saya yg mengutipnya kelana untuk anak didik saya.
saya yg mengajarkan laki laki mesti tidak mengemis
kpd wanita, sekalipun kpd ibu.
apalagi jika sudah mengerti.
saya yg mengajarkan itu ciri males, selalu bersembunyi dibelakang
punggung wanita,
jika wanita sdh tdk menarik, atau sdh tdk berduit
pasti ditinggalkan.
laki laki spt ituyg kamu bela kelana.
pria binaan wanita biasanya akan menjadi senjata makan tuan bagi wanita itu sendiri.
yg difoto itu anak balita.
mau diapakan saja anak balita pasti diam,
asal diberi cokelat.
Dalam sejarah Tiongkok, Meng Zi atau Mencius (372-289 SM), seorang filsuf yang hidup satu abad setelah Confusius, juga adalah hasil binaan ibunya juga. Ayah Mencius meninggal saat ia masih berusia 3 tahun dan ibunya membanting tulang sebagai penenun untuk menghidupi keluarganya dan sangat menaruh harapan besar pada Mencius. Mulanya mereka tinggal di dekat pemakaman, tetapi Mencius kecil yang sering bermain dengan anak-anak lain di sekitar pemakaman belajar meniru bagaimana melakukan upacara pemakaman dan berkabung; ibunya berpikir ini tidak bagi bagi perkembangan anaknya, maka ia memutuskan untuk pindah. Mereka kemudian tinggal di dekat pasar; Mencius bermain menawarkan barang dan jual beli dengan anak-anak di sekitar pasar; ibunya memutuskan lingkungan itu juga tidak cocok bagi anaknya dan akhirnya mereka tinggal di dekat sekolah. Di lingkungan yang baru Mencius dapat belajar di sekolah.
Ada kisah pada suatu hari Mencius kecil pulang dari sekolah lebih cepat daripada biasanya. Ibunya bertanya kenapa ia pulang lebih cepat; ia menjawab bahwa ia merindukan ibunya. Tetapi sang ibu mengambil gunting dan memotong benang yang tengah ia tenun; Mencius terkejut. Ibunya berkata:
"Bagimu menunda belajarmu di sekolah adalah sama seperti ibu memotong benang pada alat tenunku. Kita sangat miskin. Itulah alasan mengaoa ibu harus bekerja keras. Kamu harus belajar dengan keras untuk membangun dirimu sendiri. Jika kamu tidak berkonsentrasi pada pelajaranmu dan berhenti di tengah jalan, kita tidak akan pernah keluar dari lingkaran kemiskinan. Kita akan terus hidup dalam ketidakpastian."
Sejak saat itu Mencius belajar dengan sungguh-sungguh dan akhirnya mendapatkan kesempatan dibimbing oleh Zi Si, cucu Confusius dan menjadi cendikiawan terkemuka yang diingat orang-orang Tionghoa sepanjang masa.
Mencius hidup pada masa kekacauan di Tiongkok yang disebut Periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM), suatu masa kekacauan sosial, ketidakstabilan politik dan perang yang berkepanjangan. Mencius mengajarkan bahwa raja (pemerintah) harus memberikan pekerjaan dan tempat tinggal yang layak untuk rakyatnya. Raja yang baik harus memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dan jika rakyat tidak dapat hidup nyaman, mereka akan tergoda untuk berbuat kejahatan; menghukum orang-orang ketika mereka telah berbuat kejahatan adalah seperti menjebak mereka ke dalam perangkap. Ia mengabdi sebagai menteri di Kerajaan Qi, tetapi raja Qi hanya tertarik pada kekayaan dan kekuasaan, tidak memperhatikan saran-saran Mencius. Akhirnya ia mengundurkan diri dan mengembara dari satu kerajaan ke kerajaan lain untuk menemukan penguasa yang mau menerapkan idenya, tetapi ia ditolak dan memutuskan untuk mengajar sampai sisa akhir hayatnya. Ia dianggap orang bijak kedua di Tiongkok setelah Confusius.
Ibu Mencius sendiri menjadi tokoh panutan bagi orang Tionghoa sepanjang masa dalam mendidik anak yang benar.
Salah satu contoh yang baik, Sdr. Seniya.
Ini menambahkan contoh dari keberadaan pria hasil binaan wanita, khususnya ibu.
