud bro Upasaka, apakah maksudnya:
a. Bisnis pasti dijalankan dengan 'musavada' sebagai faktornya.
b. Dalam bisnis, bisa saja kita 'musavada'.

Dalam berbisnis, bisa saja kita musavada. Dan saya sependapat dengan kalimat Bro Kainyn sebelumnya, bahwa "adakalanya tidak terhindarkan".


Quote from: Kainyn_Kutho
Yang saya maksudkan, dalam konteks (a), saya tidak setuju. Menjalankan bisnis, bisa saja dengan kejujuran 100%. Jika maksudnya konteks (b), maka sebetulnya tidak hanya bisnis, namun dalam setiap aspek kehidupan apapun juga, (karena keterkondisian kita,) ada kalanya kita tidak terhindarkan untuk bermusavada.

Memang begitu. Saya juga kadang berbohong, tapi tidak untuk menipu atau merugikan orang. Namun "kebohongan" terlihat sangat bersalah bagi sebagian orang, dan saya memaklumi kalau ada pandangan seperti itu.

26
kalau hub lisan maka ruang lingkupnya biasanya ga jelas...

mis si A berkomitmen utk supply hanya ke B
tapi dalam jumlah brp?
periode brp lama?

kalau hanya lisan maka ga dianggap berbohong

Kalau kerjasama antar negara, susah dicari Bro. Begitu customer kabur, mau cari kemana coba? Mau ke negaranya juga belum tentu nemu. Udah nemu juga belum tentu masalah selesai. Yang ada malah keluar banyak duit duluan.

27
mis: si A bercerita rahasia si B kepada anda
kemudian si B bercerita rahasia si A kepada anda....

disini juga perlu berbohong demi kebaikan bersama wkwkwkwk...

mis: si A nanya, si B ada cerita sesuatu ga? ---> jawaban standar: "ga ada"... masa dijawab "ada, tp ga bisa kasih tau lo"

Spoiler: ShowHide
Emang ada apa Bro? PM dong! LOL

28
Kalo bohong ama mitra bisnis dan ketahuan..... kemungkinan bisa tidak jadi mitra bisnis lagi.
Kecuali kalo mitra bisnisnya menganggap bohongnya wajar, tapi itu juga berarti bisa jadi mitra itu sendiri nanti bisa bohong juga karena dianggap wajar, sehingga nantinya yang terjadi adalah bohong2an. Selama masih menguntungkan kedua belah pihak biasanya masih bisa berjalan, atau minimal masih merasa keuntungannya cukup. Tapi apabila kelak dirasa "dimakan" atau keuntungannya kurang..... terjadilah perceraian.

Betul. Dan menurut saya tidak perlu membohongi harga modal dengan mitra bisnis. Sebab mitra bisnis juga turut masuk dalam penanaman modal. :D

29
yg pertama dilakukan adalah:
1. memhanguskan kontrak kerja sama tsb
2. menuntut penalti jika tertulis di perjanjian

jika hanya lisan, maka kerja sama juga dibatalkan secara lisan dg agen kita tsb.

Kalau tidak bisa dihubungi lagi?

30
beda antara penjilat dengan orang yang sopan/hormat dengan orang adalah... penjilat memilih-milih subjek-nya, kalau orang yang sopan, akan sopan dan hormat kepada siapapun, apalagi dengan customer maupun atasan

Kalau cara licik dalam negosiasi bisnis termasuk berbohong gak? ;D

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 414
anything