//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Peringatan 10th Parinirwana Sukong  (Read 109230 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #60 on: 25 April 2012, 08:42:15 PM »
Apakah ada penjelasan mengapa Sang Buddha atau orang/Bhikkhu yg dikremasi ada yg meninggalkan relik atau ada yg tidak meninggalkan relik? Dan bagaimana menurut agama Buddha fenomena tersebut?  _/\_

relik itu adalah sisa2 tulang dan hancuran organ tubuh sewaktu kremasi.
jadi relik itu bisa berupa tulang2 dan hancuran organ tubuh tidak harus warna-warni atau butiran2 mengkilap.
dan jika ada relik2 yang berupa butiran dan berwarna-i, itu masih dipertanyakan ! dan andaikan ada relik warna2-i juga bukan sesuatu yang luar biasa.

Jadi penghormatan relik adalah perenungan dari praktek dan prilaku orang itu sebelum meninggal.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #61 on: 25 April 2012, 08:48:36 PM »
Sayang sekali anda tidak memahami pernyataan saya, karena ketidak pahaman akhirnya suatu masalah akan melebar, yg saya nyatakan adalah bahwa menganggap "sudah Parinibbana dgn masih umat putthujjana itu" sama2 menganggap, cuma yg satu konotasinya menghormati pendahulunya, yg lain tidak menghormati pendahulunya. Jika yg anda maksud bahwa menganggap "sudah Parinibbana" adalah membohongi atau membodohi orang lain, bukankan pernyataan anda "masih umat putthujjana" juga membohongi dan membodohi orang lain? Karena anda mengakui bahwa anda juga hanya menganggap sama seperti pernyataan yg anda sanggah?  _/\_

bro arya, kita membahas judul yang cukup sensasi 10th parinirwana
jika parinirwana = parinibbana
jadi anda menggangap sukong sudah parinirwana atau masih puthujana ?
kalau saya anggap sukong itu masih puthujana, karena ...  :)
« Last Edit: 25 April 2012, 08:51:00 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #62 on: 25 April 2012, 09:04:28 PM »
Kalau anda membaca secara teliti, dari awal saya sudah mengatakan tidak mau komentar, karena saya tidak tahu. Tetapi bahwa anda menolak pernyataan "sudah parinibbana" dengan pernyataan "masih putthujana" berarti sama2 menganggap. Jika anda menganggap pernyataan yg satu membohongi dan membodohi, berarti pernyataan anda juga membohongi dan membodohi. Bagi saya jika harus memilih antara menghormati Bhikkhu yg tidak sealiran dengan kita atau tidak hormat kepadfa Bhikkhu yg tidak sealiran dengan kita, ya tetap saja, saya memilih menghormati Bhiikhu semua aliran. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, selama dia belum mencapai tingkat arahat. Untuk apa kita sibuk2 menilai orang yg belum tentu kita ketahui secara benar, apalagi jika didasari antipati, bukankah itu akan menambah kekotoran batin kita?  _/\_
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #63 on: 25 April 2012, 10:07:12 PM »
kalau saya anggap sukong itu masih puthujana, karena ...  :)
Apakah ada ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?

Apakah ada ajaran guru yang menganut ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?

Apakah ada umat Buddha yang karena mengikuti ajaran asli Sang Buddha atau mengikuti ajaran guru yg menganut ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?
Jika ada, saya mohon petunjuk atas dasar  Sutta mana Sang Buddha mengajarkan itu atau atas ajaran guru siapa  hal itu diperbolehkan?  _/\_
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #64 on: 25 April 2012, 10:36:37 PM »
Apakah ada ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?

Apakah ada ajaran guru yang menganut ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?

Apakah ada umat Buddha yang karena mengikuti ajaran asli Sang Buddha atau mengikuti ajaran guru yg menganut ajaran asli Sang Buddha yg memperbolehkan / menganjurkan kita untuk tidak menghormati guru agama yg tidak sealiran / sependapat dengan kita?
Jika ada, saya mohon petunjuk atas dasar  Sutta mana Sang Buddha mengajarkan itu atau atas ajaran guru siapa  hal itu diperbolehkan?  _/\_

apakah menganggap puthujjana berarti tidak menghormat?
apakah menganggap arahat berarti menghormat?

