Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan? Yang ada pada ghatikara dan orang tua-nya hanya perasaan bahagia.
Kata penopang berarti, dia bersedia memberi apapun yang dibutuhkan oleh YM Kassapa.
Bukan "YM" karena Kassapa di sini bukan sekadar Savaka, tapi seorang Samma Sambuddha.
Terlepas dari apa yang dirasakan kemudian, secara pancasila harafiah, Buddha Kassapa tetap melakukan 'pelanggaran' kategori mengambil yang tidak diberikan. Apakah sila melihat hasilnya, bukan perbuatannya? Berarti kalau misalnya seperti kasus (fiktif) saya bobol ATM bro Indra, ternyata bukan 'mengosongkan' malah 'mengisi', saya disebut berdanakah? Kalau kriminal lari akhirnya tertangkap, disebut menyerahkan dirikah?
Walaupun seorang umat dibilang penopang sangha, tetap bukan berarti apa yang dimiliki orang tersebut adalah milik sangha. Ada kasus juga di dhammapada atthakatha mengenai seorang penggosok permata yang ruby-nya ditelan oleh bangaunya di depan seorang bhikkhu arahat yang biasa ditopangnya. Kemudian dia menuduh dan memukul bhikkhu itu. Sang Arahat tidak mau memberitahu ke mana ruby-nya karena kalau orang itu tahu pasti akan membunuh dan mengeluarkan ruby itu dari perut bangau. Entah bagaimana bangau itu mendekat dan dengan marah, orang itu menendangnya sampai muntah darah dan mati. Setelah bangau itu mati, baru bhikkhu itu memberi tahu. Orang itu menyesal luar biasa, namun bhikkhu itu mengatakan bahwa ada juga kesalahan kecil dari sisinya, yaitu masuk ke dalam rumah umat, seharusnya hanya berdiri depan pintu.
Sebetulnya tanpa kasus ini pun memang kita tahu bahwa milik penopang tidak otomatis menjadi milik sangha, sebab jika demikian, sangha bisa dimanfaatkan oleh para pencuri.