//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?  (Read 50435 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #15 on: 06 January 2011, 05:17:30 AM »
koq beda yah

well-placed itu artinya dilakukan dengan baik didalam sangha. maksudnya sangha yg melakukannya, bukan sangha yg diberikan. bukan begitu? terutama melihat konteks dari awal

yg kisah2 itu, bukankah itu post canon? which is story2 belakangan?

jadi benar patokan pali terjemahan ke ejaan latin atau terjemahan arti inggris ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #16 on: 06 January 2011, 07:51:49 AM »
AN 5.36 PTS: A iii 41
Kaladana Sutta: Seasonable Gifts
translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu
© 1997–2011
"There are these five seasonable gifts. Which five? One gives to a newcomer. One gives to one going away. One gives to one who is ill. One gives in time of famine. One sets the first fruits of field & orchard in front of those who are virtuous. These are the five seasonable gifts."


In the proper season they give —
   those with discernment,
   responsive, free from stinginess.
Having been given in proper season,
with hearts inspired by the Noble Ones
   — straightened, Such —
their offering bears an abundance.
Those who rejoice in that gift
   or give assistance,
they, too, have a share of the merit,
   and the offering isn't depleted by that.
So, with an unhesitant mind,
one should give where the gift bears great fruit.
   Merit is what establishes
   living beings in the next life.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #17 on: 06 January 2011, 07:52:37 AM »
(aye cari2 ga nemu nih sumbernya :( ) Nandamata Sutta (AN 7:53). One early morning, Nanda’s mother was happily chanting some verses from the Sutta Nipata when she suddenly heard a voice saying, “Sadhu, sadhu, sadhu!” She looked around in surprise. At that moment, Vesavana, King of the Yakkhas was actually passing by. When he heard the melodious chant, he stopped to listen and was so delighted that he cried, “Excellent!” When Nanda’s mother discovered that it was King Vesavana, she happily told him to let her chanting be a visitor’s gift to him. In return, King Vesavana informed her that the Venerables Sariputta and Moggallana will be arriving this way tomorrow with the whole community of monks and advised her to prepare breakfast for them. She should then dedicate the merits accrued to him.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #18 on: 06 January 2011, 08:09:13 AM »
itu atthakattha juga euy. yg dari sutta duonk.

ini juga yang sedang saya cari...ikut menyimak juga ah....

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #19 on: 06 January 2011, 08:19:23 AM »
 [at] bro Ryu yg baik,
berkat sutta2 dan atthakatha yang dari anda, saya jadi nambah referensi, selama ini saya memang mencari yg mendukung keyakinan saya bahwa pelimpahan jasa tidak hanya untuk menolong kaum peta saja, tapi utk semua, padahal di campus pun juga selalu diterangkan bahwa hanya kaum peta saja yg bisa ditolong melalui pelimpahan jasa, jika ortu atau sanak kel yg lain berada di alam lain tidak dpt ditolong dg pelimpahan jasa. sehingga dalam benak saya yg memiliki keyakinan ttg hal ini, bhw pelimpahan jasa dpt diterima oleh semua mahkluk tdk didukung oleh referensi yg kuat. nice posts sayang ga bisa kasih thanks ataupun GRP (kolom thanks kok ga ada lagi ya, hanya quote yg ada, sdg GRP tadi dah krm tp mental).

dari thread ini saya juga ingin lakukan koreksi ttg tanggapan saya di thread "kutukan atau karunia" saya kemukakan pandangan saya ternyata salah, sesuai thread ini yg kisah samanera dimasuki oleh mamanya yg berasal dari alam peta, maka saya ralat postingan saya yg mengatakan bahwa peta tidak bisa merasuki manusia, ternyata bisa, bahkan yg sila nya benar2 sudah sempurna, terbukti beliau langsung arahat dlm waktu singkat, kalo sila nya belum sempurna ga bakalan arahat dlm wkt singkat.

nah jadi muncul suatu pertanyaan nih, selama ini keyakinan kita bahwa orang yg sila nya sempurna kagak bakalan kemasukan (kesurupan), dari kisah samanera yg hampir arahat ternyata masih dpt kemasukan peta tuh.

thanks DC saya mendpt banyak dari DC. smg DC makin maju dan sukses.

