//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional  (Read 6562 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« on: 10 November 2009, 08:59:07 AM »
John Lie

Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

SINERGI, Nopember 2009

 

Dalam rangka menyambut hari pahlawan tahun 2009,  hari Senin tanggal 9 November, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia.

Satu diantara orang tersebut yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional adalah Almarhum Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) dari Sulawesi Utara. Selain John Lie, ada dua orang lagi yaitu  Almarhum Prof. Dr. Ir. Herman Johannes pejuang dari Nusa Tenggara Timur serta Almarhum Prof. Mr. Achmad Subardjo pejuang asal DKI Jakarta.

Ketiga orang tersebut dianugerahi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 058/TK/Tahun 2009. Surat Kepres dibacakan Sekretaris Militer, Mayjen TNI Budiman selaku Sekretaris Jenderal Dewan Tanda-tanda Kehormatan RI.

Ada alasan kenapa John Lie dan kedua pahlawan nasional lainnya diakui. Hal ini karena sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengakuan John Lie sebagai pahlawan nasional memang tidak terlepas dari perjuangan organisasi atau lembaga swadaya masyarakat Tionghoa dan yang lainnya. Tidak mudah karena butuh waktu yang lama. Menurut pengakuan salah seorang yang ikut memperjuangkan pengakuan John Lie, dibutuhkan sekitar tiga tahun untuk hal itu. Dengan diakui John Lie yang merupakan warga Negara Indonesia berdarah Tionghoa, mudah-mudahan akan memacu setiap warga negara untuk terus melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara. (YUDI)   

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #1 on: 10 November 2009, 10:15:08 AM »


Presiden SBY menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan bintang Mahaputera Adiperdana kepada Alm. Laksda Jahja Daniel Dharma (John Lie Tjeng Tjoan) yang diterima oleh Ny. Margareth Angkuw sebagai isteri almarhum.
« Last Edit: 10 November 2009, 10:19:29 AM by CKRA »

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #2 on: 10 November 2009, 10:32:26 AM »
Mohon komentar anda setelah membaca ini, ?

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #3 on: 10 November 2009, 10:33:57 AM »
John Lie (1911 - 1988) lahir di Manado, 11 Maret 1911 dari pasangan Lie Kay Thai dan Oei Tjeng Nio.

Ia adalah mualim kapal pelayaran niaga milik Belanda KPM yang lalu bergabung dengan Angkatan Laut RI. Semula ia bertugas di Cilacap dengan pangkat Kapten. Di pelabuhan ini selama beberapa bulan ia berhasil membersihkan ranjau yang ditanam Jepang untuk menghadapi pasukan sekutu. Atas jasanya pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor.
Ia lalu ditugaskan mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar negeri dalam rangka mengisi kas negara yang saat itu masih tipis. Pada masa awal (tahun 1947), ia pernah mengawal kapal yang membawa karet 800 ton untuk diserahkan kepada Kepala Perwakilan RI di Singapura, Utoyo Ramelan. Sejak itu, ia secara rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda. Karet atau hasil bumi lain dibawa ke Singapura untuk dibarter dengan senjata. Senjata yang mereka peroleh lalu diserahkan kepada pejabat Republik yang ada di Sumatera seperti Bupati Riau sebagai sarana perjuangan melawan Belanda. Perjuangan mereka tidak ringan karena selain menghindari patroli Belanda, juga harus menghadang gelombang samudera yang besar untuk ukuran kapal yang mereka gunakan.
Untuk keperluan operasi ini, Mayor John Lie memiliki kapal kecil cepat, dinamakan The Outlaw.
Seperti yang dituturkan dalam buku yang disunting Kustiniyati Mochtar(1992), paling sedikit sebanyak 15 kali ia melakukan operasi “penyelundupan”. Pernah saat membawa 18 drum minyak kelapa sawit, ia ditangkap perwira Inggris. Di pengadilan Singapura ia dibebaskan karena tidak terbukti melanggar hukum. Ia juga mengalami peristiwa menegangkan saat membawa senjata semiotomatis dari Johor ke Sumatera, dihadang pesawat terbang patroli Belanda. John Lie mengatakan, kapalnya sedang kandas. Dan penembak, seorang berkulit putih dan seorang lagi berkulit gelap tampaknya berasal dari Maluku, mengarahkan senjata ke kapal mereka. Entah mengapa, komandan tidak mengeluarkan perintah menembak. Pesawat itu lalu meninggalkan The Outlaw tanpa insiden, mungkin persediaan bahan bakar menipis sehingga buru-buru pergi. Setelah menyerahkan senjata kepada Bupati Usman Effendi dan komandan batalyon Abusamah, mereka lalu mendapat surat resmi dari syahbandar bahwa The Outlaw adalah milik Republik Indonesia dan diberi nama resmi PPB 58 LB. Seminggu kemudian John Lie kembali ke Port Swettenham di Malaya untuk mendirikan naval base yang menyuplai bahan bakar, bensin, makanan, senjata, dan keperluan lain perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada awal 1950 ketika ada di Bangkok, ia dipanggil pulang ke Surabaya oleh KSAL Subiyakto dan ditugaskan menjadi komandan kapal perang Rajawali. Pada masa berikut ia aktif dalam penumpasan RMS di Maluku, lalu PPRI/Permesta. John Lie juga di kenal dengan nama Jahja Daniel Dharma tetap berdinas di Angkatan Laut, terakhir berpangkat Laksamana Muda.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #4 on: 10 November 2009, 10:41:07 AM »
PRESS RELEASE

