//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570046 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #360 on: 05 June 2008, 01:19:25 AM »
Bukan gila lagi pak...
Tapi udah keterlaluan gilanya ^^
Masak sadar dan sadar hanya mencapai tingkat sotapanna??(khusus yg di quote diatas ^^)
Itu pun masih ada 2hal yg belum dipatahkan???(sebenarnya ini pertanyaan bodoh ya?^^ tapi gpp lah cuma ingin nanya aja,kan uda jelas tdk ada kata "hanya" "hanya" maupun keinginanan laennya untuk mencapai apa pun yg mesti dilakukan cuma disadari bukan berlatih menyadari(Kalau menyadari kan lebih ke saya sadar,saya mau sadar,dll...)
Wah2...
Jd apakah intinya ketika kita meditasi pada saat pikiran itu terhenti(Hanya pada saat meditasi) dan perkembangan2 laennya akan muncul sendirinya tanpa "diinginkan","dikendalikan","disadarkan"(maksudnya hanya disadari aja),tanpa "dikembangkan" tetapi "Disadari"
_/\_

Ya, betul ... Meditasi itu menyadari secara pasif (tanpa bereaksi) segala gerak-gerik si aku/atta ... yakni pikiran, emosi, keinginan, kehendak, harapan dsb ... bahkan harapan untuk mencapai ketenangan atau pencerahan dalam meditasi. ...

Bagus sekali, Riky, ... teruskan meditasimu. ... :)

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #361 on: 05 June 2008, 01:26:43 AM »
meditasi saya juga masih banyak salahnya...
mohon bimbingannya Pak Hud _/\_

ketika saya berharap utk melihat alam lain (deva), yg saya lihat malah alam neraka...
ampuuuuuuuun... melihatnya saja sudah demikian menyakitkan...

untung saya masih bisa mengingat Buddha, dan mengembalikan saya ke objek meditasi saya yg biasa. (anapanasati)

hehe ... :)  Rekan Tesla, menurut saya, tidak ada meditasi yang "salah" kok ... :)  Yang ada hanyalah 'sadar' atau 'tidak sadar' ...

dan 'tidak sadar' itu masih sering muncul ... juga dalam batin saya ... selama orang belum menjadi arahat. :)

Tidak usahlah jalan-jalan ke alam-alam lain ... syukurlah Anda melihat alam neraka ... kalau melihat alam dewa ... bisa-bisa Anda lupa akan Buddha-Dhamma ... :)

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #362 on: 05 June 2008, 01:38:08 AM »
Pak hudoyo semua penjelasannya jelas banget dan luar biasa banget...
Vipassana yg sebernarnya adalah sadar sebelum melakukan(maksud saya sadar sebelum cetana itu keluar dlm bentuk ucapan pikiran,dll)?Brati sudah sadar akan "cetana" tsb dan sadar mengamati cetana tsb sehingga lenyap kembali...Karena kita cuma sadar dan mengamati doank gk berbuad apa2(Dlm arti disni kita diam/hening)
Begitukah pak?Kalau begitu thats amazing...
_/\_

Bagus sekali, Riky, anakku ... :) 

Dasar-dasar pemahamanmu tentang apa itu vipassana sudah kuat ... :)

Tinggal sekarang, mengembangkan praktik vipassana yang sudah kamu mulai ... :)

Tahukah kamu, bahwa bila orang mulai melakukan vipassana pada usia sangat muda, maka kemungkinan mencapai pencerahan lebih besar dibandingkan orang yang mulai bermeditasi vipassana setelah tua. ... Mengapa? ... Karena batin seorang muda masih lentur, fleksibel, belum kaku, belum karatan seperti batin orang yang sudah tua. ...

Sang Buddha bilang, kalau dua orang bhikkhu, yang satu muda dan yang lain tua, sama-sama mulai menjalankan vipassana, maka yang muda bisa menjadi arahat, sedang yang tua mungkin hanya sampai sotapanna.

Tapi, nggak usahlah ini diingat-ingat dan dijadikan harapan dalam ber-vipassana ... nanti malah mengganggu vipassana-mu ... karena dalam vipassana orang mengamati saat kini, bukan memikir ke masa depan ...

Teruskan vipassana-mu, Riky ... :)

