Topik Buddhisme > Meditasi

Abhidhamma & vipassana

<< < (132/141) > >>

fran:

--- Quote from: hudoyo on 25 August 2008, 08:47:46 AM ---
--- Quote from: fran on 24 August 2008, 11:01:30 PM ---Sepertinya melihat objek itu mobil mewah adalah mobil mewah, terdapat atta/aku yg sangat kuat dlm melihatnya karna jika ada yg tidak sependapat dgn apa yg kita lihat, maka pikiran kita akan segera bereaksi..
Mengapa si A mengatakan itu mobil sederhana ? Padahal jelas2 saya melihat apa adanya itu adalah mobil mewah, kog bisa ya dia mengatakan seperti itu, apa saya yg salah ato dia yg salah ya, sebenarnya itu mobil mewah atau kagak sih..
Mengapa si B mengatakan itu bus mewah ? Padahal jelas2 saya melihat apa adanya itu adalah mobil, bukan bus..
dst...
--- End quote ---

Di dalam melihat mobil mewah sebagai mobil mewah tanpa reaksi pikiran, tidak ada atta lagi.

.....

--- End quote ---

Ini kacau.. Bagaimana mungkin bisa melihat mobil mewah sbg mobil mewah tanpa reaksi pikiran dan tidak ada atta lagi ?
alasannya :
1) Melihat mobil mewah sbg mobil mewah saja uda diliputi atta yg kuat karna aku berpendapat bhw aku melihat itu sbg mobil mewah lho (kalo lo mao bilang itu bukan mobil mewah yg terserah elo, gue kan melihatnya tanpa atta lagi)..
2) Apabila tiba2 mobil itu tertimpa pohon dan ringsek, apakah kita masih melihatnya sbg mobil mewah ?
Jika iya, berarti atta(ego) kita semakin kuat, karna kita tidak mao menerima kenyataan akan perubahan (anicca)..
Jika tidak (itu bukan mobil mewah lagi, tp mobil ringsek), berarti pikiran kita bereaksi akan terjadinya perubahan itu..

Seandainya kita melihat mobil mewah itu anicca, maka meskipun mobil mewah itu ringsek atau tidak, hal itu tidak akan mempengaruhi pikiran kita lagi (pikiran tdk akan bereaksi karna sebelumnya telah melihat mobil mewah sbg anicca apa adanya)..



Melihat objek itu sebagai objek, sangatlah berbahaya..
Sebenarnya, tanpa perlu dipelajari, dibahas, diajarkan, direnungkan, pada dasarnya setiap org itu melihat objek itu sbg objek.. itulah sumber penderitaan..





Sumedho:

--- Quote from: hudoyo on 25 August 2008, 05:46:04 PM ---
--- Quote from: Sumedho on 25 August 2008, 04:45:07 PM --- [at] Hudoyo:
... Padahal dalam anattalakhana sutta dijelaskan pikiran itu bukan atta/aku/diri

--- End quote ---

Mohon dikutipkan di bagian mana dari Anattalakkhana-sutta? Tks

--- End quote ---

ini Pak Hud potongannya


--- Quote from: http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html ---...
"Wujud, para bhikkhu, adalah bukan diri. Jika wujud adalah diri, wujud ini tidak akan membiarkan dirinya untuk tidak nyaman. Akan mungkin [untuk mengatakan] berhubungan dengan wujud, 'Wujud ini demikian. Wujud ini tidak demikian.' Tetapi karena wujud bukan diri, wujud membiarkan dirinya untuk tidak nyaman. Dan tidak mungkin [untuk mengatakan] berhubungan dengan wujud, 'Wujud ini jadi demikian. Wujud ini tidak jadi demikian.'

"Sensasi bukanlah diri...

"Persepsi bukanlah diri...

"Bentukan [batin] bukanlah diri...

"Kesadaran bukanlah diri. Jika kesadaran adalah diri, kesadaran ini tidak akan membiarkan dirinya untuk tidak nyaman. Adalah mungkin [untuk mengatakan] berhubungan dengan kesadaran, 'Kesadaranku demikian. Kesadaranku tidak demikian.' Tetapi karena kesadaran bukan diri, kesadaran membiarkan dirinya menjadi tidak nyaman. Dan tidak mungkin [untuk mengatakan] berhubungan dengan kesadaran, 'Kesadaranku jadi demikian. Kesadaranku tidak jadi demikian.'
...

