//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cara komunikasi yg baik???  (Read 12421 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Cara komunikasi yg baik???
« on: 16 June 2010, 11:37:08 AM »
Namo Buddhaya,

Saya seorg karyawan swasta yg bekerja sbg staff administrasi kurang lebih 1 th & karyawan junior di tmpt kerja saya saat ini. Sebelumnya saya blm pernah bekerja,tetapi stlh lulus kuliah br mencari kerja & ini adl pengalaman kerja saya yg pertama.

Saya seorg yg pendiam,tdk bnyk bicara,kurang bnyk bergaul,jarang keluar rmh. Mgkn itu jg sebabnya sy tdk bs berkomunikasi dg baik dg org lain. Hal ini saya rasakan terutama di lingkungan kerja/kantor. Saya tdk bs berkomunikasi dg baik dg sesama karyawan,apalagi dg atasan/manager. Kadangkala jika ingin berbicara soal pekerjaan dg kawan kantor,ada perasaan tdk enak (segan,takut krn merasa lbh junior walaupun umur mrk lbh muda) shg "mengganggu" apa yg ingin saya komunikasikan. Tak jarang mrk "tdk menyukai" saya krn miskomunikasi yg demikian.

Hal ini lbh "parah" jika saya hrs berhadapan dg org2 yg lbh tinggi kedudukannya. Biasanya akan merasa grogi/gugup jika berhadapan dg atasan apalagi atasan yg agak "galak". Akibatnya apa yg ingin disampaikan ke atasan tsb tdk semuanya tersampaikan krn ada perasaan ingin cepat menyelesaikan pembicaraan.

Hal ini pun mengganggu pekerjaan saya,suatu pekerjaan yg seharusnya bs diselesaikan dg cepat jd berlarut2 & tertunda. Saya kadangkala merasa down & ingin pindah pekerjaan (mencr pekerjaan lain yg tdk memerlukan bnyk komunikasi dg org lain),namun saya pikir itu bkn solusi. Yg hrs diubah bkn hal2 di luar,namun diri sendirilah yg hrs berubah.

Sampai skrg saya msh bingung bgmn cara komunikasi atau sosialisasi yg baik. Mgkn dr tulisan ini org mengira saya seorg komunikator yg baik,tetapi ini hanya dlm bentuk komunikasi tertulis. Dlm komunikasi lisan saya tdk sebaik ini krn bg saya lbh sulit menyusun kata2 yg baik scr lisan.

Mungkin ada di antara teman2 di forum ini yg mengalami hal yg sama dan bs mensharing pengalaman & tips2 utk mengatasi masalah ini.

Terima kasih _/\_
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #1 on: 16 June 2010, 12:06:50 PM »
sebenernya anda sudah benar bila inggin merubah diri sendiri bukannya lari dari hal tersebut.
sedikit tips dari saya coba lah memberanikan diri berbicara d depan kaca dan coba lihat cara bicara anda n bayangkan anda sedang bicara d depan atasan maupun teman2 kerjaa anda. nah dari sana anda akan dapat lebih bisa melihat apa yg salah dalm berbicara n mungkin juga mimik anda.
n saat sedang berbicara dgn atasan n gugup coba tarik nafas dalm2 sebanyak 3 kali baru bicara n timbulkan rasa pede dalam diri serta jangan takut karena anda tidak ada salah apapun kan?
n coba lebih sering bicara d publik.
ini yang saya lakukan ketika akan tampil d publik latihan bicara dengan kaca, tarik nafas saat merasa nervous :) semoga bermanfaat.
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #2 on: 16 June 2010, 12:20:03 PM »
Berlatih meditasi cukup membantu sis..
sis bisa miskomunikasi karena gugup ketika menyampaikan sesuatu,bisa di bilang sis terlalu "banyak mikir" banyak menerka masa depan,benar ga?
Jadi yg bermasalah buka di ucapan sis,tapi pikiran sis yg perlu di ubah..
Cmiiw
sekedar pendapat :)
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #3 on: 16 June 2010, 12:26:36 PM »
Berlatih meditasi cukup membantu sis..
sis bisa miskomunikasi karena gugup ketika menyampaikan sesuatu,bisa di bilang sis terlalu "banyak mikir" banyak menerka masa depan,benar ga?
Jadi yg bermasalah buka di ucapan sis,tapi pikiran sis yg perlu di ubah..
Cmiiw
sekedar pendapat :)


rasanya lebih cocok ikut group lawak gitu biar lancar bicaranya.............

