//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma & vipassana  (Read 199631 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Abhidhamma & vipassana
« on: 29 July 2008, 09:45:38 PM »
Dari thread sebelah:

Maaf ya, Rekan Willibordus, saya mau lugas, mohon jangan dimasukkan ke dalam hati ... :)

Nggak apa2 Pak  :), selama diskusi di forum ini sy tidak pernah menganggap semua balasan secara personal... terlebih akhir2 ini setelah semakin banyak bertukar pikiran dengan rekan2 yg lain, sy merasa lebih terbuka dibanding dahulu dan juga, setiap pendapat yg berbeda, sy usahkan direnungkan dulu sebelum dibalas...

Syukurlah.

Quote
Quote
Lalu, apakah Anda sekarang cukup belajar Abhidhamma saja tanpa melakukan vipassana? ... (Ngomong-ngomong, saya jadi berpikir, apakah kebanyakan pelajar Abhidhamma tidak menjalankan vipassana, yah? :) Kalau begitu Buddha-Dhamma itu dipelajari cuma sebatas teori saja dan diambil mana-mana yang "enak" untuk si aku saja. ...) ... Hidup ini singkat, dan Sang Buddha berkata, sangat sulit untuk terlahir sebagai manusia, apalagi terlahir sebagai manusia di zaman ada Buddha-Dhamma.

Sy belajar Abhidhamma secara formal hanya satu hari pertemuan Pak  ;D
Tapi apa yg sy dapatkan dari satu hari pertemuan itu telah berhasil mengubah pemahaman sy. Dan perenungan2 sy selanjutnya byk berbasiskan pengetahuan Abhidhamma sehingga sy bisa mengikis kebiasaan2 buruk sy. Mungkin Pak Hud juga mengetahui bahwa sy bisa cocok dgn Ajaran Buddha pada mulanya dikarenakan dukkha hebat yg sy alami saat dulu itu. Sy menganggap mengerti Abhidhamma seperti memahami cara kerja sebuah mesin, sehingga kita akan tau apa penyebab rusaknya dan bagaimana memperbaikinya. Banyak orang menyangka jika kita banyak berbicara dari segi Abhidhamma berarti kita bukanlah seorang meditator. Kenyataannya bukan begitu, sepanjang yg sy tau, banyak rekan2 sy yg melakukan meditasi rutin (juga sy sendiri). Memang, sy jarang membahas soal meditasi dikarenakan sangat sulit bertukar pikiran soal pengalaman meditatif, lebih tepat sasaran jika membahas masalah sehari2 dari segi analisis sistematis (Abhidhamma).

Syukurlah jika Abhidhamma bisa "mengikis kebiasaan2 buruk Anda". ... Saya sendiri tidak mendapat manfaat apa-apa sama sekali dari Abhidhamma yang pernah saya hafalkan beberapa puluh tahun lalu (Abhidhammattha-sangaha); bagi saya, Abhidhamma hanya merupakan pengetahuan pikiran (knowledge) yang menghalangi vipassana, yang justru mengamati pikiran dengan segala isinya sampai pikiran itu berhenti dengan sendirinya. ... Anda melakukan meditasi rutin? Meditasi apa, kalau boleh saya tahu? ...


Quote
Kenapa sy bilang putthujana, karena memang sebatas yg bisa sy bahas hanyalah masalah sehari2 dan 'pemadaman ego'. Dari pengalaman selama ini banyak rekan (termasuk sy sendiri) yg bisa memecahkan masalah (penderitaan) sehari2 dengan menganalisisnya secara sistematis dan jarang yg akan terpecahkan masalah latent-nya dengan saran2 yg sejuk semata, misalnya: 'tersenyumlah' atau 'sadarilah' atau 'meditasi'lah.....

Masalah-masalah kehidupan duniawi memang dapat dan harus dipecahkan dengan pikiran (analisis dsb). Tapi masalah eksistensial (kenapa saya ada? mengapa semua ini dukkha? Apa penyebab dari dukkha? ... semua yang diajarkan oleh Sang Buddha) tidak bisa dipecahkan dengan analisis pikiran. ... Dukkha dan lenyapnya dukkha hanya dapat dipahami/dialami dengan memahami pikiran/aku itu sendiri di dalam kesadaran vipassana.