--- End quote ---

Di mulapariyaya sutta nya mohon bantuannya jg pak hud utk dikutipkan. thanks juga.

Mr. Wei:

--- Quote from: hudoyo on 25 August 2008, 05:37:22 PM ---
--- Quote from: Mr. Wei on 25 August 2008, 04:46:19 PM ---Lau Mu=Tuhannya aliran Maitreya
--- End quote ---

"Maitreya" mana? I-Kuan Tao? ... Saya tidak tahu apa-apa tentang kelompok itu. ... Ini yang saya peroleh dari Wikipedia:

- I-Kuan Tao, also Yi Guan Dao, or usually initialized as IKT (一貫道, translated as the The pervasive Truth) is a new religious movement that originated in twentieth-century China. It incorporates much older elements from Confucianism, Taoism, and Chinese Buddhism, and recognizes the validity of non-Chinese religious traditions such as Christianity and Islam as well.
- Because of the name, I-Kuan Tao is often assumed to be Taoist, ... However its history, teachings, practices, and leadership are different from those of either the "elite" forms of Taoist religion ... or the Chinese folk religion of the masses. In the same way, I-Kuan Tao differs from, and yet also resembles, Confucianism and Chinese Buddhism.
- Ming Ming Shang Ti (明明上帝), "Clear (Luminous) Emperor on High" — analogous to the Judeo-Christian God. Also referred to as Wuji Laomu (無極老母), the "Ancient Mother of Limitless Heaven". She (or he) is the high being who transcends all the lesser gods of the Chinese pantheon. The roughly translated full name of this deity is The Bright Illustrious Almighty Eternal Pure Tranquil Void Utmost Sacred and Revered, The Lord of all beings in the entire Universe. It is not Buddha.
- Maitreya (彌勒佛), the next Buddha to succeed the historical Sakyamuni Buddha and who has come already according to I-Kuan Tao; Maitreya was reincarnated as Lu Zhong Yi. ... dll dll
- Teachers:
* Lu Zhong Yi (路中一), the 17th Patriarch of I-Kuan Tao. He was believed to be the incarnation of Maitreya. He attained the title in 1905 when God mandated him to continue the Tao lineage.
* Zhang Tian Ran (張天然), made the name I-Kuan Tao official, was the 18th patriarch. He was believed to be the incarnation of Ji Gong, and became Tianran Ancient Buddha after his passing.
* Sun Su Zhen (孫素真), the I-Kuan Tao 18th matriarch and the wife in name to Zhang Tian Ran. She was believed to be the incarnation of Yue Hui Bodhisattva and became the Holy Mother of the Chinese after her passing.
-  Practices:
I-Kuan Tao represents a moralistic society, with objective to help save all human from the last calamity. The members are encouraged to follow morality practices such as:
* The "five ethics" and "eight virtues" (from Confucianism)
* Vegetarianism, and abstinence from alcohol and tobacco (as in Chinese Buddhism)
* Initiation of new member into "Tao" (analogous to Buddha nature in Ch'an)
* Daily prayer (2~3 times)
* Attending religious classes, ceremony or Moralistic Lecture, which also include Ceremony of Offerings, Prayers, etc.
* Chanting scriptures (as in all Chinese religious movements and faiths)
Followers of I-Kuan Tao are encouraged to help bring and initiate new members, practice vegetarianism and open temples or shrines at their homes.

Kesan saya: ini aliran sinkretistik yang tidak bisa disamakan dengan Buddhisme saja, atau Taoisme saja, atau Konfusianisme saja. Selain itu terdapat kesan suatu kultus pribadi (personal cult) yang kuat. ...

Yang jelas, menanggapi Rekan Nyanadhana, Lau Mu tidak bisa disamakan dengan apa yang dimaksud Sang Buddha dalam Udana 8.3.

Saran saya: biarkan saja kelompok ini hidup damai dalam dunia mereka sendiri, selama tidak mengganggu umat Buddha yang lain.

