karena kutipan di atas tidak relevan sehubungan dengan diskusi kita. saya bisa menerima penjelasan di atas bahwa ketika seorang praktisi vipassana yg tidak memiliki ketenangan harus melatih jhana untuk memperoleh ketenangan. tapi kasus yg saya tanyakan ada pada sutta satunya lagi, yaitu mengenai seorang praktisi vipassana yg blm memperoleh pengetahuan pandangan terang kemudian melatih jhana untuk memperoleh pengetahuan itu. hal ini berlawanan dengan pernyataan anda.
jadi alasan kenapa saya tidak mengutip sutta ini adalah karena tidak relevan dengan pertanyaan saya pada anda.
Yang saya lihat anda hanya mencari-cari kesalahan karena contoh2 yang anda kemukakan sebelumnya ternyata tidak mendukung pernyataan anda, petapa Asita misalnya.
Saya sudah katakan itu memang berbeda, berbeda tidak pasti mengindikasikan salah, bisa terjadi kedua2nya, kenapa anda tidak mengutip juga kutipan yang sesuai dengan pernyataan saya? sebaliknya hanya mengutip yang berbeda, lagipula kedua sutta tersebut jelas menunjukkan bahwa jhana bisa dicapai setelah Vipassana, untuk menanggapi pernyataan anda bahwa pandangan umum menyatakan sebaliknya. Dan saya mengatakan bahwa kedua2nya bisa.
Udah ah.... cukup disini aja keknya (dan ini mungkin yang anda harapkan)
Saya rasa penjelasan tentang topik sudah cukup.