YAYASAN NATION BUILDING (NABIL)

Senin, 09 November 2009 pk. 08.25wib

 

“PENGANUGERAHAN GELAR

PAHLAWAN NASIONAL BAGI LAKSAMANA MUDA JOHN LIE”

 

      Pada tanggal 9 November 2009, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, Presiden Republik Indonesia, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Alm. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) yang berasal dari Sulawesi Utara. Gelar tersebut akan diserahkan kepada Ibu Margaretha Dharma Angkuw yang merupakan istri sekaligus pewaris tunggal dari Alm. Laksamana Muda John Lie, yang didampingi juga oleh keluarga dan Drs. Eddie Lembong dari Yayasan Nabil sebagai pengusul. Keputusan tersebut didasarkan atas pertimbangan Negara melalui Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) Departemen Sosial RI yang menilai bahwa jasa-jasa serta pengabdian yang diberikan Laksamana Muda John Lie kepada Republik Indonesia dalam dinas kemiliteran maupun pengabdiannya kepada masyarakat adalah tinggi nilainya.

Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) adalah perwira TNI AL yang melakukan penyelundupan senjata untuk kepentingan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda dalam kurun waktu 1946-1949. Beliau merupakan salah satu tokoh TNI AL yang paling dicari oleh Angkatan Laut Belanda karena selalu mampu menembus blokade laut yang ketat. Kemudian memasuki masa kedaulatan RI, Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) tanpa henti turut mempertahankan keutuhan NKRI (1950-1967). Menurut kesaksian Jendral Besar A.H. Nasution (1988), prestasi John Lie ”tiada taranya di AL”, karena beliau adalah ”panglima armada [TNI AL] pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik”, yakni dalam operasi-operasi terhadap RMS, PRRI dan Permesta. Disini John Lie memberikan jasanya dalam menjaga keutuhan NKRI. Di usia senjanya pun John Lie tetap berkarya di dalam bidang sosial kemasyarakatan (1968-1988), yakni memanusiakan orang-orang yang dimarjinalkan: kaum gelandangan dan pengemis. Adapun John Lie dilahirkan 9 Maret 1911 di Manado, wafat di Jakarta, 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) diusulkan oleh Yayasan Nabil sebagai Pahlawan Nasional melalui tahap-tahap yang panjang yang sesuai dengan prosedur yang telah diatur dalam undang-undang yang berlaku. Sebelumnya, salah satu anggota Dewan Pakar Yayasan Nabil, Dr. Asvi Warman Adam, sejak tahun 2003 menggagas ide bahwa Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Atas dasar tersebut juga kemudian Yayasan Nabil menugaskan sejarawan muda asal Sulawesi Selatan, M. Nursam untuk menulis buku biografi perjuangan Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah satu prasyarat pengusulan. Peluncuran buku yang berjudul Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi diikuti oleh seminar nasional yang mengusung tema “Nilai-nilai Kepahlawanan Laksamana Muda John Lie” di Jakarta dan Manado (sebagai tempat kelahiran John Lie). Peluncuran dan seminar di Universitas Paramadina Jakarta dilangsungkan pada tanggal 4 Februari 2009, sedangkan di Gran Puri Manado pada tanggal 12 Februari 2009, dengan dukungan Universitas Sam Ratulangi dan Pemda Sulut.