Salam,
hudoyo

--- End quote ---

Iya, Lao mu yg dimaksud nyana adalah tuhan dari Yi Guan Dao (I Kuan Tao)

hudoyo:

--- Quote from: fran on 25 August 2008, 09:21:50 PM ---Ini kacau.. Bagaimana mungkin bisa melihat mobil mewah sbg mobil mewah tanpa reaksi pikiran dan tidak ada atta lagi ?
alasannya :
1) Melihat mobil mewah sbg mobil mewah saja uda diliputi atta yg kuat karna aku berpendapat bhw aku melihat itu sbg mobil mewah lho (kalo lo mao bilang itu bukan mobil mewah yg terserah elo, gue kan melihatnya tanpa atta lagi)..
2) Apabila tiba2 mobil itu tertimpa pohon dan ringsek, apakah kita masih melihatnya sbg mobil mewah ?
Jika iya, berarti atta(ego) kita semakin kuat, karna kita tidak mao menerima kenyataan akan perubahan (anicca)..
Jika tidak (itu bukan mobil mewah lagi, tp mobil ringsek), berarti pikiran kita bereaksi akan terjadinya perubahan itu..
--- End quote ---

Tulisan Anda di atas menunjukkan bahwa Anda tidak mengerti proses terjadinya pikiran & munculnya atta/aku. Pelajari dulu Mulapariyaya-sutta sebelum bicara tentang meditasi vipassana ... Tampak juga bahwa Anda tidak pernah bermeditasi vipassana atau mendapat manfaat dari meditasi vipassana.

Melihat 'mobil mewah' adalah gerak pikiran menanggapi adanya rangsangan yang masuk melalui mata, gerak pikiran yang mulai mengindentifikasi, memberi label, memilah-milah, memberi sifat dsb (langkah #2) ... di situ belum muncul atta/aku ... Baru pada langkah selanjutnya muncul atta/aku (langkah #3) ... yang menghadapi 'mobil mewah' itu sebagai subyek menghadapi obyek (langkah #4) ... Kemudian barulah atta/aku membentuk hubungan dengan obyek ("ingin memiliki")(langkah #5) ... dan muncul perasaan dalam hubungan itu (bersenang hati, iri hati dsb). ...


--- Quote ---Seandainya kita melihat mobil mewah itu anicca, maka meskipun mobil mewah itu ringsek atau tidak, hal itu tidak akan mempengaruhi pikiran kita lagi (pikiran tdk akan bereaksi karna sebelumnya telah melihat mobil mewah sbg anicca apa adanya)..
--- End quote ---

Melihat segala sesuatu sebagai "anicca" bukanlah 'melihat apa adanya', melainkan 'melihat dengan konsep'.


--- Quote ---Melihat objek itu sebagai objek, sangatlah berbahaya..
Sebenarnya, tanpa perlu dipelajari, dibahas, diajarkan, direnungkan, pada dasarnya setiap org itu melihat objek itu sbg objek.. itulah sumber penderitaan..
--- End quote ---

Tolong ditunjukkan di mana Sang Buddha mengajarkan "melihat obyek sebagai obyek sangat berbahaya"! ... Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Anda tidak pernah bermeditasi vipassana sama sekali. ... Sang Buddha mengajarkan, 'di dalam melihat hanya ada yang terlihat ... di dalam mendengar hanya ada yang terdengar ... dsb."

Tolong ditunjukkan di mana Sang Buddha mengajarkan "melihat obyek sebagai obyek itu sumber penderitaan"! ... Sasng Buddha mengajarkan, sumber penderitaan bukan 'melihat apa adanya', melainkan 'melihat disertai keinginan (tanha).'

Rekan Fran, tampaknya Anda mempunyai pandangan yang aneh sekali tentang vipassana ... Saya tunggu sekali lagi posting Anda, untuk melihat apakah ada kemajuan atau tidak. ... Kalau tidak ada kemajuan, saya akan berhenti melayani Anda.

Salam,
hudoyo

Sumedho:
diskusi anattalakkhana sutta dilanjutkan ke sini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4252.0

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version