jadi masalahnya bukan dipikiran, tapi lakukan aja dehhh

ikut aktivitas yg perlu banyak ngomong gitu lho.....
utk memulai bisa nyoba di pasar lelang ikan .... (pernah lihat?)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #4 on: 16 June 2010, 12:41:58 PM »
[at] Bro Seniya

Ada banyak cara untuk mengembangkan diri. Mungkin Anda bisa melihat seseorang di lingkungan Anda yang luwes, lalu Anda amati cara dia berjalan, berbicara, bersikap; kemudian lakukan seperti apa yang dia lakukan. Jika sudah terbiasa, Anda mungkin bisa menjadi luwes namun tentunya dengan gaya kepribadian Anda.

Mungkin Anda juga bisa mencoba untuk berkumpul dengan teman-teman, lalu berusahalah untuk tampil vokal di antara teman-teman. Setelah terbiasa, Anda mungkin bisa menjadi orang yang lebih percaya diri.

Kalau Anda berkenan, Anda bisa ikut kopdar DC atau kita juga bisa berkenalan di dunia nyata. Kalau saya mengenal kepribadian Anda di dunia nyata, akan lebih mudah bagi saya untuk memberikan tips pengembangan diri secara praktis. Sebab pengembangan diri harus dipraktikkan di dunia nyata, bukan sebatas memahami tips dan saran yang tertulis. :)

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #5 on: 16 June 2010, 12:58:07 PM »
Saya juga adalah tipe orang yang memiliki sedikit teman dekat. Teman saya bilang, saya punya tembok tinggi yang hanya bisa orang-orang tertentu aja yang masuk. Dan mungkin kita sama dalam hal ini ;D Kalo saya sih biasanya memperhatikan dan merasakan (pake feeling), orang mana yang kira-kira cocok sama saya, yang saya cukup nyaman sama dia. Lalu saya bisa ajak dia ngobrol. Awalnya canggunglah pasti, tapi seiring berjalannya waktu bisa makin akrab. Untuk tahap awal, Seniya bisa pake tips ini, pilih-pilih teman dulu.

Sebetulnya kalo Seniya mau memperluas jaringan komunitas (bukan hanya di kantor), misalnya di vihara atau kegiatan sosial (contoh: tzu chi), atau mungkin komunitas lain yang ber-hobi sama dengan Seniya, saya yakin Seniya akan bertemu dengan orang-orang yang cocok dan nyaman buat Seniya. Sebetulnya komunikasi adalah interaksi dua arah. Semakin cocok/nyaman kita dengan lawan bicara kita, komunikasi yang terjalin semakin baik. Miskomunikasi juga berkurang (“berkurang” karena gak mungkin 100% gak ada). Keterampilan berkomunikasi juga tidak bisa berkembang instan. Pertama-tama coba awali dengan teman-teman yang cocok dan nyaman ini. Semakin “rame” pergaulan kita dengan teman-teman yang cocok/nyaman, self-esteem positif semakin kuat. Kalo sudah begini, dunia terasa makin luas. Kita memahami bahwa ada sebagian orang yang memang gak cocok sama kita, dan itu bukan masalah besar. Kita bisa bekerja sama dengannya secara profesional, dan di sisi lain kita tetap nyaman sama diri sendiri :)