Di dalam khotbah-khotbah di kalangan umat Buddha sering kali dibangun kesan bahwa ada dinding pemisah atau jarak yang sangat jauh antara batin seorang puthujjana dan seorang ariya. Padahal di dalam kesadaran vipassana seorang puthujjana bisa mencapai padamnya aku (untuk sementara). Saya tidak melihat perbedaan antara padamnya aku seorang puthujjana dengan padamnya aku seorang arahat KECUALI yang tersebut pertama bersifat sementara dan yang tersebut terakhir bersifat permanen. Saya tidak membesar-besarkan perbedaan puthujjana dan ariya; bagi saya, yang ada hanyalah 'sadar' dan 'tidak sadar', sekalipun 'sadar' itu baru bersifat sementara bagi seorang puthujjana.


Quote
Quote
Menanggapi pertanyaan Anda, memang betul, 'berhentinya pikiran' berarti 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam). 'Berhentinya pikiran' berarti pula 'mencicipi nibbana', kata alm. Buddhadasa Mahathera. Rasanya tidak berbeda dengan apa yang dialami oleh orang yang sudah bebas sepenuhnya (arahat), cuma di sini hanya berlangsung sementara.

IMO, Pak, banyak persamaan antara Abhidhamma dan Vipassana. Kedua2nya jika dipraktikkan akan sampai pada "Melihat apa adanya"... yg satu masuk melalui analisis sistematis (mengetahui cara kerja citta, mengamati dan akhirnya menyadari pada saat suatu niat tercetus, memang butuh praktik dan latihan yg intents juga), begitu juga dengan vipassana (pada praktik duduk diam mengamati gejolak batin apa saja yg timbul tanpa melekati-nya, dgn segala macam varian tekniknya... tapi tetap butuh latihan yg intents juga, sama saja). Jika keduanya digabung (pengetahuan analisis dan meditasi vipassana) maka bagi beberapa orang akan sangat membantu mengatasi persoalan hidupnya dan usaha pengembangan kualitas batinnya.

Pengalaman saya justru sebaliknya: Abhidhamma tidak kompatibel sama sekali dengan vipassana. Yang satu menggunakan pikiran sebagai instrumennya, yang lain justru mengamati pikiran itu sampai berhenti dengan sendirinya. Menurut saya, tidak mungkin orang mempelajari Abhidhamma dan menjalankan vipassana sekaligus; dia harus memilih salah satu.


Quote
BTW, informasi2 yg Pak Hud berikan dan diskusi panjang lebar selama ini sangat bermanfaat bagi saya

Turut bermudita-citta.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 30 July 2008, 06:55:04 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #1 on: 29 July 2008, 10:04:32 PM »
Quote
... Yg selayaknya dilakukan hanyalah menyadari segala sesuatunya saja secara polos. Tanpa rekayasa teori apapun!
Yang dibold kalo polos gitu apa nanti akan ada kebijaksanaan??

'Melihat apa adanya secara polos' ITULAH Kebijaksanaan (pannya). Pannya bukan pikiran.

Mungkin penjelasan berikut ini bisa membantu mempertemukan kesalahpahaman selama ini.

Sebagian menggunakan kata 'pikiran' = 'batin', sehingga Panna adalah pikiran juga, yakni suatu pikiran murni (kondisi batin yg terbebas dari vedana, terbebas dari perasaan suka/tidak suka). Selanjutnya, pendapat yg mengatakan 'pikiran' tidak bisa berhenti, menjadi wajar atas dasar sudut pandang ini, karena pikiran (citta/batin) selalu timbul lenyap, baik yg tercemari (perasaan dan persepsi) maupun yg murni.

Dan sebgian lagi menggunakan kata 'pikiran' untuk menjelaskan "suatu kondisi batin yg dicemari oleh perasaan dan persepsi". Sehingga Panna adalah suatu kondisi yg terbebas dari pikiran. Selanjutnya, pendapat yg menjelaskan bahwa 'pikiran berhenti' menjadi wajar, karena yg dimaksud 'berhenti' adalah pikiran yg telah tercemari, sedangkan citta murni masih tetap ada.

::

'Pikiran, berpikir' (thought, thinking) tidak bisa disamakan dengan 'batin' (mind). Dalam bahasa Inggris 'thought' dan 'mind' jelas berbeda. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, orang sering mengacaukan 'pikiran' dan 'batin'. Pencampuradukan seperti itu justru mengacaukan pemahaman.

