saya akan balik bertanya
1. Apakah tesla mengetahui bahwa tesla adalah manusia setelah dijelaskan ciri-ciri manusia itu seperti apa dan pengetahuan mengenai bentuk manusia itu seperti apa.
tahu
kata manusia adalah kesepakatan dari kita sendiri.
mengenai Boddhisatta, saya ragukan itu (adalah kesepakatan para Boddhisatta?).
Sama halnya dengan bodhisatva, ia sudah mengerti step-step seorang Bodhisattva adalah demikian,maka ia mengetahui dan memilih jalur karir Bodhisattva.
ng? apakah karena ia mengetahui & memilih maka ia disebut Boddhisattva? menarik... dari cerita berikut artinya
Boddhisatta sudah mengetahui dirinya adalah Boddhisatta dan kemudian mengetahui dan menjalani karir Boddhisatta.
Boddhisattva selalu memiliki pembimbing dalam hal ini adalah Buddha.contoh Avalokitesvara oleh Amitabha Buddha. atau bodhisatva itu telah mengetahui mengenai Dhamma.dalam artian dia akan hidup pada era dimana Dhamma itu dipelajari.
...
2. Mengetahui kapan akan mencapai Buddha simpelnya adalah bertanya apakah tesla tahu kapan akan lulus SMA,melanjutkan kuliah dan lulus lagi? sama halnya dengan Bodhisatva memiliki kondisi dimana ia akan memperhitungkan hal itu sejak awal,dimulai dari step awal Bhumi Pertama dilengkapi dengan Paramita.
saya rasa analogi nya kurang pantas.
kita manusia,
sering berpikir kita "tahu" sesuatu hal yg akan terjadi.
misalnya kita tahu kapan kita akan lulus.
atau mungkin kita tidak akan lulus.
sebelum hal itu terjadi, sebenarnya semua adalah spekulasi pikiran akan masa depan
sering kali kita benar, tetapi tidak selalu yah...
3. Pilihan menjadi Buddha adalah sebuah pertanyaan khusus dalam hal ini apakah tesla setelah kuliah memilih untuk mencapai gelar Sarjana S1nya atau memilih untuk tidak menyelesaikan namun pengetahuan anda sudah cukup untuk lulus gelar S1
pendapat saya berbeda.
IMO, Boddhisatta & Buddha bukanlah hanya sekedar gelar (gelar S1?). sebaliknya adalah kualitas.
contoh sdr. nyana adalah pembandingan gelar.
Demikian,semoga menjawab,silahkan bertanya kalau ada keraguan. Pandangan Boddhisatva ini tentunya lebih berpegang pada pemahaman Mahayana,di Theravada akan memiliki konsep yang sedikit berbeda.
no problem, mo Mahayana ataupun Theravada.
yg penting adalah benar (tidak salah).