Lalu tentang teman-teman kantor. Rasa segan/takut/canggung, adalah wajar karena Seniya baru bekerja di sana. Lalu tentang miskomunikasi, wah itu juga wajar. Orang gak suka, wah itu lebih wajar lagi ;D Tapi tenang aja, gak ada yang selalu demikian. Orang begitu mudah berubah. Contoh: hari ini ada miskomunikasi, eh saya dicap lelet. Besok saya kerja dengan rajin, orang mungkin berpikir: “wah walaupun lelet, tapi dia rajin”. Besoknya lagi saya gak masuk kerja karena sakit, “akh si lelet ini sakit-sakitan”. Besoknya lagi, otak saya cemerlang, “wah ternyata dia gak lelet”. Intinya, pendapat orang senantiasa berubah, jangan menyusahkan diri dengan terlalu banyak memikirkan citra diri kita di mata orang lain. Nanti bingung/capek sendiri.

Kalau mau bertanya/membicarakan sesuatu dengan bos/teman kerja, coba susun pertanyaan (tulis aja kalo perlu), apa aja yang ingin disampaikan. Jadi gak ada yang terlewat. Coba pikirkan, kalo saya gak tuntas menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan, saya bisa makin sering bolak-balik ketemu dengan bos galak itu ;D Pastikan satu per satu daftar pertanyaan itu sudah Seniya pahami ketika si bos menjelaskan. Tapi kalo ternyata ada yang kelewat, dan mau gak mau harus menghadap bos lagi, ya uda gak apa. Toh, ini proses pembelajaran, gak mungkin langsung perfect.

Lalu the most important, coba latihan meditasi Vipassana, ini juga bagus untuk memahami intrik pikiran.
« Last Edit: 16 June 2010, 01:07:33 PM by Mayvise »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #6 on: 16 June 2010, 07:17:37 PM »
Thx atas sarannya, teman2 sekalian..... :)

 [at] upasaka:

Kopdar DC itu apaan sih???? Maklum masih relatif baru jadi member di sini......

 [at] Mr Jhonz:

I'm a MALE.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #7 on: 16 June 2010, 07:27:27 PM »
Kopi darat bro, maksudnya ketemu langsung kalo memungkinkan
wah saya juga hampir pangling lho kirain sis untung ga salah ^^
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline an_atta

  • Sebelumnya: Titin
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 15
  • Gender: Female
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #8 on: 16 June 2010, 08:50:03 PM »
TAKUT BERBICARA DI DEPAN UMUM
oleh Ajahn Brahm

Sumber dari Internet,
Dikutip dari buku Membuka Pintu Hati

Saya diberi tahu bahwa salah satu rasa takut paling besar yang dirasakan orang adalah berbicara di depan umum. Saya harus sering berbicara di depan umum, di vihara-vihara, di konferensi, di upacara pernikahan dan pemakaman, di radio, dan bahkan di siaran langsung televisi. Semua itu adalah bagian dari pekerjaan saya.

Saya ingat pada suatu peristiwa, lima menit menjelang saya memberikan ceramah, ketika rasa takut membanjiri saya. Saya belum mempersiapkan apa pun untuk ceramah itu. Saya tak punya ide apa yang akan saya katakan. Sekitar tiga ratus orang sudah duduk di aula, berharap untuk dapat ilham. Mereka telah merelakan waktu malamnya untuk mendengarkan saya bicara. Saya mulai berpikir, "Bagaimana kalau saya tidak punya apa­-apa untuk diomongkan? Bagaimana kalau saya salah omong? Bagaimana kalau saya tampak bego?"

Seluruh rasa takut dimulai dengan pikiran "bagaimana kalau" dan berlanjut dengan sesuatu yang membawa bencana. Saya telah menduga-duga apa yang akan terjadi, dan dengan cara yang negatif. Saya telah berlaku bodoh. Saya tahu saya telah berlaku bodoh; saya tahu semua teori, tetapi itu tidak jalan. Rasa takut terus bergulir. Saya berada dalam masalah.