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #363 on: 05 June 2008, 02:20:33 AM »
Ni hasilnya pak:
Pak uda praktik ni semalam...
Pas semalam waktu pulang ke rumah...
Gw masih merenungin tulis2an bapak yg diposting ini...
Gw berpikir bahwa berpikir itu sendiri percuma,berteori dan berspekulasi itu juga membodohkan sendiri...
Gini ceritnya...
Wkt pulang dikamar gw sebenarnya mau bljr(paz hr ne ujian semester yg terakhir)Tapi paz mau belajar gw terenung kembali tulisan2 pak hudoyo..Jd gw mencoba untuk meditasi sejenak...
Seperti yg gw baca meditasi itu kan bukan duduk bersila,dll yg penting seperti yg ditulis bisa diam dan sadar....Tubuh benar2 diam...
Ketika dikamar saya mencoba diam(Tdk dengan meditasi bersila,yg salah lakukan seperti org yg duduk kakinya ke depan lurus 1/2 tekuk gitu)..Gw menutup mata dan mencoba merasakan segala sesuatu dan diam..
Paz diam tsb belum ampe 5mnt batin gw bergejolak luar biasa...
Tak tertahankan,rasanya pengen muntah,marah,frustasi benar2 ada something yg mau loncat keluar dr tubuh ini...
Ketika itu juga saya hentikan meditasi tsb...
Baru gw berpikir bentar,"ini hanya fenomena wajar seperti yg tlh gw baca di dlm posting,jk gw ragu antara benar dan tdk benar dan terus terus berteori maka disana tdk pernah akan ada kemajuan batin."
Kemudian meditasi kedua pun saya lakukan dengan cara duduk bersila...
Pada saat itu saat benar2 hanya sadar...
Mendengar segala sesuatu dr segala segi...
Nafas,suara(suara agak susah banyak suara tapi saya tetap berusaha mendengar dan mendengar sambil berkata itu suara mama saja,itu suara tetangga saya itu suara ac itu suara kipas angin....)
Kemudian pada tahap meditasi antara 5mnt ke atas tdk ada perubahan apa2 cuma sekedar diam dan diam...
Kemudian ke atasnya lagi bagian dibawah pusar saya mulai sakit(Terutama kedua kaki saya)...
Hal tsb juga saya sadari dan saya cuma mengamatinya dan sadar akan rasa sakit tsb....
Kemudian saya konsenkan ke semua hal nafas,suara,rasa sakit...
Perlahan2 makin lama makin lama...
Tiba2 rasa sakitnya benar2 luar biasa...
Benar2 sakit...
Kemudian kedua kaki saya bergetar kencang...saya benar dapat merasakan denyut kaki saya...mata saya juga(ketika saya fokus pada nafas dan suara...ada seperti denyut yg tiba2 muncul)
Pada saat itu badan saya serasa ingin terbang atau melayang...
Tiba2 pada saat mengamati dan sadar akan rasa sakit...
Nafas saya tiba2 benar2 segar dan seperti ada sensasi yg luar biasa menyenangkan tetapi ketika saya mengikuti sensasi itu langsung dlm hitungan detik sensasi itu hilang lenyap dan digantikan oleh rasa sakit lagi..Pada saat itu saya sadar saya tdk boleh mengengamnya...
Terpaksa ulang rasa konsentrasi dr awal...
Kemudian sensasi itu muncul lagi tiba2,saya terkejut pada saat sensasi itu dtg kemudian terulang lagi saya benar2 tiba2 ingin memasuki sensasi itu gagal lagi...
Kemudian sensasi itu muncul lagi...dan sekejap hilang pada saat saya mencari sensasi itu tidak ada apa2...
Kecuali rasa sakit yg semakin luar biasa(Saya baru sadar kenapa Dikatakan bagaikan berada dineraka badan ini pada saat meditasi...Emang benar2 sakit)
Pada saat itu sudah sangat lama saya berdiam diri mungkin 30mnt sampai 1jam(INI ADALAH MEDITASI YG PALING LUAR BIASA YG PERNAH SAYA LAKUKAN,BAYANGKAN LEBIH DR 30MNT?PADAHAL DULU MEDITASI SAYA GK LEWAT DR 5MNT,TP INI BISA LEWAT 30MNT BAHKAN MASIH SADAR DAN YG LEBIH GILANYA GUA GAK NYANGKA GUA BISA DIAM TANPA GERAK SEDIKITPUN DLM KURUN WKT 30MNT LEBIH...BENAR2 LUAR BIASA BUAD GW)...
kemudian rasa sakit itu benar2 menjadi saya luar biasa dan meditasi kan 2 ibu jari kita bersatu bukan?pada saat merasa melayang kedua ibu jari saya tiba2 bergeser lepas...Dan saya tdk bisa lagi merasakan bahkan kedua tangan saya dlm posisi telapak tangan kanan diatas dan kiri dibawah(bnr2 seperti hilang dan tdk ada apa2)
Kemudian saya kalah oleh rasa sakit yg luar biasa itu...
Meditasi saya hentikan dan ketika saya membuka mata saya masih bisa duduk bersila dengan buka mata(Tp hal ini saya hentikan total mengingat saya belum belajar sama sekali buad ulangan besok ^^)
Kemudian setelah itu seperti posting yg gw baca ada yg pakai terlentang,saya mencoba hal tsb...
Yakni tdr terlentang dan sadar akan rasa sakit itu dan hilang(Gw gk tau lagi apa yg terjadi mungkin gw tertdr)...
Yg ingin saya tanyakan apa fenomena yg terjd pada diri saya?
NB:saya bermeditasi diranjang saya yg tingginya kira2 30cm dr permukaan lantai,apakah ini berpengaruh untuk meditasi?Kemudian keesokkan nya gw bangun jam 3 pagi(untung ya bisa bangun padahal gw gk pakai alarm,langsung deh keinget mau blajar pada saat itu badan saya terasa segar dan bertenaga banget...Gw benar2 bersyukur mungkin ada bantuan deva2 yg membangunkan saya untuk belajar ^^ alhasil td ujian bisa ^^)

Saya hanturkan beribu2 terima kasih kepada pak hudoyo yg telah menyempatkan diri untuk membimbing saya...Saya akan belajar lebih banyak lagi...Mohon bimbingannya...
_/\_

Riky, anakku ... wah, bagus sekali ... sangat luar biasa. ... :)

Pertama kali bermeditasi ... (kalau sebelum ini, meditasi yang cuma lima menit, sih, bukan meditasi, tapi lebih merupakan ritual belaka :D) ... kamu sudah bisa menyadari munculnya "neraka batin" dan "neraka jasmani". ...

Teruskan meditasimu ... SETIAP HARI ... Seperti kamu makan setiap hari, kamu juga harus bermeditasi setiap hari! ...


Quote
Pada saat itu saat benar2 hanya sadar...
Mendengar segala sesuatu dr segala segi...
Nafas,suara(suara agak susah banyak suara tapi saya tetap berusaha mendengar dan mendengar sambil berkata itu suara mama saja,itu suara tetangga saya itu suara ac itu suara kipas angin....)

Pada waktu sadar itu, apakah kamu 'mencatat' dalam hati, memberi 'label': ... "suara mama" ... "suara tetangga" ... "suara AC" ... "suara kipas angin" ... ?? Kalau memberi 'label', itu masih gerak pikiran yang sangat halus ... nanti lama-lama capek ... Jadi, sadari saja semua yang dialami melalui pancaindra ... tapi jangan diberi 'label', jangan 'dicatat' ... Jadi: sadar tanpa berusaha mengenali, memberi label ... apalagi bereaksi ... :)

NB: hehe ... "bantuan dewa-dewa" itu cuma khayalan saja ... :)  semua kesegaran, tenaga dsb itu datang dari batinmu sendiri, yang malamnya bermeditasi ... Bukankah Sang Buddha berkata: "mano-pubbangama-dhamma, mano-settha, mano-maya" ("Segala sesuatu didahului oleh pikiran, dikuasai oleh pikiran, diciptakan oleh pikiran...") (Dhammapada 1-2).

Juga bangun jam 3 pagi itu yang membangunkan adalah bawah sadarmu sendiri ... badan & bawah sadar ini mempunyai kearifannya sendiri. ... Cobalah bikin eksperimen: nanti malam sebelum tidur, berikan pesan dengan berbisik kepada batinmu sendiri: "Tolong bangunkan saya besok tepat jam 4 pagi." ... Lihatlah apa yang terjadi ...