mettacittena,
« Last Edit: 06 January 2011, 08:21:33 AM by pannadevi »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #20 on: 06 January 2011, 08:30:36 AM »
[at] bro Ryu yg baik,
berkat sutta2 dan atthakatha yang dari anda, saya jadi nambah referensi, selama ini saya memang mencari yg mendukung keyakinan saya bahwa pelimpahan jasa tidak hanya untuk menolong kaum peta saja, tapi utk semua, padahal di campus pun juga selalu diterangkan bahwa hanya kaum peta saja yg bisa ditolong melalui pelimpahan jasa, jika ortu atau sanak kel yg lain berada di alam lain tidak dpt ditolong dg pelimpahan jasa. sehingga dalam benak saya yg memiliki keyakinan ttg hal ini, bhw pelimpahan jasa dpt diterima oleh semua mahkluk tdk didukung oleh referensi yg kuat. nice posts sayang ga bisa kasih thanks ataupun GRP (kolom thanks kok ga ada lagi ya, hanya quote yg ada, sdg GRP tadi dah krm tp mental).

dari thread ini saya juga ingin lakukan koreksi ttg tanggapan saya di thread "kutukan atau karunia" saya kemukakan pandangan saya ternyata salah, sesuai thread ini yg kisah samanera dimasuki oleh mamanya yg berasal dari alam peta, maka saya ralat postingan saya yg mengatakan bahwa peta tidak bisa merasuki manusia, ternyata bisa, bahkan yg sila nya benar2 sudah sempurna, terbukti beliau langsung arahat dlm waktu singkat, kalo sila nya belum sempurna ga bakalan arahat dlm wkt singkat.

nah jadi muncul suatu pertanyaan nih, selama ini keyakinan kita bahwa orang yg sila nya sempurna kagak bakalan kemasukan (kesurupan), dari kisah samanera yg hampir arahat ternyata masih dpt kemasukan peta tuh.

thanks DC saya mendpt banyak dari DC. smg DC makin maju dan sukses.

mettacittena,

Sami, IMO seorang Arahat memang memiliki sila sempurna, tetapi tidak berarti bahwa seseorang harus memiliki sila sempurna dulu baru bisa jadi Arahat. contoh kasus Angulimala, dan kasus2 lain di mana seseorang masih melakukan pelanggaran dan tidak lama kemudian mencapai Kerahatan. sangat mungkin seseorang masih melakukan pelanggaran di sana sini dan beberapa detik kemudian melalui munculnya pandangan terang ia mencapai Kearahatan.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #21 on: 06 January 2011, 08:56:15 AM »
Sami, IMO seorang Arahat memang memiliki sila sempurna, tetapi tidak berarti bahwa seseorang harus memiliki sila sempurna dulu baru bisa jadi Arahat. contoh kasus Angulimala, dan kasus2 lain di mana seseorang masih melakukan pelanggaran dan tidak lama kemudian mencapai Kerahatan. sangat mungkin seseorang masih melakukan pelanggaran di sana sini dan beberapa detik kemudian melalui munculnya pandangan terang ia mencapai Kearahatan.


thanks bang Indra yg baik,

memang Angulimala adalah kisah yang menunjukkan seorang yg silanya tidak sempurna, bahkan melanggar sila pertama pembunuhan, itupun mampu arahat, tapi setidaknya kita memiliki pengertian bahwa orang2 yg berhasil mencapai arahat adalah orang2 yg menjaga silanya, terlepas dari ada kasus khusus, ini merupakan motivasi bagi orang yg "kelam" dunianya dapat mencapai penerangan juga. memang dhamma itu indah, tidak tertutup dan diskriminasi.

mettacittena,

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #22 on: 06 January 2011, 05:47:18 PM »
jadi benar patokan pali terjemahan ke ejaan latin atau terjemahan arti inggris ?
pengen sih cek ke pali nya tapi apa daya kemampuan tak ada.

tapi kalau dibaca dari atas nyambungnya sih itu dilakukan didalam sangha bukan persembahan diberikan kepada sangha. kalau tiba2 ngomong tentang persembahan kepada yg sudah meninggal lalu persembahan kasih sangha, kan nda nyambung

There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #23 on: 06 January 2011, 05:50:18 PM »
 [at] ryu: kalau itu kan berlaku universal maksudnya bersenang atas perbuatan baik.

yg Nandamata sutta jg masih belum dapet. mesti dicek ke absahannya jg
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #24 on: 06 January 2011, 05:56:34 PM »
pengen sih cek ke pali nya tapi apa daya kemampuan tak ada.