Pada saat itulah saya mengerahkan sebuah trik, yang dalam istilah para bhikkhu disebut "cara-cara lihai", yang dapat mengatasi rasa takut saya, dan terbukti ampuh sampai sekarang. Saya memutuskan masa bodoh pendengar saya menikmati ceramah saya atau tidak, asalkan saya sendiri menikmatinya. Saya memutuskan untuk bersenang-senang saja.

Sekarang, kapan saja saya memberikan ceramah, saya bersenang-senang saja. Saya bergembira-ria. Saya membawakan cerita-cerita lucu, sering saya sendiri jadi korban, dan tertawa bersama hadirin. Pada suatu siaran langsung radio di Singapura, saya bercerita tentang ramalan Ajahn Chah mengenai mata uang masa depan (warga Singapura tertarik dengan hal-hal yang berbau ekonomi).

Ajahn Chah meramalkan kelak ketika dunia kehabisan kertas dan logam untuk membuat uang, orang-orang harus mencari sesuatu yang lain untuk transaksi sehari-hari. la meramalkan bahwa mereka akan memakai butiran-butiran yang terbuat dari tahi ayam. Orang akan bepergian ke mana-mana dengan kantong penuh tahi ayam. Bank-bank akan penuh dengan benda itu dan para perampok akan mencoba mencurinya. Orang-orang kaya akan merasa begitu bangga dengan banyaknya tahi ayam yang mereka miliki dan orang-orang miskin akan bermimpi memenangkan lotere berhadiah segunduk tahi ayam.

Ketika jumlah tahi ayam yang beredar cukup besar, pemerintah akan mencermati betul-betul situasi tahi ayam di negaranya, isu-isu lingkungan dan sosial akan dikesampingkan dahulu.

Apakah perbedaan hakiki antara kertas, logam, dan tahi ayam? Tidak ada!

Saya menikmati menuturkan cerita, itu. Cerita itu mengandung pernyataan memprihatinkan mengenai budaya kita saat ini. Dan itu menggelikan.Warga Singapura senang mendengarkannya.

Saya jadi mengerti bahwa jika Anda memutuskan untuk bersenang-senang ketika harus berbicara di depan umum, Anda akan merasa santai. Secara psikologis, mustahil ada rasa takut dan kegembiraan pada saat yang sama. Saat saya santai, gagasan-gagasan mengalir dengan bebas dalam benak saya selama berceramah, lalu dengan fasihnya meluncur melalui mulut saya. Lagi pula, hadirin jadi tidak bosan kalau ceramahnya lucu.

Seorang bhikshu Tibet suatu ketika menjelaskan pentingnya membuat hadirin tertawa pada saat ceramah.

"Begitu mereka membuka mulut," katanya, "Anda dapat melemparkan pil kebijaksanaan ke dalamnya."

Saya tak pernah mempersiapkan ceramah saya. Alih-alih, saya mempersiapkan hati dan pikiran saya. Para bhikkhu di Thailand terlatih untuk tidak mempersiapkan ceramahnya, tetapi untuk selalu siap berceramah kapan saja, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Saat itu adalah Magha Puja, hari raya Buddhis terpenting kedua di Thailand timur laut. Saya sedang berada di vihara Ajahn Chah, Wat Nong Pah Pong, dengan sekitar dua ratus bhikkhu dan ribuan umat awam. Ajan Chah memang sangat terkenal; saat itu adalah tahun kelima saya sebagai bhikkhu.

Setelah kebaktian malam, tiba saatnya untuk ceramah utama. Dalam acara-acara besar, biasanya Ajahn Chah yang berceramah, tetapi tidak selatu.Terkadang ia akan menoleh ke barisan para bhikkhu dan, jika matanya berhenti pada Anda, berarti Anda dalam masalah. la akan meminta Anda memberikan ceramah. Sekalipun saya termasuk yang termuda di antara para bhikkhu, itu bukan jaminan bahwa saya tak akan dipilihnya, tak ada yang bisa menebak Ajahn Chah.