Syukurlah kamu bisa mengerjakan ujianmu dengan baik... :)

Tentang bermeditasi di tempat tidur, kalau tidak ada tempat lain yang lebih sesuai ya boleh-boleh saja ... Tapi suasana kamar tidur biasanya cenderung mengajak kita untuk tidur ... jadi kurang sesuai untuk tempat bermeditasi ... Tapi kalau tidak ada tempat lain yang lebih sesuai, ya tidak apalah ... daripada tidak bermeditasi sama sekali dengan alasan tidak ada tempat... :)

OK, Riky, anakku ... teruskan meditasimu SETIAP HARI ... :)  Dan sekali-sekali, kalau ada pengalaman yang menarik, tuliskan di thread ini.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Riang Mentari: update meditasi eyang ...
« Reply #364 on: 05 June 2008, 07:05:53 AM »
[Dari:  > Forum Supranatural > Subforum Spiritual > Thread: MMD-2 > page 5 > message #85]

yang saya rasakan, kenapa saya tidak bisa lebih dari 15 menit krn saya "menginginkan" meditasi lebih dari 15 menit. jadinya malah nunggu2 waktu, sudah lebih belum ya..sudah lebih belum ya... terasa lama sekali... eh pas buka mata belum juga 15menit...

beberapa hari ini saya pasrah(setelah membaca bbrpa tulisan krishnamurti dan mengalami di warungkopi). terserahlah mau 15menit atau 10 menit atau 5 menit. dan pikiran jadi lebih tenang. terakhir baru bisa 25menit saja...

oiya eyang, mau nanya kalau meditasi duduk biasanya tulang belakang saya luruskan. tp tetap menempel di dinding. apakah sebaiknya tidak menempel sama sekali ?

cerita jg eyang, kmrn saya jalan2 sendiri di lingkungan kampus unsyiah.

saya berjalan
dan saya melihat kucing ditengah2 trotoar
kucing itu sedang memandang keatas
dan saya terpesona
krn kucing itu tampak begitu hidup
tampak begitu...mempesona...
menengadah keatas, mungkin mengamati burung yg jadi mangsanya
dan ketika saya bergerak mendekat
matanya bertemu dengan mata saya
dan bulu kuduk saya merinding
entah kenapa

lalu ketika saya berlalu melewatinya
di jalan aspal satu motor melintas searah dgn arah jalan saya
disusul motol berikutnya
tapi yg terekam seperti tetes air jatuh yg diperlambat
tes....
tes....
lalu mobil dibelakangnya menyusul
tes... tetesan yang lebih besar...
tapi tetap saja berupa tetesan air...

lalu pandangan saya meluas
saya melihat geometri paving yang seirama
deretan pepohonan yang bergaris sempurna
daun2 yang mengangguk2
lintasan2 motor dan mobil
orang2 yg berjalan
cendawan2 di ranting yang saya lewati
kulit2 kayu pohon2 tua...
dan bulu kuduk saya merinding
seperti tersengat listrik2 kecil sampai kepada kepala saya
saya merasa garis2 paving itu begitu hidup
pohon2 yg saya lewati pun hidup
*saat ini saya masih merinding saat mengingat pengalaman kemarin*
mungkin beberapa ratus meter saya berjalan sambil "menderita" perasaan ini
seakan ingin menangis dan tertawa
dalam sengatan2 yang saya rasakan...

mengapa saya harus membawa lebih dari yang saya butuhkan ?


SEMAR:

Quote
Originally Posted by riang_mentari 
yang saya rasakan, kenapa saya tidak bisa lebih dari 15 menit krn saya "menginginkan" meditasi lebih dari 15 menit. jadinya malah nunggu2 waktu, sudah lebih belum ya..sudah lebih belum ya... terasa lama sekali... eh pas buka mata belum juga 15menit...

beberapa hari ini saya pasrah(setelah membaca bbrpa tulisan krishnamurti dan mengalami di warungkopi). terserahlah mau 15menit atau 10 menit atau 5 menit. dan pikiran jadi lebih tenang. terakhir baru bisa 25menit saja...


Ya, begitulah sebaiknya ... jangan menentukan target waktu. ... Dengan taraf kesadaran yang Anda miliki sekarang, durasi meditasi tidak penting lagi ... sepuluh menit atau tiga puluh menit sama saja bagi Anda ...


Quote
oiya eyang, mau nanya kalau meditasi duduk biasanya tulang belakang saya luruskan. tp tetap menempel di dinding. apakah sebaiknya tidak menempel sama sekali ?
 

Boleh-boleh saja menempel di dinding, asal tidak membuat mengantuk ... Tapi, jangan sampai tergantung pada dinding, lho ... tanpa dinding gak bisa bermeditasi ...


Quote
cerita jg eyang, kmrn saya jalan2 sendiri di lingkungan kampus unsyiah.
 

Terima kasih banyak atas sharing pengalaman batin Anda, Mas Riang Mentari.

Bila pikiran sudah relatif hening ... dan si aku tidak banyak muncul ... maka perhatian Anda akan tertarik kepada alam di sekitar Anda ... sampai pada satu titik, Anda akan menyatu dengan apa yang Anda lihat. ...

Selain itu, heningnya pikiran menyebabkan persepsi-persepsi yang "aneh-aneh" ... serasa waktu ini melambat ... semua gerak melambat ... dsb.

"Nikmati" saja keadaan itu ... maksud saya, teruskan berada dalam sadar/eling itu. ...

Salam,
semar


RIANG MENTARI:

Quote
Ya, begitulah sebaiknya ... jangan menentukan target waktu. ... Dengan taraf kesadaran yang Anda miliki sekarang, durasi meditasi tidak penting lagi ... sepuluh menit atau tiga puluh menit sama saja bagi Anda ...
   

mohon pencerahan lebih lanjut eyang... terutama di bagian "durasi meditasi tidak penting lagi"

terimakasih byk eyang...


Quote
Boleh-boleh saja menempel di dinding, asal tidak membuat mengantuk ... Tapi, jangan sampai tergantung pada dinding, lho ... tanpa dinding gak bisa bermeditasi ...
   

whaha... ini yg kelupaan...bener jg ya... ntar dicobain deh... tadinya saya mikir boleh gimana aja, soale kan sebenernya pas ngetik, pas jalan pas ngapa2in jg harusnya bisa dlm keadaan meditatif. jadi malah sakpenake dewe yg bisa menjurus kepada kebergantungan :) makasih eyang diingetin
       
« Last Edit: 05 June 2008, 07:22:43 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Posisi tubuh waktu meditasi duduk
« Reply #365 on: 05 June 2008, 07:10:22 AM »
[Dari:  > Forum Supranatural > Subforum Spiritual > Thread: MMD-2 > page 5 > message #91]

Quote
Originally Posted by riang_mentari 
mohon pencerahan lebih lanjut eyang... terutama di bagian "durasi meditasi tidak penting lagi"
terimakasih byk eyang...