Menurut Mulapariyaya-sutta, proses 'pikiran' seorang puthujjana SELALU menciptakan aku/diri/atta. Sehingga secara praktis dapat dikatakan 'pikiran' adalah sinonim dengan 'aku'.

Mulapariyaya-sutta menegaskan bahwa tidak ada lagi 'pikiran' (yang menciptakan aku) dalam batin seorang arahat; ini bukan berarti batin arahat itu padam, pikirannya yang berhenti. Di situ ada kebijaksanaan (pannya) yang sejati.

"Kebijaksanaan" yang berasal dari pikiran adalah kebijaksanaan duniawi.

Salam,
hudoyo

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #2 on: 29 July 2008, 10:51:47 PM »
Hmm...
Menarik sekali, Pak Hudoyo..
Saya sendiri pernah baca Abhidhamma dan mendapatkan 'pengetahuan' dari sana...
Itu memang memotivasi, membuat kita berpikir dan mencoba untu 'sadar' selama beberapa waktu...
Nah, ketika kita berhenti berpikir tentang apa yang kita pelajari/baca (mungkin lupa) maka disaat itu kita kembali pada rutunitas yang kacau balau...

Dan karena itu juga akhirnya saya tidak mau belajar Abhidhamma secara teori lagi... Karena menurut saya, teori akan cepat dilupakan (pengalaman pribadi dan saya lihat dari teman2 saya sendiri)... Dan memang benar, teori yang kita pelajari bisa dan akan menjadi konsep 'yang mengikat' kita... Membaca penjelasan-penjelasan Pak Hudoyo yang lain, saya sangat setuju dengan tanpa konsep, tanpa ikatan... Karena dengan konsep dan ikatan yang dijadikan pedoman, maka akan ada kesulitan untuk melepaskan konsep dan ikatan itu sendiri, meskipun ada orang yang bisa/mampu terbebas dari ikatan itu...

Menurut saya, Abhidhamma seharusnya langsung diperoleh/dipahami/didapatkan ketika seseorang telah sadar (tercerahkan). Dan itu, melalui Vipassana...
Tanpa Abhidhamma, sesorang tetap bisa melaksanakan Vipassana. Tetapi tanpa Vipassana, seseorang tidak bisa memahami Abhidhamma yang sesungguhnya.

Ps: Mohon koreksinya atas pemahaman saya yang masih berdebu.

Salam,
Huiono
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #3 on: 29 July 2008, 11:09:05 PM »
IMO > dari teori kita mulai paham dan dapat mempraktekan.
namun mengenai hub abidama jeung pipasana..
no comment larr...
Samma Vayama

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #4 on: 30 July 2008, 04:44:33 AM »
IMO > dari teori kita mulai paham dan dapat mempraktekan.

Memang begitu kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari: setiap perbuatan (tindakan) kita berasal dari pikiran kita, bukan? (Lihat Dhammapada 1,2) Apalagi tindakan yang bersifat canggih dan rumit, pasti dipikirkan masak-masak, dipertimbangkan lebih dulu, diambil keputusan, baru bertindak.

Tetapi kesadaran vipassana bukanlah kesadaran sehari-hari di mana kita bertindak dari pikiran. Kesadaran vipassana justru menyadari pikiran itu sendiri sampai pikiran itu diam dengan sendirinya, tanpa dibuat diam. Di situ tetap akan ada gerak, akan ada tindakan, tapi tindakan itu bukan berasal dari pikiran lagi, melainkan berasal dari SESUATU YANG LAIN.

Untuk bisa masuk ke dalam kesadaran vipassana, segala macam teori, segala macam agama, segala macam ajaran, segala macam jalan, termasuk JMB-8, hanya akan menjadi penghalang, dan harus disadari dan dilepaskan. Oleh karena itu, pada umumnya--dan ini terbukti dari pengalaman para peserta retret MMD selama ini--relatif lebih mudah bagi orang yang tidak mengenal "agama" Buddha untuk melaksanakan vipassana daripada orang yang sudah belajar "agama" Buddha dari sejak sekolah minggu kalau ia tidak sadar akan liku-liku pikirannya sendiri.