Ajahn Chah memandangi barisan para bhikkhu. Matanya tiba pada saya, tetapi lewat lagi. Diam-diam saya menghembuskan napas lega. Lalu sapuan matanya menelusur balik barisan para bhikkhu. Tebak, di mana ia berhenti?

"Brahm," Ajahn Chah memerintahkan, "ayo berikan ceramah utama."

Tak ada jalan keluar. Saya harus memberikan ceramah dadakan dalam bahasa Thai selama satu jam, di depan guru saya, rekan­-rekan bhikkhu, dan ribuan umat awam. Tidak masalah apakah itu akan menjadi ceramah yang bagus atau tidak. Masalahnya, sayalah yang harus melakukannya.

Ajahn Chah tak pernah mengatakan apakah ceramah Anda bagus atau tidak. Bukan itu intinya. Suatu ketika ia meminta seorang bhikkhu Barat yang sangat mahir untuk memberikan ceramah kepada umat awam yang berkumpul di viharanya untuk kebaktian mingguan. Setelah satu jam, sang bhikkhu bermaksud untuk mengakhiri ceramahnya, tetapi Ajahn Chah mencegahnya dan menyuruh dia melanjutkan selama satu jam lagi. Itu berat. Sang bhikkhu masih mampu berceramah, dan setelah berjuang untuk jam keduanya dalam bahasa Thai, sang bhikkhu bermaksud menutup ceramahnya, tetapi seketika itu pula Ajahn Chah menyuruh dia untuk terus berceramah. Itu hal yang mustahil. Bhikkhu Barat biasanya tidak banyak tahu bahasa Thai. Anda hanya bisa mengulang-ulang. Para pendengar akan bosan. Tetapi tak ada pilihan lain. Pada akhir jam ketiga, sebagian besar hadirin sudah beranjak pergi, dan yang masih bertahan pun sibuk mengobrol dengan sesamanya. Bahkan para nyamuk dan cecak pun sudah pergi tidur. Pada akhir jam ketiga, Ajahn Chah menyuruhnya untuk berceramah sejam lagi! Sang bhikkhu Barat tetap patuh. Dia bercerita setelah pengalaman itu (ceramah itu berakhir juga setelah jam keempat), ketika Anda telah menyelami dalam-dalam respon hadirin, Anda tidak akan takut lagi berbicara di depan umum.

Begitulah kami dilatih oleh Ajahn Chah yang agung.

####

 [at]  Bro Seniya, Semoga artikel tsb bisa memberikan manfaat.
Kalau pengalaman saya pribadi, ketika sedang grogi utk bicara, saya mencoba utk mengamati perasaan grogi tsb, lalu berusaha menyadari bahwa perasaan itu anicca, saya menerimanya, namun karena sifatnya yg anicca semoga bisa segera lenyap sehingga tidak terlalu mengganggu, dan anatta; yang grogi itu bukanlah saya, terlepas dari diri saya, namun itu hanya perasaan saja yg sedang bergejolak. Akhirnya hilang juga rasa grogi tsb sehingga pada satu kesempatan ketika saya sedang diminta utk berbicara di depan rektor dan para dosen senior tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya, saya bisa berbicara dgn lebih rileks dan tanpa tekanan.

Jika ada yang salah mengenai cara saya menghandle grogi, mohon koreksinya. _/\_

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #9 on: 16 June 2010, 10:06:25 PM »
Anda bisa ikut kopdar DC atau kita juga bisa berkenalan di dunia nyata.
kapan nih? ;D
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #10 on: 17 June 2010, 09:48:55 AM »
Quote from: seniya
[at] upasaka:

Kopdar DC itu apaan sih???? Maklum masih relatif baru jadi member di sini......

Kopdar itu maksudnya gathering atau bertatap muka dan berkumpul bersama antar teman dari dunia maya. Seperti yang sudah dijelaskan Sis dewi_go.