Maksudnya begini: bagi seorang pemula, ketika baru duduk bermeditasi, biasanya pikirannya masih berseliweran ke sana ke mari ... dia butuh waktu beberapa lama agar batin bisa relatif hening ... Itulah sebabnya kepada para pemula saya sarankan, kalau meditasi duduk jangan kurang dari setengah jam ... lebih sih tidak apa-apa, sekalipun tidak perlu.

Tapi, bila orang sudah terbiasa masuk dalam keheningan ... maksudnya terbiasa bermeditasi ... maka ia tidak butuh waktu selama itu untuk mencapai keheningan relatif ... mungkin satu-dua menit saja ia sudah masuk ke dalam keheningan. ... Oleh karena itu, bagi orang ini, durasi meditasi tidak begitu penting lagi ... mau bermeditasi 10 menit, setengah jam atau satu jam sama saja ...


Quote
whaha... ini yg kelupaan...bener jg ya... ntar dicobain deh... tadinya saya mikir boleh gimana aja, soale kan sebenernya pas ngetik, pas jalan pas ngapa2in jg harusnya bisa dlm keadaan meditatif. jadi malah sakpenake dewe yg bisa menjurus kepada kebergantungan  makasih eyang diingetin
   

Meditasi duduk dengan punggung tegak lurus dan otot-otot rileks itu sudah diajarkan selama ribuan tahun ... Semua itu ada maksudnya:

Sebagai prinsip landasannya ialah satunya badan & batin ... sekalipun secara analitis kita katakan ada dua komponen pribadi manusia ... tapi secara aktual keduanya merupakan kesatuan ... badan mempengaruhi batin ... batin mempengaruhi badan ... pada saat yang sama.

Otot-otot rileks itu membantu batin untuk rileks juga ... biasanya kalau batin tegang, misalnya sedang mikir, beberapa otot di sekitar mata itu tegang pula (Jawa: nyureng) ... Nah, dalam latihan meditasi ini dibalik, otot-otot, yang relatif lebih mudah dikontrol, dengan sengaja dirilekskan dulu ... itu membantu batin untuk masuk ke dalam keheningan ...

Punggung tegak lurus juga ada maksudnya:

Pertama, mencegah ada bagian tubuh yang sakit kalau duduk lama ...

Kedua, dalam keadaan punggung tegak lurus, sekalipun otot-otot lain dibuat rileks, tapi untuk mempertahankan posisi tegak lurus itu, ada sebagian otot-otot yang memegang tulang punggung kita bekerja ... berada dalam ketegangan (tension) tertentu ... Jadi duduk dengan punggung tegak itu berbeda dengan misalnya berbaring di tempat tidur atau di kursi malas. ... Otot-otot yang berada dalam tension mempertahankan posisi tegak lurus itu membantu pula batin untuk berada dalam kesadaran (tidak tidur, tidak mengantuk) ... Itulah sebabnya kalau kesadaran ini kendor, maka tubuh membungkuk atau melengkung ... yang tentu harus diluruskan kembali.

Jadi menurut pengalaman selama ribuan tahun, duduk dengan punggung tegak lurus (tidak bersandar) dan otot-otot rileks itu paling baik membantu batin untuk tetap sadar tapi berada dalam keheningan. ...

Lagi pula, yang sangat penting, posisi ini yang paling baik membantu tubuh untuk diam total ... ibarat seperti patung batu ... karena diam total itu sendiri membantu batin untuk masuk ke dalam keheningan yang sempurna. ...

Hanya di dalam keheningan total bisa muncul Gerak dari Yang Mahaluas, yang dalam Islam disebut Al-Haq.

Jadi usahakan agar tubuh diam total seperti patung batu ... jangan ada bagian tubuh yang bergerak sedikit pun karena alasan apa pun.

Salam,
semar


RIANG MENTARI:

terimakasih eyang semar... jadi ngerti knp harus tegak...segera dipraktekkan eyang

wah senang sekali membaca pengalaman kawan2 disini...
terimakasih semuanya...
       
« Last Edit: 05 June 2008, 07:23:28 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Riang Mentari: laporan - meditasi duduk tanpa menempel di dinding
« Reply #366 on: 05 June 2008, 07:20:57 AM »
[Dari:  > Forum Supranatural > Subforum Spiritual > Thread: MMD-2 > page 6 > message #120]

share lagi buat eyang semar dan kawan2...

seperti anjuran eyang semar, dua hari ini saya meditasi tanpa menempel dinding, dan juga tidak berpatokan dengan jam. mau dikasih sebentar ya monggo...dikasih lama jg silakan...

sepertinya beberapa sesi terakhir ini adalah sesi cuci gudang. selang beberapa saat ada ucapan yang berkata "saya ingin bebas, pergi kesana kemari" saya amati, lah kok makin keras berteriak2 "SAYA INGIN BEBAS...SAYA INGIN PERGI KEMANA SAJA..." makin lama suaranya seperti orang makin kesurupan... saya ingin berhenti...tp coba saya amati lebih lama lagi... suara itu makin menjadi2...terus saya amati.... sampai tiba pada suatu titik... pet... diam... sunyi... tenang... yg ada saya mendengar suara serangga malam... tak pernah terasa begitu indahnya... ga tau knapa... perasaan lebih indah dari simfoni mozart ^_^ dan kemudian saya merasa untuk mengakhiri meditasi...

eyang semar dan kawan2, sepertinya ini adalah bawah sadar saya. selama ini saya senang jalan2, senang pindah2 kerja, senang melihat sesuatu yang baru. tanpa sadar hal itu ternyata menjadi belenggu pada diri saya. sehingga ketika saya menetap di suatu tempat, atau mencoba konsisten menekuni suatu hal, saya tidak betah. ingin selalu bergerak. inilah salah satu sumber "monkey mind saya" salah satu sumber "keresahan dan ketidak bahagiaan saya". sehingga saya tahu... menyadari, lebih penting daripada menjadi.

sesi lain keluar orang2 yang saya lupakan...ada suara2 juga, tapi kali ini suara2 ini bernada kemarahan "SAYA MEMBENCI KAMU KARENA KAMU..." "KENAPA KAMU MELAKUKAN HAL ITU PADA SAYA ?" intensitasnya dari pelan, mengeras...trus membesar... suara2nya makin liar, orang2 makin banyak yang bermunculan... orang2 yang saya benci baik yg saya ingat atau saya lupakan, orang2 yang pernah membuat saya sakit hati...saya terus amati, orang2 itu dan juga suara2 itu... sampai pada suatu titik... pet...
...semua tenang...diam... beberapa saat...sampai saya merasa meditasi sudah saya cukupkan.

ternyata itu adalah perasaan2 yang belum saya lupakan seratus persen, sakit hati yang saya lupakan. saya pendam. ketika mengingat orang2 itu saya berusaha melupakan. dan kini, ketika mengingat mereka saya bisa tersenyum...

sepertinya gudang saya masih kotor banget nih... lumayanlah, nyicil dikit2 bersihinnya...nikmati aja kali ya...

terima kasih...semuanya...