Jadi, tidak ada masalah si pembina itu wanita atau pria selama ISI atau materi pembinaannya, cara pembinaannya, tidak mengandung masalah. Bagaimana menurut Anda, apakah Anda sepakat jika dikatakan demikian?
Sdr . Samudra , seperti judul artikel: Franklin D. Roosevelt dan Binaan Seorang Wanita
Jadi saya membahas mengenai pria binaan wanita BUKAN pria yang mengemis sesuatu untuk dibina. Jika Anda beranggapaan bahwa ini membahas pria yang mengemis sesuatu untuk dibina, anda salah alamat.
Dan jika anda mengutip perkataan FDR dan menjadikannya acuan maka Anda tidak sadar telah menjadi seorang pendukung FDR yang dibina wanita. Dan hak Anda untuk tetap menolak disebut pendukung pria binaan wanita. Meskipun terlihat seperti itu.
Dan jika Anda mempertanyakan ada atau tidak pria binaan wanita, maka FDR adalah jawabannya yaitu orang yang berusaha Anda kutip perkataannya, tapi salah kutip. Entah bagaimana “nasib” pengetahuan anak didik Anda karena salah info ini.
Sesuai dengan judulnya, justru saya yang harus bertanya, apakah Anda pendukung pria binaan wanita? (jika anda mengklaim diri sebagai orang yang mendidik, maka jawablah dengan kualitas seorang pendidik).
FDR menggunakan pakaian wanita waktu kecil, meskipun tidak memintanya tapi ia tetap binaan wanita yaitu ibunya. Sekali lagi, saya TIDAK membahas pria yang mengemis sesuatu untuk dibina.
Jadi, apakah Anda pendukung pria binaan wanita?
Sepertinya ada yang belum menjawab pertanyaan saya.
Untung saya tidak ada kaitannya dengan Dharmasala-atas dan Auri, kalau iya yang tidak menjawab bisa kena disomasi sama mereka, apalagi yang mengklaim sebagai pendidik tapi tidak menjawab pertanyaan sederhana ini. :-?
tidak apa berpendapat demikian krn ini berkaitan dgn fdr dan politik.
kutipan itu pemberian guru.dan itu berasal dari naskah buku edisi indonesia.
jika tidak salah kisah 100 orang yg berpengaruh didunia.
sy yakin guru benar krn dia tunjukkan buku itu kpd sy.
tdk salah krn threadnya fdr dan binaan wanita.
dalam katagori politik dan sosial.
anda benar dalam kaitan sosial politik
Politik??
Sdr. Samudra, coba lihat judul forumnya ada kata “sosial dan budaya”,(budaya terbentuk salah satunya adanya sistem agama). Kalau Anda seorang pendidik maka seharusnya Anda tahu apa itu sosial dan budaya apalagi ini forum Buddhis. Jadi kita tidak bahas politik dan jangan mengalihkan pembicaraan.
Dan Anda mengaku menggunakan perkataan FDR yang binaan wanita, dan kemudian Anda meng-kambing hitamkan guru Anda yang memberikan buku? Apa tanpa Anda menyelidikinya? Apa ini didikan guru pria Anda yang menjadikan Anda percaya begitu saja sama buku?
Kalau iya Anda bisa ditertawai kaum wanita :” inikah hasil didikan pria, percaya sama buku tanpa penyelidikan?” dan “ternyata didikan pria lain dimulut lain di hati, pura-pura menolak didikan wanita tapi padahal ia mendukung orang (FDR) yang didikan wanita”
Atau apa Anda saja yang bandel, guru Anda bilang “A” Anda bilang “B”? Jika iya, betapa malangnya siswa-siswa didikan Anda mendapat guru yang bandel seperti Anda.
Nah jika Anda membenarkan perkataan saya maka sekarang anggota DC bisa melihat bahwa Anda pun sebenarnya pendukung pria didikan wanita. Bukankah demikian? Tentu saja demikian karena bukti sudah ada. Hak Anda tetap menolaknya tapi anggota DC sudah tahu.
Politik??
Sdr. Samudra, coba lihat judul forumnya ada kata “sosial dan budaya”,(budaya terbentuk salah satunya adanya sistem agama). Kalau Anda seorang pendidik maka seharusnya Anda tahu apa itu sosial dan budaya apalagi ini forum Buddhis. Jadi kita tidak bahas politik dan jangan mengalihkan pembicaraan.