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #65 on: 26 April 2012, 05:43:43 PM »
apakah menganggap puthujjana berarti tidak menghormat?
apakah menganggap arahat berarti menghormat?

Dalam hal yg sedang kita perbincangkan jawabannya, ya.


parinirwana tidak sama dengan parinibbana ya  !
kok gampang benar ! mengumbar kata parinibbana kepada umat puthujana.
memang tim marketing yang hebat !
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran menghormati?
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran tidak menghormati?
Yang dapat menjawab adalah yg melontarkan jawaban ini. Jika jawaban sejujurnya berdasarkan Sila Keempat Pancasila Buddhist dari bro Adi bahwa dia mengucapkan pernyataan ini tanpa dipenuhi ataupun tidak ada sedikitpun perasaan tidak menghormati, maka saya akan meminta maaf atas apa yg saya tangkap dari pernyataan ini bahwa bro Adi mengucapkan ini berdasarkan perasaan tidak hormat.
Saya tunggu jawabannya.

Jika menganggap Bhikkhu yg telah meninggal sebagai sudah parinibbana, walaupun kita tidak tahu bagi saya itu sebagai penghormatan. Saya tidak mengatakan setuju pernyataan itu, tetapi saya menghormati orang yg menghormati orang yg lain. Karena demikianlah yg saya dapat dari ajaran Sang Buddha. Bagi saya, jika sama2 tidak tahu, lebih baik saya menghormati seseorang dari pada tidak menghormatinya.  _/\_
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #66 on: 26 April 2012, 06:06:49 PM »
Dalam hal yg sedang kita perbincangkan jawabannya, ya.


Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #67 on: 26 April 2012, 06:47:44 PM »
Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?

Dalam hal ini saya menganggap bahwa pernyataan ini dilontarkan hanya untuk contoh.
Namun yg tahu tetap saja anda :
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran menghormati?
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran tidak menghormati?
Akankah anda menjawabnya?

Namun dalam hal pernyataan bro Adi saya tetap menganggap itu mengandung unsur tidak menghormati, maka saya menunggu jawabannya.
Soal karma betul adalah ditanggung masing2. Namun saya hanya ingin jangan sampai tidak menghormati pendahulunya menjadi kebiasaan umat Buddha.  _/\_
« Last Edit: 26 April 2012, 06:59:20 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #68 on: 26 April 2012, 07:04:51 PM »
Dalam hal ini saya menganggap bahwa pernyataan ini dilontarkan hanya untuk contoh.
Namun yg tahu tetap saja anda :Akankah anda menjawabnya?
Quote
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran menghormati?
Apakah pernyataan ini diucapkan berdasarkan pikiran tidak menghormati?

anda mulai berbelit2, Bro. sebalumnya anda mengatakan kriteria hormat atau tidak adalah berdasarkan kata Arahat vs Puthujjana, sekarang anda mengatakan berdasarkan pikiran.

Jika saya mengatakan "Puthujjana Ashin" dengan pikiran penuh hormat, apakah saya telah memberikan penghormatan selayaknya?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #69 on: 27 April 2012, 05:54:22 AM »
Dalam hal ini saya menganggap bahwa pernyataan ini dilontarkan hanya untuk contoh.
Namun yg tahu tetap saja anda :Akankah anda menjawabnya?

Namun dalam hal pernyataan bro Adi saya tetap menganggap itu mengandung unsur tidak menghormati, maka saya menunggu jawabannya.

apakah mengatakan seorang Bhikkhu masih puthujana berarti tidak menghormat ?
sampai tulisan disini saya belum mengatakan tidak menghormat sukong kok ! mengapa anda penasaran ? atau idola anda sukong di bilang masih puthujjana jadi nya tidak senang, begitukah ?

andai saya menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
 :))

Quote
Soal karma betul adalah ditanggung masing2.
begitu juga para pendahulu

Quote
Namun saya hanya ingin jangan sampai tidak menghormati pendahulunya menjadi kebiasaan umat Buddha.  _/\_
tidak harus menghormat 'pendahulunya', bagaimana pula pendahulunya bermoral bejat ?
dan juga tidak harus menjadi kebiasaan umat Buddhis atau 'umat tetangga' menghormat pendahulunya karena kapasitas batin masing2 orang berbeda.
« Last Edit: 27 April 2012, 06:06:26 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #70 on: 27 April 2012, 05:56:16 AM »
anda mulai berbelit2, Bro. sebalumnya anda mengatakan kriteria hormat atau tidak adalah berdasarkan kata Arahat vs Puthujjana, sekarang anda mengatakan berdasarkan pikiran.