SEMAR:

Terima kasih banyak atas sharing pengalaman batin Anda, Mas Riang Mentari. ... :)

Silakan teruskan mengembangkan kesadaran ... :)

Salam,
semar

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #367 on: 05 June 2008, 09:26:02 AM »
Ada dikit pertanyaan sebagai pemula dlm meditasi,  :)

Apakah ga bermasalah jika saat kita bermeditasi duduk bersila, trus kaki kita menjadi keram / kesemutan, Dan kita membiarkannya dlm waktu yg lama ? misalnya 2 sampai 3 jam... apakah tidak mengakibatkan kaki menjadi mati rasa alias lumpuh ? ;D

Apakah rasa kesemutan tsb akan hilang dgn sendirinya? krn sy pernah alami hal tsb dan saya mencoba bertahan selama 1 jam dan bukannya hilang, tp malah bertambah parah, akhirnya saya berganti posisi meditasi...

mohon bimbingan pak hudoyo.. _/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #368 on: 05 June 2008, 09:46:48 AM »
meditasi saya juga masih banyak salahnya...
mohon bimbingannya Pak Hud _/\_

ketika saya berharap utk melihat alam lain (deva), yg saya lihat malah alam neraka...
ampuuuuuuuun... melihatnya saja sudah demikian menyakitkan...

untung saya masih bisa mengingat Buddha, dan mengembalikan saya ke objek meditasi saya yg biasa. (anapanasati)

hehe ... :)  Rekan Tesla, menurut saya, tidak ada meditasi yang "salah" kok ... :)  Yang ada hanyalah 'sadar' atau 'tidak sadar' ...

dan 'tidak sadar' itu masih sering muncul ... juga dalam batin saya ... selama orang belum menjadi arahat. :)

Tidak usahlah jalan-jalan ke alam-alam lain ... syukurlah Anda melihat alam neraka ... kalau melihat alam dewa ... bisa-bisa Anda lupa akan Buddha-Dhamma ... :)

Salam,
hudoyo

saya juga maunya bisa sati(sadar/eling) terus pak...

ketika focus pada objek, tiba-tiba muncul pikiran:

saya sedang apa?
oh meditasi yg diajarkan oleh Sang Buddha
kemudian muncul sepupu Buddha, Nanda
karena Nanda sudah muncul, saya jadi teringat cara Buddha mengajarinya
karena itu munculah pikiran tentang 500 bidadari kahyangan,
dimana yg paling jeleknya, apabila dibandingkan dg manusia,
manusia bagaikan seekor monyet...
keinginan melihat alam deva muncul...
BAM!!!
saya melihat neraka avici... oh no!!!~~~
tiba2 teringat lagi, saya sedang ngapain di sini...
oh... meditasi ajaran Buddha
back to anapanasati (nafas)...
fiuh... gladly, i can pass it...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #369 on: 05 June 2008, 10:57:56 AM »
Ada dikit pertanyaan sebagai pemula dlm meditasi,  :)

Apakah ga bermasalah jika saat kita bermeditasi duduk bersila, trus kaki kita menjadi keram / kesemutan, Dan kita membiarkannya dlm waktu yg lama ? misalnya 2 sampai 3 jam... apakah tidak mengakibatkan kaki menjadi mati rasa alias lumpuh ? ;D

Apakah rasa kesemutan tsb akan hilang dgn sendirinya? krn sy pernah alami hal tsb dan saya mencoba bertahan selama 1 jam dan bukannya hilang, tp malah bertambah parah, akhirnya saya berganti posisi meditasi...

mohon bimbingan pak hudoyo.. _/\_

Rekan Umat Awam,

Saya belum pernah mendengar ada orang menjadi lumpuh karena duduk bersila untuk waktu lama ... :)

Kesemutan & mati rasa (Sunda: baal) itu disebabkan karena ada syaraf yang tertekan (bukan karena darah tidak mengalir) ... itu hanya bersifat sementara ... dan tidak berbahaya.

Duduk diam paling lama yang saya alami adalah 3 jam ... tanpa kesemutan, tanpa mati rasa ... biasa-biasa saja ...

Duduk diam paling lama yang pernah saya lihat dilakukan oleh Bpk P. (Samarinda) ketika mengikuti retret MMD beberapa tahun lalu ... beliau duduk dari pk 05 sampai pk 10 pagi tanpa bergerak ... Ketika diinterview belakangan, terlihat kemungkinan besar bahwa beliau masuk ke dalam jhana ... sehingga saya peringatkan bahwa beliau telah menyimpang dari vipassana.

Yang mengganggu dari duduk diam untuk waktu lama bukanlah masalah kesehatan, melainkan rasa tidak enak karena kesemutan dan mati rasa itu ... beserta penolakan oleh batin kita sendiri ... Kalau penolakan itu bisa disadari, dan lenyap, maka rasa kesemutan dan mati rasa tidak menjadi soal lagi. ...

Mungkin juga ada rasa sakit (nyeri, linu) yang bertambah hebat ketika duduk diam ... Dalam hal ini, jangan menyiksa diri ... kalau rasa sakit itu sudah begitu kuat sehingga mengganggu perhatian terhadap fenomena badan & batin yang lain ... baru silakan ubah posisi duduk Anda. ...

Tapi di lain pihak, tubuh ini jangan dimanjakan ... artinya, jangan baru sakit sedikit saja sudah mengubah posisi ... Kalau begitu, kita akan terus dirongrong oleh rasa sakit ... dan tidak akan pernah bebas dari keterkondisian tubuh ini ...