Anda bisa ikut kopdar DC atau kita juga bisa berkenalan di dunia nyata.
kapan nih? ;D

Kalau mau, tinggal diatur waktunya aja, Bro. ;D

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #11 on: 17 June 2010, 03:37:50 PM »
Seringkali apa yg kita takutkan sebenarnya tidaklah seburuk yg kita bayangkan.
Jangan takut salah, apapun hasil kerja anda, apapun yang akan anda bicarakan, utarakan saja.
Sungguh....., walaupun kerja atau bicara kita ternyata salah, reaksi yg kita dapatkan tidaklah seburuk yang kita bayangkan. Bahkan walaupun reaksi yg kita dapatkan adalah memang terlihat buruk, tetap saja itu tidaklah seburuk yg kita pikirkan. Yang terburuk justru adalah ketakutan kita.

Takut salah juga menyebabkan pekerjaan menjadi tertunda. Menunda-nunda karena takut salah.

Jangan takut salah. Kerjakan dan utarakan saja, karena selama masih takut, selama itu juga kita menjadi salah. (but please, bedakan dengan hiri dan ottapa dalam Buddhism, karena relasinya berbeda)
yaa... gitu deh

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #12 on: 20 June 2010, 04:15:03 PM »
bro Seniya yg baik,
anda kesulitan komunikasi itu tidak sendirian, banyak yg mengalami, termasuk seorang sahabat yg sy kenal dekat, bahkan dia tdk bisa berbicara hingga usia 5thn, baru setelah menginjak TK belajar berbicara, untung saja tdk bisu total. dlm perkembangan pribadi dia juga kesulitan bergaul, namun anehnya mendadak dia jadi anak bandel sekali, dan memiliki banyak teman, ternyata salah satu resep adalah bergaul dg anak bandel (dlm arti anak berani yg positif lo), krn klo anda introvert bergaul ama introvert, ya udah makin menjadi deh, selanjutnya setelah dia bekerja, dia pun mengalami kesulitan komunikasi, hingga diikutkan training oleh bos nya sejak yg Effective communication training, AMT (Achievement Motivation Training) dan yg terakhir di ikutkan John Robert Power, dari situ dia belajar bagaimana berbicara di depan umum, bagaimana mengatasi gugup utk komunikasi dg orang lain.

jadi saran sy sebaiknya anda ikut training hal tsb yg sy sebutkan, krn JUJUR saja, komunikasi merupakan salah satu SKILL yang tidak bisa dianggap remeh bagi mereka2 yg berkarier, klo kyk sy mah cukup duduk manis, meditasi, ato baca paritta, ga perlu lagi belajar2 begituan, tapi bagi anda yg berkarier di kantor maka kemampuan anda komunikasi akan dpt menunjang dlm karier (bukan penjilat lho, karier dpt ditunjang dg prestasi, wlu banyak juga penjilat yg melejit kariernya). jadi komunikasi juga penting dlm karier.

ada satu contoh lagi, (krn ini kisah nyata, jadi bisa dipakai contoh) : saya memiliki teman kerja seorang IT (S-1 IT) dia bekerja di Bank Niaga sbg IT clerk, stlh itu dia ditarik ke marketing, dia sempat stress, krn dia pemalu, dia udah menolak, tp dipaksa pindah ke marketing oleh atasan, entah apa alasan atasannya ini, dia diikutkan training program paket dlm program pendidikan marketing, dg berjalannya waktu dan berbagai problem yg dia hadapi, alhasil beliau sekarang pemimpin cabang, pdhal dr yg semula pemalu tdk bisa berbicara banyak, ternyata menjadi ahli marketing dan mampu memimpin sebuah cabang kecil Bank Niaga. smg anda termotivasi bro...tdk ada yg tidak mungkin, segala sesuatu masih ada kemungkinan yg bisa terjadi selama kita masih bernafas....

may all beings be happy

mettacittena,
« Last Edit: 20 June 2010, 04:30:14 PM by pannadevi »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Cara komunikasi yg baik???
« Reply #13 on: 20 June 2010, 06:08:09 PM »
 [at] pannadevi:

Thx atas saran dr samaneri.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

 

anything