Jika saya mengatakan "Puthujjana Ashin" dengan pikiran penuh hormat, apakah saya telah memberikan penghormatan selayaknya?

karena sudah dianggap parinirwana, tapi kok tidak diakui !
Bagaimana pula jasa yang selama ini sudah saya persembahkan kepada seorang diklaim sudah 'Arahat' ? apakah sia-sia ?
ini lho yg tidak bisa diterima,  :)
« Last Edit: 27 April 2012, 06:07:12 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #71 on: 27 April 2012, 10:39:16 AM »
Biar-lah masalah bathin (citta) menjadi koridor pribadi masing-masing, karena saat ini tidak ada yang bisa meng-konfirmasi kondisi bathin seseorang di dalam berkata-berbuat.

Tetapi nyatakan-lah apa yang diketahui sebagai apa yang diketahui, apa yang memang tidak diketahui sebagai apa yang tidak diketahui.
Apakah Ashin Jinarakkhita itu sudah mencapai kesucian Arahat sehingga mendapat label parinibbana ? Karena sama-sama tidak tahu, yah katakan tidak tahu, dan itu yang disampaikan...

Karena ada postingan yang telah menulisa Parinirwana Ashin Jinarakkhita, maka seyogya-nya perlu di luruskan apakah memang ada konfirmasi atau memang karena "kesalahan" dan "ketidak-tahuan" yang tidak disengaja sehingga muncul kalimat Parinirwana (parinibbana) tersebut.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #72 on: 27 April 2012, 05:01:42 PM »
anda mulai berbelit2, Bro. sebalumnya anda mengatakan kriteria hormat atau tidak adalah berdasarkan kata Arahat vs Puthujjana, sekarang anda mengatakan berdasarkan pikiran.

Mungkin anda tidak menyimak pernyataan saya, atau mungkin anda tidak paham maksud pernyataan saya, tidak apa2. Saya jelaskan satu persatu
Ketika saya menjawab, ya. Ini dalam masalah adanya topik " Peringatan 10th Parinirwana Sukong" dan pernyataan bro Adi:
parinirwana tidak sama dengan parinibbana ya  !
kok gampang benar ! mengumbar kata parinibbana kepada umat puthujana.
memang tim marketing yang hebat !

Bukan mengertian Nibbana dan Putthujana dalam konteks lain. Karena Nibbana atau Putthujana hanyalah sebuah kata. Kata bersifat netral sampai ada orang yg menyatakannya dalam kalimat dengan maksud tertentu.

Soal pertanyaan anda:
Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?

Karena pertanyaan anda lakukan sekarang, maka saya jawab:
Dalam hal ini saya menganggap bahwa pernyataan ini dilontarkan hanya untuk contoh.
  _/\_
Mengapa?
Karena anda menanyakan hal itu sekarang, padahal anda tahu Bhikkhu Ashin sudah wafat 10 tahun yg lalu.
Maka saya katakan pernyataan itu hanya anda yg tahu sebagai pernyataan menghormati atau tidak menghormati. saya yakin anda tidak akan menjawabnya.

Tetapi jika pertanyaan anda: Ketika 10 tahun yg lalu ada anda menjenguk Bhikkhu Ashin Jinarakhita dan mengatakan
Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?
Maka saya akan menjawab: menurut saya itu menghormati



Jika saya mengatakan "Puthujjana Ashin" dengan pikiran penuh hormat, apakah saya telah memberikan penghormatan selayaknya?