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 05 June 2008, 11:00:34 AM by hudoyo »

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #370 on: 05 June 2008, 05:39:53 PM »
Ada dikit pertanyaan sebagai pemula dlm meditasi,  :)

Apakah ga bermasalah jika saat kita bermeditasi duduk bersila, trus kaki kita menjadi keram / kesemutan, Dan kita membiarkannya dlm waktu yg lama ? misalnya 2 sampai 3 jam... apakah tidak mengakibatkan kaki menjadi mati rasa alias lumpuh ? ;D

Apakah rasa kesemutan tsb akan hilang dgn sendirinya? krn sy pernah alami hal tsb dan saya mencoba bertahan selama 1 jam dan bukannya hilang, tp malah bertambah parah, akhirnya saya berganti posisi meditasi...

mohon bimbingan pak hudoyo.. _/\_

Rekan Umat Awam,

Saya belum pernah mendengar ada orang menjadi lumpuh karena duduk bersila untuk waktu lama ... :)

Kesemutan & mati rasa (Sunda: baal) itu disebabkan karena ada syaraf yang tertekan (bukan karena darah tidak mengalir) ... itu hanya bersifat sementara ... dan tidak berbahaya.

Duduk diam paling lama yang saya alami adalah 3 jam ... tanpa kesemutan, tanpa mati rasa ... biasa-biasa saja ...

Duduk diam paling lama yang pernah saya lihat dilakukan oleh Bpk P. (Samarinda) ketika mengikuti retret MMD beberapa tahun lalu ... beliau duduk dari pk 05 sampai pk 10 pagi tanpa bergerak ... Ketika diinterview belakangan, terlihat kemungkinan besar bahwa beliau masuk ke dalam jhana ... sehingga saya peringatkan bahwa beliau telah menyimpang dari vipassana.

Yang mengganggu dari duduk diam untuk waktu lama bukanlah masalah kesehatan, melainkan rasa tidak enak karena kesemutan dan mati rasa itu ... beserta penolakan oleh batin kita sendiri ... Kalau penolakan itu bisa disadari, dan lenyap, maka rasa kesemutan dan mati rasa tidak menjadi soal lagi. ...

Mungkin juga ada rasa sakit (nyeri, linu) yang bertambah hebat ketika duduk diam ... Dalam hal ini, jangan menyiksa diri ... kalau rasa sakit itu sudah begitu kuat sehingga mengganggu perhatian terhadap fenomena badan & batin yang lain ... baru silakan ubah posisi duduk Anda. ...

Tapi di lain pihak, tubuh ini jangan dimanjakan ... artinya, jangan baru sakit sedikit saja sudah mengubah posisi ... Kalau begitu, kita akan terus dirongrong oleh rasa sakit ... dan tidak akan pernah bebas dari keterkondisian tubuh ini ...

Salam,
hudoyo

Terima kasih atas nasehat nya pak.. _/\_
Dengan demikian saya akan berusaha lebih giat lagi sekuat tenaga utk meditasi.. sampai saya berkesempatan utk mempraktekkan teknik bapak melalui retret MMD ;D
Semoga saat tiba waktu utk ikut MMD, sy dah telah siap sehingga akan memudahkan saya utk memahami teknik yg bapak babarkan..

 _/\_

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #371 on: 05 June 2008, 07:53:58 PM »
Ada dikit pertanyaan sebagai pemula dlm meditasi,  :)

Apakah ga bermasalah jika saat kita bermeditasi duduk bersila, trus kaki kita menjadi keram / kesemutan, Dan kita membiarkannya dlm waktu yg lama ? misalnya 2 sampai 3 jam... apakah tidak mengakibatkan kaki menjadi mati rasa alias lumpuh ? ;D

Apakah rasa kesemutan tsb akan hilang dgn sendirinya? krn sy pernah alami hal tsb dan saya mencoba bertahan selama 1 jam dan bukannya hilang, tp malah bertambah parah, akhirnya saya berganti posisi meditasi...

mohon bimbingan pak hudoyo.. _/\_

Rekan Umat Awam,

Saya belum pernah mendengar ada orang menjadi lumpuh karena duduk bersila untuk waktu lama ... :)

Kesemutan & mati rasa (Sunda: baal) itu disebabkan karena ada syaraf yang tertekan (bukan karena darah tidak mengalir) ... itu hanya bersifat sementara ... dan tidak berbahaya.

Duduk diam paling lama yang saya alami adalah 3 jam ... tanpa kesemutan, tanpa mati rasa ... biasa-biasa saja ...

Duduk diam paling lama yang pernah saya lihat dilakukan oleh Bpk P. (Samarinda) ketika mengikuti retret MMD beberapa tahun lalu ... beliau duduk dari pk 05 sampai pk 10 pagi tanpa bergerak ... Ketika diinterview belakangan, terlihat kemungkinan besar bahwa beliau masuk ke dalam jhana ... sehingga saya peringatkan bahwa beliau telah menyimpang dari vipassana.

Yang mengganggu dari duduk diam untuk waktu lama bukanlah masalah kesehatan, melainkan rasa tidak enak karena kesemutan dan mati rasa itu ... beserta penolakan oleh batin kita sendiri ... Kalau penolakan itu bisa disadari, dan lenyap, maka rasa kesemutan dan mati rasa tidak menjadi soal lagi. ...

Mungkin juga ada rasa sakit (nyeri, linu) yang bertambah hebat ketika duduk diam ... Dalam hal ini, jangan menyiksa diri ... kalau rasa sakit itu sudah begitu kuat sehingga mengganggu perhatian terhadap fenomena badan & batin yang lain ... baru silakan ubah posisi duduk Anda. ...

Tapi di lain pihak, tubuh ini jangan dimanjakan ... artinya, jangan baru sakit sedikit saja sudah mengubah posisi ... Kalau begitu, kita akan terus dirongrong oleh rasa sakit ... dan tidak akan pernah bebas dari keterkondisian tubuh ini ...