      Menindaklanjuti hasil seminar yang dihadiri berbagai kalangan, baik akademisi, tokoh masyarakat, tokoh militer, sejarahwan, mahasiswa, dan masyarakat umum, Yayasan Nabil kemudian secara resmi mengusulkan Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) untuk menjadi Pahlawan Nasional kepada Pemerintah RI melalui Badan Pembina Pahlawan Daerah Sulut (BPPD). Usulan ini kemudian diteruskan ke Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) melalui Departemen Sosial RI dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diminta dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.       

      Yayasan Nabil dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengangkat alm. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah seorang Pahlawan Nasional di tahun 2009. Disamping itu, Yayasan Nabil juga mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak yang telah ikut serta dalam upaya pengusulan alm. Laksamana Muda John Lie menjadi Pahlawan Nasional: pertama-tama kepada istri sekaligus pewaris tunggal almarhum John Lie, Ibu Margareta Dharma Angkuw, para pihak yang ikut menandatangani surat pengusulan: 1. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Ph.D, 2. Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Donald Rumokoy, SH.MH, 3. Prof. Dr. Saparinah Sadli, 4. Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma’arif, 5. Dr. Asvi Warman Adam, 6. Drs. Eddie Lembong, Apt Ketua Pendiri Yayasan Nabil, dan 7. Ronald Korompis tokoh masyarakat Sulut. Tidak ketinggalan pula dukungan yang secara khusus telah diberikan oleh Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang, Kapolda Sulut Bp. Brigjen Bekto Suprapto dan semua pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung pengusulan alm. John Lie.

      Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Laksamana Muda John Lie, memiliki dimensi dan nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia sebagai sebuah negara dengan berbagai suku, etnis dan agama. Figur Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) memiliki beragam identitas, pertama-tama selaku warga TNI AL, kemudian sebagai orang Manado, disusul umat Kristiani dan unsur ketionghoaan berada di nomor yang kesekian. Dengan demikian, secara jelas dan berarti, Negara telah membuat Taman Sari Pahlawan Nasional bangsa ini menjadi lebih berwana, sebagaimana yang pernah disampaikan Dr. Asvi Warman Adam sebagai seorang sejarahwan: “jika John Lie diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional dengan dasar jasa-jasanya kepada Bangsa dan Negara, maka foto di “dinding bangsa” ini semakin lengkap mewakili keberagaman yang ada”.

Akhirnya Yayasan Nabil mengucapkan “Selamat” kepada keluarga Almarhum Laksamana Muda John Lie (Jahja Daniel Dharma) atas penganugerahan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2009.

 

Yayasan Nation Building (Nabil)

Jl. Limo No, 40, Permata Hijau, Senayan

Jakarta 12220, Indonesia.

Tel : (62-21) 7204383, 7200981 Ext 206,207

Fax : (62-21) 7260788

Email: yayasan_nabil [at] ...

Web: www.nabilfoundation.org

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #5 on: 10 November 2009, 08:00:09 PM »
Orang dah ninggal baru dikasih penghargaan. :|
appamadena sampadetha

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #6 on: 10 November 2009, 11:15:15 PM »


Presiden SBY menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan bintang Mahaputera Adiperdana kepada Alm. Laksda Jahja Daniel Dharma (John Lie Tjeng Tjoan) yang diterima oleh Ny. Margareth Angkuw sebagai isteri almarhum.

nama gw di bawa bawa

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #7 on: 14 November 2009, 08:53:39 AM »
Orang dah ninggal baru dikasih penghargaan. :|

Semasa hidupnya beliau juga sudah mendapat banyak penghargaan. Kemudian setelah meninggal dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, beliau juga dianugerahi beberapa penghargaan. Dan setelah melalui proses yang demikian panjang baru dianugerahi gelar pahlawan nasional. Gelar pahlawan nasional sepengetahuan saya memang diberikan kepada yang sudah meninggal.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
« Reply #8 on: 14 November 2009, 05:28:34 PM »
Oh.. begitu ya.. good to hear that :D

Trus.. Koq Pak Harto ga diangkat sbg pahlawan nasional? ^-^
appamadena sampadetha

 

anything