tapi kalau dibaca dari atas nyambungnya sih itu dilakukan didalam sangha bukan persembahan diberikan kepada sangha. kalau tiba2 ngomong tentang persembahan kepada yg sudah meninggal lalu persembahan kasih sangha, kan nda nyambung



bagaimana dengan kisah yg melatar-belakangi Tirokudda Sutta? tentang Raja Bimbisara yg memberikan persembahan kepada Sang Buddha dan Sangha. apakah ini cukup dapat dipercaya?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #25 on: 06 January 2011, 06:13:32 PM »
lah itu kan yg diawal dibahas. antara tirokudda sutta sama atthakatthanya koq beda fokus. yg satu kasih persembahan, yg satu lagi tentang pelimpahan jasa.

soal dapat dipercaya tentang kisah latar belakang yg ditulis bener2 belakangan itu, personally, not really into that. Membantu memahami dari yg dikomentari, tapi ini sangat relatif tergantung dari yg buat komentar itu sendiri. seribu orang berkomentar, dengan pemahamannya sendiri, dengan sudut pandangnya sendiri, apakah masing2 cukup dapat dipercaya? Kan banya yg bikin komentar terutama belakangan ini.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #26 on: 06 January 2011, 06:36:01 PM »
Cuplikan Nandamata Sutta, Anguttara Nikaya 7, Mahayanna Vagga :

.......Atha kho nandamātā upāsikā pārāyanaṃ sarena bhāsitvā tuṇhī ahosi. Atha kho vessavaṇo mahārājā nandamātāya upāsikāya kathāpariyosānaṃ viditvā abbhānumodi – ‘‘sādhu bhagini, sādhu bhaginī’’ti! ‘‘Ko paneso, bhadramukhā’’ti? ‘‘Ahaṃ te, bhagini, bhātā vessavaṇo, mahārājā’’ti. ‘‘Sādhu, bhadramukha, tena hi yo me ayaṃ dhammapariyāyo bhaṇito idaṃ te hotu ātitheyya’’nti. ‘‘Sādhu, bhagini, etañceva me hotu ātitheyyaṃ. Sveva sāriputtamoggallānappamukho bhikkhusaṅgho akatapātarāso veḷukaṇḍakaṃ āgamissati, tañca bhikkhusaṅghaṃ parivisitvā mama dakkhiṇaṃ ādiseyyāsi. Etañceva me bhavissati ātitheyya’’nti.......

Masalahnya saya tidak tahu secara pasti kata-kata mana yang disebut sebagai pelimpahan jasa.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #27 on: 06 January 2011, 06:38:35 PM »
lah itu kan yg diawal dibahas. antara tirokudda sutta sama atthakatthanya koq beda fokus. yg satu kasih persembahan, yg satu lagi tentang pelimpahan jasa.

soal dapat dipercaya tentang kisah latar belakang yg ditulis bener2 belakangan itu, personally, not really into that. Membantu memahami dari yg dikomentari, tapi ini sangat relatif tergantung dari yg buat komentar itu sendiri. seribu orang berkomentar, dengan pemahamannya sendiri, dengan sudut pandangnya sendiri, apakah masing2 cukup dapat dipercaya? Kan banya yg bikin komentar terutama belakangan ini.

bagi saya justru atthakata itu membantu memahami sutta itu, di mana komentar menjelaskan kisah yg melatarbelakangi sutta itu. sutta itu dibabarkan dengan tujuan yg dijelaskan dalam komentar. jadi, IMO sutta dan komentar saling melengkapi bukan malah bertentangan.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #28 on: 06 January 2011, 06:52:30 PM »
 [at] kelana: bener, nda tahu ;D


 [at] indra: sayangnya, saya melihat justru tidak membantu karena beda esensi. Karena ini tidak melengkapi atau membantu justru mempertanyakannya. lagi pula si penulisnya sakti jg yah bisa tahu kisah yg melatarbelakangi sutta2 ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« Reply #29 on: 06 January 2011, 07:07:02 PM »
[at] kelana: bener, nda tahu ;D


 [at] indra: sayangnya, saya melihat justru tidak membantu karena beda esensi. Karena ini tidak melengkapi atau membantu justru mempertanyakannya. lagi pula si penulisnya sakti jg yah bisa tahu kisah yg melatarbelakangi sutta2 ;D

mungkin sama saktinya dengan engkau yg mengetahui bahwa kisahnya bukan seperti itu. kisah komentar bisa saja diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi sampai akhirnya dituangkan dalam bentuk tulisan dalam komentar

 

anything