Salam,
hudoyo
Benar pak...
Waktu gw meditasi 1jam lebih waw kaki saya sakit banget...(tapi gk mungkin lumpuh kan?)
Truz berhenti buka mata,merasakan bentar baru gerakkan kaki...
Pada saat itu masih berdenyut dan kesemutan...Tapi keinget meditasi jalan...(justru pada saat meditasi jalan kaki saya kurang lebih 5mnt uda gk sakit,krn cuma "sadar" saja)
Menurut saya,"Ini adalah kesempatan melatih meditasi jalan karena pada saat kaki kesemutan maka pada saat kaki diinjakkan ke lantai saya bisa merasakan segalanya(maksudnya kaki yg lagi injak lantai)kemudian pelan2 merasakan setiap hal yg ada,suara2 dll.."
Tanya ya pak...Setelah meditasi pertama dan meditasi kedua yg saya lakukan(Meditasi kedua ini tdk berakibat apa2 tdk ada apa2 disna,mlhan ngantuk ^^ mungkin kecapekan krn aktivitas sehari2 tapi tiap kali ngantuk tiba2 "tersadar")
Yg ingin saya tanyakan setelah meditasi 1 dan 2 saya merasakan nafas saya ini..
Ada yg aneh kadang terasa banget udara yg masuk dan keluar dr nafas saya...
Dan rasa udara ini sangat dingin dan menyenangkan gitu...
Kenapa ya pak?Tapi kadang2 aja..Bukan setiap saat,mungkin pada saat saya lagi "sadar"?..
Kemudian pak meditasi yg paling baik kapan saja?Pagi/malam(Cuma bisa pagi dan malam aja ^^(biasa anak skul)?Berhubung saya sangat beruntung banget karena pada saat ini sudah liburan panjang sekolah saya akan fokus semua hari liburan saya untuk berlatih meditasi secara ketat dan tepat wkt,biar tar wkt masuk sekolah lagi uda kebiasaan(krn kalau pada saat2 sekolah latihan meditasi takutnya gk bisa bangun tepat wkt ^^)...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #372 on: 05 June 2008, 08:00:36 PM »
Waw tepat banget...
Jawabanya menurut gw adalah TIDAK...
Karena jika kita hanya mengupayakan tanpa kekerasan sesungguhnya disanalah maka kekerasaan semakin menguat dlm "aku" semakin kita menekannya maka semakin kita tenggelam didalamnya.Mungkin kita berkata,"saya telah mencapai ahimsa(tanpa kekerasaan)Bukankah sebenarnya ini adalah pembeneran/pembelaan sesaat dr "aku" sendiri??Bukankah kita sedang dikelabui oleh "ular" licik ini?
Menurut saya(maaf jika salah) kasus diatas seperti misalkan kita ingin melepas kebencian maka kita lawan dengan cinta kasih.Dr ilmu yg saya dpt dr posting2 pak Hudoyo yg masuk akal sekali hal tsb sangat kontras...
Bagaimana melawan kebencian dengan cinta kasih??BUkankah pada cinta kasih sendiri melekat aku yg halus??
Sesungguhnya jika ingin menghentikan kebecian itu sendiri,maka sadarilah dan pahamilah kebencian itu...Niscaya kebencian itu akan lenyap dgn sendirinya...(tanpa ada kehendak,keinginan,pengendalian,dl)
Kebencian beserta segala sesuatu akan lenyap ketika pikiran terhenti...
Ketika kita sadar akan hakikat dr kebencian itu sendiri,mengamati dan sadar akan kebencian itu sendiri..
BUkan dengan cara dilawan dengan cinta kasih...Justru disana terdapat "aku"...
Tujuan umat buddha nibbana bukan?Cara menempuhnya melalui pemberhentian pikiran,cara pemberhentian pikiran yakni meditasi yg menyadari pikiran dan segala yg ada...Bukan dilawan,bukan ditolak,dll...Tetapi disadari saja cukup menyadari tanpa berbuat apa2,amati dan sadari amati dan sadari...
_/\_

Riky, bagus sekali ... tidak lama lagi pemahamanmu mengenai ajaran Sang Buddha akan menyamai saya ... :)

Teruskan meditasimu, ya ... :)

Salam,
hudoyo

Saya masih jauh pak ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Mesti butuh bimbingan bapak lebih jauh lagi ^:)^ ^:)^ ^:)^
Saya akan fokuskan dulu ama meditasi vipassana ^^
Karena saya sadar
"Kelahiran sebagai manusia adalah sukar diperoleh...
Kesempatan mendengarkan pembabaran Dhamma sejati adalah sukar diperoleh...

Saya "berusaha" merealisasikan nibbana saat ini bukan besok bukan lusa bukan minggu depan bukan bulan depan bukan tahun depan.TAPI pada saat ini...(Karena tdk ada yg bisa menjamin kehdpan berikutnya saya adalah penganut BUddha lagi,Bisa mendengarkan pembabaran DHamma Sejati lagi,Bisa menjadi manusia lagi...
Jadi yg pasti adalah SAAT INI,SEKARANG JUGA)
Saya gk mau menyia2kan kebaikan pak hudoyo yg tlah berkenan membimbing saya dalam meditasi...
Saya akan berusaha  :)
 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #373 on: 05 June 2008, 08:09:43 PM »

Quote
Pada waktu sadar itu, apakah kamu 'mencatat' dalam hati, memberi 'label': ... "suara mama" ... "suara tetangga" ... "suara AC" ... "suara kipas angin" ... ?? Kalau memberi 'label', itu masih gerak pikiran yang sangat halus ... nanti lama-lama capek ... Jadi, sadari saja semua yang dialami melalui pancaindra ... tapi jangan diberi 'label', jangan 'dicatat' ... Jadi: sadar tanpa berusaha mengenali, memberi label ... apalagi bereaksi ... :)

Benar juga ya pak..
Saya capek sendiri kasih label...
Hm2..
Jadi didengarin aja ya pak...
Jgn kasih "label" oke pak saya akan coba lagi...
Mohon bimbingannya...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #374 on: 05 June 2008, 08:31:19 PM »
kalau menurut saya pada saat sadar, justru menyadari 'yah saya berbohong'.

Kalau saya berbohong ... lalu sadar bahwa saya berbohong ... maka otomatis bohong itu berhenti dengan sendirinya, tanpa dilawan, tanpa ditekan (kecuali ada motif lain, misalnya takut kehilangan pekerjaan yang mengharuskan orang berbohong, seperti Marketing). Tapi sadar PADA WAKTU berbohong itu sendiri sudah "terlambat"; niat berbohong itu sendiri--SEBELUM berkembang menjadi ucapan--tidak disadari, karena vipassana-nya belum kuat; atau sudah menjadi kebiasaan, sehingga dianggap "tidak apa-apa", "toh semua orang berbohong dalam bisnis", dsb.

Lebih dini dari itu, ketika orang berada dalam kesadaran vipassana penuh, munculnya niat untuk berbohong itu sendiri sudah ketahuan, sehingga dengan sendirinya niat berbohong itu akan lenyap kembali, tidak jadi berbohong, tanpa dilawan, tanpa ditekan. Itulah vipassana yang sesungguhnya, yang seharusnya.