Dan Anda mengaku menggunakan perkataan FDR yang binaan wanita, dan kemudian Anda meng-kambing hitamkan guru Anda yang memberikan buku? Apa tanpa Anda menyelidikinya? Apa ini didikan guru pria Anda yang menjadikan Anda percaya begitu saja sama buku?
Kalau iya Anda bisa ditertawai kaum wanita :” inikah hasil didikan pria, percaya sama buku tanpa penyelidikan?” dan “ternyata didikan pria lain dimulut lain di hati, pura-pura menolak didikan wanita tapi padahal ia mendukung orang (FDR) yang didikan wanita”
Atau apa Anda saja yang bandel, guru Anda bilang “A” Anda bilang “B”? Jika iya, betapa malangnya siswa-siswa didikan Anda mendapat guru yang bandel seperti Anda.
Nah jika Anda membenarkan perkataan saya maka sekarang anggota DC bisa melihat bahwa Anda pun sebenarnya pendukung pria didikan wanita. Bukankah demikian? Tentu saja demikian karena bukti sudah ada. Hak Anda tetap menolaknya tapi anggota DC sudah tahu.
memang demikian adanya yg sy tulis
ada kekeliruan sumber fdr
sudah diralat di thread sebelah.
tulisan anda menyiratkan nada tidak percaya
tidak akan dipersoalkan.
anda boleh menulis spt itu.
Politik??
Sdr. Samudra, coba lihat judul forumnya ada kata “sosial dan budaya”,(budaya terbentuk salah satunya adanya sistem agama). Kalau Anda seorang pendidik maka seharusnya Anda tahu apa itu sosial dan budaya apalagi ini forum Buddhis. Jadi kita tidak bahas politik dan jangan mengalihkan pembicaraan.
Dan Anda mengaku menggunakan perkataan FDR yang binaan wanita, dan kemudian Anda meng-kambing hitamkan guru Anda yang memberikan buku? Apa tanpa Anda menyelidikinya? Apa ini didikan guru pria Anda yang menjadikan Anda percaya begitu saja sama buku?
Kalau iya Anda bisa ditertawai kaum wanita :” inikah hasil didikan pria, percaya sama buku tanpa penyelidikan?” dan “ternyata didikan pria lain dimulut lain di hati, pura-pura menolak didikan wanita tapi padahal ia mendukung orang (FDR) yang didikan wanita”
Atau apa Anda saja yang bandel, guru Anda bilang “A” Anda bilang “B”? Jika iya, betapa malangnya siswa-siswa didikan Anda mendapat guru yang bandel seperti Anda.
Nah jika Anda membenarkan perkataan saya maka sekarang anggota DC bisa melihat bahwa Anda pun sebenarnya pendukung pria didikan wanita. Bukankah demikian? Tentu saja demikian karena bukti sudah ada. Hak Anda tetap menolaknya tapi anggota DC sudah tahu.
Dan jika Anda mempertanyakan ada atau tidak pria binaan wanita, maka FDR adalah jawabannya yaitu orang yang berusaha Anda kutip perkataannya, tapi salah kutip. Entah bagaimana “nasib” pengetahuan anak didik Anda karena salah info ini.
sy tidak terima
jika benar anak didik sy spt itu
karma baik hancur kelana
demikian pula sebaliknya
dengan anak anak anda.
auri
Sdr. Gunung, saya tidak berbicara dengan Anda, tapi berbicara dengan Sdr. Samudra.
Jika Anda tahu peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” maka Anda tahu jika anak didik berbuat kesalahan karena kesalahan didikan gurunya, tentu gurunya yang bertanggung jawab. Jadi jika anak didik Sdr. Samudra melakukan kesalahan karena didikan salah Sdr. Samudra maka yang salah adalah Sdr. Samudra, bukan saya. Aneh sekali Anda ini.
Karma baik hancur?? Saya rasa tidak perlu menanggapi pernyataan bodoh ini.
BTW, saya yang memulai topik ini, jadi saya berhak meminta moderator untuk menghapus tanggapan yang tidak ada hubungannya, contohnya pernyataan bodoh Anda ini. Kali ini saya maafkan Anda, tapi tidak lain kali.
sy tidak terima