Silakan baca komentar Rekan Huiono di atas ini.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 30 July 2008, 04:57:14 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #5 on: 30 July 2008, 05:05:07 AM »
Terima kasih, Rekan Huiono. (namanya hampir sama dengan nama saya :) )
Saya sependapat dengan sebagian besar isi posting Anda, kecuali paragraf terakhir.

Menurut saya, Abhidhamma seharusnya langsung diperoleh/dipahami/didapatkan ketika seseorang telah sadar (tercerahkan). Dan itu, melalui Vipassana...
Tanpa Abhidhamma, sesorang tetap bisa melaksanakan Vipassana. Tetapi tanpa Vipassana, seseorang tidak bisa memahami Abhidhamma yang sesungguhnya.

"Abhidhamma yang sesungguhnya" itu seperti apa? :) Apakah Abhidhamma Theravada, ataukah Abhidhamma Sarvastivada, yang sangat berbeda satu sama lain?
Menurut hemat saya, kalau orang sudah sampai pada kesadaran vipassana, maka semua PENGETAHUAN spiritual/keagamaan, termasuk Abhidhamma, tidak relevan lagi.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 30 July 2008, 05:07:11 AM by hudoyo »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #6 on: 30 July 2008, 12:11:26 PM »
IMO

Abhidhamma bila dipelajari secara teoritis mungkin juga bisa bermanfaat dan boleh2 saja dipelajari, tetapi apabila tidak melihatnya langsung melalui vipasanna atau mempraktekan vipasanna hanya mengandalkan hafalan akhirnya setiap sensasi yg diterima melalui indria hanya dipahami seperti burung beo mengikuti suara2 (sory ya menggunakan perumpamaan ini  :), jangan ada yg tersinggung lho). Dan karena tidak melihatnya langsung akhirnya dapat menambah "aku" lagi dan juga bisa menjadi salah tafsir(terpaku pada teks book). Dan bila vipasanna dipraktekan dengan baik, maka abhidhamma yg sebenarnya dapat dimengerti dengan baik pula secara otomatis dan segala versi abhidhamma dapat dipatahkan dan semua konsep akhirnya hilang.

Seorang yg pakar dalam Abhidhamma hanya bisa dikatakan pakar hanya ketika ia mengalaminya langsung dan melihatnya langsung dengan baik proses2nya. tetapi seorang praktisi vipasanna yg telah mencicipi nibbana ataupun telah masuk dalam 4 tataran kesucian bisa dikatakan yg telah mulai memahami abhidhamma dan yg telah memahami abhidhamma secara otomatis. Mengapa demikian? sekalipun secara teori yg sistematis mereka tidak bisa menjabarkan tetapi mereka dapat menjelaskan dengan baik apa yg ada dalam Abhidhamma itu sendiri. Nah sekarang terserah pada individu masing2 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #7 on: 30 July 2008, 12:50:30 PM »
 [at] bond

Saya rasa posting Anda intisarinya tidak berbeda dengan posting Rekan Huiono, yang sudah saya tanggapi di atas.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 30 July 2008, 12:52:07 PM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #8 on: 30 July 2008, 01:55:48 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #9 on: 30 July 2008, 05:34:28 PM »
Seorang yg pakar dalam Abhidhamma hanya bisa dikatakan pakar hanya ketika ia mengalaminya langsung dan melihatnya langsung dengan baik proses2nya. tetapi seorang praktisi vipasanna yg telah mencicipi nibbana ataupun telah masuk dalam 4 tataran kesucian bisa dikatakan yg telah mulai memahami abhidhamma dan yg telah memahami abhidhamma secara otomatis. Mengapa demikian? sekalipun secara teori yg sistematis mereka tidak bisa menjabarkan tetapi mereka dapat menjelaskan dengan baik apa yg ada dalam Abhidhamma itu sendiri. Nah sekarang terserah pada individu masing2 _/\_

kalau baca di Milinda Panha, menurut Nagasena :))

seorang arahat tetap tidak akan tahu pengetahuan yg belum dipelajarinya, hanya tentang anatta (tiada diri), anicca (tidak tetap), & dukkha (penderitaan), dia tidak mungkin tidak tahu. :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #10 on: 30 July 2008, 06:19:05 PM »
Seorang yg pakar dalam Abhidhamma hanya bisa dikatakan pakar hanya ketika ia mengalaminya langsung dan melihatnya langsung dengan baik proses2nya. tetapi seorang praktisi vipasanna yg telah mencicipi nibbana ataupun telah masuk dalam 4 tataran kesucian bisa dikatakan yg telah mulai memahami abhidhamma dan yg telah memahami abhidhamma secara otomatis. Mengapa demikian? sekalipun secara teori yg sistematis mereka tidak bisa menjabarkan tetapi mereka dapat menjelaskan dengan baik apa yg ada dalam Abhidhamma itu sendiri. Nah sekarang terserah pada individu masing2 _/\_