Quote
menurut saya, 'niat' & 'sadar' berada pada tempat berbeda.
mungkin definisi vipassana sendiri dapat berbeda2...
kalau bagi saya vipassana itu pengamatan gerak bathin seperti niat, perasaan, ketertarikan, dll...
jadi menurut saya bukan dalam arti 'sadar = bersih dari niat'.

'Sadar' memang bukan harus selalu "bersih, baik, kusala dsb", 'sadar' adalah menyadari segala sesuatu yang muncul dalam batin, entah "baik" entah "tidak baik". Definisi yang Anda kemukakan tentang 'sadar' sudah betul. Jadi, 'sadar' itu bukan hanya menyadari Ucapan dan Perbuatan (baik dan buruk), tetapi termasuk juga menyadari 'niat' SEBELUM 'niat' itu berkembang menjadi 'ucapan' atau 'perbuatan'. "Niat itulah karma," kata Sang Buddha ("Cetanaham, bhikkhave, kammam vadami.")

Dalam vipassana yang seharusnya, 'sadar' itu menyadari adanya 'niat untuk berbohong' (yang "buruk"), juga menyadari adanya 'niat untuk ber-namaskara' (yang "baik"). Kalau 'niat' itu disadari SEBELUM berkembang menjadi 'ucapan' & 'perbuatan', maka 'niat-niat' itu akan lenyap kembali dengan sendirinya, tanpa ditekan, tanpa dilawan.


Quote
apabila seseorang sudah sadar tanpa jeda, apa yg dilakukan orang tsb? apakah diam saja tanpa aktifitas (apa ini bukan malah ?jhana? yah bahasanya?)?

Salam,
tesla

Dengan kata lain, Anda bertanya tentang batin seorang Buddha, batin seorang arahat. :) ... Padahal, Sang Buddha wanti-wanti, ada empat hal yang tidak seharusnya dipikir-pikir (acinteyya); "... kalau dipikir-pikir juga bisa membuat orang menjadi gila," kata Sang Buddha.

Apakah empat hal acinteyya (tidak seharusnya dipikir-pikir) itu: (1) hakikat seorang Buddha; (2) asal-mula alam semesta; (3) hakikat jhana; dan (4) seluk-beluk karma dan buahnya (vipaka).

Kita diajar bahwa di dalam batin seorang Buddha/arahat itu tidak ada lagi pikiran "ini milikku; ini aku; ini diriku"; tidak ada lagi kehendak/niat (cetana) yang = kamma (seorang Buddha/arahat tidak berbuat kamma lagi). ... Apakah itu berarti dia diam saja tanpa aktivitas, seperti tumbuhan?

Yang tidak ada lagi adalah 'aku'-nya, 'atta', sumber dari semua 'cetana' (niat), baik niat untuk berbohong, maupun niat untuk ber-namaskara dsb. ... Jadi apa yang ada? ... Sang Buddha berkata:

"Atthi, bhikkhave, ajatam, akatam, abhutam, asankhatam .." ("Para bhikkhu, ADA SESUATU yang tak dilahirkan, tak terbentuk, bukan makhluk, tak terkondisi ...")

Itulah yang mengambil-alih batin yang telah kosong dari aku, kosong dari kehendak/niat, di mana tidak ada lagi Tesla sekalipun tubuh yang bernama Tesla ini ada, tidak ada lagi Hudoyo sekalipun tubuh yang bernama Hudoyo ada. Seolah-olah tubuh & batin ini--di mana sudah tidak ada aku lagi, tidak ada kehendak/niat lagi--menjadi sekadar wayang kulit yang digerakkan oleh Sang Dalang. Kira-kira seperti itulah batin seorang Buddha/arahat, sekalipun kita tidak bisa tahu persis bagaimana rasanya, sebelum kita mengalaminya sendiri.

Di dalam Mahayana, SESUATU itu disebut Tathagata-garbha (batin Buddha) atau Dharma-kaya (Tubuh Dharma); di dalam Vajrayana, SESUATU itu, kalau tidak salah, disebut Rigpa. (Mohon koreksi, Samanera Nyanabhadra. Terima kasih :)) Seorang Buddha/arahat batinnya SELAMANYA berada dalam Tathagata-garbha/Dharmakaya, segala pikiran, ucapan & perbuatannya berasal dari situ.

Di kalangan pejalan spiritual yang menganut agama-agama monoteistik (Islam & Keristen), SESUATU itu disebut TUHAN. Di dalam Alkitab Keristen ada kalimat: "Sekarang aku sudah disalibkan bersama Kristus, dan bukan aku lagi, tapi Kristus yang hidup di dalam ini." - Di dalam Al-Qur'an ada kalimat: "Segala sesuatu di alam semesta ini fana (tidak kekal), yang tetap ada hanyalah Wajah Tuhanmu." - Di dalam ajaran spiritual Jawa kuno ada kalimat: "Ketika orang mencapai keadaan 'mati di dalam hidup', maka di situ ada 'hidup di dalam mati."

Krishnamurti berkata, "Meditasi adalah pengosongan batin dari segala sesuatu yang telah diciptakan oleh batin. ... Kalau orang bisa berada sejauh itu, maka orang akan masuk ke dalam keheningan dalam ruang yang mahaluas; itulah Kebebasan sempurna ... Lalu di situ ada Gerak dari Yang Mahaluas." - Ia tidak menjelaskan lebih lanjut, apa itu 'Gerak dari Yang Mahaluas' itu.

Nah, Rekan Tesla, mohon jangan dipikir-pikir hal ini, "... bisa jadi gila nanti," kata Sang Buddha. - Tapi yang jelas itu bukan jhana; dalam jhana tidak ada gerak apa pun.

Salam,
hudoyo
Pak, "sadar" kan defisinya adalah menyadari segala sesuatu yang muncul dalam batin, entah "baik" entah "tidak baik".
Jika begitu apakah ini berhubungan dengan Buddha dan para yg tlh melihat apa adanya?
Krn yg tlah melihat segala sesuatu apa adanya tdk melakukkan kamma lagi.Mau baik kek mau buruk kek.(Sebnrnya pertanyaan ini tdk usah dijawab ya ^^ hehehe...kan uda diblg SB hakikat seorang Buddha tdk usa dipikir2kan....^^)
Cuma tersadar aja,sadar=menyadari segala sesuatu yg muncul dalam batin,baik ataupun tdk baik..
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything