Dari kisah di masa lampau seseorang kaya yang sangat sering memberi banyak tapi tidak pernah dipuji oleh deva yang tinggal di sana. Sedangkan sahabatnya yang bukan orang kaya, memberi dana makanan sekali saja, tetapi deva tersebut sangat memujinya. Hal ini karena pemberian orang kaya itu adalah kepada orang-orang biasa, sedangkan sahabatnya memberi kepada seorang Pacceka Buddha. Maka si orang kaya meminta agar kesempatan berdana itu diberikan padanya, tetapi sahabatnya tidak akan melewatkan kesempatan itu walau dibayar berapapun juga. Lalu orang kaya itu meminta agar jasa itu dilimpahkan ke dirinya, maka sahabatnya bertanya pada Pacceka Buddha tersebut apakah kalau dilimpahkan, jasanya akan berkurang. Pacceka Buddha tersebut menjawab dengan perumpamaan api lilin tersebut, sehingga keraguan orang itu hilang.