kalau baca di Milinda Panha, menurut Nagasena :))

seorang arahat tetap tidak akan tahu pengetahuan yg belum dipelajarinya, hanya tentang anatta (tiada diri), anicca (tidak tetap), & dukkha (penderitaan), dia tidak mungkin tidak tahu. :)

Betul sekali apa yg belum dia ketahui tentu tidak akan tahu apalagi jika arahat tertentu ditanya Abhidhamma seperti text book Abhidhamma ;D . Tetapi ketika ia ditanya tentang apa itu pikiran , terdiri apa saja, benarkah proses nama dan rupa seperti ini dan itu, mereka dapat menjelaskannya dengan baik essensi Abhidhamma yg sebenarnya.Mungkinkah seorang arahat tidak memahami esensi Abhidhamma?
Apa bahasan Abhidhamma? dan 4 landasan apa yg dilatih dalam vipasana.? bukankah anica, anata, dan duka ditembus dengan menyadari fenomena nama dan rupa sampai kita mengetahui essensinya yg merupakan isi Abhidhamma juga? Adakah korelasinya?
Apakah teori Abhidhamma muncul dari praktek Dhamma atau dari vipasanna atau kebalikannya. Marilah kita renungkan  :) _/\_
« Last Edit: 30 July 2008, 06:44:06 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #11 on: 30 July 2008, 06:20:47 PM »
Syukurlah jika Abhidhamma bisa "mengikis kebiasaan2 buruk Anda". ... Saya sendiri tidak mendapat manfaat apa-apa sama sekali dari Abhidhamma yang pernah saya hafalkan beberapa puluh tahun lalu (Abhidhammattha-sangaha); bagi saya, Abhidhamma hanya merupakan pengetahuan pikiran (knowledge) yang menghalangi vipassana, yang justru mengamati pikiran dengan segala isinya sampai pikiran itu berhenti dengan sendirinya. ... Anda melakukan meditasi rutin? Meditasi apa, kalau boleh saya tahu? ...

Saya juga sama, Pak, tidak pernah hapal dengan teori-teori Abhidhamma yg tersusun rapi tersebut, juga dengan bahasa pali-nya nan panjang-panjang. Ketika membaca Abhidhamma, beberapa analisis nya nyantel di pemahaman saya dan ketika berhadapan dengan situasi yg sama, pemahaman tersebut timbul lagi dan saya dapat memange pikiran saya segera, sehingga efek domino dari akusala citta tidak berlarut-larut. Saya sering melakukan hal ini, dan sebagian karakter jelek saya, alhamdulilah, telah mulai berkurang :))

Saya lebih memilih untuk memahami inti ajarannya daripada menghapal Abhidhamma itu sendiri. Seperti yg telah sy tulis sebelum ini, mempelajari Abhidhamma bagi saya seperti mempelajari cara kerja mesin. Ketika mesin tersebut bermasalah, sy segera tau penyebabnya dan cara untuk mengatasinya. Ahli mesin juga tidak perlu menghapal jenis2 baut ataupun nama2 rumit setiap sparepart-nya. Saya setuju dengan Pak Hud bahwa, orang yg hanya menghapalkan Abhidhamma sama seperti sarjana mesin yg hapal teori, tetapi tidak pernah praktek membongkar mesin secara langsung.

Meditasi yg saya lakukan mengalami evolusi dari pertama kali dulu Pak. Tapi, inti-nya tetap sama, yakni kadang saya melakukan anapanasati kadang sy melakukan vipassana, metodanya banyak campuran antara SN Goenka dan MMD (basic vipassana saya adalah dari MMD yg pernah bapak kirim ke saya dahulu)  :)
Bisa dibilang, bahwa sy telah 'memodifikasi' beberapa metoda demi menyelaraskan dengan diri sy sendiri ;D

Quote
Masalah-masalah kehidupan duniawi memang dapat dan harus dipecahkan dengan pikiran (analisis dsb). Tapi masalah eksistensial (kenapa saya ada? mengapa semua ini dukkha? Apa penyebab dari dukkha? ... semua yang diajarkan oleh Sang Buddha) tidak bisa dipecahkan dengan analisis pikiran. ... Dukkha dan lenyapnya dukkha hanya dapat dipahami/dialami dengan memahami pikiran/aku itu sendiri di dalam kesadaran vipassana.

