Pengembangan Buddhisme > Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme

Beberapa Aturan dalam Bahasa Indonesia

<< < (8/8)

hemayanti:
Wikipedia:Pedoman penulisan tanggal dan angka

* Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.
* Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
* Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
* Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
* Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan "per-" (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung mengikutinya.
* Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara "ke-" dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
* Lambang bilangan yang mendapat akhiran "-an" ditulis dengan tanda hubung antara angka dan "-an" atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
* Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.
* Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja agar mudah dibaca.
* Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.
* Awalan "ke-" tidak dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Ia adalah anak kesatu.
Contoh:
Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis diawali dengan ke-. Jika ditulis dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.
Benar: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
Salah: abad ke sebelas, abad ke-sebelas, abad 11, abad ke 11, abad ke-XI, abad ke XI

Penulisan tahun
Benar: 1960-an
Salah: 1960an

http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanggal_dan_angka

Navigation

[0] Message Index

[*] Previous page

Go to full version