JIka seorang Bhikkhu menurut anda boleh disebut Umat Putthujana, seperti topik kita. Apakah berarti anda setuju jika dalam kebhaktian kita katakan:" Dhammadesana akan dibawakan oleh Yang Masih Umat Putthujana Z untuk sebutan Bhikkhu Z.
Apakah ada dalam Sutta yg menyebutkan Bhikkhu sebagai Umat Putthujana?

apakah mengatakan seorang Bhikkhu masih puthujana berarti tidak menghormat ?
sampai tulisan disini saya belum mengatakan tidak menghormat sukong kok ! mengapa anda penasaran ? atau idola anda sukong di bilang masih puthujjana jadi nya tidak senang, begitukah ?

andai saya menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
 :))
begitu juga para pendahulu
tidak harus menghormat 'pendahulunya', bagaimana pula pendahulunya bermoral bejat ?
dan juga tidak harus menjadi kebiasaan umat Buddhis atau 'umat tetangga' menghormat pendahulunya karena kapasitas batin masing2 orang berbeda.

Anda tidak menjawab pertanyaan secara tegas. Ketika anda membuat pernyataan:
parinirwana tidak sama dengan parinibbana ya  !
kok gampang benar ! mengumbar kata parinibbana kepada umat puthujana.
memang tim marketing yang hebat !

Apakah anda berpikir menghormati atau tidak menghormati. Seharusnya anda berani menjawab secara tegas, tokh tidak ada yg menghukum anda.
JIka seorang Bhikkhu menurut anda boleh disebut Umat Putthujana, seperti topik kita. Apakah berarti anda setuju jika dalam kebhaktian kita katakan:" Dhammadesana akan dibawakan oleh Yang Masih Umat Putthujana Z untuk sebutan Bhikkhu Z.
Apakah ada dalam Sutta yg menyebutkan Bhikkhu sebagai Umat Putthujana?

karena sudah dianggap parinirwana, tapi kok tidak diakui !
Kembali anda tidak paham bahwa saya tidak pernah menyatakan tentang permasalahan parinirwana.
Masalah disini adalah masalah menghormati orang yg menghormati Bhikkhu  dengan  orang yg tidak menghormati Bhikkhu (menurut anggapan saya, tetapi ini masih menunggu klarifikasi dari anda)  _/\_.
« Last Edit: 27 April 2012, 05:11:03 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #73 on: 27 April 2012, 05:10:22 PM »

Tetapi jika pertanyaan anda: Ketika 10 tahun yg lalu ada anda menjenguk Bhikkhu Ashin Jinarakhita dan mengatakan Maka saya akan menjawab: menurut saya itu menghormati
bahkan sejak 10 tahun pun saya sudah meragukan ada Arahat yg meninggal dunia dengan cara koma. karena dalam sutta2 para Arahat selalu mencapai parinibbana dengan penuh kesadaran.

Quote
JIka seorang Bhikkhu menurut anda boleh disebut Umat Putthujana, seperti topik kita. Apakah berarti anda setuju jika dalam kebhaktian kita katakan:" Dhammadesana akan dibawakan oleh Yang Masih Umat Putthujana Z untuk sebutan Bhikkhu Z.
Apakah ada dalam Sutta yg menyebutkan Bhikkhu sebagai Umat Putthujana?


dalam sutta banyak kok bhikkhu yg puthujjana, dan putthujjana tidak identik dengan umat awam pun umat awam tidak identik dengan putthujjana, tercatat ada beberapa putthujjana yg berhasil mencapai tingkat ariya dari tingkat 1 s/d tingkat 3, hal yg sama juga berlaku pada bhikkhu.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« Reply #74 on: 27 April 2012, 05:28:35 PM »
Kembali anda tidak paham bahwa saya tidak pernah menyatakan tentang permasalahan parinirwana.
Masalah disini adalah masalah menghormati orang yg menghormati Bhikkhu  dengan  orang yg tidak menghormati Bhikkhu (menurut anggapan saya, tetapi ini masih menunggu klarifikasi dari anda)  _/\_.

dari pada OOT
kamu buat aja topik baru "apakah perlu menghormat puthujjana sukong atau arahat sukong"
kita bahas disana
« Last Edit: 27 April 2012, 05:32:49 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.