Ya, pada taraf ini memang pengalaman kita agak berbeda Pak.
Sy mendapat banyak keuntungan dari praktik Abhidhamma dan juga membantu sy dalam vipassana (duduk dan keseharian).
 
Quote
Di dalam khotbah-khotbah di kalangan umat Buddha sering kali dibangun kesan bahwa ada dinding pemisah atau jarak yang sangat jauh antara batin seorang puthujjana dan seorang ariya. Padahal di dalam kesadaran vipassana seorang puthujjana bisa mencapai padamnya aku (untuk sementara). Saya tidak melihat perbedaan antara padamnya aku seorang puthujjana dengan padamnya aku seorang arahat KECUALI yang tersebut pertama bersifat sementara dan yang tersebut terakhir bersifat permanen. Saya tidak membesar-besarkan perbedaan puthujjana dan ariya; bagi saya, yang ada hanyalah 'sadar' dan 'tidak sadar', sekalipun 'sadar' itu baru bersifat sementara bagi seorang puthujjana.

Ini saya setuju sekali Pak. Meski belum merealisasi batin Arahat, tapi sy memperkirakan batin Arahat mirip2 batin 'vipassana yg timbul sesekali pada puthujjana', bedanya pada Arahat, padamnya LDM bersifat permanen, sedangkan pada puthujjana, hanya ketika ber-vipassana... tapi saya tidak berani terlalu yakin dengan ini, hanya spekulatif belaka.

Quote
Pengalaman saya justru sebaliknya: Abhidhamma tidak kompatibel sama sekali dengan vipassana. Yang satu menggunakan pikiran sebagai instrumennya, yang lain justru mengamati pikiran itu sampai berhenti dengan sendirinya. Menurut saya, tidak mungkin orang mempelajari Abhidhamma dan menjalankan vipassana sekaligus; dia harus memilih salah satu.

Abhidhamma memang pengetahuan analisis, dan tetap akan menjadi sekedar pengetahuan jika tidak di praktekkan. Tapi, bila kita dapat mempraktikkan, sedikit saja, dari apa yg diajarkan, batin kita akan mengalami peningkatan kualitas yg cukup berarti dan pada akhirnya turut membantu mempermudah vipassana dan meningkatkan panna kita.

Selaras dengan pendapat sy tersebut, sy pernah membaca bahwa moral yg dijaga dengan baik (sila) akan menunjang meditasi kita (samadhi) yg keduanya turut meningkatkan kebijaksanaan/pemahaman (panna) kita. Jadi, sila, samadhi dan panna ibarat tripod kaki tiga yg saling menunjang, lemah yg satu akan melemahkan yg lainnya. Kokoh satu akan mengokohkan yg lainnya.


_/\_

willi

-----

PS: mungkin bisa membantu memperjelas diskusi, jika saya menyatakan bahwa Abhidhamma hanyalah 'alat', sekedar bantuan untuk mempermudah kita 'memadamkan ego' kita, dan kata kuncinya adalah 'praktik'.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #12 on: 30 July 2008, 06:54:00 PM »
Betul sekali apa yg belum dia ketahui tentu tidak akan tahu apalagi jika arahat tertentu ditanya Abhidhamma seperti text book Abhidhamma ;D . Tetapi ketika ia ditanya tentang apa itu pikiran , terdiri apa saja, benarkah proses nama dan rupa seperti ini dan itu, mereka dapat menjelaskannya dengan baik essensi Abhidhamma yg sebenarnya.Mungkinkah seorang arahat tidak memahami esensi Abhidhamma?
em... proses disini maksudnya sifat/corak umum (tilakkhana) kan?
yaitu nama & rupa juga merupakan subjek dari penderitaan, perubahan dan tanpa inti. :)

Quote
Apa bahasan Abhidhamma?
sejauh yg saya tahu: citta, cetasika, rupa & nibbana.

Quote
dan 4 landasan apa yg dilatih dalam vipasana.?
tidak tahu... mohon pencerahannya nih... thanks

Quote
bukankah anica, anata, dan duka ditembus dengan menyadari fenomena nama dan rupa sampai kita mengetahui essensinya yg merupakan isi Abhidhamma juga? Adakah korelasinya?
ga tau (ga ngerti :P )

Quote
Apakah teori Abhidhamma muncul dari praktek Dhamma atau dari vipasanna atau kebalikannya. Marilah kita renungkan  :) _/\_
ga tau juga... menurut saya sih, seharusnya kita "mengenal diri kita" dapat dari praktek dhamma (mis: meditasi), dan teori abhidhamma dapat menjadi tool yg men-guide kita...

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #13 on: 30 July 2008, 07:04:03 PM »
Betul sekali apa yg belum dia ketahui tentu tidak akan tahu apalagi jika arahat tertentu ditanya Abhidhamma seperti text book Abhidhamma ;D . Tetapi ketika ia ditanya tentang apa itu pikiran , terdiri apa saja, benarkah proses nama dan rupa seperti ini dan itu, mereka dapat menjelaskannya dengan baik essensi Abhidhamma yg sebenarnya.Mungkinkah seorang arahat tidak memahami esensi Abhidhamma?
em... proses disini maksudnya sifat/corak umum (tilakkhana) kan?

yaitu nama & rupa juga merupakan subjek dari penderitaan, perubahan dan tanpa inti. :)

Untuk tembus tilakhana dengan baik kita harus mengalami dan melihat langsung prosesnya nama dan rupa, nah  proses ini bukankah apa yg ada di Abhidhamma(jika dikonsepkan)



Quote
Apa bahasan Abhidhamma?
sejauh yg saya tahu: citta, cetasika, rupa & nibbana.

Quote
dan 4 landasan apa yg dilatih dalam vipasana.?
tidak tahu... mohon pencerahannya nih... thanks

Kayanupasana,cittanupsana, Vedananupasana, dan Dhammanupasana
Quote

bukankah anica, anata, dan duka ditembus dengan menyadari fenomena nama dan rupa sampai kita mengetahui essensinya yg merupakan isi Abhidhamma juga? Adakah korelasinya?
ga tau (ga ngerti :P ) Ini sih bro  uda tau lah :))

Quote
Apakah teori Abhidhamma muncul dari praktek Dhamma atau dari vipasanna atau kebalikannya. Marilah kita renungkan  :) _/\_
ga tau juga... menurut saya sih, seharusnya kita "mengenal diri kita" dapat dari praktek dhamma (mis: meditasi), dan teori abhidhamma dapat menjadi tool yg men-guide kita...
Boleh2 saja dijadikan tool, asal jangan dipegangin aja toolnya  ;D

_/\_
« Last Edit: 30 July 2008, 07:09:41 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #14 on: 30 July 2008, 07:40:56 PM »
Untuk tembus tilakhana dengan baik kita harus mengalami dan melihat langsung prosesnya nama dan rupa, nah  proses ini bukankah apa yg ada di Abhidhamma(jika dikonsepkan)
saya kurang mengerti nih...
maksudnya utk memahami tilakkhana dg baik, seseorang harus melihat proses nama dan rupa yg hilang & muncul dg kecepatan yg tak dicapai oleh ilmu pengetahuan (saat ini). begitu?

Quote
Quote
dan 4 landasan apa yg dilatih dalam vipasana.?
tidak tahu... mohon pencerahannya nih... thanks

Kayanupasana,cittanupsana, Vedananupasana, dan Dhammanupasana
Quote
Anumodana

Quote
Quote
Apakah teori Abhidhamma muncul dari praktek Dhamma atau dari vipasanna atau kebalikannya. Marilah kita renungkan  :) _/\_
ga tau juga... menurut saya sih, seharusnya kita "mengenal diri kita" dapat dari praktek dhamma (mis: meditasi), dan teori abhidhamma dapat menjadi tool yg men-guide kita...
Boleh2 saja dijadikan tool, asal jangan dipegangin aja toolnya  ;D
_/\_
gimana ga pegang tapi bisa pake? ;) (at least pegang remote nya donk :)) joke... )

yup, melekat pada segala teori, termasuk teori/jurnal meditasi pada saat kita bermeditasi, hanya menjadi penghalang

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

 

anything